Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBebe Rusdiansyah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
1
2
1. Reviu Besaran Angka Dasar TA 2012 : a)Penggunaan Laporan (aplikasi) untuk Menganalisis Angka Dasar; b)Memastikan volume angka dasar sudah benar; c)Reviu klasifikasi berlanjut/berhenti; d)Reviu klasifikasi utama/pendukung; e)Realokasi pendanaan. 2. Mengurangi besaran angka dasar yang lebih tinggi dari Pagu Indikatif 2012; 3. Restrukturisasi/perbaikan nomenklatur output; 4. Tindak lanjut. 2
3
Fokus utama adalah untuk meningkatkan kualitas dari prakiraan belanja pada angka dasar untuk tahun 2012 dan 2013 sebelum RKA-K/L diselesaikan pada bulan Juli. Langkah pertama dalam meningkatkan kualitas angka dasar (contohnya prakiraan Tahun 2012 dan 2013) adalah dengan mengidentifikasi permasalahan- permasalahan pada volume output di tahun 2012 dan 2013. Yang terpenting, langkah pertama adalah menemukan output yang volume outputnya terlalu tinggi. 3
4
4 Langkah-langkah reviu prakiraan Angka Dasar adalah: a)Menggunakan ‘laporan’ untuk menganalisa angka dasar. b)Memperbaiki kesalahan pencantuman volume output. c)Reviu klasifikasi berlanjut/berhenti. d)Reviu klasifikasi utama/pendukung. e)Realokasi pendanaan. Mengingat terbatasnya waktu, maka poin a, b, c dan d adalah langkah terpenting dan harus diselesaikan sebelum penetapan Pagu Alokasi Anggaran TA 2012.
5
Aplikasi RKA-KL saat ini bisa menghasilkan laporan yang membantu mengidentifikasi permasalahan. Laporan pertama adalah pada level kegiatan/output. 5
6
6
7
• Seperti dijelaskan pada contoh di atas bahwa terdapat kesalahan dalam pencantuman volume output. • Analisis dasar yang bisa digunakan adalah: 1.Membandingkan laju pertumbuhan atas Prakiraan Maju dibandingkan dengan tahun 2011; 2.Membandingkan perubahan dalam belanja dengan tahun 2011. • Perhatikan pada peningkatan yang sangat besar – konsentrasi pada masalah utama. • Jika waktu mencukupi, telusuri lebih detil untuk menganalisis perubahan-perubahan kecil. • Hal yang paling penting dalam langkah ini adalah memperbaiki kesalahan yang besar pada volume output, dengan demikian dapat mengurangi prakiraan belanja pada Tahun 2012 dan 2013; 7
8
8 a. Analisis ‘Laporan’…(4) Menghasilkan laporan pada tingkat output/satker : • Ketika telah teridentifikasi output tertentu yang dicantumkan terlalu tinggi, selanjutnya dapat ditelusuri lebih detil untuk mengidentifikasi satker mana yang harus diperbaiki; • Laporan pada tingkat satker dapat membantu mengidentifikasi satker mana yang menyebabkan terjadinya kesalahan.
9
9 a. Analisis ‘Laporan’…(5)
10
Langkah 1: Pastikan volume output telah benar • Setelah diidentifikasi satker mana yang harus diperbaiki, gunakan aplikasi untuk mengubah volume output Tahun 2012 dan 2013. • Ingat, pertama konsentrasilah pada area utama – dimana output/belanja yang paling banyak dicantumkan terlalu tinggi. • Ingat untuk mengubah volume output untuk Tahun 2012 dan 2013 (jika dibutuhkan). 10
11
Untuk output prioritas nasional/bidang, volume output harus sesuai dengan dengan target volume output pada Renja-K/L 2011. Kita menggunakan Renja-K/L 2011 karena pada tingkat ini kita butuh memastikan bahwa angka dasar benar sebelum menyelesaikan RKA-K/L Tahun Anggaran 2012. Pada bulan Juli, penyesuaian lebih lanjut akan dilakukan. Penyesuain tersebut yaitu: ◦ Menyusun Prakiraan Maju untuk tahun 2014 dan 2015. ◦ Menghitung dan menambahkan Inisiatif Baru yang disetujui pada prakiraan Angka Dasar. 11
12
Untuk output non-prioritas, volume output juga harus mengacu pada volume output pada Renja-K/L. Secara umum, untuk output non-prioritas volume output pada tahun 2012 dan 2013 akan sama dengan tahun 2011. Jika tidak terdapat volume output secara spesifik di Renja-K/L, gunakan volume output yang sama sesuai dengan tahun 2011. 12
13
Langkah 2: Reviu klasifikasi berlanjut/berhenti Langkah kedua setelah memperbaiki kesalahan yang disebabkan kelebihan pencantuman pada Angka Dasar adalah memeriksa angka dasar yang dicantumkan terlalu rendah Pemeriksaan yang dibutuhkan: ◦ Output telah diklasifikasikan ‘berhenti’ namun seharusnya diklasifikasikan ‘berlanjut’; ◦ Output yang diklasifikasikan ‘berlanjut’ tapi tidak memiliki volume output atau volume terlalu rendah; ◦ Output diklasifikasikan ‘berlanjut’ tapi tidak memiliki komponen yang berlanjut. 13
14
Putuskan apakah output adalah ‘berlanjut’ (dan akan dilaksanakan setiap tahun atau hanya untuk beberapa tahun) atau ‘berhenti’ (dilaksanakan hanya pada tahun yang direncanakan). Lihat pada Renja-K/L 2011 sebagai petunjuk – jika terdapat target volume tiap tahun di Renja-K/L 2011, kemungkinan output tersebut ‘berlanjut’ Ingat, jika telah diputuskan bahwa output tersebut berlanjut, paling tidak satu komponen dibawah output tersebut berlanjut (beberapa pendanaan dibutuhkan tiap tahun untuk menghasilkan output tersebut) 14
15
Kebanyakan output merupakan output ‘berlanjut’. Pengecualiaan: Klasifikasi berhenti diberikan kepada: ◦ Proyek jangka pendek atau proyek dengan waktu yang terbatas, seperti pembangunan gedung baru; atau ◦ Proyek yang didanai oleh Hutang atau pembiayaan oleh donor lainnya, dan tidak ada persetujuan untuk meneruskan pembiayaan tersebut. 15
16
1. Pertama pastikan bahwa output pada tahun 2012 dan 2013 sudah benar : – Fokus pada peningkatan yang besar pada volume output/belanja. 2. Melalui reviu klasifikasi berlanjut/berhenti – pastikan bahwa pada untuk output yang berlanjut, tahun 2012 dan 2013 telah memiliki prakiraan maju. 16
17
Langkah 3: reviu klasifikasi Utama/Pendukung dan indeksasi Setelah memastikan bahwa volume output dan klasifikasi berhenti/berlanjut benar, selanjutnya lakukan reviu klasifikasi Utama/Pendukung untuk komponen. 1.Komponen Utama merupakan komponen pembiayaan langsung dari pelaksanaan suatu kebijakan/output layanan birokrasi/publik satker. 2.Komponen Pendukung merupakan komponen- komponen, pembiayaan yang digunakan dalam rangka menjalankan dan mengelola kebijakan/layanan birokrasi/publik satker; dan harus relevan dengan output prioritas/layanan birokrasi/publik yang akan diimplementasikan. 17
18
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah komponen utama perlu diindeks atau tidak? Komponen Utama seharusnya diindeks jika harga diperkirakan akan meningkat pada masa depan dan tambahan dana dibutuhkan untuk menghasilkan output ditahun-tahun kedepan. Indeksasi akan benar untuk input dimana harga ditentukan oleh harga pasar. Contohnya, biaya-biaya input untuk membangun jalan ditentukan oleh pasar dan diperkirakan akan meningkat tiap tahun. Contoh lainnya, biaya-biaya untuk perlengkapan kantor diperkirakan akan meningkat tiap waktu, dan ditentukan oleh harga pasar. 18
19
Apa yang seharusnya tidak diindeks? Biaya-biaya yang ditentukan oleh pemerintah dan biasanya membutuhkan keputusan pemerintah/kementerian untuk merubah. Biaya-biaya tersebut berhubungan dengan bantuan sosial atau pinjaman. 19
20
Langkah 4: Periksa apakah perlu untuk merealokasi pendanaan • Walaupun sebuah output mungkin berlanjut, masih ada fleksibilitas di level pendanaan yang dibutuhkan. – K/L boleh memutuskan tambahan pendanaan pada sebuah output dan mengurangi output lain. – K/L juga diperbolehkan untuk memutuskan realokasi pendanaan antar lokasi atau satker. • K/L bisa memindahkan pendanaan antar output-output yang berbeda jika pendanaan yang dibutuh-kan telah berubah dari perhitungan awal. • Walaupun demikian tetap ada aturan-aturan tentang tipe penyesuaian yang diperbolehkan. 20
21
21 Inisiatif BaruPenyesuaian baseline (Prioritas Nasional, Bidang) Penyesuaian baseline (non Prioritas, Prioritas K/L) 1. Program Baru1. Inflasi, kurs 2. Kegiatan Baru2. Realokasi angggaran dalam pagu prioritas 2. Perubahan output volume 3. Output Baru3. Pengurangan anggaran 4. Outcome Baru4. Menaikkan output volume 4. Pengurangan output volume dan anggaran 5. Penambahan output target 5. Memindahkan volume ke masa depan 5. Realokasi anggaran dalam pagu K/L 6. Percepatan percapaian target 6. Membuat prakiraan maju baru (PM 3) 6. Memindahkan volume ke masa depan 7.Membuat prakiraan maju baru (PM 3)
22
Contoh 1: Perubahan volume/target K/L dapat menaikkan target volume output tanpa merubah anggarannya di level K/L, program dan kegiatan. Untuk non-prioritas, prioritas K/L, K/L dapat mengurangi target volume (tidak berlaku untuk Prioritas Nasional dan Bidang). 22
23
Contoh 2: Pengurangan anggaran K/L dapat mengurangi estimasi anggaran, namun target output volume sama seperti semula. 1.Hal ini kemungkinan terjadi sebagai akibat ‘penghargaan dan sanksi’ terhadap K/L yang tidak menggunakan anggaran tahun sebelumnya dan tidak ada penjelasan yang memadai terhadap hal tersebut. 2.Dapat juga diakibatkan oleh optimalisasi, mereka dapat menggunakan dana tersebut untuk inisiatif baru. 23
24
Contoh 3: Pengurangan volume dan anggaran • Hal ini kemungkinan terjadi jika K/L tidak dapat mencapai target output atau ingin melakukan prioritas ulang pembiayaan untuk output baru, atau menaikkan target output lainnya. • Dalam hal ini, sisa anggaran akan digunakan untuk inisiatif baru, maka prosesnya mengikuti tata cara inisiatif baru. 24
25
Contoh 4: Realokasi anggaran dan target output dalam pagu K/L (termasuk lokasi) • KPJM masih memungkinkan fleksibilitas bagi K/L untuk merealokasi pembiayaan antara program, kegiatan, output, satker dan lokasi yang berbeda, selama total anggaran K/L masih sama dan total target volume tetap atau lebih tinggi. • Realokasi tidak dapat dilakukan dari Prioritas Nasional/Bidang ke non-prioritas/Prioritas K/L. 25
26
Contoh 5: Memindahkan volume target ke masa depan • Kalau K/L tidak mencapai target tahun sebelumnya, K/L dapat melakukan ‘carry over’ target dari tahun sebelumnya dan menambahkannya ke target tahun anggaran berikutnya. • Namun anggarannya tidak dapat di-carried over!!! 26
27
1. Total volume output (cth: jumlah seluruh satker) tidak boleh berkurang sebagai hasil dari realokasi (khususnya untuk prioritas nasional/Bidang). 2. Jumlah Anggaran untuk Prioritas Nasional/Bidang tidak boleh berkurang (cth: realokasi). 3. Pagu Indikatif 2012 tidak boleh dilampaui. 27
28
28 Kesimpulan : Reviu Angka Dasar 1. Pastikan volume output benar di tahun 2012 dan 2013; 2. Pastikan klasifikasi ‘berhenti’/’berlanjut’ untuk output dan komponen benar; 3. Reviu klasifikasi ‘utama’/’pendukung’ dan indeksasi; 4. Reviu realokasi antar output/lokasi/satker apabila diperlukan.
29
1. Prakiraan Angka Dasar untuk tahun 2012 harus dibawah Pagu Indikatif tahun 2012. – Seharusnya tersedia ‘ruang fiskal’ yang cukup antara prakiraan Angka Dasar dan Pagu indikatif tahun 2012 untuk disetujui sebagai Inisiatif Baru. 2. Total anggaran untuk Prioritas Nasional/Bidang dan target volume output tidak bisa dikurangi [dengan mengacu pada Renja K/L Tahun 2011 yang telah disesuaikan berdasarkan hasil pembahasan dengan DPR dan Pagu Definitif TA 2011]. 29
30
3. Pagu Indikatif tahun 2012 juga termasuk pendanaan untuk Inisiatif Baru yang disetujui sebagai bagian dari penyusunan anggaran tahun 2012. 4. Oleh karena angka dasar harus lebih rendah dari Pagu Indikatif tahun 2012 sehingga Inisiatif Baru bisa dibiayai dan ditambahkan ke prakiraan angka dasar pada waktu berikutnya. 30
31
Jika setelah semua perbaikan dan penyesuaian telah dilakukan, prakiraan Angka Dasar masih lebih tinggi dari Pagu Indikatif, ada beberapa pilihan bagi K/L : 1. Efisiensi – reviu kebutuhan untuk beberapa output dan detilnya, yang mungkin kebutuhan volume inputnya bisa dikurangi. 2. Reviu kebutuhan beberapa komponen – klasifikasikan beberapa komponen menjadi ‘berhenti’ jika tidak mendesak dibutuhkan ditahun 2012 dan melebihi untuk menghasilkan output. (pertama mulai dari non-prioritas). 3. Kurangi volume output (hanya untuk output-output non-prioritas). 31
32
Catatan untuk Efisiensi: K/L harus memastikan bahwa efisiensi yang diidentifikasi sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2011 harus dimasukan kedalam prakiraan Angka Dasar. Hal ini harus diperhatikan terlepas dari apakah prakiraan Angka Dasar lebih tinggi dari Pagu Indikatif tahun 2012. 32
33
Catatan untuk Efisiensi : Inpres 7 tahun 2011 menyatakan: “K/L melakukan penghematan anggaran minimal 10% dari pagu K/L... Hal ini menuntut: 1.Membatasi perjalanan dinas. 2.Membatasi penyelenggaran rapat, rapat kerja, seminar, workshop, dan konsinyering di luar kantor. 3.Membatasi belanja operasional. 4.Penghematan lainnya terkait dengan belanja non-operasional. 33
34
Catatan untuk Efisiensi : K/L juga harus mencari tambahan efisiensi (diluar yang telah diidentifikasi sebagai bagian dari pelaksanaan Inpres 7) bisa ditemukan dengan fokus pada output- output yang berhubungan dengan kegiatan administrasi/monev dan lainnya. Pembiayaan input untuk kegiatan administrasi/monev dan lainnya biasanya termasuk belanja barang (ATK dll), honorarium dan perjalanan dinas. Biaya-biaya ini mungkin terduplikasi karena telah didanai melalui Komponen 001 (Belanja Pegawai) dan Komponen 002 (Belanja Operasional Kantor ). 34
35
Disamping realokasi pendanaan, K/L memiliki kesempatan untuk merestrukturisasi outputnya atau memperbaiki nomenklatur outputnya. Secara khusus, harus ada konsistensi dalam nomenklatur output/sub-output lintas lokasi dan satker. Hal ini dilakukan jika sangat dibutuhkan. Hal ini tidak menghasilkan tambahan pendanaan yang dibutuhkan atau mengubah target volume output yang disetujui. 35
36
Angka dasar yang telah diperbaiki, selanjutnya dijadikan sebagai bahan dalam menghitung kebutuhan anggaran yang harus disediakan untuk TA 2012. Data yang telah diperbaiki dapat digunakan sebagai dasar penyusunan RKA- K/L TA 2012. Data hasil perbaikan angka dasar dapat disampaikan kepada Ditjen Anggaran sampai dengan pertengahan Juli. 36
37
37
38
No.Uraian StrukturTA 2011TA 2012TA 2013 1.ProgramRpxxxx 2.KegiatanRpxxxx 3.OutputRpxxxx 4.SubOutputRpxxxx 5.KomponenRpxxxx 6.SubKomponenRpxxxx 7.AkunRpxxxx 8.Detail itemRpxxxx JumlahRpxxxx Pagu RKPRpxxxx Volume, Jenis dan Satuan Tdk boleh dilampaui 2 digit Dimunculkan rincian detailnya 38
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.