Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO"— Transcript presentasi:

1 BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO
TREN INDIKATOR DEMOGRAFI, KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN DI INDONESIA BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO

2 INDIKATOR DEMOGRAFI/ RASIO KETERGANTUNGAN
Rasio ketergantungan: perbandingan penduduk tidak produktif (<15th & 65 th>) terhadap penduduk usia produktif (15 th-64 th) Persentase penduduk <15 th mengalami penurunan yaitu 44% th1971; 30% th 2000 (BPS) Persentase penduduk th meningkat

3 Semakin kecil angka rasio ketergantungan mengindikasikan semakin ringan beban ekonomi dari penduduk usia produktif dalam menunjang penduduk usia tdk produktif

4 INDIKATOR SOSIAL DAN EKONOMI/ PENDIDIKAN IBU
Pendidikan terutama ibu berhubungan erat dengan faktor sosial ekonomi yi pendapatan, kegiatan ekonomi, perilaku demografi dan reproduksi (pengguna KB dan perawatan anak)

5 Persentase wanita 10 th> yg tamat SD meningkat
hampir 2x lipat (20% th 1971  39% th 2000)

6 Sejalan dg kenaikan ketersediaan Listrik, % rumah tangga yg memiliki TV meningkat.

7 Radio dan TV merupakan jenis media masa yang lebih populer dibanding Media cetak

8 Umur perkawinan terus meningkat

9 Kenaikan umur kawin pertama 18 th (1991) 19 th (2003) Wanita perkotaan menikah lebih lambat diband perdesaan Kenaikan umur kawin pertama sama di kota dan desa yi 1 th

10 FERTILITAS Angka Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya Penurunan tingkat fertilitas berhubungan dg meningkatnya umur perkawinan pertama dan penggunaan kontrasepsi

11 1991 sd 2003 : Penurunan tingkat fertilitas dari 3 kelahiran per wanita menjadi 2,6 kelahiran per wanita

12 Penurunan tingkat fertilitas berlangsung di semua kelompok umur
Penurunan tingkat fertilitas berlangsung di semua kelompok umur. Penurunan terbesar pd th (16,7%)

13 Wanita perkotaan mempunyai anak lebih sedikit
Wanita perkotaan mempunyai anak lebih sedikit. Perbedaan tingkat fertilitas perkotaan perdesaan semakin kecil. Th 2003 penurunan hanya di perdesaan.

14 Median umur kelahir. anak pertama naik dari 20,1 (‘91) 21,0 (‘03) Wanita perkotaan mempunyai anak pertama 2 th lebih lambat

15 Median selang kelahiran meningkat dari 38 bln (1991)  54 bln (2003); di perkotaan leb pnj drpd perdesaan

16 Hampir semua wanita yg mengetahui suatu metode kontrasepsi, mengetahui plng sdkt satu metode kontrasepsi modern dan tempat mendapatkan alat/cara KB

17 Current user KB meningkat dari 50% (1991) 60% (2003)
Current user KB meningkat dari 50% (1991) 60% (2003). Pemakaian alat/cara KB modern meningkat dari 47% (1991)  57% (2003).

18

19 Unmet need: persentase wanita kawin yg tdk ingin punya anak lagi
atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya ttp tdk terpenuhi Kebutuhan KB. Th 1991 kebutuhan KB yg tdk terpenuhi 13%,  9% pd 2003

20 Proporsi bayi yg menerima ASI eksklusif tidak mengalami perbedaan yg nyata. Th 1991, 62% bayi <2bln mndpt ASI eks. Hampir sama dg th 2003 (64%). Untuk bayi yg leb tua, proporsi bayi yg mdpt ASI eks. menurun pd 2003

21 Pemeriksaan kehamilan oleh Nakes meningkat.

22 Program: wanita mendapat 2 kali imunisasi TT
selama kehamilan pertama. Cakupan meningkat dari 43% (1991)  51% (2003)

23 Kenaikan proporsi persalinan oleh nakes, 32% (1991)  66% (2003).
Penurunan proporsi persalinan oleh dukun, 64% (1991)  32% (2003).

24 Persentase persalinan di faskes 21% (1991)  27% (1997)
Persentase persalinan di faskes 2003 jauh leb tinggi (perbedaan klasifikasi tempat persalinan).

25 Imunisasi lengkap: 1x BCG, 3x DPT, 4x polio, 1x campak,
th 1997 ditambah dg 3 dosis vaksin hepatitis B Sebeum anak berumur 12 bulan

26 % anak yg mengalami gejala ISPA 2mg sblm survei 8% (2003)  10% (1991)
% anak yg mengalami gejala demam 2mg sblm survei tdk b erbeda % anak yg mengalami diare 2 mg sblm survei tdk mengalami perubahan

27

28 KEMATIAN BAYI DAN ANAK Angka kematian bayi dan anak dihitung dg menggunakan estimasi berdasar data SDKI menggunakan data riwayat kelahiran. Angka kematian bayi dan anak yang disajikan didasarkan pada kelahiran 5 tahun sebelum survei.

29 AKB turun dr 68 kematian / 1000 kelahiran hidup periode 1986-
1991 35 kematian / 1000 KH periode Angka Kematian Anak Bawah 5 th turun dr 97 / 1000 KH  46 kematian / 1000 KH .

30 Pendidikan ibu mempunyai hubungan terbalik dg angka kematian bayi;
Anak dr wanita berpendidikan rendah memp kesempatan hidup lebih pendek drpd wanita berpendidikan tinggi.

31 KELAHIRAN RISIKO TINGGI
Bayi dan anak mempunyai probabilitas kematian yang tinggi jika : mereka dilahirkan oleh ibu yang berumur terlalu muda atau terlalu tua, Jika mereka dilahirkan setelah selang kelahiran yang terlalu pendek, Jika mereka dilahirkan pada urutan kelahiran yang tinggi

32 Proporsi anak dg risti apapun turun dari 48% th 1991  34% th 2003.
Proporsi anak dg risti tunggal turun dari 34% th 1991  22% th 2003. Proporsi anak dg risti ganda tidak mengalami perubahan.

33 PENGETAHUAN TTNG HIV/AIDS
3 Cara pencegahan penularan HIV/AIDS yang dianjurkan program: Pantang melakukan hubungan seks Membatasi/setia pada satu pasangan Menggunakan kondom

34 Penget. Wanita ttng cara pencegahan menggunakan kondom meningkat tajam
3% (1994)  22% (2003). Penget wanita “setia pd satu pasangan” meningkat 20% (1994)  30% (2003)

35 SEKIAN TERIMA KASIH

36

37

38

39

40

41

42

43

44 Penolong persalinan oleh Nakes meningkat dari 32% (1991) 55% (2003)


Download ppt "BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google