Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJavier Slalu Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen persediaan berada di antara fungsi manajemen operasi yang paling penting karena persediaan membutuhkan modal yang besar dan mempengaruhi pengiriman barang kepada pelanggan Manajemen persediaan memiliki dampak pada semua fungsi usaha, terutama ope rasi, pemasaran, dan keuangan Manajemen persediaan harus menyeim- bangkan sasaran yang bertentangan ini dan mengelola tingkat persediaan dengan baik secara keseluruhan.
2
Proses Arus Produksi Barang dalam proses Pelanggan Penjual
Barang Jadi Bahan Baku Barang dalam proses Proses Arus Produksi
3
Persediaan (inventory)adalah stock bahan yang digunakan untuk memudahkan atau untuk memuaskan permintaan pelanggan, yang meliputi bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi Persediaan sebagai suatu sumberdaya yang menganggur dari berbagai jenis yang memiliki nilai ekonomis yang potensial Sangat penting untuk memisahkan antara persediaan dan kapasitas, karena kapa sitas menggambarkan potensi produksi sedangkan persediaan adalah produk da lam proses konversi dan distribusi
4
Tujuan Persediaan Tujuan utama adalah untuk melepaskan berbagai fase operasi, persediaan bahan baku melepaskan seorang pengusaha dari penjualnya, persediaan barang dalam pro ses melepaskan berbagai tahap pabrikasi satu sama lain, dan persediaan barang jadi melepaskan seorang pengusaha manu faktur dari pelanggannya. Tujuan utama tersebut, selanjutnya masih dapat diperinci lagi menjadi beberapa maksud dan tujuan, yaitu :
5
Untuk berlindung dari ketidak pastian
Untuk memungkinkan produksi dan pem belian ekonomis Untuk mengatasi perubahan yang diantisi pasi dalam permintaan Menyediakan untuk transit Ada sejumlah persoalan keputusan dalam ma najemen persediaan: Jenis barang yang mana yang sebaiknya disimpan dalam stok Berapa banyak dan kapan sebaiknya dipe san Tipe sistem kendali apa yang digunakan
6
Struktur Biaya Persediaan
Banyak masalah keputusan persediaan yang dapat dipecahkan dengan penggunaan krite ria ekonomi. Namun satu dari prasyarat yang paling penting adalah suatu pemahaman tentang struktur biaya, yaitu : Biaya satuan produksi (item cost), yaitu bi aya membeli atau memproduksi satuan ba rang persediaan secara individu Biaya pemesanan atau biaya persiapan (ordering or setup cost), biaya pemesanan tidak tergantung pada jumlah satuan yang dipesan
7
Biaya pengadaan atau penyimpanan (carrying or holding cost), adalah biaya yang berhubungan dengan penyimpanan satu satuan barang dalam persediaan untuk suatu periode waktu tertentu, biaya penyimpanan secara khusus dibebankan sebagai suatu prosentase dari nilai uang perunit waktu. Biaya pengadaan terdiri atas: a. Biaya modal b. Biaya penyimpanan, mencakup biaya as- suransi, pajak, variabel c. Biaya keusangan, kemerosotan dan kehi- langan
8
Permintaan Bebas dan Tidak Bebas
Biaya kehabisan stok (stockout cost), biaya ini mencerminkan konsekuensi ekonomi atas habisnya stok . Biaya ini merupakan biaya yang paling sulit untuk diestimasi Permintaan Bebas dan Tidak Bebas Permintaan bebas, dipengaruhi oleh kondi si pasar di luar kendali fungsi operasi, oleh sebab itu ia bebas (independent) dari fungsi operasi, contohnya persediaan barang jadi dan suku cadang
9
Permintaan tidak bebas, terkait dengan permintaan untuk satuan barang lain dan tidak secara bebas ditentukan oleh pasar
10
ADA TIGA HAL YG MENYEBABKAN TERJADINYA PERSEDIAAN:
1) TERTUNDANYA PENJUALAN 2) KEHILANGAN PENJUALAN 3) KEHILANGAN PELANGGAN MODEL PERSEDIAAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) ASUMSI: BARANG YG DIPESAN & DISIMPAN HANYA SATU MACAM KEBUTUHAN / PERMINTAAN BARANG DIKETAHUI & KONSTAN BIAYA PEMESANAN & BIAYA PENYIMPANAN DIKETAHUI & KONSTAN BARANG YG DIPESAN DITERIMA DLM SATU BATCH HARGA BARANG TETAP & TDK TERGANTUNG DR JUMLAH YG DIBELI (TDK ADA POTONGAN KUANTITAS) WAKTU TENGGANG (LEAD TIME) DIKETAHUI & KONSTAN
11
GRAFIK PERSEDIAAN DLM MODEL EOQ SOLUSI DG MENGGUNAKAN CARA TABEL:
JUMLAH (UNIT) Q TKT. PERSEDIAAN Q/2 RATA-RATA PERSEDIAANAAN WAKTU CONTOH KASUS: DIK : - SUATU PERUSAHAAN PERLU BAHAN BAKU= U/Th. - BIAYA PENYIMPANAN SEBESAR 10 % DARI NILAI PERSED. (BIAYA PENYIMPANAN Rp. / UNIT / TAHUN) - HARGA KOMPONEN TSB. Rp ,00 / UNIT SOLUSI DG MENGGUNAKAN CARA TABEL:
12
FREKUENSI PESAN (X) JUMLAH PESANAN (UNIT) PERSEDIAAN RATA-RATA BIAYA PEMESANAN (Rp) BIAYA TOTAL 1 12 000 6 000 50 000 2 3 000 3 4 000 2 000 4 1 500 5 2 400 1 200 6 1 000 7 1 714 857 8 750
13
MODEL MATEMATIKA D = JUMLAH KEBUTUHAN BARANG (UNIT / TAHUN)
S = BIAYA PEMESANAN (Rp / PESANAN) h = BIAYA PENYIMPANAN (% TERHADAP NILAI BARANG) C = HARGA BARANG (Rp / UNIT) H = h x C = BIAYA PENYIMPANAN (Rp / UNIT / TAHUN) Q = JUMLAH PESANAN (UNIT / PESANAN) F = FREKUENSI PEMESANAN (KALI / TAHUN) T = JARAK WAKTU ANTAR PESANAN (TAHUN, HARI) TC= BIAYA TOTAL PERSEDIAAN (Rp / TAHUN) BIAYA PEMESANAN PER TAHUN: FREKUENSI PESANAN X BIAYA PESANAN = D Q X S
14
BIAYA PENYIMPANAN PER TAHUN:
PERSEDIAAN RATA-RATA X BIAYA PENYIMPANAN = D 2 X H BIAYA TOTAL PER TAHUN: { D Q X S } + 2 H
15
BIAYA PEMESANAN = BIAYA PENYIMPANAN
EOQ TERJADI PADA SAAT: BIAYA PEMESANAN = BIAYA PENYIMPANAN { D Q X S } = 2 H 2 S = H Q ² Q ² = 2 DS H Q * = DS H Q * ADALAH EOQ JUMLAH PEMESANAN YG MEMBERIKAN BIAYA TOTAL PERSEDIAAN RENDAH
16
CONTOH: DIKETAHUI: D = UNIT S = Rp ,00 h = 10 % C = Rp ,00 H = h x C = Rp. 300,00 EOQ = Q * = (2) (12 000) (50 000) = UNIT 300 F * = D = = 6 KALI / TAHUN Q * T * = JUMLAH HARI KERJA PER TAHUN = FREKUENSI PESANAN = 61 HARI
17
MODEL PERSEDIAAN DG POTONGAN KUANTITAS
BANYAK PEDAGANG YG MELAKUKAN STRATEGI PENJUALAN DG MEMBERIKAN HARGA YG BERVARIASI SESUAI DG JUMLAH BARANG YG DIBELI; SEMAKIN BESAR JUMLAH YG DIBELI MAKA HARGA BARANG PER UNIT JADI SEMAKIN RENDAH TC = D . S + Q . H + D.C Q CONTOH: TINGKAT PENJUALAN PERUSAHAAN X UTK PRODUK Y ADALAH UNIT / TAHUN. UTK SETIAP PENGADAAN HARUS KELUAR BIAYA Rp ,00 PER PESANAN. BIAYA PENYIMPANAN PER UNIT / TAHUN SEBESAR 20 %.
18
DATA HARGA BARANG: JUMLAH PEMBELIAN (UNIT) Rp. / UNIT < ,00 ,00 1 000 – ,00 ,00 > ,00 Q * = DS h.C TC = D . S + Q h.C + D.C Q
19
EOQ PADA HARGA TERENDAH (Rp. 48 500,00 / UNIT)
HARGA Rp , KUANTITAS TERENDAH UNIT TC = (5 000 / 3 000) (49 000) + (3 000 / 2) (0,2)(47 500) ( ) = Rp ,00 EOQ PADA HARGA TERENDAH (Rp ,00 / UNIT) EOQ = 2 (5 000) ( ) / 0,2 (48 500) = 711 HARGA Rp , KUANTITAS TERENDAH UNIT TC = (5 000 / 1 000) (49 000) + (1 000 / 2) (0,2)(48 500) ( ) = Rp ,00
20
EOQ PADA HARGA TERENDAH (Rp. 49 000,00 / UNIT)
HARGA Rp , KUANTITAS TERENDAH UNIT TC = (5 000 / 500) (49 000) + (500 / 2) (0,2)(49 000) (49 000) = Rp ,00 HRG/UNIT Q PEMBELIAN EOQ F / NON F Q YG F TC 47 500 ≥ 3 000 718 NON F 3 000 48 000 2 000 – 2 999 714 2 000 48 500 1 000 – 1 999 711 1 000 49 000 707 F 500
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.