Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
WAKTU SETEMPAT DAN WAKTU UMUM
Waktu adalah sistem pariodik lamanya pergerakan bumi terhadap acuan matahari atau bintang aries yang dianggap tetap. Waktu dengan acuan bintang Aries dinamakan waktu bintang atau sideris waktu yang mengacu pada matahari dinamakan waktu surya atau waktu matahari. Satu periode putar bumi sekeliling sumbunya terhadap acuan bintang Aries ditetapkan 1 hari bintang 1 hari surya ditetapkan lamanya satu periode putar bumi sekeliling sumbunya terhadap acuan matahari.
2
Satu periode edar (revolusi)bumi sekeliling matahari ditetapkan 1 tahun surya.
Satu tahun surya (1 ts) = 366,24220 hari bintang ,yang setara dengan 365d05h48m46s.Satu tahun bintang (1 tb) = 365,24220 yang setara dengan 365d05h48m46s. Jadi perbedaan 1 ts dan 1tb adalah tepat 1 hari yang setara dengan 1d.Pembagian waktu:1d = 24 ; 1h = 60m ; 1m = 60s. Waktu setempat adalah waktu pertengahan setempat, sebagai terjemahan Local Civil Time (LCT)
3
Waktu pertengahan berasal dari Civil Time (CT)= to
LCT = to + 12 Jam Karena LCT dihubungkan tengah malam sedangkan to terhitung ketika matahari merembang ( Pk ) Waktu Umum (Universal Time / UT ) Secara Internasional telah disepakati sebagai waktu umum yang dikenal sebutan GMT (Greenwich Mean Time) GMT menggunakan patokan “ Pukul ditetapkan ketika matahari merembang di Greenwich Observatorium Disamping LCT ada LMT (Local Mean Time) adalah Pukul ditetapkan matahari merembang bagi tempat – tempat tertentu Dengan demikian diadakan penyesuaian LMT dan GMT yaitu 360 derajat yang sesuai dengan 24 jam ini sesuai dengan 15 derajad bujur setara dengan 1 jam atau 1 derajad setara dengan 4 menit Berdasarkan daerah pembagian waktu.
4
WAKTU DALAM ASTRONOMI UTC = GMT UT1: acuannya rotasi Bumi (diukur)
UTC: Coordinated Universal Time (dibuat) GMT: Greenwich Mean Time (dibuat) UT1: acuannya rotasi Bumi (diukur) Untuk kita: UTC cukup… DAERAH PEMBAGIAN WAKTU (Time Zone) Local Time harus dikoreksi terhadap selisih bujur kita dengan acuan yang dipakai.
5
DAERAH PEMBAGIAN WAKTU
Dipengaruhi faktor politik, ekonomi dsb.
6
WAKTU DALAM PENGAMATAN ASTRONOMI
LOCAL SIDERIAL TIME (LST): Local Siderial Time HA = LST – RA HA dihitung ke barat, dari meridian RA dihitung ke timur, dari v.equinox
7
CONTOH Contoh: Sebuah bintang memiliki RA = 1h 20m dan Dec = -15. Maka bola langit bagi pengamat yang berada di lintang 25 LS adalah: Bola langit untuk pengamat yang berada di lintang 25 LS, mengamati objek (titik kuning) dengan RA=1h 20m dan Dec=-15. Ilustrasi yang diberikan di sini menggambarkan objek saat titik aries (titik merah) berada ~30 derajat di atas horizon sebelah barat. Karena pengamat di belahan Bumi selatan, maka KSL berada di atas horizon, dengan tinggi (altitud) sesuai besar lintang (25 derajat). RA objek 1h20m = 20 derajat, karena itu, dihitung busur pada equator sebesar 20 derajat dari titik aries ke arah timur. Karena lintang objek adalah negatif, maka deklinasi dihitung dari titik ujung pengukuran RA di equator, ke arah KSL sebesar 15 derajat.
8
LOCAL SIDERIAL TIME Secara kasar: UTC menunjuk Matahari
Jam 0 pada saat Matahari di bawah LST menunjuk langit (v.equinox) Jam 0 pada saat v.equinox di atas
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.