Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDinar Yudha Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN
2
Perencanaan agregat Perencanaan terinci Implementasi dan pengawasan
SISTEM PPPP (PPIC) Perencanaan agregat Perencanaan terinci Implementasi dan pengawasan
3
PERENCANAAN AGREGAT Pesanan Peramalan Permintaan bagian langganan
pelayanan Rencana Produksi Induk Umpan balik & tindakan korektif 1
4
PERMINTAAN BAGIAN PELAYANAN
PERENCANAAN AGREGAT PESANAN LANGGANAN Pesanan untuk langganan tertentu Sebagai produksi untuk pesanan PERAMALAN PERMINTAAN Produksi untuk mengantisipasi permintaan, dan tidak hanya untuk pesanan pelanggan tertentu saja Sebagai produksi untuk persediaan PERMINTAAN BAGIAN PELAYANAN Produksi komponen pengganti untuk produk-produk bila ada komponen yang rusak Sebagai produksi untuk pelayanan
5
RENCANA PRODUKSI INDUK
PERENCANAAN AGREGAT RENCANA PRODUKSI INDUK Rencana induk perusahaan Suatu rencana terinci tentang apa & berapa banyak perencanaan produksi selama periode tertentu Hasil kompromi konflik antara produksi, pemasaran, keuangan, teknik dan personalia Masih dapat diubah secara periodik yang mencerminkan pesanan/ramalan baru dengan berjalannya waktu
6
PERENCANAAN TERINCI 1 Perencanaan Persediaan: Bills of materials
kebutuhan bahan Persediaan: Dlm transaksi Pengaman Sedang dipesan Perencanaan kebutuhan kapasitas - Machinehour - Manhour - Routing Kapasitas imbang? T Umpan balik & tindakan korektif Jadwal terinci 2
7
PERENCANAAN TERINCI BILLS OF MATERIALS
Daftar semua komponen yang diperlukan untuk membuat suatu produk Formula Juga, merumuskan urutan-urutan operasi yang harus dilakukan untuk menyusun komponen-komponen
8
PERENCANAAN TERINCI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
Dihitung menggunakan sistem MRP (Material Requirement Planning) MRP menentukan berapa banyak bahan diperlukan atas dasar persediaan, data pemesanan, dan BOM Output MRP a. Perintah-perintah pengerjaan dan pesanan yang direncanakan untuk setiap komponen dan bahan untuk masa mendatang b. Menjadi basis bagi penjadwalan mesin dan tenaga kerja secara terinci; serta pemberitahuan kepada bagian purchasing apa yang akan dibeli dan kapan membelinya
9
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS
PERENCANAAN TERINCI PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS Pembebanan: Tanpa batas (infinite loading) dan Terbatas (finite loading) Memerlukan pengetahuan: Routing mesin, jam standar, dan kapasitas mesin Bila kapasitas bermasalah a. Lembur b. Shift tambahan c. Subkontrak (contract manufacturing) d. Revisi rencana produksi induk
10
PERENCANAAN TERINCI JADWAL TERINCI Meliputi: Routing mesin
Waktu penyelesaian pesanan Prioritas-prioritas lain
11
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN
2 Perintah pelaksanaan order (Dispatching) Tindak lanjut (Follow-up) Umpan balik & tindakan korektif
12
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN
DISPATCHING Perintah pelaksanaan order untuk proses produksi (work orders) Ada problem dalam penyelesaian order? Lakukan penetapan prioritas FOLLOW-UP Sistem memonitor kemajuan order dari proses ke proses, termasuk proses pengadaan UMPAN BALIK DAN TINDAKAN KOREKTIF Untuk merevisi rencana produksi induk MRP juga menghitung kembali kebutuhan secara periodik dan kontinyu Sistem diperbarui karena perubahan BOM, routing mesin, dan lain-lain
13
PEDOMAN PENENTUAN PILIHAN ORDER (PRIORITY DISPATCH RULES)
FIRST COME FIRST SERVED Datang pertama, diproses pertama SHORTEST PROCESSING TIME Berdasarkan waktu proses tercepat LONGEST PROCESSING TIME Berdasarkan waktu proses terlama EARLIEST DUE DATE Berdasarkan tanggal penyelesaian paling awal
14
PEDOMAN PENENTUAN PILIHAN ORDER (PRIORITY DISPATCH RULES)
LEAST SLACK Berdasarkan waktu longar terkecil PREFERRED CUSTOMER ORDER Berdasarkan pentingnya langganan RANDOM SELECTION Berdasarkan acak HIGHEST EXPECTED PROFITABILITY Berdasarkan tingkat keuntungan yang tertinggi
15
INDEKS PRIORITAS (IP) Waktu tersisa sampai tgl penyelesaian _
Wkt proses yg msh diperlukan Wkt tersisa menurut jadwal produksi + Jumlah operasi yang masih harus dikerjakan IP Semakin kecil, prioritas semakin tingi IP < 0 Pekerjaan kecil kemungkinan selesai sesuai jadwal
16
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
Merupakan kegiatan pengawasan produksi yang memonitor pengerjaan order produksi Bagian terakhir fungsi PPIC yang memberikan umpan balik dan menetapkan tindakan korektif bagi sistem Jenis pengawasan produksi Order control Flow control Load control Block control
17
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
ORDER CONTROL Untuk proses produksi yang intermiten Tujuan: Pengerjaan dan penyelesaian order sesuai yang diinginkan atau jadwal produksi induk agar operasi tetap terkendali FLOW CONTROL Untuk proses produksi yang kontinyu Tujuan: Menghentikan tingkat-tingkat aliran berbagai bagian rakitan, dan perakitan akhir
18
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
LOAD CONTROL Untuk pengaturan mesin-mesin penting yang multifungsi dalam hal pembebanannya BLOCK CONTROL Bentuk lain dari Order control Contoh: Industri pakaian jadi Order dikelompokkan menurut model, ukuran, dan gaya yang kemudian digabung jadi BLOCK
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.