Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArdiansyah Zangetsu Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
1Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis (130121042) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. teguhupnvyk.wordpress.com Komunikasi Antarbudaya
2
2Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu menemukan perbedaan budaya utuk berkomunikasi secara efektif Mahasiswa memiliki Kesopanan, Etika profesional, Optimis, Bersemangat, Kemauan belajar, Kepercayaan pada diri sendiri, masyarakat dan negara, Integritas/Komitmen, Motivasi, Kerja dalam tim (Berko-operasi), Fleksibel, Mampu menangani kritikan, Komunikasi lisan, Berargumen logis dan kritis
3
3Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Proses Simbolik Adalah proses yang dilakukan manusia untuk menjadikan hal-hal tertentu untuk mewakili hal-hal lainnya.
4
4Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Kapanpun dua atau lebih kebudayaan dapat berkomunikasi satu sama lain berdasarkan persetujuan bersama, menjadikan sesuatu mewakili sesuatu lainnya dengan menggunakan symbol. Misalnya: X & Y, disepakati untuk mewakili makan dan minum atau untuk mewakili hal lainnya. Kesepakatan baru penggunaan symbol menjadikan symbol tersebut mewakili apa yang disepakati bersama dua atau lebih kebudayaan tersebut.
5
5Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK manusia, secara unik bebas menghasilkan, mengubah dan menentukan nilai-nilai bagi simbol-simbol sesuka kita, sesuka kebudayaan kita. Misal: Untuk makan, pada kebudayaan yang berbeda disimbolkan dengan kata berbeda; mangan (jawa), mbladog (jawa timur), tuang (sunda) dsb.
6
6Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Diantara semua bentuk symbol, bahasa merupakan symbol yang paling rumit, halus dan berkembang. I’m hungry, saya lapar, aku ngelih dsb, setiap orang yang mendengarnya akan menangkap pesan symbol yang memiliki makna sama, yaitu orang yang memerlukan makan.
7
7Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Namun dalam satu atau budaya yang berbeda dapat timbul suatu makna bahwa Tidak ada hubungan yang perlu antara symbol dengan yang disimbolkan. Misalnya: • Orang dapat mengenakan pakaian berlayar tanpa pernah mendekati perahu layar. • Orang dapat mengenakan pakaian pemain sepakbola tanpa harus menjadi pemain bola dsb.
8
8Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Pemahaman yang sama mengenai symbol yang sama antar dua kebudayaan dapat menjadikan komunikasi antar dua kebudayaan tersebut terjadi. Sebaliknya pemahaman yang tidak sama mengenai symbol dalam hubungan antar kebudayaan dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
9
9Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Misalnya; • Edward Robinson yang sering memerankan tokoh gangster dengan kemampuan luar biasa, ketika mengunjungi Chicago, para penjahat setempat menelponnya ketika berada di hotel sebagai tanda penghormatan. • Ralph Bellamy yang memerankan tokoh FD Roosevelt, diundang oleh beberapa universitas untuk berpidato tentang Roosevelt.
10
10Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Untuk itu diperlukan persepsi yang sama mengenai symbol yang sama atau symbol yang berbeda, sehingga dapat ditemukan titik temu antara dua kebudayaan yang akan berkomunikasi. Persepsi diperlukan sebagai salah satu bentuk kesepakatan dalam berkomunikasi.
11
11Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Oswald Spengler (1926): Makna yang secara intuitif diterapkan pada waktulah yang menyebabkan satu budaya dapat dibedakan dari budaya yang lain.
12
12Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Waktu Objektiftemporal pacing (Kecepatan Waktu) Budaya
13
13Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Kecepatan waktu dalam komunikasi antar budaya sangat dipengaruhi waktu objektif yang ada, waktu objektif sangat tergantung dari kesepakatan antar budaya. Masing-masing budaya membawa konsep mengenai waktu (sering disebut sebagai waktu subjektif budaya yang bersangkutan).
14
14Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Misal: • Budaya Jawa : alon-alon waton kelakon, mengambarkan konsep waktu yang relatif lambat tidak tergesa-gesa, sehingga terlambat menghadiri suatu undangan merupakan suatu yang biasa. • Budaya Jepang: memiliki konsep waktu yang cepat, karena selalu bergerak cepat beriringan dengan kejadian gempa yang hampir slalu ada setiap saat di jepang, sehingga ketepatan waktu dan penggunaan waktu yang efisien merupakan hal yang biasa.
15
15Pertemuan-9Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Sampai Jumpa
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.