Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentation : Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Presentation : Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS"— Transcript presentasi:

1 Presentation : Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS
(Pengendalian dan Penjaminan Mutu) The Application Of Quality Function Deployment And Quality Control Circle In Increase The Product Quality In The Clay Roof-tile Production

2 Disusun Oleh : Widyawati ( ) Kelas : A (Reguler)

3 1. Abstrak Proses Produksi yang dilakukan dalam produksi genteng tanah liat memiliki beberapa teknis dan masalah non teknis. Masalah ini menyebabkan beberapa cacat dalam produksi genteng seperti berpori, patah, retak, goresan, dan gosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki atap-ubin sistem produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan teknologi proses.Hasil QFD adalah model, skala, meja harus terbuat dari bahan yang baik,memperhatikan aksentual pada saat itu, keterampilan manusia, penggunaan ukuran tekan beton Alternatif perbaikan diperoleh dengan menggunakan GKM adalah rasio komposisi bahan, penggilingan dilakukan dengan 4 kali dalam satu adonan, adonan bahan pencampuran merata, perhatian untuk menekan sementara pencetakan, pengurangan kadar air, drainase atap genteng pada saat terbakar di sesuai dengan standart tersebut. Kata kunci: Kualitas, Fungsi, Deployment, Kontrol, Gugus Kendali Mutu

4 2. Introduction (Pendahuluan)
Industri Pusat genteng di Malang terletak di desa Wendit, produk ini lebih dikenal dengan nama genteng Wendit. Ini genteng dari Wendit kurang diminati, hal ini disebabkan oleh kualitas buruk sehingga tidak dapat berkompetisi dengan pasar domestik, konsumen lebih memilih untuk genteng produk dari distrik lain, salah satunya adalah genteng Tulung agung, dan Trenggalek. Jadi yang dibutuhkan adalah melakukan bisnis untuk menghasilkan produk atap genteng Wendit yang berkualitas baik pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing. Quality Function Deployment adalah desain metode yang efisien dalam mengidentifikasi konsumen kebutuhan dan menerjemahkan kebutuhan konsumer ke karakteristik kinerja (teknis respon). Sementara Metode control kualitas menggunakan gugus kendali mutu dengan melakukan persiap proses produksi sistematis dan berkelanjutan oleh menggunakan konsep Deming, bentuk kualitas tim kontrol, menemukan penyebab yang sangat berpengaruh, dan memperoleh perbaikan rencana berdasarkan keinginan konsumen disesuaikan dengan teknologi proses sehingga menghasilkan genteng Wendit dengan kualitas menurut konsumen memuaskan.

5 3. Landasan Teori Quality Function Deployment (QFD) Jenderal M Katz, QFD adalah suatu sistem untuk mengembangkan produksi baru yang mengarah kearah kualitas produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu QFD juga merupakan metodologi untuk menerjemahkan kebutuhan kebutuhan pelanggan ke dalam desain dan menghasilkan kebutuhan pelanggan. Inti dari QFD yang adalah matriks yang menghubungkan kebutuhan (Whats) dan bagaimana produk desain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (hows). Menurut Konsep Jepang Kualitas : "Kualitas kontrol adalah sistem sarana untuk ekonomi menghasilkan barang atau jasa yang memenuhi Persyaratan pelanggan“ (quality control adalah sistem yang ekonomis menghasilkan barang atau layanan). Cohen (1995), mendefinisikan QFD adalah saluran pembuangan Metode yang digunakan indium struktur perencanaan proses dan pengembangan produk untuk menentukan spesifikasi dari keinginan pelanggan.

6 4. Metodeologi Penelitian
Pada Tahap pertama dengan menggunakan akan QFD adalah mengidentifikasi persyaratan konsumen dan diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis.Pada tahap ini akan dibuat House of Quality (HOQ) untuk menentukan:Tingkat kepentingan dan kepuasan masing-masing kebutuhan konsumen.Seberapa besar kinerja teknis kinerja (prioritas respon teknis). Adapun langkah-langkah dalam metodology penelitiun ini adlah : Menentukan kebutuhan pelanggan Membuat Matriks Perencanaan Merubah dari bahas pelanggan menjadi bahasa teknis, Menghubungkan antar bahasa teknis dengan kebutuhan pelnggan Menentukan hubungan antara bahasa teknis Menentukan prioritas utama dari respon teknis.

7 5. Langkah-langkah Gugus Kendali Mutu
Mengidentifikasi cacat yang Kritis Untuk Kualitas berdasarkan pada diagram pareto Menganalisis penyebab cacat dengan kausalitas Diagram (Diagram Tulang Ikan), mengkompilasi faktor sistematis – penyebab cacat penampilan yang tergolong sebagai CTQ. Kausalitas Gram dibuat berdasarkan pengintai data dan diskusi dengan ahli, penyebab cacat akan dianalisis dari beberapa faktor yaitu: manusia, material, mesin, metode kerja dan area. Mengidentifikasi modus kegagalan yang merupakan akar penyebab dari cacat terjadi, mengatur tentang FMEA adalah dipandu dengan diagram menggunakan kausalitas mana faktor - faktor dari diagram kausalitas adalah kegagalan modus atau mekanisme Kegagalan diFMEA kecepatan terakhir adalah menghitung RPN (Risiko Prioritas Nomor) yang adalah perkalian antara nilai-nilai, Kejadian Keparahan dan deteksi. Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah mengkompilasi rencana penyempurnaan dengan mengembangkan alternatif perbaikan dengan tujuan untuk mengurangi Kegagalan nilai RPN tertinggi pada FMEA.Penentuan ini ditentukan alternatif dengan braestorming antara ahli.

8 6.Hasil dan Penyelesaian
Hasil perhitungan oleh konsumen dalam membeli genteng berdasarkan nilai dari pentingnya pelanggan adalah sebagai berikut:  1. Model Konsumen ingin model yang tidak monoton sehingga dapat bervariasi sesuai dengan selera konsumen atau Keinginan model ubin yang diinginkan, atribut ini cukup penting diperhatikan karena memiliki nilai 9.23. 2. Keren/bagus Sedangkan nilai atribut keren/bagus adalah bernilai 9.21 point dengan mnempati kdudukan kedua. Keren untuk ubin memiliki pemahaman bahwa dengan tanah liat kedirgantaraan genteng kamar indium terasa dingin sehingga konsumen merasa nyaman dari pada genteng beton dalam hal ini dipengaruhi oleh perbedaan bahan diterapkan antara ubin tanah liat dan beton.  3. Ukuran Ukuran merupakan urutan ke tiga, dengan nilai 9.19 point

9 6.Goal/Tujuan Tujuannya adalah untuk menentukan dan membandingkan nilai pentingnya pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan dan pesaing. Penentuan bidang ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja Wendit ubin untuk constomer.penentuan nilai bidang tujuan tertentu oleh kasim dari Wendit ubin antara yang terbatas, dari hal ini dimaksudkan bahwa konsumen genteng wendit terpuaskan dengan kualitas ubin.

10 7. Kesimpulan Perencanaan genteng dengan kualitas diperlukan perhatian yang erfokus pada keinginan konsumen dan penyempurnaan proses produksi pada basis berkelanjutan. Penyempitan yang perlu adalah Perhatian indium perencanaan ubin dengan kualitas misalnya penyempurnaan model menurut pasar, adaptasi skala,perangkat printer atau meja harus terbuat dari material terbaik, orang yang melakukan membagi katup pada saat pencetakan, pria yangm elakukan proses pencetakan harus berpengalaman, disesuaikan untuk skala tekan beton, perbandingan ketepatan komposisi bahan blok sudut standar, kibbling dilakukan dengan 4 kali indium satu adonan, campuran aksentual merata, memperhatikan bahan baku adonan pada saat pencetakan, pengurangan air kelas, drainase genteng diwaktu ace baking sesuai dengan standart.

11 Tambahan Mengenai House of Quality (HOQ)

12 Definisi QFD : HOQ Jepang QFD Dr. Yoji Akao
Dikembangkan pada tahun 1972’

13 Definisi QFD (2) : HOQ Quality function deployment (QFD) dikembangkan di Jepang oleh Yoji Akao pada tahun Untuk menerjemahkan voice of customer ke dalam proses pengembangan produk, QFD menggunakan format matrik. QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari mendesain, proses manufaktur sampai produk tersebut ke tangan konsumen, di mana pengembangan produk berdasarkan kepada kehendak konsumen.

14 Definisi QFD Menurut Para Ahli:
HOQ QFD merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik kualitas tertentu (Akao, 1990; Urban, 1993). QFD adalah metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Cohen, 1995). QFD adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari merancang produk, proses manufaktur, sampai produk tersebut ke tangan konsumen, dimana pengembangan produk berdasarkan keinginan konsumen (Djati, 2003).

15 Manfaat QFD : HOQ Quality Function Deployment meliputi semua elemen
Desain, Pemasok Material mentah, Produksi/ manufaktur, distribusi, pelayanan produk Quality Function Deployment meliputi semua elemen Disamping! Disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman didalam mengembangkan produk secara keseluruhan untuk memenuhi Customer needs dan harapan-harapan konsumen

16 Manfaat QFD : HOQ Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Sebab perusahaan akan mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen.

17 Manfaat QFD (2) : HOQ Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk adalah (Dale, 1994) : Meningkatkan keandalan produk Meningkatkan kualitas produk Meningkatkan kepuasan konsumen Memperpendek time to market Mereduksi biaya perancangan Meningkatkan komunikasi Meningkatkan produktivitas Meningkatkan keuntungan perusahaan

18 Hierarki Matrik QFD : HOQ
Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu : Tahap Perencanaan Produk (House of Quality) Tahap perencanaan komponen (Part Deployment) Tahap perencanaan proses (Proses Deployment) Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/production Planning)

19 Hierarki Matrik QFD : HOQ
Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu : Tahap Perencanaan Produk (House of Quality) Tahap perencanaan komponen (Part Deployment) Tahap perencanaan proses (Proses Deployment) Tahap perencanaan produksi (Manufacturing/production Planning)

20 Hierarki Matrik QFD (2) :
HOQ Policy formulation Opportunity identification Strict development Manufacturing QFD mengintegrasikan proses pengembangan produk

21 Tahap 1- House Of Quality (HOQ)
Tahap Perencanaan Produk

22 House of Quality (HOQ) HOQ Tahap pertama
Voice of customer => spesifikasi teknis spesifikasi teknis => proses manufaktur Benchmarking

23 House of Quality (HOQ) – (2)
Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan tahap pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk mengkonversikan voice of customer secara langsung terhadap persyaratan teknis atau spesifikasi teknis dari produk atau jasa yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking dilakukan untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor.

24 Struktur Matrik pada HOQ

25 STEP 1 – Menentukan keinginan customer
HOQ Cara mengumpulkan keinginan customer interview customer observasi customer dll…

26 STEP 2 – Menyebarkan Kuesioner
HOQ Menyebarkan kuesioner kepada pelanggan untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan pelanggan untuk masing-masing dimensi mutu. Dengan asumsi data sudah valid dan reliable, masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam kolom tingkat kepentingan pada rumah kualitas

27 STEP 3 – Menerjemahkan HOQ Menerjemahkan seluruh tingkat kebutuhan dan keinginan pelanggan atau requirements (whats ) ke dalam karakteristik desain yang dapat di ukur (Hows), yang menunujukkan bagaimana manajemen perusahaan melakukan tahap desain guna memenuhi permintaan konsumen terhadap produk atau jasa.

28 STEP 4 – Membuat matrix interaksi
HOQ Terjemahkan WHATs kedalam HOWs Nilai kekuatan interaksi Interaksi kuat (9) Interaksi biasa (3) Interaksi lemah (1) Matrix interaksi menentukan prioritas untuk product development

29

30 STEP 5 – Menentukan target
HOQ Menentukan terhadap masing-masing karakteristik desain yang ada, yang akan diusahakan pencapaiannya guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Target perusahaan yang telah ditentukan dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan yang diinginkan. Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut, dapat digunakan tanda panah sebagai berikut : Berarti semakin besar nilai, semakin baik Berarti semakin kecil nilai, semakin baik Berarti nilai target yang telah ditentukan adalah terbaik

31 STEP 6 – Corelation Matrix
HOQ Membentuk matriks korelasi yang menunjukkan hubungan antar masing-masing karakteristik desain yang ada. Adapun hubungan/korelasi yang dapat terjadi diuraikan berikut ini, dengan masing-masing lambang penulisan yang berbeda-beda : Korelasi sangat positif Korelasi positif Korelasi sangat negatif Korelasi negatif Korelasi yang diperoleh digambarkan pada bagian atas dari rumah kualitas yang berbentuk segitiga simetri (atap rumah)

32 STEP 7 – Tingkat Kesulitan
HOQ Menentukan tingkat kesulitan manajemen dalam melaksanakan karakteristik desain beserta target yang ada. Tingkat kesulitan ini menggunakan skala 1 sampai dengan 5, yang diletakkan dibawah hubungan antara karakteristik desain dengan karakteristik konsumen pada rumah kualitas.

33 STEP 8 – Membandingkan HOQ
Menetukkan perbandingan antara perusahaan kita dengan perusahaan pesaing berdasarkan karakteristik kebutuhan pelanggan yang ada sehingga diketahui mana yang lebih baik dan mana yang kurang baik. Informasi ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada pelanggan yang mengenal dengan baik semua perusahaan yang ersangkutan tersebut. Butir-butir pertanyaan kuesioner sama dengan butir-butir kuesioner dalam survey tingkat kepentingan. Data ini diletakkan pada bagian kanan dari rumah kualitas.

34 STEP 9 – Parameter HOQ Perhitungan beberapa parameter pada bagian kanan dari rumah kualitas yaitu : Goal Improvement ratio Sales point Row Weight Normalized row weight

35 STEP 10 – Matrik Hubungan Whats Dengan Hows
HOQ Dengan menempatkan nilai-nilai yang berupa angka pada matriks hubungan whats dengan hows, maka seluruh penilaian dapat disusun berdasarkan kepentingan relatif dari setiap keinginan konsumen. Pengurutan penilaian-penilaian ini akan menunjukkan item-item mana yang paling penting menurut pendapat konsumen dan item-item mana yang harus diberikan perhatian penuh berdasarkan pertimbangan pada tahap ini.

36 Quality Funcition Deployment (QFD) -Rumah 1

37 The end of Presentation…


Download ppt "Presentation : Tugas Resume Jurnal Sebelum UAS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google