Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Kapal Naik Dok (dan Kandas)
Syarat sebelum naik dok: GM positif Harus tegak (tidak senget) Trim (by the stern) kecil Saat memasuki dok: Garis lunas tepat segaris dengan keel-block Saat lunas menyentuh keel-block, perhitungan stabilitas mulai berobah Critical period..! Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
2
Urutan kedudukan kapal naik dok
Kapal masuk dok dengan trim sedikit ke belakang (by the stern) Pintu dok di tutup, air di pompa keluar sampai lunas kapal belakang menyentuh keel-block (bantalan kayu). critical period Timbul gaya ‘P’ (Upthrust) Timbulnya gaya P mengurangi gaya apung Draft rata-rata kapal akan berkurang. Draft belakang akan berkurang lebih cepat dari pada penambahan draft depan, sampai ada kecenderungan trim menjadi ke depan atau ‘by the head’ (nungging) kehilangan GM bertambah sejalan dengan pertambahan gaya P Pada akhirnya semua bagian lunas kapal bersandar penuh pada keel-block. end of critical period (critical instant) Belum selesai…….! Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
3
Ilustrasi: l P Next B Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM
Dedicated to: PIP Makassar
4
Selanjutnya………. Pada saat seluruh badan kapal bersandar ke di keel-block dan masih terdapat air, besarnya P belum merata, tetapi terus bertambah sejalan dengan berkurangnya gaya apung kapal Setelah dok kering, gaya P baru merata di semua bagian lunas kapal. Besarnya Gaya P sama dengan Displacement kapal (P = W) Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
5
Perhitungan: l Moment trim = P x l = MCTC x perobahan trim
Up-thrust…? Adalah gaya keatas yang timbul pada saat lunas kapal menyentuh dan menekan keel-block l c.o.f P Moment trim = P x l = MCTC x perobahan trim P = (MCTC x perobahan trim)/l , atau P = (MCTC x t)/l Stabilitas melintang..? Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
6
Ilustrasi . M . M x . G Next W - P W - P P P W M1 y G G B . B B’ B W W
K K (W – P) = P x x (W – P) x MM1.Sin φ = P x KM1.Sin φ (W – P) x MM1 = P x KM1 W x MM1 = P x KM1 + P x MM1 MM1 = (P x KM)/W Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
7
Lost of GM (GG1) ….? . M x W x y = P x x W x GG1 Sin φ = P x KG1 Sin φ
W x GG1 = P x KG1 W x GG1 = P x (KG + GG1) W x GG1 = (P x KG) + (P x GG1) W x GG1 – P (P x KG) GG1 = lost of GM (W – P) P . M G1 x G y B W - P φ W K Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
8
Lost of GM (GG1) ….? Perhitungan dengan pengaruh pertambahan KG
Perhatikan: Titik G naik ke Gv (Kenaikan titik G maya v = virtual/ maya) M . Gv . G . d w K Next Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
9
Lost of GM due to Upthrust
Tinjauan dari KM: MM1 = (P x KM)/W Tinjauan dari KG: W x y = P x x W x GGv Sinq = P x KGv x Sinq W x GGv = P x KGv W x GGv = P (KG + KGv) W x GGv – P x GGv = P x KG GGv (W-P) = P x KG GGv = (PxKG)/(W-P) P (W – P) W M M1 φ x y Gv G B’ φ W K End Presented by: Capt. Hadi Supriyono, Sp1, MM Dedicated to: PIP Makassar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.