Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEJALAN KAKI Adhi Muhtadi
2
Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu:
Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu: Mengetahui dan menjelaskan fasilitas pejalan kaki Mengetahui dan menjelaskan jalur pejalan kaki Mengetahui dan menjelaskan lokasi jalur pejalan kaki Mengetahui dan menjelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki Mengetahui dan menjelaskan jenis jalur pejalan kaki Mengetahui dan menjelaskan prosedur perencanaan jalur pejalan kaki Mendiskusikan beberapa penelitian tentang jalur pejalan kaki
3
Beberapa Pengertian Fasilitas pejalan kaki adalah seluruh bangunan pelengkap yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan serta keselamatan bagi pejalan kaki. Jalur pejalan kaki adalah lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki, dapat berupa trotoar, penyeberangan sebidang (penyeberangan zebra atau penyeberangan pelikan), dan penyeberangan tak sebidang. Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada Daerah Milik Jalan yang diberi lapisan permukaaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.
4
Penyeberangan Zebra adalah fsilitas penyeberanganan bagi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi marka untuk member ketegasan/batas dalam melakukan lintasan. Penyeberangan Pelikan adalah fasilitas untuk penyeberangi pejalan kaki sebidang yang dilengkapi dengan marka dan lampu pengatur lau lintas. Arus Pejalan Kaki adalah jumlah pejalan kaki yang melewati suatu penapang tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu (pejalan/menit). Lapak Tunggu adalah fasilitas untuk berhenti sementara pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan, Penyeberangan dapat berhenti sementara sambil menunggu kesempatan melakukan penyeberangan berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median jalan.
5
Fasilitas Pejalan Kaki
1) Jalur Pejalan Kaki terdiri atas: a) Trotoar b) Penyeberangan Sebidang: Penyeberangan Zebra & Penyeberangan Pelikan c) Penyeberangan Tak Sebidang: Jembatan penyeberangan & Terowongan 2) Lapak tunggu 3) Lampu penerangan 4) Rambu 5) Pagar pembatas 6) Marka jalan. 7) Pelindung/Peneduh
6
Jenis Fasilitas Penyeberangan Berdasarkan PV2
7
Kriteria Desain Dalam keadaan ideal untuk mendapatkan lebar minimum Jalur Pejalan Kaki (W) dipakai rumus sebagai berikut: Keterangan: P = volume pejalan kaki (orang/menit/meter) W = lebar Jalur Pejalan Kaki.
8
Penambahan Lebar Jalur Pejalan Kaki
9
Ruang Bebas Trotoar
10
Tingkat Pelayanan Trotoar
11
Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: W = lebar trotoar (meter) V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah (orang/meter/menit). N = lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat (m)
12
Lebar Tambahan Sesuai dengan Keadaan Setempat
13
Lebar Minimum Trotoar Menurut Penggunaan Lahan Sekitarnya
14
Dimensi Tangga yang Disarankan
15
Beberapa Sketsa Penempatan Trotoar
Trotoar di Tepi Luar Jalur Utilitas
16
Trotoar di Tepi Dalam Saluran Drainase
17
Trotoar di Tepi Lereng
18
Trotoar di Jembatan
19
Trotoar di Daerah Bangunan/Pertokoan
20
Trotoar di Terowongan
21
Trotoar di Depan Halte
22
Trotoar di Belakang Halte
23
Prosedur Perencanaan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data harus dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut: Volume lalu lintas kendaraan (kendaraan/jam). Kecepatan lalu lintas kendaraan (km/jam). Volume lalu lintas pejalan kaki dalam satu lintasan (orang/jam). Volume lalu lintas penyeberangan 2 arah sepanjang 100 meter (orang/jam). Data geometrik jalan seperti, lebar lintasan lalu lintas kendaraan, lebar hahu, lebar median, dan kemiringan, bahwa data tersebut diilustrasikan dalam bentuk denah.
24
Perencanaan 1) Trotoar Tentukan besarnya arus pejalan kaki dalam orang/menit/meter dalam satu lintasan, satu seksi yang mewakili ruas jalan. Dengan menggunakan rumus dimensi lebar Jalur Pejalan Kaki, tetapkan lebar Jalur Pejalan Kaki (W) dalam meter. Kalau ada fasilitas pelengkap, tetapkan penambahan lebar Jalur Pejalan Kaki.
25
2) Penyeberangan Sebidang
Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam. Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam kendaraan/jam. Hitung besarnya nilai PV2. Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas penyeberangan jalan dari Tabel 7.1
26
3) Penyeberangan Tak Sebidang
Tentukan besarnya arus lalu lintas penyeberangan jalan (P) dalam orang/jam. Tentukan volume lalu lintas kendaraan (V) dalam kendaraan/jam. Hitung besarnya nilai PV2. Dengan nilai PV2, Tetapkan jenis fasilitas penyeberangan dari Tabel 7.1
27
Garis Stop Pada Pertemuan Major dan Minor Road
28
Garis Stop dengan Zebra Cross di Persimpangan Siku
29
Garis Stop dengan Zebra Cross di Persimpangan Tidak Siku
30
Penelitian Jalur Pejalan Kaki
Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Proyek Pengembangan Trotoar dan Landscape Jalan Basuki Rakhmat Surabaya (Syahri, 2006) Jalur pejalan kaki yang ada saat ini perlu dianalisa, agar dapat diketahui tingkat pelayanannya (Level Of Service). Penghitungan jumlah dan kecepatan rata-rata pejalan kaki yang ada di daerah studi sehingga dapat diketahui efektifitas pengembangan yang akan dilakukan. Kondisi eksisting: trotoar didapatkan tingkat pelayanan pada segmen trotoar dengan volume pejalan kaki terbanyak (Segmen 3 sisi kiri = 151 ped/15mnt) berada pada LOS B dengan arus pejalan kaki (v) = 3.90 ped/min/ft.
31
Rencana pengembangan: didapatkan tingkat pelayanan trotoar berada pada LOS A dengan arus pejalan kaki (v) = 1.71 ped/min/ft. Dengan demikian, tidak perlu dilakukan pengembangan trotoar, karena trotoar eksisting sudah memenuhi persyaratan Dari hasil perhitungan kecepatan berjalan pejalan kaki didapatkan kecepatan rata-rata pejalan kaki sebesar = m/mnt.
32
Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan Solo) oleh: Munawaroh (2009) Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pejalan kaki, kinerja pejalan kaki, ketersediaan fasilitas, besarnya karakteristik pejalan kaki (arus (flow), kecepatan (speed), dan kepadatan (density)), besarnya kinerja pejalan kaki ( hubungan antar kecepatan dan kepadatan serta hubungan antara arus dengan kepadatan), kemampuan fasilitas yang tersedia untuk mengakomodasi pejalan kaki dan untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan yang timbul pada aktifitas pejalan kaki di simpang empat pada Jl. Adi Sucipto dan Jl Ahmad Yani Manahan Solo.
33
Obyek penelitian: pejalan kaki yang menyusuri trotoar dan pejalan kaki yang menyeberang jalan.
Data yang terdiri dari: waktu tempuh pejalan kaki, jumlah pejalan kaki, jumlah penyeberang jalan dan jumlah kendaraan yang melintas pada lokasi survai. Pengambilan data dilakukan pada Hari Sabtu tanggal 31 Januari 2009 dan Hari Senin tanggal 2 Pebruari 2009 pukul WIB. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan metode HCM 2000 dan untuk hasil fasilitas penyeberang jalan dengan PV2 dari Department of Transport, Inggris.
34
Hasil analisa dan pembahasan: diketahui bahwa fasilitas pejalan kaki yang telah tersedia di Jl. Adi Sucipto dan Jl. Ahmad Yani Manahan Solo belum berfungsi secara efisien. Arus (flow) maksimum yang terjadi di lokasi sebesar 1,164 pejalan kaki/m/menit di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo, kecepatan (speed )terkecil yang terjadi sebesar 0,407 m/detik di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo dan ruang (space) yang terjadi sebesar 22,835 m2/pejalan kaki di depan SMK Negeri 5 Manahan Solo. Kemampuan fasilitas pejalan kaki untuk mengakomodasi pejalan kaki yang dinyatakan dalam tingkat pelayanan adalah termasuk A didasarkan pada arus dan ruang pejalan kaki serta didasarkan pada kecepatan pejalan kaki. Prosentase terbesar penyeberang jalan yang tidak menggunakan zebra cross sebesar 80% depan SMK Negeri 6 Manahan Solo.
35
Daftar Pustaka Anonim (1990), Petunjuk Perencanaan Trotoar No.007/T/BNKT/1990, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota Anonim (1995), Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta: Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Anonim (1999), Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum No.032/T/BM/1999, Jakarta: PT. Mediatama Saptakarya (PT. Medisa) dan Departemen Pekerjaan Umum Munawaroh, Siti (2009), Analisis Karakteristik dan Kinerja Pedestrian (Studi Kasus di Simpang Empat Manahan), Solo: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Syahri, Ikromi (2006), Analisa Efektifitas Jalur Pejalan Kaki Pada Rencana Proyek Pengembangan Trotoar Dan Landscape Jalan Basuki Rakhmat Surabaya, Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
36
Jelaskan fasilitas pejalan kaki di Indonesia menurut UU yang berlaku !
Latihan Soal Jelaskan fasilitas pejalan kaki di Indonesia menurut UU yang berlaku ! Apakah yang dimaksud dengan jalur pejalan kaki dan berikan contoh-contohnya ! Bagaimana criteria lokasi jalur pejalan kaki pada kawasan perkotaan yang ideal menurut anda ? Jelaskan kriteria desain jalur pejalan kaki di kawasan jalan umum di perkotaan ! Apa saja jenis jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan menurut anda ? Bagaimanakah yang cocok menurut anda untuk diterapkan di Surabaya ? Apa saja prosedur perencanaan yang berlaku pada jalur pejalan kaki di kawasan perkotaan ? Jelaskan ! Diskusikan penelitian yang telah dilakukan oleh Syahri (2006) dan Munawaroh (2009) dan lokasi yang bagaimanakah menurut anda di Surabaya yang dapat diterapkan seperti penelitian tersebut di atas ?
37
TERIMA KASIH Adhi Muhtadi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.