Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehPrima Cayank Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Tujuan Pelayanan Setiap peserta pelatihan ini dipersiapkan untuk mengambil bagian dalam perintisan satu jemaat setempat atau jaringan jemaat setempat yang berlipatganda di dalam daerah tertentu, dan yang terdiri-dari orang-orang (suku) yang belum terjangkau.
2
Tujuan Pelayanan Perintisan: PI, pemuridan dan mengumpulkan orang percaya yang baru dalam jemaat. Jemaat setempat: Kelompok orang percaya yang berkomitmen satu kepada yang lain, serta Tuhan. Jaringan jemaat setempat: jaringan jemaat rumah tangga baru yang bersekutu satu dengan yang lain. Berlipatganda: Jemaat yang berlipatganda karena kuasa Allah, yang berasal dari anak jemaat induk (KS) dan kemudian memulai jemaat baru, dan sebagainya.
3
Tujuan Pelayanan Daerah tertentu: Di dalam suatu daerah geografis yang jelas dan tertentu. Belum terjangkau: Suatu suku yang belum memiliki gereja pribumi yang cukup kuat untuk melakukan pekerjaan untuk menjangkau dan memuridkan suku mereka sendiri di dalam budaya mereka sendiri.
4
Definisi Jemaat Istilah Jemaat adalah terjemahan dalam bahasa Indonesia untuk istilah eklesia dalam bahasa Yunani. Setiap kelompok ayat memakai istilah “jemaat” dengan pengertian yang berbeda, tergantung konteksnya. Bacalah ayat-ayat dalam setiap kelompok berikut ini dan coba tuliskan kesimpulan pengertian anda yang singkat tentang istilah jemaat untuk setiap kelompok.
5
Pengertian Alkitab Ttg Jemaat
Jemaat universal Jemaat wilayah Jemaat kota Jemaat rumah Kuil
6
Kesimpulan Umum Ada 3 pengertian utama untuk istilah jemaat
Jemaat rumah setempat. (KPR 20:20) Semua jemaat rumah dlm satu kota. (Kis 15: 2) Semua orang perc. di seluruh dunia (Mat.16:18) Walaupun suatu jemaat sangat kecil untuk bertemu di dalam satu rumah, tapi kelompok ini tetap dianggap sbg jemaat.
7
Kesimpulan Umum Definisi Jemaat Setempat Untuk Pelajaran Ini:
Kelompok orang percaya yang berkomitmen satu kepada yang lain, serta kepada Tuhan Yesus Kristus.
8
Teologia Jemaat Teologia yang kita percayai sangat mempengaruhi pola jemaat yang hendak kita rintis. Misalnya doktrin jemaat: Bentuk kepemimpinan Model Liturgi Peranan para anggota (kaum awam)
9
Pertanyaan-pertanyaan
Apakah pada dasarnya jemaat itu suatu bangunan/tempat atau tubuh/kelompok orang? Apakah kita mau membangun jemaat yang “berakar di dalam Kristus dan erat berhubungan dengan kebudayaan anggotanya” ATAU kita menginginkan lagi bentuk-bentuk dan tradisi-tradisi yang telah kita pelajari dalam jemaat induk kita?
10
Fondasi : Yesus Xs/Isa Al Masih (I Kor. 3: 10,11)
1. Batu Penjuru Yang Mahal : I Petrus 2:6 Jemaat-jemaat yang kita rintis harus dibangun secara kuat di atas Yesus. Perintis jemaat harus memahami hal ini baik sebagai kebenaran doktrin maupun sebagai kenyataan kehidupan rohani. 2. Pendiri Jemaat : Matius 16:18 Pendirian jemaat benar-benar merupakan gagasan dan pekerjaan DIA!
11
Prinsip U/ Perintisan Jemaat Setempat Yang Berlipatganda
Penginjilan yang berinkarnasi Arahkan kepada keluarga-keluarga dan fokuskan penginjilan saudara pada pewartaan kabar baik atas kematian Yesus, kebangkitan dan janji pengampunan kepada mereka yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Wartakan kabar baik dengan cara di mana mereka yang mencari dan yang bertobat dapat langsung memberitakannya kepada orang lain. Jangan menggunakan metode dan alat yang mereka tidak dapat gunakan dengan segera, sehingga akibatnya saudara akan menghentikan reproduksi yang spontan.
12
Prinsip-prinsip Untuk Perintisan Jemaat Setempat Yang Berlipatganda
Prinsip 1: Penginjilan yang berinkarnasi Konfirmasikan pertobatan secepat mungkin melalui baptisan. Jangan melakukan baptisan sebagai upacara wisuda setelah kursus doktrin Alkitab yang begitu lama. Upayakan pendekatan pribadi dengan anggota jemaat. Seorang penanam jemaat yang kebutuhan sosial terbesarnya dapat terpenuhi hanya melalui sesama anggota timnya tidak akan lekat dengan jemaatnya, dan jemaatnya mungkin tidak akan cukup relevan dengan budaya setempat.
13
Prinsip-prinsip Untuk Perintisan Jemaat Setempat Yang Berlipatganda
Prinsip 2: II Timotius 2:2 – model pelatihan penggembalaan melalui reaksi berantai. Pelatihan penggembalaan harus saling berhubungan satu sama yang lain dengan penginjilan. Dari semula saudara harus mengarah kepada tipe “penatua” yang alkitabiah – kepala rumah tangga. Segera setelah orang-orang yang serius terhadap Injil menjadi percaya, mulailah melatih mereka untuk menggembalakan orang-orang dari suku mereka sendiri, dimulai dengan keluarga mereka sendiri.
14
Prinsip-prinsip Untuk Perintisan Jemaat Setempat Yang Berlipatganda
Model pelatihan/ penggembalaan melalui berantai. (2 Timotius 2:2) Usahakan agar satu kelompok tetap menjadi kelompok yang kecil dan arahkan tujuannya untuk bertumbuh melalui pelipatgandaan. Sejak semula, ajarkan orang-orang percaya yang baru untuk taat kepada perintah-perintah Yesus (Mat. 28: 18-20).
15
Perhat. 7 perintah yg mendasar yg Merup. ciri org percaya Kis.2:37-47
Bertobat dan percaya (Mrk 1:15) Dibaptis (Kis 2:38) Mengasihi (Yoh 13:34) Menyelenggarakan Perjamuan Kudus (Luk 22:17-20) Berdoa (Yoh 16:24) Memberi (Mat 6:19-21) Bersaksi (Mat 28:18-20)
16
Kesimpulan Utk menjalankan perintah ini butuh disiplin dan kegigihan
Menempatkan prioritas taat pd perintah Kristus untuk menyaring: tradisi peraturan yg dpt menghambat pelaksanaan prinsip-prinsi
17
Kesimpulan Kita hrs menolong petobat baru & pencari kebenaran untuk
sungguh mengasihi teman mereka Mmengasihi keluarga mereka (bdg. Mat.22:37-39) Penginjilan akan mengalir lebih cepat krn rintangan sosial dikurangi
18
Kesimpulan Petobat baru tdk perlu buru-buru menjelaskan mengapa mrk memiliki kasih yg baru (Mat Yesus melarang mrd-mrd memberitahu kemesiasan-Nya) Hal ini berlaku u/ org Islam yg baru bertobat
19
Diskusi Pola Pelayanan
Studi kasus ini adalah u/ menolong kita mengerti Pola Pelayanan dg lebih baik dan memberi kita ide-ide u/ menuliskan pola pelayanan kita sendiri
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.