Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi"— Transcript presentasi:

1 Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi
AKUNTANSI PERSEDIAAN Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi

2 PERSEDIAAN Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional atau barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu 12 bulan dari tanggal perolehan. Wahyumi Ekawanti, MSi

3 CAKUPAN PERSEDIAAN Barang atau perlengkapan untuk operasional
Bahan atau perlengkapan untuk proses produksi Barang dalam proses produksi Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan Wahyumi Ekawanti, MSi

4 CONTOH PERSEDIAAN Barang konsumsi Amunisi Bahan untuk pemeliharaan
Suku cadang Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga Materai baku Barang dalam proses/setengah jadi Wahyumi Ekawanti, MSi

5 Barang atau perlengkapan - Barang Habis Pakai
(supplies) yg digunakan sendiri - Barang Tak Habis Pakai dalam rangka kegiatan operasional - Barang Bekas Pakai Barang yang dibeli untuk dijual atau diserahkan kepada konsumen. Barang yang digunakan dalam - Barang Baku atau supplies proses produksi jika - Barang Dalam Proses memproduksi sendiri (setengah jadi) (swakelola) Barang jadi Wahyumi Ekawanti, MSi

6 JENIS PERSEDIAAN Perusahaan dagang
Persediaan berupa barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual Perusahaan manufaktur Bahan baku dan penolong, Barang dalam proses, Barang jadi/produk selesai Wahyumi Ekawanti, MSi

7 PENGAKUAN PERSEDIAAN Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah Harga Pokok (Cost) Persediaan adalah jumlah semua pengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan penempatan persediaan tersebut agar dapat dijual. Wahyumi Ekawanti, MSi

8 MASALAH KEPEMILIKAN BARANG
Barang sudah dicatat sebagai persediaan didasarkan pada hak kepemilikannya. Penentuan perpindahan hak atas barang antara lain timbul dalam keadaan: Barang dalam perjalanan (Good in Transit) Barang yang dipisahkan Barang Konsinyasi Barang Angsuran Wahyumi Ekawanti, MSi

9 Goods on Transit FOB Shipping Point : hak atas seluruh muatan beralih ke pembeli dengan pada saat pengiriman. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si pembeli. FOB Destination : hak tidak beralih sampai barang diterima oleh pembeli. Ketika barang dalam perjalanan dimasukkan dalam persediaan si penjual, Wahyumi Ekawanti, MSi

10 Barang yang Dipisahkan
Apabila melakukan pembelian tetapi pengiriman tidak dilakukan sekaligus maka pembeli dapat mencatat pembelian dan menambah persediaan barangnya. Wahyumi Ekawanti, MSi

11 Barang Konsinyasi Sebelum barang tersebut dijual masih tetap menjadi persediaan pihak yang menitipkan (consignor) dan pihak yang menerima titipan (consignee) tidak mempunyai hak atas barang tersebut sehingga tidak mencatat sebagai persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi

12 Penjualan Angsuran Hak atas barang tetap pada penjual sampai seluruh harga jualnya dilunasi. Penjual akan melaporkan barang tersebut dalam persediaannya dikurangi dengan jumlah yang sudah dibayar. Pembeli akan melaporkan barang-barang tersebut dalam persediaannya sejumlah yang sudah dibayarkan. Wahyumi Ekawanti, MSi

13 PENGUKURAN PERSEDIAAN
Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri Nilai wajar apabila apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan Wahyumi Ekawanti, MSi

14 Biaya Perolehan Persediaan diperoleh dengan pembelian
= Harga Pembelian + Biaya Pengangkutan + Biaya Penanganan – Potongan Harga Rabat Biaya Standar Persediaan diperoleh dg memproduksi sendiri = Biaya langsung+ Biaya tidak langsung Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan cara lain, misal donasi/rampasan = Nilai tukar aset secara wajar Wahyumi Ekawanti, MSi

15 METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
Metode Fisik/Periodic, pada metode fisik setiap ada mutasi persediaan tidak ada catatannya sehingga untuk mengetahui nilai persediaan harus dilakukan dengan penghitungan secara fisik. Begitu juga harga pokok penjualan baru dapat dihitung setelah persediaan akhir sudah dihitung. Metode Buku/Perpectual, pada metode ini setiap ada mutasi persediaan selalu dilakukan pencatatan sehingga sewaktu-waktu dapat diketahui saldo dari persediaan. Wahyumi Ekawanti, MSi

16 PERBEDAAN PENCATATAN Pembelian Persediaan - Periodic
Hutang Dagang 3,000 Penjualan periode berjalan - Periodic Piutang Dadang 4,125 Penjualan 4,125 Pembelian Persediaan - Perpetual Persediaan Barang Dagang 3,000 Utang Dagang 3,000 Penjualan selama periode - Perpetual Piutang Dagang 4,125 Penjualan 4,125 Harga Pokok Penjualan 2,750 Peresediaan Barang Dagang 2,750 Wahyumi Ekawanti, MSi

17 METODE PENENTUAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification) Metode FIFO (First In First Out) Metode LIFO (Last In First Out) Metode Rata-Rata (Average) Metode LCM (Lower of Cost or Market) Metode Taksiran ; Retail Methode, Gross Profit Methode, Wahyumi Ekawanti, MSi

18 Identifikasi Khusus Metode ini berdasarkan anggapan bahwa arus barang harus sama dengan arus biaya. Tiap jenis barang dipisah berdasarkan harga pokoknya dan tiap kelompok dibuatkan kartu persediaan sendiri. Contohnya ponsel merek A tipe 123 dibuatkan kartu persediaan sendiri. Harga pokok penjualan terdiri dari harga pokok barang-barang yang dijual, dan sisanya merupakan persediaan akhir. Metode ini dapat digunakan perusahaan yang menggunakan prosedur pencatatan persediaan dengan cara periodik maupun perpectual. Tetapi karena cara ini menimbulkan banyak pekerjaan tambahan maupun gudang yang luas maka jarang digunakan. Metode ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual produk dengan harga mahal, jumlah dan jenis produknya terbatas. Wahyumi Ekawanti, MSi

19 Melaporan Persediaan dalam neraca akhir
Contoh Metode Identifikasi Khusus : Mobil A Mobil B Mobil C Pembelian Rp Rp Rp Penjualan Rp Jurnal untuk mencatat pembelian : Pembelian (Mobil A) Rp ,00 Pembelian (Mobil B) Rp ,00 Pembelian (Mobil C) Rp ,00 Kas ( Hutang) Rp ,00 Jurnal untuk mencatat penjualan : Kas ( Piutang ) Rp ,00 Penjualan Rp ,00 Menentukan persediaan akhir: Mobil yang belum terjual adalah mobil B dan Mobil C yang nilai belinya adalah : Rp ,00 + Rp ,00 = Rp ,00 Melaporan Persediaan dalam neraca akhir Wahyumi Ekawanti, MSi

20 Perpetual Inventory Costs
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold Wahyumi Ekawanti, MSi

21 Fifo Perpetual Wahyumi Ekawanti, MSi

22 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Perusahaan memulai usahanya dengan 10 units barang 127B senilai $200. Wahyumi Ekawanti, MSi

23 FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjuala 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold 4 Januari, 7 units barang 127B terjual $30. Wahyumi Ekawanti, MSi

24 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Jan Penjualan 7 units menyisakan saldo 3 units. 4 Januari , 7 units barang 127B terjual $30. Wahyumi Ekawanti, MSi

25 FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Sale 7 $30 10 Purchase 8 21 22 Sale 4 31 28 Sale 2 32 30 Purchase 10 22 Cost of Mdse. Sold 10 January , perusahaan membeli 8 units $21. Wahyumi Ekawanti, MSi

26 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Karena harga pembelian $21 berbeda dengan harga perolehan sebelumnya 3 units persediaan yang ada, saldo bersediaan sebesar 11 units perhitungkan secara terpisah. 10 January, perusahaan membeli 8 units $21. Wahyumi Ekawanti, MSi

27 FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 22 Januari, perusahaan menjual 4 $31. Wahyumi Ekawanti, MSi

28 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance 22 January, perusahaan menjual 4 $31. Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Untuk 4 units yang terjual, 3 diantaranya berasal dari persediaan yang pertama masuk (fifo) $20. Wahyumi Ekawanti, MSi

29 FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 28 Januari , perusahaan menjual 2 $32. Wahyumi Ekawanti, MSi

30 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 28 Januari , perusahaan menjual 2 $32. Wahyumi Ekawanti, MSi

31 FIFO Perpetual Inventory Account
Data Biaya Persediaan untuk mengilustrasikan FIFO and LIFO Perpetual Systems Cost of Mdse. Sold Item 127B Units Cost Price Jan. 1 Inventory 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 30 Januari, pembelian 10 units tambahan barang 127B $22. Wahyumi Ekawanti, MSi

32 FIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Penjualan Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 30 January , pembelian 10 units tambahan barang 127B $22. Totals 18 $ $ $325 Wahyumi Ekawanti, MSi

33 Lifo Perpetual Wahyumi Ekawanti, MSi

34 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Perusahaan memulai awal tahun dengan 10 units barang 127B yang tersedia dengan total harga $200. Wahyumi Ekawanti, MSi

35 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 4 January , perusahaan menjual 7 units $30. Wahyumi Ekawanti, MSi

36 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Penyajian data persediaan yg terkini. 10 January , perusahaan membeli 8 units $21. Wahyumi Ekawanti, MSi

37 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Purchases Cost of Mdse. Sold Inventory Balance Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 4 units terjual, semuanya berasal dari pembelian yang paling terakhir $21. On January 22, the firm sells four units at $31 each. Wahyumi Ekawanti, MSi

38 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 28 Januari, terjual 2 units $32 . Wahyumi Ekawanti, MSi

39 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan 30 January, pembelian 10 units $22 . Wahyumi Ekawanti, MSi

40 LIFO Perpetual Inventory Account
Item 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit Total Unit Total Unit Total Date Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Qty. Cost Cost Jan Wahyumi Ekawanti, MSi Totals 18 $ $ $322

41 Fifo Periodic Wahyumi Ekawanti, MSi

42 Fifo Periodic Jan. 1 Persediaan Awal 200 units @ $9 300 units @ $10
Mar. 10 Pembelian 400 $11 Sept. 21 Pembelian 100 $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

43 Nilai persediaan tersedian untuk dijual
Fifo Periodic 200 $9 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10 = 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 300 $10 400 $11 100 $12 1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 Nilai persediaan tersedian untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

44 Fifo Periodic Perhitungan fisik pada 31 December menunjukkan bahwa 700 dari 1,000 units telah terjual. Menggunakan fifo, unit yang pertama kali dibeli secara teori adalah yang pertama dikeluarkan. Kita mulai dengan perhitungan pada 1 January . Wahyumi Ekawanti, MSi

45 Fifo Periodic 200 units @ $9 Terjual 200 = $ 0 Jan. 1 = $1,800 Jan. 1
= 3,000 Mar. 10 = 0 Mar. 10 400 $11 Sold 200 of these 200 $11 = 2,200 Sept. 21 = 4,400 Sept. 21 100 $12 = 1,200 Nov. 18 1,000 units tersedia untuk dijual $ 3,400 $10,400 Persediaan Akhir Wahyumi Ekawanti, MSi

46 Fifo Periodic Nilai persediaan tersedia u/ dijual $10,400
Dikurangi persediaan akhir 3,400 Harga Pokok Penjualan $ 7,000 Wahyumi Ekawanti, MSi

47 Summary of Fifo Periodic Persediaan Tersedia u/ Dijual
Harga Pokok Penjualan Persediaan Tersedia u/ Dijual Pembelian $1,800 200 units at $9 Jan. 1 200 units at $9 $1,800 $3,000 300 units at $10 Mar. 10 300 units at $10 $3,000 $2,200 200 units at $11 Sep. 21 400 units at $11 $7,000 700 units $4,400 Merchandise Inventory Nov. 18 100 units at $12 $1,200 $2,200 200 units at $11 1,000 units $10,400 $1,200 100 units at $12 $3,400 300 units Wahyumi Ekawanti, MSi

48 Lifo Periodic Wahyumi Ekawanti, MSi

49 Lifo Periodic 200 $9 Jan. 1 Persediaan Awal 300 $10 Mar. 10 Pembelian 400 $11 Sept. 21 Pembelian 100 $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Menggunakan lifo, barang yang terakhir dibeli adalah barang yang pertama dikeluarkan untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

50 Asumsikan lagi bahwa 700 units terjual selama periode berjalan .
Lifo Periodic 200 $9 Jan. 1 Persediaan Awal Asumsikan lagi bahwa 700 units terjual selama periode berjalan . 300 $10 Mar. 10 Pembelian 400 $11 Sept. 21 Pembelian 100 $12 Nov. 18 Purchase 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

51 Lifo Periodic 200 units @ $9 = $1,800 Jan. 1 = 3,000 Mar. 10
= 4,400 Sept. 21 = 1,200 Nov. 18 100 $10 300 $10 Sold 200 of these 1,000 Sold these 400 400 $11 100 $12 Sold these 100 1,000 units tersedia untuk dijual Persediaan Akhir $2,800 $10,400 Wahyumi Ekawanti, MSi

52 Lifo Periodic Nilai persediaan tersedia untuk dijual $10,400
Dikurangi persediaan barang akhir 2,800 Harga Pokok Penjualan $ 7,600 Wahyumi Ekawanti, MSi

53 Merchandise Inventory Persediaan Tersedia u/ Dijual
Summary of Lifo Periodic Merchandise Inventory Persediaan Tersedia u/ Dijual Pembelian $1,800 200 units at $9 $1,800 Jan. 1 200 units at $9 $1,000 100 units at $10 $1,800 $2,800 300 units Mar. 10 300 units at $10 $3,000 Harga Pokok Penjualan Sep. 21 400 units at $11 $4,400 $2,000 200 units at $10 Nov. 18 100 units at $12 $1,200 $4,400 400 units at $11 1,000 units $10,400 $1,200 100 units at $12 $7,600 700 units Wahyumi Ekawanti, MSi

54 Average Cost Periodic 200 $9 Jan. 1 Persediaan awal Metode Harga Pokok Rata-rata dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari unit yang ada 300 $10 Mar. 10 Pembelian 400 $11 Sept. 21 Pembelian 100 $12 Nov. 18 Pembelian 1,000 units tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

55 Average Cost Periodic 200 units @ $9 = $ 1,800
1,000 units tersedia untuk dijual $10,400 Nilai Persediaan tersedia untuk dijual Wahyumi Ekawanti, MSi

56 Average Cost Periodic Nilai Persediaan Tersedia untuk Dijual
= Nilai Rata-rata Unit Units Tersedia untuk Dijual $10,400 1,000 Units = $10.40 per Unit Wahyumi Ekawanti, MSi

57 Average Cost Periodic Nilai Persediaan yg tersedia u/ dijual $10,400
Dikurangi persediaan barang akhir ($10.40 x 300) 3,120 Harga Pokok Penjualan $ 7,280 Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 units penjualan dengan $10.40 = $7,280. Wahyumi Ekawanti, MSi

58 Penilaian Persediaan Menurut LCM
Persediaan dinilai berdasarkan harga terendah antara harga perolehan (buku) dengan harga pasar persediaan tersebut Dapat diberlakukan untuk tiap jenis persediaan, kelompok persediaan atau keseluruhan persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi

59 Contoh Penerapan LCM Wahyumi Ekawanti, MSi

60 Penilaian Persediaan Menurut Harga Eceran
Penilaian persediaan maupun harga pokok persediaan dihitung dengan melihat harga eceran masing-masing jenis persediaan. Didasarkan pada hubungan antara harga pokok barang yang siap untuk dijual dengan harga jualnya. Biasa digunakan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang retail Wahyumi Ekawanti, MSi

61 Contoh Retail Methode UD. Berkat mempunyai data persediaan sebagai berikut : Harga Pokok Harga Jual Persediaan awal Pembelian BTUD % harga pokok terhadap harga jual : ( / ) x 100% = 55 % Penjualan bersih – Persediaan akhir eceran Persediaan akhir eceran dengan harga pokok (perolehan) : 55 % x = Beban Pokok Penjualan : – = Wahyumi Ekawanti, MSi

62 PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan Penjelasan lebih lanjut tentang cakupan persediaan Kondisi persediaan Hal-hal lain, misalnya peruntukan dan asal persediaan Wahyumi Ekawanti, MSi

63 Contoh Soal Soal 1 Transaksi-transaksi dibawah ini adalah transaksi-transaksi yang bersangkutan dengan jual beli barang dagangan UD Setia : 01/12 Dibeli barang dagang dari FA Berkat dengan harga Rp dengan pembayaran 2/10 n/30 03/02 Dibayar ongkos angkut pembelian barang tersebut Rp 07/02 Dijual barang dagangan kepada Toko Sinar sebesar Rp dengan syarat pembayaran 1/10 n/30. Harga pokok barang Rp 09/12 Dibayar pembelian tanggal 01 lalu 11/02 Karena rusak barang yang dijual tanggal 07 yang lalu dikembalikan. Harga pokok barang yang diterima kembali itu Rp harga jualnya Rp 13/02 Diterima pembayaran harga barang yang dijual pada tanggal 07 lalu Diminta : Jurnal transaksi di atas dengan metode fisik atau perpectual Wahyumi Ekawanti, MSi

64 Contoh Soal Soal 2 Dari catatan perusahaan diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut : Persediaan awal 300 Rp. 60/unit 03/12 Pembelian 750 unit @ Rp. 63/unit 12/12 Pembelian 600 Rp. 61/unit 18/12 Pembelian 800 Rp. 65/unit 25/12 Pembelian 500 Rp. 62/unit Berdasarkan inventaris phisik akhir bulan jumlah persediaan yang masih ada sebanyak 600 unit. Untuk tanda pengenal khusus jumlah ini terdiri dari : 300 unit (03/12), 200 unit (18/12), dan 100 unit (25/12). Wahyumi Ekawanti, MSi

65 TERIMA KASIH Wahyumi Ekawanti, MSi


Download ppt "Oleh: WAHYUMI EKAWANTI, MSi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google