Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia
Oleh Susandi Blog :

2 Pengertian Morfofonologis
Morfofonologis atau morfofenemik adalah cabang linguistik yang menelaah perubahan fonem akibat pertemuan atau hubungan morfem dengan morfem lainnya. (Samsuri, 1987: 201) Proses morfofonemik adalah proses berubahnya suatu fonem menjadi fonem lain sesuai dengan fonem awal kata yang bersangkutan. (Zainal Arifin, 2007:8). Morfofonemik adalah subsistem yang menghubungkan morfologi dan fonologi. Di dalamnya dipelajari bagaimana morfem direalisasikan dalam tingkat fonologi. (Kridalaksana, 2007:183)

3 Proses Morfofonologis
Empat Proses Morfofonologis: 1. Penambahan Fonem 2. Pengurangan Fonem 3. Penggantian Fonem 4. Peloncatan Fonem

4 Penambahan Fonem Penambahan fonem terjadi jika suatu morfem berhubungan dengan morfem lain. Contoh: Bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ Terjadi penambahan fonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

5 Penambahan Fonem Penambahan fonem /y/ pada kata : ketinggi yan, tepi yan, penanti yan. Penambahan fonem /w/ pada kata : kepulau wan, serbu wan, pertoko wan Penambahan fonem /a/ pada penggabungan morfem dasar ayah dan prefiks anda :/ ayahanda/ Penambahan fonem /n/ pada pertemuan morfem dasar diri dengan prefiks se-: /sendiri/

6 Penambahan Fonem Penambahan fonem /m/ pada pertemuan bentuk dasar /barang/ + prefiks /se-/ menjadi /sembarang/ Penambahan fonem /m/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /b/, /f/, dan /p/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an. Misal: membeli, memperbarui, memfitnah, pemberian. Penambahan fonem /l/ pada pertemuan bentuk dasar /ajar/ + prefiks /ber-/ menjadi /belajar/. Begitu juga prefiks /per-/.

7 Penambahan Fonem 8. Penambahan fonem /n/ yang terjadi bila morfem dasar diawali oleh konsonan /t/ dan /d/ bergabung dengan /me-/, /pe-/, maupun /pe-an/, contoh : pendengar, mendapat, pendalaman. 9. Penambahan fonem /n/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /c/, dan /j/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an : mencari, pencuri, pencarian. 10. Penambahan fonem /ng/ pada penggabungan morfem dasar yang diawali dengan /g/, /x/, dan /h/ yang bergabung dengan prefiks me-, pe-, dan pe-an : mengkoordinir, penggugat, pengkhususan, penghapus

8 Pengurangan Fonem Penambahan fonem terjadi jika suatu morfem berhubungan dengan morfem lain. Contoh: bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ Terjadi penambahan fonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

9 Pengurangan Fonem Proses pengurangan fonem terjadi bila morfem dasar atau afiks melesap pada saat terjadi penggabungan morfem. 1. Pengurangan fonem /k/ atau /h/ terjadi bila morfem dasar yang berakhir pada konsonan tersebut bergabung dengan sufiks yang berasal dari konsonan juga. Contoh : a. /’anak/ + /-anda/ menjadi /ananda/ b. /sejarah/ + /wan/ menjadi /sejarawan/

10 Pengurangan Fonem 2. Bentuk /patuh/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəpatuan/ (Ada juga dialek yang tidak menghilangkan fonem /h/). Namun akan tetapi 3. Begitu juga dengan bentuk /balik/ + afiks /di- + -kan/  /dibalikan/. 4. Prefiks /ter-/ berubah menjadi /te-/ jika ditambahkan pada dasar yang dimulai fonem /r/. Misal: /ter/ + bentuk /rebut/  terebut /ter/ + /raba/  teraba

11 Penggantian Fonem Proses penggantian fonem terjadi bila proses penggabungan morfem dasar dengan afiks membentuk fonem baru. 1) Penggantian fonem awal /k/ bila morfem dasar tersebut bergabung digabung dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contoh : /me-/ /karang/  /mengarang/ /me-kan/ + /kirim/  /mengirimkan/ /me-i/ /kurang/  /mengurangi/ /pe-/ /karang/  /pengarang/ /pe-an/ + kurang/ /pengurangan/

12 Penggantian Fonem 2. Penggantian fonem awal /p/ menjadi /m/ bila morfem dasar tersebut bergabung dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya : /me-/ + /pilih/  /memilih/ /me-kan/ + /piker/  /memikirkan/ /me-i/ + /perang/  /memerangi/ /pe-/ + /pahat/  /pemahat/ /pe-an/ + /putih/  /pemutihan/

13 Penggantian Fonem 3. Penggantian fonem /s/ menjadi /ny/ terjadi pada penggabungan dengan afiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya : /me-/ + /sayur/  menyayur /me-kan/ + /saksi/  menyaksikan /me-i/ + /sakit/  menyakiti /pe-/ + /susun/  penyusun /pe-an/ + /salur/  penyaluran

14 Perloncatan Fonem Perloncatan fonem terbentuk akibat dari mengikuti pola morfofonemik bahasa asing. Contoh: 1. Bentuk /normal/ + /-iti/  /normaliti/ 2. Bentuk /plural/ + /-iti/  /prulaliti/ 3. Bentuk /standar/ + /-isasi/  /standardisasi/ 4. Bentuk /objek/ /if/  /objektif/ 5. Bentuk /impor/ /ir/  /importir/


Download ppt "Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google