Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAldo Pramono Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
BAB 8 PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI); mendeskripsikan penyusunan dasar dan konstitusi negara oleh BPUPKI; Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI); PPKI.
2
PETA KONSEP
3
PERBEDAAN PERSPEKTIF ANTARKELOMPOK SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Terdapat dua komponen bangsa yang berbeda pendapat dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, golongan itu adalah golongan tua dan golongan muda. Pertentangan golongan tua dan golongan muda tentang cara dan waktu proklamasi memuncak dengan peristiwa yang disebut Peristiwa Rengasdengklok. Golongan muda dan golongan tua kemudian bersepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
4
PERBEDAAN PERSPEKTIF ANTARKELOMPOK SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Chairul Saleh beserta golongan muda lainnya berbeda pendapat dengan golongan tua mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
5
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Maeda. Naskah ditulis oleh Soekarno dan dibantu oleh Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo.
6
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Di rumah Laksamana Maeda inilah naskah proklamasi dirumuskan.
7
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Naskah yang telah disetujui kemudian diketik oleh Sajoeti Melik kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta. Di kemudian hari naskah ini dikenal sebagai teks proklamasi yang otentik.
8
NASKAH PROKLAMASI YANG DITULIS OLEH SOEKARNO
9
NASKAH PROKLAMASI SETELAH DIKETIK OLEH SAJOETI MELIK
10
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Pukul WIB, teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno dan didampingi oleh Moh. Hatta. Pembacaan dilakukan di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang Jl. Proklamasi), Jakarta. Setelah pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno dilakukan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sejak saat itu lahirlah negara baru yang bernama Republik Indonesia.
11
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Di sinilah teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno.
12
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta.
13
KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Upacara pengibaran bendera setelah pembacaan teks proklamasi.
14
PENYEBARLUASAN BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Pada 17 Agustus pagi, teks proklamasi telah sampai ke tangan Waidan B. Palenewen (Kepala Bagian Radio dari kantor Domei). Atas perintah Palenewen teks proklamasi kemudian dibacakan oleh F. Wuz. Walaupun sempat dihentikan oleh Jepang, berita proklamasi tetap disiarkan setiap setengah jam sampai pukul saat siaran radio ini berhenti. Meskipun demikian, para pemuda tetap bertekad menyiarkan berita proklamasi ke seluruh penjuru dunia. Mereka menciptakan pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I. Mereka juga membuat surat selebaran. Bahkan, semua harian di Jawa memuat berita proklamasi ini.
15
SIKAP RAKYAT DI JAKARTA
Di Jakarta, rakyat Jakarta menyambut proklamasi dengan berpawai keliling Jakarta. Sementara itu, para pemuda yang dipelopori oleh komite Van Aksi Menteng 31 merencanakan untuk mengerahkan masa agar pemimpin mereka dapat berbicara dengan mereka.
16
SIKAP RAKYAT DI YOGYAKARTA
Di Jawa, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII dari Yogyakarta merupakan tokoh pertama yang memberi ucapan selamat atas terselenggaranya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ucapan selamat ini disampaikan kepada Soekarno dan Moh. Hatta pada tanggal 18 Agustus 1945. Keesokan harinya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII mengadakan sidang istimewa di gedung Sono Budoyo. Sidang ini antara lain memutuskan mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tunduk pada perintah dari Jakarta.
17
SIKAP RAKYAT DI YOGYAKARTA
Hamengku Buwono IX mengucapkan selamat atas terselenggaranya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bersama Sri Paku Alam VIII mereka mendukung proklamasi dan tunduk pada perintah dari Jakarta.
18
SIKAP RAKYAT DI SURABAYA
Salah satu penyambutan proklamasi kemerdekaan yang amat heroik terjadi di Surabaya. Ketika itu rakyat Surabaya menyerbu Hotel Yamato di Tunjungan. Mereka marah ketika melihat bendera Belanda Merah-Putih-Biru dikibarkan di hotel tersebut. Setelah upaya diplomasi Residen Sudirman gagal, rakyat beramai-ramai menurunkan dan merobek bagian yang biru dan mengibarkan kembali bendera yang merah dan putih. Tokoh-tokoh yang mengobarkan semangat kemerdekaan di Surabaya seperti Bung Tomo, dr. Moestopo, dan Soemarsono.
19
SIKAP RAKYAT DI SURABAYA
Penyerbuan Hotel Yamato sebagai sikap rakyat Indonesia mendukung kemerdekaan Indonesia.
20
SIKAP RAKYAT DI BANDUNG
Penyambutan kemerdekaan di Bandung diwarnai dengan usaha para pemuda mengambil alih Pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artilerie Constructie Winkel) yang dikuasai Jepang. Usaha ini terus berlangsung hingga kedatangan pasukan Sekutu di Bandung.
21
SIKAP RAKYAT DI SEMARANG
Berita proklamasi kemerdekaan membuat rakyat Semarang merasa telah menjadi tuan di rumah sendiri. Karena Jepang menembak Dr. Karjadi dari Rumah Sakit Rakyat yang sedang memeriksa air minum, yang diduga diracuni orang. Rakyat Semarang melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang. Pertempuran berlangsung lima hari tanggal Oktober 1945. Untuk mengenang keberanian para pemuda itu dibangun monumen yang diberi nama Tugu Muda.
22
SIKAP RAKYAT DI ACEH Penyambutan proklamasi kemerdekaan di Aceh dilakukan dengan membentuk organisasi yang bernama Angkatan Pemuda Indonesia (API). Para pemuda Aceh melakukan gerakan pengambilalihan kantor-kantor pemerintah dan mengibarkan bendera Merah Putih di tempat-tempat penting. Mereka juga melucuti tentara Jepang di beberapa tempat sehingga terjadi bentrokan senjata.
23
SIKAP RAKYAT DI SUMATRA SELATAN
Penyambutan proklamasi kemerdekaan di Palembang dilakukan dengan mengadakan upacara bendera di kantor karesidenan Sumatra Selatan. Mereka menaikkan bendera Merah Putih sebagai lambang bahwa Sumatra Selatan adalah bagian dari negara Indonesia yang telah merdeka. Upacara ini dihadiri seluruh pegawai Gunseikanbu dan dipimpin langsung oleh Residen Sumatra Selatan, A.K. Gani. Kegiatan ini diikuti oleh kantor-kantor lain di dalam wilayah karesidenan Sumatra Selatan.
24
SIKAP RAKYAT DI SULAWESI SELATAN
Gema proklamasi sampai juga di Sulawesi Selatan. Kaum muda Sulawesi Selatan mengorganisasi kelompok-kelompoknya untuk mengambil alih gedung-gedung vital (penting) dari tangan Jepang. Kelompok-kelompok pemuda ini terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas Kaigun Heiho, dan pelajar. Mereka secara serempak menyerbu sasaran penting seperti stasiun radio dan tangsi polisi lalu menguasainya.
25
SIKAP RAKYAT DI MANADO DAN GORONTALO
Para pemuda Manado yang tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) menyambut kemerdekaan dengan menyerang tangsi putih dan tangsi hitam di Manado. Mereka membebaskan para tokoh republik yang ditahan seperti Taulu, Wuisan, Sumanti, dan Kusno Dhanuprojo. Selanjutnya, mereka menahan Komandan Garnisun Manado. Penyambutan kemerdekaan di Gorontalo juga diwarnai dengan pengambilalihan senjata tentara Jepang. Para pemuda Gorontalo menyerang markas-markas tentara Jepang kemudian melucutinya.
26
SIKAP RAKYAT DI KALIMANTAN
Penyambutan proklamasi kemerdekaan di Kalimantan dilakukan dengan aktivitas-aktivitas politik, seperti rapat-rapat politik, demonstrasi, pengibaran bendera Merah Putih di rumah dan di kantor-kantor penting. Walaupun saat itu Kalimantan telah dikuasai Sekutu, masyarakat tetap mengibarkan bendera Merah Putih dan melakukan rapat-rapat politik.
27
SIKAP RAKYAT DI NUSA TENGGARA
Gema proklamasi disambut dengan hangat oleh masyarakat Nusa Tenggara. Mereka mengibarkan bendera Merah–Putih dan melucuti tentara Jepang. Di Pulau Sumbawa, pemuda-pemuda menyerang markas tentara Jepang dan melucutinya. Di Gempe dan Raba terjadi kontak senjata antara para pemuda dan tentara Jepang yang ingin merebut markas tentara Jepang dan mengambil senjatanya.
28
SIKAP RAKYAT DI BALI Rakyat Bali menyambut kemerdekaan dengan membentuk beberapa organisasi seperti AMI dan Pemuda Republik Indonesia. Organisasi-organisasi ini ingin menegakkan kedaulatan Republik Indonesia di Bali. Mereka bermaksud melakukan perundingan tetapi dihalangi oleh Jepang. Para pemuda Bali kemudian menyerang pos-pos penting tentara Jepang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.