Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2."— Transcript presentasi:

1 Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1

2 Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2

3 Disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui www.darpublic.com www.darpublic.com 3

4 BILANGAN KOMPLEKS 4

5 Definisi 5 Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan kompleks sebagai berikut Bilangan kompleks z ialah suatu pasangan terurut (x,y) dari bilangan nyata x, y, yang kita tuliskan Kita akan mencoba memahami definisi ini secara grafis, mulai dari pengertian tentang bilangan nyata. kita tuliskan bagian nyata (real part) dari z bagian khayal (imaginary part) dari z

6 Bilangan Nyata 6 Kita mengenal bilangan nyata bulat seperti 1, 2, 3 dan seterusnya; bilangan nyata pecahan ¼, ½, ¾ dan seterusnya, serta bilangan nyata yang hanya dapat di angankan seperti . Walaupun hanya dapat diangankan, bilangan ini tetap nyata, nilainya adalah 3,14……., dengan angka desimal yang tak diketahui ujungnya. Secara grafis, bilangan nyata dapat digambarkan posisinya di suatu sumbu yang disebut sumbu nyata, | | | | | | | | -2 -1 0 1 2 3 4 5

7 Tinjaulah suatu fungsi tidak ada nilai y yang nyata untuk x negatif namun untuk x yang negatif dapat didefinisikan suatu bilangan imajiner (khayal) 7

8 8 Jika bilangan nyata 1 menjadi satuan dari bilangan nyata, misalnya maka bilangan imajiner j =  1 menjadi satuan dari bilangan imajiner, misalnya

9 Pernyataan Bilangan Kompleks 9 Satu bilangan kompleks z merupakan jumlah dari komponen nyata dan komponen imajiner dan dituliskan bagian nyata bagian imajiner bilangan kompleks

10 Bilangan kompleks dapat digambarkan di bidang kompleks yang dibatasi oleh sumbu nyata (diberi tanda Re) dan sumbu imajiner (diberi tanda Im) yang saling tegaklurus satu sama lain setiap titik di bidang kompleks menunjukkan posisi bilangan-kompleks (x,,y) dengan x adalah komponen nyata dan y adalah komponen imajiner-nya 10

11 11  a Re Im j b  disebut argumen disebut modulus Diagram Argand

12 CONTOH 12 Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai Sudut dengan sumbu nyata adalah Pernyataan z 1 dapat kita tuliskan

13 CONTOH 13 Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai Pernyataan ini dapat kita tuliskan

14 Kesamaan Bilangan Kompleks 14 merupakan nilai mutlak Modulus Dua atau lebih bilangan kompleks bisa saja memiliki nilai  yang sama akan tetapi dengan sudut  yang berbeda; atau sebaliknya mempunyai nilai  sama akan tetapi memiliki  yang berbeda. Dua bilangan kompleks dikatakan sama besar jika mereka mempunyai baik  maupun  yang sama besar. Dengan kata lain, mereka memiliki bagian nyata dan bagian imajiner yang sama besar..

15 Negatif dari Bilangan Kompleks 15 Nilai negatif dari suatu bilangan kompleks adalah nilai negative dari kedua komponennya Jika maka Re Im a jb

16 CONTOH 16 Sudut dengan sumbu nyata z 1 dapat dinyatakan sebagai Jika maka

17 Konjugat Bilangan Kompleks 17 Konjugat dari suatu bilangan kompleks z adalah bilangan kompleks z * yang memiliki komponen nyata sama dengan z tetapi komponen imajinernya adalah negatif dari komponen imajiner z. Re Im 

18 CONTOH: 18 Jika maka Sudut dengan sumbu nyata z dapat dinyatakan sebagai Re Im

19 CONTOH: 19 Jika maka Re Im Jika maka Re Im

20 Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks 20 Hasil penjumlahan dua bilangan kompleks merupakan bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan jumlah komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan jumlah komponen imajiner. Hasil selisih dua bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan selisih komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan selisih komponen imajiner. 1. Operasi-Operasi Aljabar

21 CONTOH: 21 Diketahui

22 Perkalian Bilangan Kompleks 22 Perkalian dua bilangan kompleks dilaksanakan seperti halnya kita melakukan perkalian jumlah dua bilangan, yaitu dengan malakukan perkalian komponen per komponen Jika Perhatikan:

23 CONTOH: 23 CONTOH:

24 Pembagian Bilangan Kompleks 24 Hasil bagi suatu pembagian tidak akan berubah jika pembagian itu dikalikan dengan 1 CONTOH:

25 Fungsi Eksponensial Kompleks 25 Jika x adalah bilangan nyata maka fungsi ekponensial merupakan fungsi ekponensial nyata; y memiliki nilai nyata Jika z adalah bilangan kompleks fungsi eksponensial kompleks didefinisikan Melalui identitas Euler fungsi exponensial kompleks dapat kita tuliskan Pernyataan Bilangan Kompleks Bentuk Polar

26 Bentuk Polar 26 Representasi bilangan kompleks dalam bentuk polar adalah Re Im CONTOH: Misalkan suatu bilangan kompleks z = 10 e j0,5 Modulus bilangan kompleks ini adalah |z| = 10 dan argumennya  z = 0,5 rad Bentuk sudut sikunya adalah: Re Im

27 CONTOH: 27 Misalkan suatu bilangan kompleks z = 3+ j4 Modulus Argumen Representasi polar z = 5e j0,93 Re Im CONTOH: Misalkan Modulus Argumen tidak bernilai tunggal Di sini kita harus memilih  =  rad karena komponen imajiner 0 sedangkan komponen nyata  2 Re Im

28 CONTOH: 28 Misalkan Modulus Argumen komponen imajiner:  2 komponen nyata: 0 Representasi polar adalah. Re Im

29 Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks 29 Representasi polar dari bilangan kompleks mempermudah operasi perkalian dan pembagian. CONTOH: Misalkanz 1 = 10 e j0,5 dan z 2 = 5 e j0,4 Manfaat Bentuk Polar

30 Konjugat Kompleks 30 argumen konjugat berlawanan dengan argumen bilangan kompleks asalnya Re Im Relasi-relasi antara suatu bilangan kompleks dengan konjugat bilangan kompleks lainnya adalah sebagai berikut

31 CONTOH: 31 Misalkan

32 Kuliah Terbuka Pilihan Topik Matematika III Sesi 1 Sudaryatno Sudirham 32


Download ppt "Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google