Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSilvia Fachri Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PERINGATAN-PERINGATAN ILAHI (al-Mawa'idz fil Ahadis al-Qudsiyyah)
DALAM HADIS QUDSI (al-Mawa'idz fil Ahadis al-Qudsiyyah) (Imam al-Ghazali)
2
Peringatan pertama Allah berfirman : “Wahai manusia! AKU heran pada yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria. AKU heran pada orang yang yakin akan pertanggung jawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda. AKU heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak. AKU heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai. AKU heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia mengandrunginya.
3
AKU heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.
AKU heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor. AKU heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri. AKU heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana. AKU heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih dari orang lain. Sungguh tiada Tuhan kecuali AKU dan Muhammad adalah hamba dan utusan KU”
4
Peringatan kedua Allah berfirman : Peringatan kedua Allah berfirman :
“AKU bersaksi bahwa tiada Tuhan selain AKU. Tiada sekutu bagi KU. Dan Muhammad adalah hamba dan utusan KU. Barangsiapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah AKU putuskan, tidak bersabar atas segala cobaan yang AKU berikan, tidak mau berterimakasih atas segala nikmat yang AKU curahkan, dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang AKU berikan, maka sembahlah Tuhan selain AKU. Barangsiapa yang susah karena urusan dunia, sama saja ia marah kepada KU. Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya (pada orang), ia sungguh-sungguh berkeluh-kesah kepada KU. Peringatan kedua Allah berfirman :
5
Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan menundukkan diri karena kekayaannya, maka lenyaplah dua pertiga agamanya. Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil sebuah tombak untuk memerangi AKU. Barangsiapa memecah kayu di atas kubur, maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka’bah KU. Barangsiapa tidak peduli terhadap cara mendapatkan makanan, berarti ia tidak memperdulikan dari pintu mana Allah akan memasukkannya ke dalam neraka jahanam. Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya, sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang. Barangsiapa yang terus menerus dalam keadaan berkurang, kematian adalah jauh lebih baik baginya.
6
Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan menganugerahkan ilmu yang belum ia ketahui. Barangsiapa yang angan-anagannya membumbung tinggi, maka amal perbuatannya akan keruh.” Por todo esto, propongo que de hoy en adelante;
7
Peringatan ketiga Allah berfirman :
“Wahai manusia ! Terimalah anugerah yang KU berikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain. Tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup. Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari keracunan dalam beragama. Barangsiapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, maka kecintaan KU akan KU anugerahkan kepadanya. Barangsiapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang, maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya.
8
Barangsiapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya, itu menandakan kematangan akalnya. Barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit, maka ia penuh percaya pada Allah. Wahai manusia ! Jika engkau tidak melaksanakan ilmu yang telah engkau ketahui, maka bagaimana mungkin engkau akan dapat mencari ilmu yang belum engkau ketahui. Wahai manusia ! Bekerjalah di dunia seakan engkau tidak akan mati esok. Kumpulkanlah harta seolah engkau akan hidup kekal di dunia. Wahai dunia ! Jangan kau beri orang yang memburu dirimu. Carilah orang yang menghindar darimu. Jadilah kamu laksana manisan bagi mata orang yang memandangnya.”
9
Peringatan keempat Allah berfirman :
“Wahai manusia ! Barangsiapa berduka karena persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya. Wahai manusia ! Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari AKU datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tak pernah memuji KU. Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau berlapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.
10
Engkau melupakan diri KU dan mengingat yang lain.
Wahai manusia ! Setiap hari AKU mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepada KU dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejeki KU, namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepada KU. AKU kabulkan jika engkau memohon kepada KU. Kebaikan KU tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepada KU tiada henti. AKU-lah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagi KU. Kau raup segala apa yang KU berikan untukmu. KU tutupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan. AKU sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikit pun tak pernah merasa malu kepada KU. Engkau melupakan diri KU dan mengingat yang lain.
11
Kepada manusia engkau marasa takut, sedangkan kepada KU engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka KU engkau tak peduli.” To be Continue Part 2
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.