Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
IMPLEMENTASI & APLIKASI BASIS DATA
2
IMPLEMENTASI BASIS DATA
3
Implementasi Basis Data
Membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam memori sekunder (harddisk) dengan bantuan DBMS yang dipilih. Sebuah diagram E-R akan direpresentasikan menjadi sebuah basis data fisik. Komponen-komponen diagram E-R yang berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan ditransformasikan menjadi tabel-tabel yang merupakan komponen utama pembentuk basis data. Atribut-atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas dan himpunan relasi akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.
4
Transformasi Model Data ke Basis Data Fisik
Transformasi Umum/Dasar Implementasi Entitas lemah dan Sub Entitas Implementasi Relasi Tunggal (Unary Relation) Implementasi Multi Entitas (N-ary Relation) Implementasi Relasi Ganda (Redudant Relation) Implementasi Spesialisasi & Generalisasi Implementasi Agregasi
5
Transformasi Umum/Dasar
Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data).
6
Transformasi Umum/Dasar
Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data).
7
Transformasi Umum/Dasar
Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data).
8
Implementasi Relasi 1 - 1
9
Implementasi Relasi 1 - N
10
Implementasi Relasi N - N
11
Implementasi Relasi N - N
12
Implementasi Entitas Lemah & Sub Entitas
13
Implementasi Entitas Lemah & Sub Entitas
14
Implementasi Sub Entitas
15
Implementasi Sub Entitas
16
Implementasi Relasi Tunggal
Implementasi relasi tunggal dari/ke himpunan entitas yang sama dalam diagram E-R tergantung pada derajat relasinya. Unit relasi tunggal dengan derajat relasi 1–N dapat diimplementasikan melalui penggunaan field key dua kali tapi untuk fungsi yang berbeda.
17
Implementasi Relasi Tunggal 1-N
18
Implementasi Relasi Tunggal N-N
19
Implementasi Relasi Multi Entitas
Relasi Dosen – Kuliah = 1 – N Relasi Ruang – Kuliah = 1 – N Relasi Dosen – Ruang = N - N
20
Implementasi Relasi Multi Entitas
Jika Relasi Ruang – Kuliah = N – N, maka dibentuk tabel baru
21
Implementasi Relasi Ganda
22
Implementasi Relasi Ganda
23
Implementasi Spesialisasi
24
Implementasi Spesialisasi
25
Implementasi Generalisasi
26
Implementasi Agregasi
27
Implementasi Agregasi
28
APLIKASI BASIS DATA
29
Bagi pemakai mahir yang berinteraksi langsung terhadap basis data melalui DBMS, operasi basis data itu dapat berbentuk: Penambahan data. Pencarian data. Pengubahan data. Penghapusan data. Pengurutan data. Penggabungan data. Penyimpulan/pengelompokkan data. dan lain-lain.
30
Bagi pemakai akhir (end-user) yang memang tidak bersentuhan langsung dengan objek basis data, tetapi lebih banyak bersinggungan dengan aktivitas nyata yang memang terjadi di mana sistem basis data itu diterapkan, maka akan lebih mengenal operasi basis data seperti: Pemasukan data (master barang, transaksi penjualan, jumal-akuntansi, nasabah baru, dan lain-lain). Monitoring data transaksi. Pencetakan laporan harian/bulanan. Penutupan data transaksi bulanan. dan lain-lain.
31
Pada level implementasi, perbedaan tersebut dijembatani oleh adanya perangkat lunak (aplikasi) yang khusus dibuat untuk dapat digunakan oleh para pemakai akhir (end-user). Aplikasi ini akan menyediakan sejumlah operasi (menu) yang sesuai dengan berbagai aktivitas nyata yang memang dilakukan oleh para pemakai akhir (end-user).
32
DBMS Sofware untuk merancang aplikasi basis data : Java, VB.Net, ASP.Net, Delphi, MS Access, Visual Foxpro dll kadang dianggap bukan DBMS. DBMS yang besar (seperti Oracle, CA-OpenIngres, Sybase, Informix, IBM-DB2, SQL Server) memang dirancang sejak awal untuk berdiri sendiri dan terpisah dari aplikasi basis datanya. Interaksi antara aplikasi basis data dan DBMS merupakan interaksi dua arah (digambarkan dengan adanya tanda panah bolak-balik) antara dua perangkat lunak.
33
Arsitektur Sistem Beberapajenis arsitektur sistem yang dapat digunakan adalah : Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone) Sistem Tersentralisasi (Centralized System). Sistem Client-Server
34
Sistem Tunggal/Mandiri (Stand-Alone)
Pada arsitektur ini, DBMS, basis data dan aplikasi basis data ditempatkan pada mesin (komputer) yang sama. Dengan demikian, pemakai yang dapat menggunakannya di setiap saat juga hanya satu orang (single user). Arsitektur ini merupakan arsitektur sistem yang paling sederhaha dan paling murah. Arsitektur semacam ini dapat kita pilih dan gunakan, jika basis data yang dikelola memang tidak terlalu besar dan lebih bersifat membantu mempercepat pekerjaan-pekerjaan administratif.
35
Sistem Tersentralisasi (Centralized System)
Arsitektur ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem). Yang tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS dan aplikasi basis data atau basis data saja. Pada bentuk sentralisasi yang pertama, beban server tentu saja sangat berat, karena digunakan secara bersama-sama oleh banyak pemakai untuk menjalankan aplikasi basis data dan DBMS (di samping tentu saja sistem operasi untuk jaringan).
36
Sistem Client-Server Kelemahan pada bentuk Sistem Tersentralisasi yang pertama, yaitu beratnya beban server yang harus menangani semua proses, diatasi dengan membagi beban itu menjadi 2 bagian : client (yang menjalankan aplikasi basis data) dan server (yang menjalankan DBMS dan berisi basis data) pada mesin yang berbeda.
37
--SELESAI--
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.