Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KESEIMBANGAN AIR & ELEKTROLIT
KULIAH KIMIA KLINIK AAK NASIONAL SURAKARTA Dr. Lucia Sincu Gunawan
2
Makna Fisiologis dari Sifat-Sifat Air
Air memiliki sifat-sifat penting , antara lain: * Konsentrasi molar sangat tinggi * Konstanta dielektrik besar * Konstanta disosiasi sangat kecil Makna Fisiologis dari Sifat-Sifat Air Sifat Makna Kosentrasi molar tinggi Sumber H+ yang tidak habis-habis Konstanta dielektrik besar Memungkinkan zat-zat ionik larut sehingga menghasilkan spesies bermuatan Konstanta disosiasi sangat kecil Menghasilkan [H+] dalam jumlah sangat sedikit tetapi mempunyai efek biologis penting.
3
METABOLISME AIR Konsentrasi total cairan tubuh pada setiap orang normal adalah konstan Air bebas keluar masuk dengan osmosis 60 % BB pada dan 55% pada
4
DISTRIBUSI CAIRAN
5
Cairan intraselular (CIS)
Lokasi: Perbedaan antara CIS dan CES jelas dan mudah dipahami, keduanya dipisahkan oleh membran sel. Komposisi: CIS kaya akan ion kalium dan magnesium dan rendah natrium. Sifat: Cairan intraselular berperilaku serupa terhadap perubahan tonisitas di CES
6
Cairan ekstraselular (CES)
CES dibagi lagi menjadi beberapa kompartemen yang lebih kecil yakni : plasma cairan interstisial cairan tulang dan jaringan ikat padat cairan transelular
7
Cairan interstisial (ISF =interstitial fluid)
Terletak di celah-celah jaringan tubuh. Cairan interstisial membasahi semua sel tubuh dan menjadi penghubung antara CIS dan kompartemen intravaskular. Oksigen, zat makanan dan chemical messenger semuanya melewati ISF. Karakteristik ISF hampir menyerupai CES, dengan pengecualian kandungan proteinnya lebih rendah. Cairan getah bening dianggap sebagai bagian ISF. Sistem limfatik mengembalikan protein dan kelebihan ISF ke dalam sirkulasi.
8
Plasma adalah kompartemen cairan yang betul-betul sebagai kumpulan cairan dalam satu lokasi. Perbedaannya dari ISF adalah kandungan protein lebih tinggi dan memiliki fungsi transpor. Cairan tulang dan jaringan ikat padat bermakna karena mengandung kira-kira 15% dari air total tubuh. Cairan ini dimobilisasi sangat lambat sehingga tidak penting dalam penilaian efek pemberian cairan secara akut. Cairan transelular merupakan kompartemen kecil yang mewakili semua cairan tubuh yang terbentuk dari aktivitas transpor sel. Cairan transelular dikandung dalam ruang yang dilapisi epitel. Yang termasuk cairan transelular adalah: cairan serebrospinal, cairan saluran cerna, urin dalam kandung kemih, aqueous humor dan cairan sendi.
9
FAKTOR PENGENDALI KESEIMBANGAN AIR
Menstimulasi pusat haus di hypothalamus keinginan untuk minum Menstimulasi osmoreseptor hipothalamus pelepasan vasopresin (ADH) meningkatkan reabsorbsi air pada tubulus Kolektivus Sistem Renin – Angiotensin - Aldosteron
10
OSMOLALITAS Osmolalitas adalah jumlah osmol zat terlarut (solute) per kg pelarut (solvent ) Normal osmolalitas serum : 285 – 310 miliosmol/ kg BB Ditentukan oleh : Na, Cl, Bikarbonat, Glukosa, ureum Yang menetukan besar osmolalitas adalah banyaknya partikel, bukan wujud atau berat zat terlarut Urin lebih pekat dari plasma kecuali dalam keadaan kelebihan cairan
11
TEKANAN OSMOTIK KOLOID
Koloid adalah partikel dengan berat molekul besar (normal BM > ) dalam suatu larutan. Dalam plasma normal, protein plasma merupakan koloid utama Merupakan faktor utama yang mengontrol lokasi dan distribusi air Substansi yang mempengaruhi tek. Osmotik koloid : Komponen organik BM besar : protein Komponen organik BM kecil : glukosa, urea, asam amino Elektrolit anorganik : Na & K
12
TEKANAN OSMOTIK KOLOID
Endotelium kapiler relatif tak tertembus oleh protein & karena kadar protein cairan interstisiel jauh lebih sedikit dibanding plasma maka efek osmosis protein menentukan distribusi air pada 2 kompartemen tersebut
13
Pergantian Air (Water turnover)
Dua hal yang perlu diketahui dalam pergantian air, yakni : Keseimbangan eksternal (external balance) Kesimbangan eksternal adalah perbandingan antara asupan air dan keluaran air ke lingkungan luar. Dalam setiap periode waktu, asupan = keluaran, sehingga organisme dikatakan dalam keseimbangan air. Aliran internal (internal fluxes) Keseimbangan internal (internal flux) diartikan sebagai gerakan air melintasi kapiler seluruh tubuh (termasuk sekresi dan absorpsi berbagai cairan transselular) dan gerakan air antara cairan interstisial dan cairan intraselular.
14
Estimasi kebutuhan air harian
Berdasarkan laju metabolisme ml/100 kcal Berdasarkan berat: ml/kg/hari Berdasarkan luas permukaan tubuh : 1.5 L/m2/hari
15
Pengeluaran air Air dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan harian normal, yang terdiri atas: * Kehilangan air tak disadari (IWL atau insensible water loss)- dari kulit dan pernapasan * Urin * Keringat * Tinja Komponen pengeluaran air obligat (obligatory water loss) Nilai tipikal Insensible loss 800 ml Keringat minimal 100 ml Tinja 200 ml Volume urin minimal untuk mengekskresikan solute 500 ml Total 1600 ml
16
KESEIMBANGAN VOLUME AIR
17
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH
Gangguan volume Gangguan konsentrasi osmoler Gangguan distribusi Gangguan komposisi (termasuk asam basa)
18
FAKTOR PENYEBAB PENYURUTAN VOLUME CAIRAN TUBUH
EKSKRESI YANG BERLEBIHAN GINJAL : DM, DI, diuretika, kelainan Tub. ginjal KULIT : demam, overhidrosis PULMO : hiperventilasi USUS : diare INTAKE YANG MENURUN BAYI USIA LANJUT DISPHAGIA TIDAK SADAR MUNTAH-MUNTAH
19
Selamat belajar
20
MEKANISME UDEM/ ASCITES/ EFFUSI PLEURA/ PERICARD
GAGAL JANTUNG SIROSIS HEPATIS SIND NEFROTIK MALNUTRISI OVERHIDRASI GAGAL GINJAL BERKURANGNYA ALIRAN DARAH KE GINJAL HIPOALBUMINE PENINGKATAN ALDOSTERON PRODUKSI ADH FILTRASI GLOMERULUS MENURUN PENURUNAN TEKANAN OSMOTIK PLASMA RETENSI AIR & Na EKTRAVASASI CAIRAN
21
ELEKTROLIT Adalah ion-ion yang ada dalam cairan tubuh
Cairan extraseluler : Kation utama : Na+, Anion utama : Cl-, HCO3- Cairan intraseluler : Kation utama : K+, anion utama : PO43- Nilai rujukan normal lihat referensi Satuan : mEq/ L atau mmol/ L
22
Komposisi Elektrolit mEq/L Intraselular Ekstraselular Plasma Darah
Interstisial Kation Na+ 15 142 144 K+ 150 4 Ca++ 2 5 2.5 Mg++ 27 3 1.5 Anion Cl- 1 103 114 HCO3- 10 30 HPO4= 100 SO4= 20 Asam organik - Protein 63 16 6
23
NATRIUM FUNGSI : Mekanisme pengatur keseimbangan air & elektrolit
Pengatur keseimbangan asam basa Mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh Mekanisme pengatur keseimbangan air & elektrolit Reseptor anti diuretik hormon (ADH) Mekanisme haus Aldosteron
24
HIPONATREMIA Kadar natrium serum di bawah normal (< 135 mEq/L).
ARTIFAKTUAL ATAU PALSU. Lab melaporkan ralat yang disebabkan: Hiperglikemia. Koreksi nilai natrium (setiap peningkatan glukosa darah sebesar 100 mg/dl mengurangi natrium serum sebesar 1.7 mEq/L). Hiperlipidemia. Osmolalitas serum yang diukur akan normal atau lebih besar daripada osmolalitas yang dihitung(Osm = [2 x Na+] + [Glukosa/18] + [BUN/2.8]).
25
HIPONATREMIA Na tubuh total turun & volume ES turun
Luka bakar luas Ascites, ileus Salt losing renal disorders Diuretik berlebihan Na tubuh total normal & volume ES normal Intoksikasi air Defisiensi glukokortikoid Defisiensi berat Kalium tubuh Na tubuh total naik & volume ES naik GGA dengan kelebihan air Gagal jantung kongestif Sirosis hepatis Sindroma nefrotik
26
GAMBARAN KLINIK HIPONATREMIA
Bergantung pada keparahan dan cepatnya timbul pertama kali. 1. Gejala lebih mencolok pada hiponatremia yang cepat berkembang. 2. Jika Na+ plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot. 3. Jika Na+ plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam,bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan coma. * Mortalitas 50% jika konsentrasi Na+ turun sampai <113 mEq/L dengan cepat. * Setiap pasien usia lanjut yang mengalami perubahan mental harus menjalani pemeriksaan elektrolit serum untuk mencek hiponatremia. Mungkin memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung bendungan, penyakit Addison). Jika terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok, seperti hipotensi dan takikardia.
27
HIPERNATREMIA Na serum diatas normal (> 145 mEq/L).
TANDA DAN GEJALA Iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan coma yang sekunder terhadap hipernatremia. Manifestasi tambahan biasa terjadi sekunder terhadap kelainan dasar dan status volume (takikardia dan hipotensi ortostatik dengan deplesi volume; Edema bila ada kelebihan cairan
28
HIPERNATREMIA Na total normal & volume ES rendah
Peningkatan IWL ( demam, tirotoksikosis dll) Diabetes Incipidus Na total rendah & volume ES turun GE Diuretik osmotik Keringat berlebihan Na total naik & Volume ES relatif stabil Keracunan garam Infus yang tidak tepat
29
KALIUM Kation utama cairan intraseluler
Pengukuran kalium serum tidak menggambarkan status Kalium tubuh Kalium dikeluarkan dalam : Urin ( %) Getah lambung Kolon & rektum Ekskresi kalium urin tergantung : Kadar natrium Ketersediaan relatif H+ dan K+ dalam sel tub. Kontortus distal & kolektivus Kemampuansel mengekkresi ion H+ Konsentrasi aldosteron yang bersikulasi
30
KALIUM INTRASEL EXTRASEL
Protein tubuh di katabolisme (ex kelaparan) Asidosis Setelah stress atau trauma Setelah kehilangan air, Na, Cl
31
KALIUM EXTRASEL INTRASEL
Deposit dari protein Glukosa oleh insulin dibawa masuk sel Alkalosis extraseluler
32
HIPOKALEMIA Hiperfungsi kortex adrenal Diuretika
Penyakit kronik negative nitrogen balanced Familial periodic Paralisis Glikogenesis K masuk sel Muntah –muntah / diare Anoreksia
33
HIPERKALEMIA Pemberian diuretik & suplementasi K
Shock, dehidrasi berat anuria Gagal ginjal Addison Dissease hipofungsi kortex adrenal Defisiensi insulin
34
CHLORIDA Anion ekstraseluler yang utama, biasanya dalam bentuk ikatan dengan Na Sebagian besar Cl- yang dicerna di absorbsi, sisanya diekskresi melalui urin Sekresi lain : keringat, asam lambung Fungsi : Mengatur tekanan osmotik & keseimbangan air Mengatur keseimbangan asam basa
35
HIPOKLOREMIA Kelebihan mineralokotikoid Cushing syndrome
Penyakit ren yang menyebabkan kehilangan garam Muntah- muntah Diare
36
HIPERCHLOREMIA Asidosis metabolik Asidosis tubulus ginjal
Defisiensi mineralokortikoid Addison syndrome Hiperparatiroidisme Pemberian NH4Cl/ garam-garam asidis
37
MAGNESIUM Diabsorbsi di usus halus
Untuk sisntesis lipid, KH, protein, as. Nukleat, pengaktifan kontraksi otot Hipermagnesemia terjadi pada payah ginjal Peneluaran Mg 2+ yang berlebih melalui urin : DM Renal tubuler asidosis Pengguna diuretika
38
CALSIUM Proses absorbsi di daerah duodenum dan jejenum proksimal
Sebagian besar pada tulang dan gigi Calsium dalam plasma berfungsi : Pengaturan aktivitas sel Kerja hormon Fungsi saraf & otot Pembekuan darah Ekskresi : feses, ginjal, keringat
39
CALSIUM Hormon-hormon yang mengatur kadar calsium Paratyroid hormon
Kalsitonin 1,25 dihidroksikolekalsiferol Glukokortikoid Growth hormon
40
HIPERCALSEMIA Pada keadaan normal tidak akan terjadi hipercalsemia meskipun konsumsi tinggi kalsium, karena tidak akan diabsorbsi oleh usus Hipecalsemia dapat terjadi pada: Sarkoidosis Kanker Intoksikasi vitamin D hiperparatiroidisme
41
HIPOCALSEMIA RAKITIS anak OSTEOMALACIA dewasa Gejala : Penyebab :
Tetani Gangguan saraf Gangguan otot Penyebab : Kekurangan intake calsium Payah ginjal Hipoparatiroidisme Defisiensi vitamin D
42
GAP ANION Hukum elektronetralitas muatan positif (Na+, K+, Ca2+, Mg2+ ) benar-benar sama dengan banyaknya muatan-muatan negatif yakni Cl-, HCO3-, SO42-, HPO42- Adalah selisih antara anion-anion tak terukur dan kation – kation tak terukur Ca2+, Mg2+, lain –lain HPO42-, SO42-, anion organik, protein Untuk mempermudah menghitung : Gap anion = (Na+ + K+) – (Cl- + HCO3-) nilai acuan = 16 mmol/L
43
SELAMAT BELAJAR
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.