Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KLASIFIKASI TANAH (Sistem FAO-UNESCO)
Materi Kuliah DASAR ILMU TANAH Oleh : Y. Morsa Said morsa said
2
Satuan Tanah FAO/UNESCO dalam Peta Tanah Dunia
• Sistem ini dibuat dalam rangka pembuatan peta tanah dunia skala 1: oleh FAO/UNESCO. • Untuk ini telah dikembangkan suatu sistem klasifikasi dengan dua kategori. Kategori yang pertama kurang lebih setara dengan kategori great group, sedangkan kategori kedua mirip dengan subgroup dalam Taksonomi Tanah USDA • Kategori yang lebih tinggi dan lebih rendah dari kedua kategori tersebut tidak dikembangkan. morsa said
3
• Sistem ini merupakan kompromi dari berbagai sistem.
• Untuk pengklasifikasian, digunakan horison horison penciri, sebagian diambil dari kriteria kriteria horison penciri pada Taksonomi Tanah USDA dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah FAO/UNESCO sendiri. • Nama-nama tanah diambil dari nama-nama klasik terutama nama-nama tanah Rusia yang sudah terkenal, serta nama-nama tanah yang digunakan di Eropa Barat, Kanada, Amerika Serikat dan beberapa nama baru yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini (misalnya Luvisol dan Acrisol). • Sistem ini merupakan kompromi dari berbagai sistem. • Tujuannya jelas agar dapat diterima oleh semua pihak. Sistem ini disebut sebagai suatu sistem satuan tanah daripada suatu sistem klasifikasi tanah karena tidak disertai dengan pembagian kategori yang lebih terperinci. morsa said
4
Sifat Tanah dalam tingkat Great Group menurut FAO/UNESCO
Fluvisol Tanah-tanah berasal dari endapan baru, hanya mempunyai horison ochrik, umbrik, histik atau sulfurik, bahan organik, menurun tidak teratur dengan kedalaman,berlapis-lapis. Gleysol Tanah dengan sifat-sifat hidromorfik (dipengaruhi air sehingga berwarna kelabu, gley,dll), hanya mempunyai epipedon ochrik, histik, horison kambik, kalsik atau gipsik. morsa said
5
Regosol Lithosol Arenosol Rendzina
Tanah yang hanya mempunyai epipedon ochrik. Tidak termasuk bahan endapan baru, tidak menunjukkan sifat-sifat hidromorfik, tidak bersifat mengembang dan mengerut (sifat vertik), tidak didominasi bahan amorf (sifat andik). Lithosol Tanah yang tebalnya hanya 10 cm atau kurang, di bawahnya terdapat lapisan batuan yang padu. Arenosol Tanah dengan tekstur kasar (pasir), terdiri dari bahan albik yang terdapat pada kedalaman 50 cm atau lebih, mempunyai sifat-sifat sebagai horison argillik, kambik atau oksik, tetapi tidak memenuhi syarat karena tekstur yang kasar tersebut. Tidak empunyai horison penciri lain kecuali epipedon ochrik. Tidak terdapat sifat hidromorfik, tidak berkadar garam tinggi. Rendzina Tanah dengan epipedon mollik yang terdapat langsung di atas batuan kapur. morsa said
6
Ranker Andosol Vertisol Solonetz
Tanah dengan epipedon umbrik yang tebalnya < 25 cm. Tidak ada horison penciri lain. Andosol Tanah dengan epipedon mollik atau umbrik atau ochrik dan horison kambik, serta mempunyai BD < 0,85 g/cc dan didominasi bahan amorf atau > 60 % terdiri dari bahan vulkanik vitrik, cinder atau pyroklastik vitrik yang lain. Vertisol Tanah dengan kandungan liat 30% atau lebih, mempunyai sifat mengembang dan mengerut. Kalau kering tanah menjadi keras dan retak-retak , karena mengerut, kalau basah mengembang dan lengket. Solonetz Tanah dengan horison natrik . Tidak mempunyai horison albik dengan sifat –sifat hidromorfik dan tidak terdapat perubahan tekstur yang tiba-tiba. morsa said
7
Yermosol Xerolsol Kastanozem Chernozem
Tanah yang terdapat di daerah iklim arid (sangat kering), mempunyai epipedon ochrik yang sangat lemah dan horison kambik, argilik, kalsik atau gipsik. Xerolsol Seperti Yermosol tetapi epipedom ochrik sedikit lebih berkembang. Kastanozem Tanah dengan epipedom mollik berwarna coklat (kroma > 2), tebal 15 cm atau lebih, horison kalsik atau gipsik atau horison yang banyak mengandung bahan kapur halus. Chernozem Tanah dengan epipedon mollik berwarna hitam (kroma < 2), yang tebalnya 15 cm atau lebih. Sifat-sifat lain seperti Kastanozem morsa said
8
Cambisol Luvisol Podzoluvisol Podzol
Tanah dengan horison kambik dan epipedon ochrik atau umbrik, horisom kalsik atau gipsik. Horison kambik mungkin tidak ada bila mempunyai epipedon umbrik yang tebalnya lebih dari 25 cm. Luvisol Tanah dengan horison argilik dan mempunyai KB ≥ 50% . Tidak mempunyai epipedon mollik. Podzoluvisol Tanah dengan horison argilik danbatas horison eluviasi dengan horison di bawahnya terputusputus (terdapat lidah-lidah horison eluviasi = tonguing). Podzol Tanah dengan horison spodik. Biasanya dengan horison albik. morsa said
9
Planosol Acrisol Nitosol Ferralsol
Tanah dengan horison albik di atas horison yang mempunyai permeabilitas lambat misaknya horison argilik atau natrik dengan perubahan tekstur yang tiba-tiba, lapisan liat berat atau fragipan. Menunjukkan sifat-sifat hidromorfik paling sedikit pada sebagian horison albik. Acrisol Tanah dengan horison argilik dan mempunyai KB < 50%. Tidak terdapat epipedon mollik. Nitosol Tanah dengan horison argilik, kandungan liat tidak menurun > 20 % pada horison-horison di bawah horison penimbunan liat maksimum. Tidak terdapat epipedon mollik. Ferralsol Tanah dengan horison oksik. Histosol Tanah dengan epipedon histik yang tebalnya 40 cm atau lebih. morsa said
10
Contoh penamaan satuan tanah FAO/UNESCO
Great group Sub group Keterangan Fluvisol Calcaric Fluvisol Fluvisol yang berkapur Gleysol Mollic Gleysol Gleysol yang mempunyai epipedon mollik Cambisol Humic Cambisol Cambisol yang banyak mengandung humus morsa said
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.