Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

M.K: SEMANTIK Pertemuan Ke-3

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "M.K: SEMANTIK Pertemuan Ke-3"— Transcript presentasi:

1 M.K: SEMANTIK Pertemuan Ke-3
HAKIKAT MAKNA

2 A. HAKIKAT MAKNA Untuk memahami yang dimaksud makna, dapat dilihat dari beberapa pendekatan: Pendekatan konseptual Setiap kata atau leksem pada dirinya secara inheren telah terkandung suatu makna yang bisa berupa gagasan, ide, konsep, atau proses Pendekatan Komponensial Setiap makna kata atau leksem terdiri dari sejumlah komponen yang secara keseluruhan membentuk makna kata tersebut. Pendekatan Opresiaonal Makna sebuah kata baru jelas bila makna kata atau leksem itu itu sudah digunakan dalam konteks kalimat tertentu

3 Teori Makna (Ferdinand de Saussure)
Tanda linguistik terdiri dari dua komponen Signifian = ‘yang mengartikan’ wujudnya berupa bunyi. Signifie = ‘yang diartikan’ wujudnya berupa pengertian atau konsep. Contoh leksem <meja>, terdiri dari komponen signifiant, yakni berupa runtutan fonem /m/, /e/, /j/, dan /a/; dan komponen signifienya berupa konsep atau makna ‘sejenis perabot kantor atau rumah tangga.’

4 Lanjutan… Tanda linguistik yang berupa runtutan fonem dan konsep yang dimiliki runtutan fonem ini mengacu pada sebuah referen yang berada di luar bahasa, yaitu “sebuah meja”.

5 Berdasarkan pandangan Ferdinand tersebut, kalau dibentuk dalam sebuah segitiga makna, atau segitiga Richard dan Ogdent, sebagai berikut: b) konsep sejenis perabot rumah tangga/kantor a) tanda linguistik c) referen <gambar meja> <m-e-j-a>

6 b) konsep kata a) bentuk c) referen SEGITIGA MAKNA kata

7 Ferdinand de Saussure = makna = ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Tanda linguistik disamakan dengan kata/leksem, makna = pengertian yang dimiliki oleh setiap kata/leksem. Tanda linguistik disamakan dengan morfem, makna = pengertian yang dimiliki morfem

8 makna merupakan referen yang diacu oleh kata/leksem
makna merupakan referen yang diacu oleh kata/leksem. Tetapi, tidak semua kata mempunyai acuan konkret di dunia nyata. Seperti, leksem agama tidak dapat ditampilkan referennya secara konkret.

9 Makna sebuah kata dapat ditentukan apabila kata itu berada di dalam sebuah kalimat.
Adik jatuh dari sepeda. Dia jatuh dalam ujian yang lalu. Makna kalimat dapat ditentukan apabila kalimat itu berada di dalam konteks wacananya atau konteks situasinya. Sudah hampir pukul dua belas.

10 Kata ayah dan bapak memang memberi informasi yang sama, yaitu orang tua laki-laki; tetapi maknanya tidak persis sama karena bentuknya berbeda. Contoh kalimat: Ayah saya sakit, kata ayah dapat diganti Bapak saya sakit. Tetapi frase berikut: Bapak Presiden yang terhormat, tidak dapat diganti Ayah Presiden yang terhormat.

11 Hubungan antara kata dan makna:
Bahasa itu bersifat arbitrer, maka hubungan makna dan kata pun bersifat arbitrer. Kita tidak bisa menjelaskan mengapa benda cair selalu digunakan untuk keperluan mandi, minum, masak, dsb. disebut air, bukan rai atau ria. Begitu juga sebaliknya kata.

12 B.Penamaan dan pendefinisian
Penamaan dan pendefinisian adalah dua buah proses pelambangan suatu konsep untuk mengacu kepada suatu referen yang berada di luar bahasa.

13 1. Penamaan Pemberian nama untuk sesuatu yang dilambangkan itu bersifat arbitrer. Pemberian nama adalah konvensi antara sesama anggota suatu masyarakat bahasa.

14 2. Peniruan bunyi Nama-nama benda dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan oleh benda tersebut. Contoh tokek diberi nama itu karena bunyinya “tokek”, meong nama untuk kucing, guk guk nama untuk anjing

15 Dibentuk dari kata kerja
Biasanya anjing menggonggong, ayam berkotek, ular mendesis, kuda meringkik, harimau mengaum, telepon berdering, pintu yang dibuka berderit.

16 catatan Kata-kata yang dibentuk berdasarkan tiruan bunyi ini disebut kata peniru atau onomatope.

17 3. Penyebutan bagian Pars pro toto adalah penyebutan sebagian untuk seluruh. Contoh kata kepala Setiap kepala keluarga menerima bantuan lima ratus ribu rupiah. Contoh lain, anggota abri disebut baju hijau

18 lanjutan Totem pro parte adalah menyebut keseluruhan untuk sebagian.
Contoh kalau dikatakan “Bina Darma memenangkan hadiah uang lima juta di olimpiade akuntansi” yang dimaksud hanyalah tiga orang peserta anggota mahasiswa akuntansi.

19 5. Penemu dan pembuat Nama benda dalam kosa kata bahasa Indonesia yang dibuat berdasarkan nama penemunya, Contoh Volt nama satuan kekuatan listrik dari nama penciptanya yaitu Volta.

20 4. Penyebutan nama khas Penamaan sesuatu benda berdasarkan sifat khas yang ada pada benda itu. Contoh orang yang sangat kikir lazim disebut si kikir; Anak yang tidak dapat tumbuh besar, tetap saja kecil disebut si kerdil; Yang kulitnya hitam disebut si hitam.

21 6. Tempat Asal Sejumlah nama benda dapat ditelusuri berasal dari nama tempat asal benda tersebut. Contoh: kata magnit berasal dari nama tempatnya Magnesia; kata kenari, yaitu nama sejenis burung berasal dari nama pulau Kenari di Afrika.

22 7. Bahan Ada sejumlah benda yang namanya diambil dari nama bahan pokok benda tersebut. Contoh karung yang dibuat dari goni yaitu sejenis serat tumbuhan, Contah lain kaca adalah nama bahan, nama barang lain yang terbuat dari kaca disebut juga kaca seperti kaca mata, kaca jendela, kaca spion

23 8. Keserupaan Pemakaian bahasa sekarang banyak nama benda yang dibuat berdasarkan kesamaan sifat atau ciri dari makna leksikal kata itu. Contoh raja minyak, raja jalanan, raja dangdut. Raja adalah orang yang paling berkuasa atau paling tinggi kedudukannya dinegaranya.

24 9. Pemendekan Kata-kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai hasil penggabungan unsur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata yang namanya digabungkan menjadi satu. Contoh abri, koni, depnaker.

25 10. Penamaan Baru Istilah baru yang dibentuk untuk menggatikan kata atau istilah lama karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, atau kurang ilmiah. Contah kata pariwisata untuk menggantikan turisme, wisatawan untuk mengganti turis atau pelancong, suku cadang untuk mengganti onderdil. Kata kuli dan buruh diganti karyawan Kata jongos dan babu diganti pembantu rumah tangga atau pramuwisma.

26 11. Pengistilahan Pengistilahan dilakukan untuk mendapatkan “ketepatan” dan “kecermatan” makna untuk suatu bidang kegiatan atau keilmuan. Istilah memiliki makna yang tepat dan cermat serta digunakan hanya untuk satu bidang tertentu. Contoh bidang kedokteran kata telinga dan kuping, telinga adalah alat pendengaran bagian dalam sedangkan kuping adalah bagian luarnya.

27 12. Pendefinisian Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mengungkapkan dengan kata-kata akan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya. Contoh bus adalah kendaraan umum yang dapat memuat banyak penumpang.

28 latihan Daftarkan kata-kata dalam bahasa daerah Anda yang berasal dari tiruan bunyi!


Download ppt "M.K: SEMANTIK Pertemuan Ke-3"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google