Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah"— Transcript presentasi:

1 Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah
”WPA sebagai Upaya Mandiri dan Efektif Efisien dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS” Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah Semarang, 19 Desember 2011

2 Sistimatika I. Sepintas mengenal HIV & AIDS
II. Situasi epidemi HIV di Indonesia III . SRAN IV. Target MDGs goal 6 V. Pemberdayaan Masyarakat

3    HIV & AIDS Penyakit Menular Selalu 2 orang
   Pengidap HIV Sehat HIV+ (Odha) Virus HIV TIDAK MUDAH menular, cara penularannya TERBATAS !! BISA dicegah TETAPI: sekali ketularan, SEUMUR HIDUP BISA menularkan Selalu 2 orang

4 HIV didapatkan di darah cairan sperma cairan vagina air susu ibu

5 Cara penularan HIV - homo seksual L L - hetero seksual L P 1. Seksual
2. Narkoba suntik, transfusi darah 3. Penularan dari Ibu ke bayi (PIKB) Seksual IDU PIKB/ MTCT ` Sexual transmission is the most important means of transmission both homo sexual (from an infected male to another) as well as hetero sexual from an infected man or woman to her/ his sexual partner. A combination of both biological and social factors make heterosexual transmission from an infected man to a woman much more likely to result in infection than the reverse. In a few areas, notably eastern Europe and central Asia, intravenous drug use is extremely important as a mode of transmission of HIV. Transmission through blood transfusion is fortunately happening less frequently now than formerly. However, it remains a danger to keep in mind in some settings Mother to child transmission is the most significant source of HIV infection in children below the age of 15. The important thing to remember : transmission by any of these means can be avoided.

6 rumah - sekolah - tempat kerja
Penularan Tidak oleh : Kontak sosial/ pergaulan biasa rumah - sekolah - tempat kerja Pacaran “biasa” Makanan/ minuman Jalan udara, ludah, kotoran Kolam renang, telpon, toilet dll Gigitan nyamuk, serangga ODHA tidak perlu dikarantina !! Pergaulan tetap Manusiawi

7 Perjalanan penyakit HIV & AIDS
Mulainya AIDS Infeksi HIV 2 org HIV positif 1 org HIV neg beresiko Terminal Tidak Terinfeksi HIV AIDS Masing-masing tahap mempunyai karakter dan membutuhkan pelayanan & dukungan yang berbeda

8 Situasi Epidemi HIV dan AIDS

9 Tingkat epidemi yang ber-beda2 antar wilayah
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional November 19, 2007 Tingkat epidemi yang ber-beda2 antar wilayah Sebagian besar: Concentrated epidemic. Tanah Papua: Low level Generalized epidemic Since the year 2000, Indonesia was a country with concentrated level of epidemic, however in one big islands called Tanah Papua (Papua Land), the epidemic is the most serious in the country and we could say it as low level generalized epidemic. Prevalence of HIV (%) (Estimation of PLWHA per projected number of adult population) 9 web: 9 9

10 Epidemi HIV & AIDS di Indonesia Jumlah ODHA (Est Kemkes 2009: 186.257)
C A B A C C A B B B C C A C C A C C B A C B B A A B A A A B A B B Estimasi Prev. HIV pada Pend Dewasa, 2009 Estimasi Jumlah ODHA 2009 10 10

11 KONDISI HIV / AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 Sept 2011

12 10 PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK S/D 30 September 2011
No. 6 No. 7 12

13 Proporsi Estimasi Populasi Kunci
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Sumber : Buku Laporan Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV 2009, Depkes – KPA

14 Proporsi Estimasi Orang Dengan HIV
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 Sumber : Buku Laporan Estimasi Populasi Rawan Tertular HIV 2009, Depkes – KPA

15 EPIDEMI HIV/AIDS DI JAWA TENGAH 1993 S/D 30 September 2011
JUMLAH : 4.299 HIV : 2.400 AIDS : 1.899 Meninggal : Estimasi HIV/AIDS di Jateng Th 2009 (KPA Nasional 2009) orang

16 JUMLAH KASUS HIV & AIDS DI JAWA TENGAH TAHUN 1993-30 Sept 2011

17 Kasus HIV dibanding AIDS ~ Layanan VCT + Penjangkau
KASUS KUMULATIF HIV & AIDS YG DILAPORKAN 20 BESAR KAB/KOTA DI JAWA TENGAH S/D 30 Sept 2011 VCT + LSM Kasus HIV dibanding AIDS ~ Layanan VCT + Penjangkau

18 DISTRIBUSI KASUS AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI JAWA TENGAH 1993 S/D 30 Sept 2011

19 DISTRIBUSI KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR DI JAWA TENGAH 1993 S/D 30 Sept 2011
(27,75%) (20,8%) (14,9%) (10,64%) (8,53%) (6,53%) (3,16%) (4,27%) (1,05%) (0,47%) (0,9%) (0,58%) (0,42%) TOTAL AIDS ( ) = 1.899; Usia 15 s/d 24 thn = ± 11,54%

20 FAKTOR RISIKO PENULARAN KASUS AIDS DI JAWA TENGAH 1993 S/D 30 Sept 2011

21 DISTRIBUSI KASUS AIDS MENURUT JENIS PEKERJAAN DI JATENG TAHUN 1993 S/D 30 Sept 2011
(21,83%) (17,02%) (9,46%) (9,4%) (7,97%)

22 TREND KASUS AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DI JATENG TAHUN 1993 S/D 30 Sept 2011
Semakin banyak Perempuan yang terinfeksi HIV, menandakan bahwa kasus HIV sudah banyak merambah pada Ibu Rumah Tangga 2010

23 Penggunaan kondom konsisten pada populasi kunci (%), 2002-2007
60% Sumber: IBBS 2007 23

24 Perilaku berbagi alat suntik pada penasun (%), 2004-2007
40% Sumber: IBBS 2007

25 Kondisi Yang Mempercepat Penularan?
Jumlah Penduduk Indonesia: 240 million Perempuan Laki-laki 3,1 Juta Pria Pembeli Sex (2-20% dari Pria Dewasa) 1,6 Juta Per menikah dg pria pmbeli sex Men who inject drugs 800,000 Men who have sex with men 230,000 Wanita penjula sex Anak-anak Commission on AIDS in Asia – Projections and Implications 25

26 Kecenderungan Epidemi ke Depan
Pasangan WPS Infeksi Baru LSL Penasun Jumlah ODHA 2009: 2014: Pelanggan Pekerja Sex 26

27 Target Penanggulangan AIDS Nasional

28 Strategi Rencana Aksi Nasional (SRAN) Penanggulangan AIDS 2010-2014
Tujuan Umum Mencegah dan mengurangi penularan HIV Meningkatkan kualitas hidup ODHA Mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat.

29 Indikator Kinerja Program
Indikator utama Cakupan Efektifitas Keberlangsungan program Target 2014 80% populasi kunci dijangkau program efektif 60% populasi kunci berperilaku aman 70% kebutuhan dana dipenuhi sumber domestik

30 Target MDG 2015 - Aspek Kesehatan: AIDS, TB, Malaria
Menanggulangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lain Target MDG Aspek Kesehatan: AIDS, TB, Malaria Pada tahun 2015, terjadi penurunan epidemi HIV/AIDS (infeksi baru HIV ) Indikator 6.A 6.1 Prevalensi HIV pada penduduk usia tahun 6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko 6.3 % remaja usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Indikator 6.B 6.4 % ODHA yang mendapat akses pada ART Catatan: ada keterkaitan goal 6 dengan goal 1 s/d 5, 8

31 Target dan Pencapaian Indikator MDGs Goal 6: HIV dan AIDS
Indikator Target MDGs Landasan Inpres 3/2010 Capaian 2010 Target 2011 Target 2014 1. Prevalensi HIV < 0,2 <0,5% <0,5 2. Penggunaan kondom pada hub seks berisiko. 30% 35% (prp) 20% (lk) 65% 3. % remaja usia tahun yang memiliki pengetahuan lengkap tentang HIV & AIDS 14.3% 70% 95% 4. % ODHA yang mendapatkan akses pengobatan ART 45% 100% 5. Jml Kab/kota yang melakukan upaya Pencegahan 137 Kab/Kota 60%= 250 Kab/Kota 6. Pend usia 15+ yg ikut VCT

32 Bagaimana mencapai target?

33 A. FOKUS PROGRAM Populasi Kunci Fokus Area Efektivitas: “high impact”
Efisiensi Fokus Area Pencegahan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan Mitigasi Dampak Lingkungan Kondusif

34 Fokus Pencegahan  Transmisi Seksual
Populasi Kunci: Perubahan Perilaku untuk mencapai Lokasi Sehat Cegah infeksi HIV baru Trend penularan HIV baru akan terjadi pada transmisi seksual dimana secara nasional dilaksanakan program PMTS = Pencegahan Melalui Transmisi Seksual dengan empat pilar seperti pada slide.

35 Area Program Pencegahan Melalui Transmisi Seksual
Intervensi Perubahan Perilaku Pekerja Seks , , waria Pelanggan LSL + pasangan Ketersediaan dan persediaan kondom Manajemen IMS dan VCT Infeksi HIV baru DICEGAH

36 Pencegahan pada Penasun (HR)
9 Paket komprehensif HR (baru): Pertukaran alat suntik steril Terapi Substitusi Opiat & Rehabilitasi lain Test HIV & konseling Pengobatan ARV Layanan pencegahan & perawatan IMS Kondom bagi penasun & pasangan KIE terfokus pada Penasun & pasangannya Pencegahan, diagnosa & perawatan TB Vaksinasi, diagnosa & pengobatan Hepatitis

37 Area Program Pencegahan Infeksi HIV baru DICEGAH
Melalui Alat Suntik Intervensi Perubahan Perilaku Penasun Warga Binaan Lapas Pasangan LJASS, - PTRM Kondom Layanan Kes Dasar VCT, manajemen IMS, Pemulihan addiksi Infeksi HIV baru DICEGAH

38 PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATAN + infeksi HIV baru dicegah
AREA PROGRAM PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATAN Dukungan & Pendampingan Psikologis & Sosio- Ekonomis Manajemen Kasus Org yg ter- Infeksi HIV (ODHA) + pasangan Kualitas hidup ODHA  + infeksi HIV baru dicegah

39 B. Pemberdayaan Masyarakat
Mengapa Masy punya peran penting ? 1. Masyarakat terinfeksi HIV  sakit, menularkan dalam masy beban biaya perawatan ,dll 2. Pencegahan efektif bila masy saling beri informasi, memampukan terhindar dari perilaku berisiko 3. Masy bersatu mencegah pengguna Narkoba di wilayah 4. Perawatan berbasis masy efektif ↓ stigma & diskrimin Penjelasan lebih lengkap pada 3 slide berikutnya.

40 Pemberdayaan Masyarakat
3 Peran Utama Warga (Model WPA) Identifikasi potensi risiko di wilayah. Edukasi dan fasilitasi ke layanan (informasi, pencegahan, test & konseling HIV, IMS, CST, dsb-nya) Jaga ketenangan (tidak ada stigma dan diskriminasi bagi siapapun) Penjelasan lebih lengkap pada 3 slide berikutnya.

41 Peran Warga Peduli AIDS (1/3)
1. Identifikasi Potensi Risiko Apakah ada indikasi anak2 muda akan / sudah terlibat penggunaan narkoba? Apakah ada pekerja seks (perempuan, waria atau laki-laki) di lingkungan? Apakah ada warga yang bekerja di industri hiburan malam? Apakah ada warga ber-profesi sebagai pelaut atau supir jarak jauh atau profesi lainnya (yang sering pergi lama meninggalkan keluarga) Apakah lingkungannya terdata (misalnya oleh puskesmas setempat) banyak kasus penyakit kelamin (termasuk keputihan) atau banyak kasus penangkapan Narkoba oleh polisi? Perlu di-ingat bahwa identifikasi diatas tidak untuk tujuan men-diskriminasi mereka tetapi hanyalah sebuah pendekatan saja. Tidak semua pelaut misalnya melakukan perilaku beresiko, pendekatan diatas hanyalah untuk memudahkan warga dalam memprioritaskan penyampaian informasi. Dibutuhkan ke-arifan untuk melaksanakan idenfitikasi potensi masalah ini sehingga tidak menimbulkan ketersinggungan dan diskriminasi didalam masyarakat.

42 Peran Warga Peduli AIDS (2/3)
2. Edukasi dan Fasilitasi ke Layanan Lurah & Ketua RT/RW (bersama toga/toma) mengetahui informasi dasar HIV & AIDS & mendidik warganya agar mengerti (melalui: pertemuan desa, arisan, rumah ke rumah, dsb, edukasi dilakukan secara kekeluargaan & tidak men-stigma) Lurah & Ketua RT/RW mendorong & memfasilitasi warga-nya (terutama yang dianggap berperilaku beresiko untuk mengakses layanan). Kegiatan diatas dapat dilakukan dengan dana swadaya (urunan) atau menggunakan ADD (alokasi dana desa), terutama untuk yang miskin.

43 Peran Warga Peduli AIDS (3/3)
3. Jaga Lingkungan Kondusif Lurah & Ketua RT/RW (bersama toga/toma) perlu menjaga lingkungan kondusif (tanpa stigma dan diskriminasi) baik kepada ODHA, populasi kunci ,spt pengusiran Tidak semua orang terinfeksi HIV atau berperilaku beresiko karena penyebab tunggal, tetapi karena faktor pendidikan, ekonomi, pembangunan yang tidak adil, dsb-nya. Norma-norma adat & agama serta budaya lokal lainnya dikembangkan untuk menciptakan kasih sayang kepada sesama manusia.

44 Pemberdayaan Masyarakat
Bagaimana realisasi-nya: SKPD Pelaksana: BPMD Proses Edukasi model WPA dengan sasaran: Lurah & Ketua RW/RT (incl: Toga / Toma) Pelaporan serta Monitoring & Evaluasi rutin. Bisa dimulai pada kelurahan yang padat penasun, kasus HIV / AIDS, kasus IMS, dekat lokalisasi, dsb-nya.

45 Keunggulan WPA Tumbuh dari kebutuhan ‘grass-root’
Memperkuat semangat gotong royong (budaya yang mulai hilang) Biaya program relatif murah (efisien). Lebih sustain (jika donor pergi, masyarakat tetap bisa bekerja). Jika dilakukan warga, perubahan perilaku akan lebih mudah terjadi. Efektif mengurangi diskriminasi, karena masyarakat terdidik & terlibat langsung.

46 Kesimpulan Masyarakat memiliki potensi, jangan di-nihil-kan tetapi perlu dibangkitkan dan dibesarkan. Bersama kita bisa menyelamatkan anak bangsa dari epidemi AIDS dan Narkoba.

47 MARI BERTINDAK Terimakasih mulai dari hal kecil
mulai dari diri sendiri mulai dari sekarang Terimakasih


Download ppt "Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Tengah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google