Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Programmable Logic Controller
SMKN 2 Probolinggo t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP Programmable Logic Controller Programmable Logic Controller
2
SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC
( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI “ OMRON – CPM 2 A “ PRODUKSI TAHUN 2003 KAPASITAS I/O Programmable Logic Controller
3
APA ARTI PLC itu ? ( bukan kepanjangannya )
Menurut NEMA ( National Electrical Manufacturesers Association ) PLC yaitu : Suatu peralatan listrik yang beroperasi dengan menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi – instruksi internal sebagai pengganti kerja dari peralatan yang mempunyai fungsi spesifik untuk mengontrol kerja dari mesin – mesin atau proses, melalui modul input output secara analog – digital. BAGAIMANA CARA KERJANYA ? Menerima sinyal – sinyal analog dari peralatan input luar yang akan dirubah menjadi sinyal – sinyal digital. APA KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PLC ? Lebih murah biaya dibandingkan sistem manual. Lebih mudah dalam pemprograman. Lebih aman, praktis, dan handal dibandingkan kontrol manual. Dapat dengan mudah diubah rangkaian sistemnya. Lebih mudah melacak jika terjadi gangguan. Mempunyai prinsip seperti komputer. Programmable Logic Controller
4
Mengenal LOOP terbuka & tertutup
Apa yang dimaksud LOOP TERBUKA ? ??? OUTPUT SISTEM YG DI KONTROL PERALATAN KONTROL SETTING GANGGUAN SO ?...... Apa yang dimaksud LOOP TERTUTUP ? ??? KONTROL ULANG OUTPUT SISTEM YG DI KONTROL PERALATAN KONTROL SETTING GANGGUAN SO ?...... Programmable Logic Controller
5
Programmable Logic Controller
FUNGSI BAGIAN PLC PROCESSOR PROGRAMMING DEVICE MODUL INPUT MODUL OUTPUT CATU DAYA Programmable Logic Controller
6
Programmable Logic Controller
PERANGKAT KERAS PLC MODUL INPUT OUTPUT ( I / O ) Bagian input output merupakan perangkat elektronik sebagai perantara antara processor dengan peralatan input output luar. Bagian ini dapat dipasang secara terpisah atau langsung menempel pada raknya. PROCESSOR ( INTI PLC ) “ Processor “ merupakan bagian pokok dari PLC yang memproses dan menyimpan semua program yang dikirim ( download ) ke dalam PLC. Program yang diproses disesuaikan dengan keadaan input dan outputnya. PROGRAMMING DEVICE “ Programming devices “ merupakan perangkat keras dari PLC yang berfungsi untuk memasukkan, mengedit, memodifikasi dan memonitor program yang ada dalam memory PLC, sehingga PLC dapat dioperasikan sesuai dengan program kontrol yang telah termemori. Programmable Logic Controller
7
Programmable Logic Controller
MODUL INPUT MODUL OUTPUT Programmable Logic Controller
8
BAGIAN UTAMA PROCESSOR User Programming Memory
Input Image Table Output Image Table CPU Input Output VARIABLE DATA MEMORY User Programming Memory Programmable Logic Controller
9
Programmable Logic Controller
OUTPUT INPUT CPU PC TO PROGRAMMING DEVICE PROGSOL PLC TYPE COMPACT Programmable Logic Controller
10
Programmable Logic Controller
PLC TYPE MODULAR P O W E R S U L Y ERROR RUN POWER CPU O U T P I N P U T Programmable Logic Controller
11
Programmable Logic Controller
BAHASA PROGRAM PLC MNEUMONIC CODE Bahasa LOGIC yang digunakan dalam memasukkan data ke PLC yang mempunyai fungsi sama dengan menggambar dalam rangkaian manual yang akan dioperasikan. Bahasa LOGIC ini memiliki kode tersendiri untuk tiap fungsi yang dipakainya. Untuk setiap PLC pun ada beberapa yang berbeda tapi fungsinya sama. LADDER DIAGRAM DIAGRAM GARIS yang merupakan gambar dari suatu rangkaian kontrol yang akan dioperasikan. Diagram garis ini hampir sama dengan gambar rangkaian kontrol dengan kontaktor ( manual ) yang biasa digambar. Penggambaran LADDER memiliki simbol yang berbeda dengan rangkaian manual. FLOW SIGN ALIRAN ARUS / SINYAL yang menentukan arah aliran arus / sinyal yang akan bekerja terlebih dahulu secara berurutan dan menentukan komponen mana yang bekerja. Programmable Logic Controller
12
Programmable Logic Controller
MNEUMONIC CODE PERINTAH DASAR LOAD ( LD ) Awalan garis logika atau block. Jika dalam rangkaian manual fungsinya sama dengan suatu bentuk input NO ( Normally Open ) / saklar / sensor. NOT Merupakan perintah kebalikan ( inverts ) input atau yang berupa perintah TIDAK ataupun yang bersifat TERTUTUP sering disebut NC ( Normally Closed ). 3. AND Merupakan perintah seri input atau yang berupa perintah DAN ataupun yang bersifat HUBUNGAN SECARA SERI Programmable Logic Controller
13
Programmable Logic Controller
PERINTAH DASAR ( lanjutan ) 4. OR Merupakan perintah paralel input atau yang berupa perintah ATAU yang bersifat HUBUNGAN SECARA PARALEL 5. OUT Merupakan perintah penandaan koil atau terminal output yang akan terhubung dengan modul output. END ( 01 ) Merupakan perintah untuk menandai pemprograman telah selesai atau pengisian program sudah akhir.Jika akhir pengisian program tidak diberi perintah END (01), maka pemprograman dianggap belum selesai ( no end list ). Programmable Logic Controller
14
MNEUMONIC CODE ( lanjutan )
SMKN 2 Probolinggo MNEUMONIC CODE ( lanjutan ) KEEP ( 11 ) TIM dan TIMH ( 15 ) CNT dan CNTR ( 12 ) IL ( 02 ) dan ILC ( 03 ) SFT ( 10 ) DIFU ( 13 ) dan DIFD ( 14 ) JMP ( 04 ) dan JME ( 05 ) MOV ( 21 ) dan MVN ( 22 ) CMP ( 20 ) CTBL ( 63 ) Programmable Logic Controller Programmable Logic Controller
15
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
KEEP (11) Perintah KEEP (11) adalah perintah yang menyatakan pengunci pada koil itu sendiri tanpa adanya kontak pengunci ataupun kontak yang menyebabkan koil terkunci. Pada KEEP (11) ini koil otomatis terkunci secara langsung TIM dan TIMH (15) Perintah TIM dan TIMH (15) adalah perintah timer atau waktu yang akan digunakan. Pada perintah TIM waktu yang dapat digunakan adalah antara 0,00 ms sampai dengan 00,99 ms. Pada perintah TIMH (15) waktu yang dapat digunakan antara 00,00 ms sampai dengan 99,99 ms CNT dan CNTR (12) Perintah CNT dan CNTR (12) adalah perintah counter atau perintah menghitung. Perintah ini digunakan pada penghitungan jumlah yang akan ditentukan. Pada perintah CNT penghitungan dilakukan maju mulai 000 sampai 100. Pada perintah CNTR (12) penghitungan dapat dilakukan secara maju mulai dari 000 sampai 100 dan penghitungan mundur mulai -100 sampai 000. Programmable Logic Controller
16
MEMBUAT PROGRAM DENGAN PROGRAMMING CONSOLE
Jika hafal dan ingat bahasa program maka pengorasianya dapat menggunakan PROGRAMMING CONSOLE. Programming Console sering digunakan oleh para Profesional control, hanya dengan mengisikan bahasa program yang telah dibuatnya ke dalam PLC. Alat ini (Programming Console) dapat secara langsung penggunaannya tanpa harus melihat system yang dipakai ataupun program (software) yang menjalankannya. Programmable Logic Controller
17
Programmable Logic Controller
SMKN 2 Probolinggo CARA MENGGUNAKAN PROGRAMMING CONSOLE Tampilan awal saat menghidupkan PROGRAMMING CONSOLE Pemilihan mode untuk mengisi dan melihat program yang dibuat Programmable Logic Controller Programmable Logic Controller
18
Programmable Logic Controller
OPERASIONAL MODE MODE " PROGRAM " Pada mode ini bertujuan mengisikan program yang akan dijalankan oleh modul. Pada mode PROGRAM rangkaian diisikan, mengedit rangkaian, membersihkan memori dan juga dapat digunakan untuk memeriksa program yang salah. MODE " RUN " Pada posisi ini program yang telah diisikan akan dijalankan dengan normal dan modul sudah beroperasi sendiri. Pada posisi ini tidak dapat dilakukan force set - reset, dan counter tidak dapat diubah. MODE " MONITOR " Pada mode ini dapat dilakukan pengujian operasional rangkaian yang diisikan ( system yang telah diprogramkan ) yang antara lain seperti status yang beroperasi, force setting, mengatur waktu dan counter, megubah data dan mengedit saat online. Programmable Logic Controller
19
Programmable Logic Controller
PEMPROGRAMAN PADA PROGAMMING CONSOLE PEMBUATAN PROGRAM CONTROL MANUAL S0 AND NOT 00010 K2 LD 00009 OUT 00008 00007 K3 00006 K1 00005 00004 00003 00002 OR 00001 S1 00000 Data Intruksi Alamat END ( 01 ) 00011 00012 Programmable Logic Controller
20
PENULISAN DENGAN PROGRAMMING CONSOLE
Tombol yang ditekan Tampilan pada Layar 00000 LD LD 00001READ NOP < 000 > WRITE 00001 OR OR 1 00002READ NOP < 000 > WRITE 00002 AND NOT 01002 AND NOT 1 2 00003READ NOP < 000 > WRITE Programmable Logic Controller
21
Programmable Logic Controller
Pada alamat ke 8 Tombol yang ditekan Tampilan pada Layar 00008 TIM TIM 1 TIM 001 #0030 # 3 00009READ NOP < 000 > WRITE 00009 LD TIM LD TIM 1 00010READ NOP < 000 > WRITE 00011 OUT OUT 1 2 00012READ NOP < 000 > WRITE Programmable Logic Controller
22
Programmable Logic Controller
Pada alamat ke 12 Tombol yang ditekan Tampilan pada Layar 00012 FUN < 0?? > FUN 00012 END < 001 > 1 00012READ NOP < 000 > WRITE Setelah selesai semua program, MODE pada Programming Console diubah pada posisi “ RUN “ , maka PLC siap dioperasikan. Programmable Logic Controller
23
Programmable Logic Controller
SMKN 2 Probolinggo P L C 00 1000 01 1001 K1 02 1002 L2 10 COM 11 1003 Horn COM COM - N + L Sumber Tegangan Programmable Logic Controller Programmable Logic Controller
24
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
KEEP (11) Perintah KEEP (11) adalah perintah yang menyatakan pengunci pada koil itu sendiri tanpa adanya kontak pengunci ataupun kontak yang menyebabkan koil terkunci. Pada KEEP (11) ini koil otomatis terkunci secara langsung TIM dan TIMH (15) Perintah TIM dan TIMH (15) adalah perintah timer atau waktu yang akan digunakan. Pada perintah TIM waktu yang dapat digunakan adalah antara 0,00 ms sampai dengan 00,99 ms. Pada perintah TIMH (15) waktu yang dapat digunakan antara 00,00 ms sampai dengan 99,99 ms CNT dan CNTR (12) Perintah CNT dan CNTR (12) adalah perintah counter atau perintah menghitung. Perintah ini digunakan pada penghitungan jumlah yang akan ditentukan. Pada perintah CNT penghitungan dilakukan maju mulai 000 sampai 100. Pada perintah CNTR (12) penghitungan dapat dilakukan secara maju mulai dari 000 sampai 100 dan penghitungan mundur mulai -100 sampai 000. Programmable Logic Controller
25
MNEUMONIC CODE LANJUTAN
IL (02) dan ILC (03) Perintah IL (02) adalah perintah INTERLOCK atau sering disebut saling mengunci. Perintah ILC (03) adalah INTERLOCK CLEAR .Perintah IL(02) dan ILC (03) selalu digunakan berpasangan sehingga rangkaian yang ada di antaranya akan terkunci (OFF) sampai ada sinyal input pada IL (02). Jadi ILC (03) merupakan tanda akhir dari rangkaian yang ada diantara interlock. SFT (10) Perintah SFT (10) adalah perintah MENGGESER. Perintah ini digunakan apabila diinginkan pergeseran pada bit yang diharapkan, sehingga akan memberi perintah pada bit setelahnya. Programmable Logic Controller
26
Programmable Logic Controller
Example PROJECT LS2 LS1 M3 Sb1 Keterangan : LS1 = limits switch 1 LS2 = limits switch 2 Sb1 = sensor benda atas Sb2 = sensor benda bawah M3Ø = motor 3 fasa Back wall Back wall Sb2 Programmable Logic Controller
27
PEMBUATAN PROGRAM PEMPROGRAMAN PADA PROGAMMING CONSOLE END 00010 1000
OUT 00009 0001 AND NOT 00008 1001 00007 OR 00006 0000 LD 00005 00004 0003 00003 00002 00001 0002 00000 Data Intruksi Alamat CONTROL MANUAL Programmable Logic Controller
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.