Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
DASAR-DASAR PEMINDAHAN MEKANIS
Sifat-sifat dan Jenis Tanah Tanah adalah material yang terdiri dari butiran (agregat), mineral-mineral padat yang mengikat secara alami satu sama lainnya dari bahan-bahan organik yang telah lapuk, disertai dgn zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran-butiran tanah tersebut. Menurut Ukuran perbutiran tanah dapat dibagi menjadi: Kerikil (gravel) adalah kepingan-kepingan dari batuan yg terkadang mengandung partikel-partikel mineral, ukuran antara 5 mm s/d 25 mm Pasir (sand) : kepingan-kepingan batuan yg hancur, ukuran 0,05 – 5 mm Lanau (lumpur = silt) : pasir yang sangat halus, ukuran 0,005 – 0,05 mm Lumpur adalah bahan yg kohesif, kekuatannya kecil dan sangat sukar memadat. Lempung (Clay) adalah bahan yg kohesif, dengan partikel mikroskopis, ukuran 0,005 mm. Kohesi antara butir-butir memberikan kekuatan yang besar pada lempung ketika kering. Jika mengalami suatu perubahan kelembaban volumenya juga berubah-ubah. Apabila lempung digabung dengan tanah berbutir kasar, maka kekuatannya akan menjadi besar. Gambut : bahan organik yg berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yg sebagian telah hancur. Gambut ini disingkirkan jika tanah digunakan untuk konstruksi.
2
Sifat-sifat Fisik Tanah
Kadar Air, adalah kandungan air dari butiran tanah Batas-batas Consistensi (Atterberg limit) : penentuan batas-batas plastis, cair dan susut tanah Kepadatan (Density): berat butiran tanah per isi Gradasi :ukuran butir penyusutan Permeabilitas: daya rembes air pada tanah Porositas: perbandingan antara isi pori dengan isi butir tanah Konsolidasi: sifat pemanfaatan tanah arah vertikal Kohesi: kemampuan untuk saling mengikat antara butir tanah Kekerasan: Volume dan lain-lain
3
Karakteristik Tanah dalam Pemindahan
Keadaan Asli : kondisi material sebelum ada pengerjaan atau pengusikan, atau ganguan di alam. Keadaan ini disebut dengan material asli atau Bank Material (BM). Satuan : bank cubic maters (bcm) Material Lepas/Loose material (LM): kondisi dimana satu bagian dari material akan dipindahkan maka volume material yang dipindahkan tersebut akan berubah menjadi lebih besar dari pada volume material di tempat aslinya. Satuan; Loose cubic meters (lcm). LM = BM + % Sweel x BM Bertambahnya volume tanah asli akibat lepas, ini merupakan faktor pengembangan (Sweel). % Sweel = sw = (B – L) % L = ( B - 1) % = x 100 % L LF Load Factor = LF = Faktor Pengembangan = BJ Tanah Gembur = Volume Loose BJ Tanah Asli Volume Bank Shrinkage = Sh = Penyusutan C B C
4
Karakteristik Tanah dalam Pemindahan
Keadaan Asli : kondisi material sebelum ada pengerjaan atau pengusikan, atau ganguan di alam. Keadaan ini disebut dengan material asli atau Bank Material (BM). Satuan : bank cubic maters (bcm) Material Lepas/Loose material (LM): kondisi dimana satu bagian dari material akan dipindahkan maka volume material yang dipindahkan tersebut akan berubah menjadi lebih besar dari pada volume material di tempat aslinya. Satuan; Loose cubic meters (lcm) Material Padat/Compacted material (CM) : Kondisi ini adalah jika material yang telah dipindahkan kemudian dipadatkan maka volume material akan menyusut. Satuan: Compacted cubic meters (ccm)
5
Pengenalan Visual Tanah
Sifat Ciri-ciri Uji Lapangan Kerikil Pasir Lepas Padat Padat, coklat kemerahan, persegi, gradasi baik Dapat digali dgn sekop, pasak kayu 5 cm mudah ditancapkan Dapat digali dgn cangkol. pasak kayu 5 cm sulit ditancapkan Lanau Lepas Padat Lunak Keras Mudah diremas jari Dpt diremas dengan tekanan kuat pd jari Lempung Sangat lunak Lunak keras Kaku Plastisitas rendah Plastisitas tinggi Meleleh diantara jari tangan ketika diperas Mudah diremas, Dapat diremas dgn tekanan jari yang kuat Tidak dapat diremas, dapat digencet dengan ibu jari Gambut Berongga Plastis Berserat Serat-serat telah tertekan,sangat kompresibel Struktur terbuka Dapat diremas dengan tangan dan menyebar pada jari
6
PERSIAPAN PEKERJAAN 1. INVENTARISASI PEKERJAAN
Pertama kali daerah pekerjaan dipelajari dan dikenali situasi dan kondisinya, kemudian dipilih, sementara itu pengadaan peralatan ditentukan kemudian agar tidak terjadi keselahan ataupun ketidakcocokan antara peralatan dan kondisi medan kerja. Untuk ini dibentuk suatu tim kerja yang membuat daftar pekerjaan secara keseluruhan, baik pekerjaan pada bidang teknik sipil ataupun diluarnya dan yang menyangkut pekerjaan yang dikerjakan dengan peralatan atau tidak dengan peralatan, anatara lain adalah: Lokasi daerah pekerjaan, berapa jauh dengan desa terdekat, kota terdekat, kota kecamatan terdekat, kabupaten maupun propinsi terdekat. Hasil pekerjaan pemetaan atau peta tofografi, yang menunjukkan ketinggian dari tempat-tempat tertentu di daerah pekerjaan tersebut Hasil pengukuran luas daerah, bila hal ini belum ada, maka pekerjaan pengukuran harus dilakukan untuk menempatkan patok-patok terutama patok-patok batas, sekaligus mengghitung keliling dan luas daerah pekerjaan. Keadaan medan, apakah datar, berbukit-bukit, pengunungan, lembah, rawa dan lain-lain Jenis pekerjaan meliputi : Pengerukan atau galian basah; Timbunan; Galian biasa; Perataan; Pemadatan; dan lain-lain
7
Jenis material yang akan dikerjakan antara lain tanah biasa, tanah liat, cadas, batuan, pasir dan sebagainya Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan; Besar atau kecil; Terpencar atau menyatu; Volume tambahan atau susulan; dan lain-lain Keadaan prasarana yang ada, antara lain; Jalan masuk ke lokasi pekerjaan; Jalan kabupaten; Jalan negara; Jembatan; Gorong-gorong; Drainase, dan lain-lain Schadule pelaksanaan yaitu jangka waktu yang ditentukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tentunya akan diikuti dengan penyesuaian peralatan atau armada peralatan yang dipakai Rencana biaya pelaksanaan, apakah telah tersedia sebagaimana dengan yang direncanakan. Semua hal tersebut di atas biasanya dimasukkan dalam satu bundel laporan yang lazim disebut FEASHIBILITY STUDY 2. ALOKASI PEKERJAAN Dengan alokasi dimaksudkan adalah sebagian dari pekerjaan teknik sipil yang khusus dikerjakan dengan menggunakan bantuan peralatan atau alat-alat berat. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk menetapkan bagian-bagian pekerjaan yang akan dikerjakan dengan bantuan peralatan adalah sebagai berikut;
8
Macam atau jenis pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat
Macam atau jenis pekerjaan yang sesuai dan memenuhi syarat. Misalnya: pemindahan tanah jarak dekat maupun jauh, pemadatan, galian, dan lain-lain Volume pekerjaan; apakah relatif besar, sedang, atau kecil, yang dapat dijadikan patokan bahwa investasi peralatan dapat dianggap cukup ekonomis dengan volume pekerjaan yang ada, atau terjamin adanya pekerjaan tambahan atau susulan, ataupun adanya pekerjaan lain pada masa yang akan datang Tempat-tempat kerja, apakah terpusat atau terpencar. Pada umumnya pekerjaan yang terpusat lebih menguntungkan, dan apabila pekerjaan berpencar-pencar maka harus diperhatikan pemindahan peralatan dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lainnya. Tenaga manusia, terutama disekitar tempat kerja apakah tersedia dalam jumlah yang cukup atau tidak. Prasarana jalan dari gudang peralatan sampai ke tempat kerja sangat penting di survey sebelum alokasi ditempatkan, hal ini akan menyangkut biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan. Fasilitas penunjang antara lain: penentuan letak base camp, termasuk gudang karja dan perawatan; Gudang persediaan suku cadang (spare-parts), bahan makanan, penyimpanan bahan bakar, pelumas dan lain-lain; Kru alat-alat berat seperti operator, mekanik, dan foreman. Kemampuan pelaksanaan dalam menyediakan peralatan yaitu: Kepunyaan sendiri; Bersifat sewa beli; Bersifat sewa atau pinjaman.
9
Schedule, perlu terlebih dahulu diterapkan, agar dapat ditentukan jumlah peralatan atau armada yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat pada waktunya Hal-hal lain; Apakah tempat kerja daerah banjir atau tidak Peralatan yang dipakai apakah mengganggu rakyat atau penduduk setempat Tempat kerja tersebut apakah bebas dari penyakit menular atau tidak Hubungan kerja dengan PEMDA setempat. 3. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI Istilah ini di dalam prakteknya terkenal dengan Mob –De – Mob yaitu : Mobilisasi adalah perjalanan membawa, mengangkut, peralatan dari gudang penyimpanan ke lokasi pekerjaan, ada sebagian peralatan yang dapat berjalan sendiri dan sebagian lain harus diangkut dengan perantaraan peralatan seperti ; Trailler, Trado, hihg-truck, dan lain-lain Demobilisasi dimaksudkan adalah perjalanan kembali peralatan dari lokasi pekerjaan ke tempat gudang penyimpanan. Adakalanya demobilisasi ini kembali menjadi mobilisasi karena peralatan diangkut kembali ke lokasi pekerjaan lain yang terpencar-pencar atau ke lokasi pekerjaan dengan kontrak baru Mob-de-Mob harus dibuat seteliti mungkin karena menyangkut biaya yang akan dikeluarkan dgn tidak mempunyai ketentua yang khusus, tetapi bagi yang berpengalaman menghitung biaya mob-de-mob ini adalah suatu hal yang biasa atau dapat dengan mudah dihitung dan umumnya biaya ini adalah Lumpsum
10
PEMILIHAN PERALATAN Jenis Alat dan Attachment (Perlengkapan)
Dalam pemilihan jenis alat, faktor yang sangat menentukan adalah faktor Teknis dan Ekonomis. Jenis alat yang diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan, demikian juga dengan perlengkapannya harus sesuai dengan tiap-tiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Peralatan mekanis/berat untuk pekerjaan tanah harus mempertimbangkan: mesin penggerak, model dan tipe alat. Disamping itu jenis pekerjaan dan kondisi medan perlu diinventarisir untuk dapat menentukan jenis peralatan yang digunakan, seperti: Pembersihan Lapangan (Land clearing) Untuk jenis pekerjaan ini dibutuhkan Bulldozer. Bulldozer adalah alat-alat yang menggunakan mesin penggerak utama jenis traktor, dilengkapi dengan attachment berupa Blade untuk mendorong tanah ke depan atau kesamping. Bulldozer dapat dibedakan: - Crawler Tractor dozer ( dengan rada kelabang) - Wheel Tractor dozer (dengan roda ban) - Swamp bulldozer (untuk daerah rawa-rawa) Bulldozer digunakan untuk pekerjaan : membersihkan medan dari kayu-kayuan, pohon- pohonan, tonggak-tonggak, batu-batuan, pembukaan jalan kerja, menggusur tanah sejauh kurang lebih 90 meter, menghampat tanah isian (fill), menarik scrapper, memelihara jalan kerja dan membersihkan site. Blade yang dipakai bulldozer terdiri dari beberapa tipe, antara lain: 1. Universal Blade (U-Blade). Blade ini memungkinkan bulldozer membawa muatan lebih banyak, karena kehilangan muatan relatif kecil dalam jarak yang sangat jauh, Jenis blade ini digunakan untuk reklamasi tanah dan penyediaan tanah. 2. Straigt blade (S-Blade), paling cocok untuk segala jenis lapangan, blade ini merupakan modifikasi dari U-blade. Manuver lebih mudah dan dapat menghandel material dengan mudah.
11
Pemilihan peralatan 3. Angling blade (A-blade) : dibuat sedemikian rupa agar dapat berposisi lurus maupun menyudut. Blade ini digunakan untuk pembuangan kesamping, pembukaan jalan (pionering road). 4. Cushion blade (C-blade), blade ini dilengkapi dengan rubber cushion/bantalan karet untuk meredam tumbukan. Selain untuk mendorong muatan juga dipakai untuk perawatan jalan. 5. Bowldozer: blade dibentuk sedemikian rupa untuk membawa/mendorong material untuk jumlah kehilangan yang sesedikit mungkin dalam jarak yang cukup jauh, dalam hal ini memungkinkan karena blade dilengkapi dinding-dinding besi.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.