Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDefri Setia Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
www.ristek.go.id Jakarta, 7 – 8 November 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi” INSINAS 2013 “STUDI KINETIKA LIPASE WHOLE-CELL RHIZOPUS ORYZAE TERIMOBILISASI SEBAGAI BIOKATALIS DALAM SINTESIS BIODIESEL MENGGUNAKAN RUTE NON- ALKOHOL” RT-2013-1501 Heri Hermansyah - Departemen Teknik Kimia UI Merisa Bestari Faiz - Departemen Teknik Kimia UI Iqna Qisthiya - Departemen Teknik Kimia UI Rita Arbianti - Departemen Teknik Kimia UI Tania Surya Utami - Departemen Teknik Kimia UI Yopi – Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Puspita Lisdiyanti – Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
2
www.ristek.go.id 1. LATAR BELAKANG & TUJUAN Sintesis biodiesel menggunakan biokatalis lebih unggul Harga biodiesel meggunakan enzim >> katalis konvensional Biokatalis whole-cell Isolat lokal (Rhizopus sp.) 1)Mengkaji pengaruh metode kultivasi & support imobilisasi terhadap kinerja biokatalis. 2)Mengkaji model yang dihasilkan oleh masing-masing jenis biokatalis whole-cell terimobilisasi. 3)Mengakaji parameter kinetika yang dihasilkan dari hasil pemodelan untuk masing-masing jenis biokatalis whole- cellterimobilisasi.
3
www.ristek.go.id Lipase US$ 0.14/kg ester 7400kg ester/kg Lipase NaOH US$ 0.006/kg ester 100kg ester/kg NaOH KultivasiSeparasiPurifikasiImobilisasi Lipase Terimobilisasi Kultivasi & Imobilisasi Separasi Biokatalis Whole-cell Preparasi Lipase Ekstraselular Preparasi Whole-cell 2. PERMASALAHAN DAN PENDEKATAN PEMECAHANNYA Masalah
4
www.ristek.go.id 3. METODE Preparasi Whole-cell Setelah Kultivasi Sebelum Kultivasi Setelah Kultivasi I Sebelum Kultivasi I Setelah Kultivasi II Sebelum Kultivasi II 1-step 2-step TERIMOBILISASI PADA BSP Setelah Separasi Sebelum Kultivasi Setelah Kultivasi Setelah Imobilisasi Setelah Separasi Sebelum Kultivasi I Setelah Kultivasi I Sebelum Kultivasi II Setelah Kultivasi II TERIMOBILISASI PADA KITOSAN 1-step 2-step Sebelum Kultivasi Setelah Kultivasi Setelah Separasi Sebelum Kultivasi I Setelah Kultivasi I Sebelum Kultivasi II Setelah Kultivasi II Setelah Separasi 1-step 2-step TERSUSPENSI
5
www.ristek.go.id 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Metode Kultivasi terhadap Yield 1-Step > 2-Step 2-Step > 1-Step One-step Two-step
6
www.ristek.go.id K m (mole -1 L -1 )3.000 V max (mole -1 L -1 h -1 )0.090 Error0.469 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Verifikasi Model : Whole-cell Tersuspensi K m (mole -1 L -1 ) 4.000 V max (mole -1 L -1 h -1 ) 0.050 Error 0.040
7
www.ristek.go.id K m (mole -1 L -1 ) 3.000 V max (mole -1 L -1 h -1 ) 0.040 Error 0.108 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Verifikasi Model : Whole-cell Terimobilisasi pada BSP K m (mole -1 L -1 ) 3.000 V max (mole -1 L -1 h -1 ) 0.065 Error0.205
8
www.ristek.go.id K m (mole -1 L -1 ) 0.300 V max (mole -1 L -1 h -1 ) 0.040 Error 0.108 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Verifikasi Model : Whole-cell Terimobilisasi pada Kitosan K m (mole -1 L -1 ) 0.200 V max (mole -1 L -1 h -1 ) 0.008 Error 0.879
9
www.ristek.go.id 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1)Metode kultivasi memberikan efek kinerja lipase yang berbeda pada masing- masing bentuk whole-cell. 2)Jenis support yang digunakan mempengaruhi kinerja lipase whole-cell terimobilisasi. 3)Model Michaelis-Menten cukup mampu menggambarkan profil konsentrasi substrat dan produk. Saran 1)Mengatur komposisi asam lemak pada membran whole-cell (peningkatan yield) 2)Melakukan usaha rekayasa genetika (peningkatan yield)
10
www.ristek.go.id 6. LAMPIRAN (Bukti Pencapaian) Seminar Internasional ICFB 2013 Publikasi di Journal of Life Science and Technology Tesis Skripsi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.