Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Cilegon Sabtu, 17 Februari 2007

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Cilegon Sabtu, 17 Februari 2007"— Transcript presentasi:

1 Cilegon Sabtu, 17 Februari 2007
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH & SOSIALISASI KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR) BAGI SISWA SMPIT RJ Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA (Ketua Komite Sekolah SMPIT RJ Cilegon, Internal Auditor PT. KS, Dosen Luar Biasa FE Universitas Trisakti, STIE Trisakti & FE Universitas Mercu Buana Jakarta) Cilegon Sabtu, 17 Februari 2007

2 PENDAHULUAN Minat para remaja khususnya pelajar SLTP/SLTA terhadap
penelitian dan penulisan karya ilmiah masih sangat rendah. Masih sedikitnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk di sekolah-sekolah, baik tingkat SLTP maupun SLTA. Perlu sosialisasi secara berkesinambungan tentang pentingnya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah-sekolah dalam menumbuhkan minat siswa di bidang penelitian. Perlu pelatihan (workshop) tentang teknik penulisan karya tulis ilmiah di kalangan siswa SLTP/SLTA untuk membudayakan tradisi kepenulisan ilmiah.

3 KARYA TULIS ILMIAH PENGERTIAN
Tulisan yang disusun dengan struktur tertentu. Format penulisannya juga harus memenuhi standar yang telah ditentukan dan memenuhi kaidah ilmiah. Pada prinsipnya menggunakan metodologi tertentu dalam penyusunannya untuk menganalisis data-data hasil penelitian sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Termasuk kategori tulisan non fiksi.

4 PERBEDAAN TULISAN FIKSI & NON FIKSI
Lebih menonjolkan kekuatan imajinasi penulis. Contoh : Cerpen. Novel. Puisi. Lebih menonjolkan pada fakta. Contoh : Esai, opini, kolom. Hasil reportase & investigasi. laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah populer di media massa (koran, majalah, buletin, jurnal ilmiah). Laporan hasil penelitian siswa (KIR). Laporan tugas akhir di kampus perguruan tinggi : skripsi (S1), thesis (S2) & disertasi (S3). Makalah, kertas kerja, resensi buku. Buku teks, ensiklopedi dll.

5 TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
Tahap Persiapan. Tahap Pengumpulan data. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan. Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing). Penyajian.

6 1. TAHAP PERSIAPAN 1). Harus berada disekitar kita.
Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan : 1). Harus berada disekitar kita. 2). Harus topik yang paling menarik perhatian. 3). Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas. 4). Memiliki data dan fakta yang obyektif. 5). Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit. 6). Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.

7 1. TAHAP PERSIAPAN Pembatasan topik / penentuan judul.
pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah. penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4 W + 1 H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (di mana) dan How (bagaimana).

8 1. TAHAP PERSIAPAN membimbing penyusun karya ilmiah.
c. Pembuatan kerangka karangan (outline). membimbing penyusun karya ilmiah. pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya. pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.

9 2. TAHAP PENGUMPULAN DATA
Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

10 3. TAHAP PENGORGANISASIAN & PENGONSEPAN
Pengelompokan bahan, untuk memgorgani-sasikan bagian mana yang didahulukan dan mana yang termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau bentuk. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

11 4. TAHAP PEMERIKSAAN / PENYUNTINGAN KONSEP (EDITING)
Bertujuan untuk : Melengkapi yang kurang. Membuang yang kurang relevan. Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping). Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan

12 5. PENYAJIAN Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan :
Segi kerapian dan kebersihan. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain. Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia sesuai EYD.

13 5. PENYAJIAN Bagian inti karya ilmiah. Latar belakang dan masalah.
1). Bagian Pendahuluan. Latar belakang dan masalah. Tujuan pembahasan. Ruang lingkup / pembatasan masalah. Asumsi, hipotesis dan kerangka teori. Sumber data. Metode & teknik. 2). Bagian analisis atau pembahasan. 3).Bagian Simpulan dan saran.

14 ASUMSI, HIPOTESIS & KERANGKA TEORI
Asumsi : isi pernyataan umum yang tidak diragukan lagi kebenarannya, memberikan arah kepada penulis dalam melakukan penelitiannya & mewarnai simpulan penelitian yang diambil. Isi pernyataan asumsi harus jelas dan relevan dengan masalah yang diteliti. Hipotesis : isi pernyataan yang berupa generalisasi tentatif tentang suatu masalah yang belum tentu kebenarannya. Hipotesis diuji dalam penelitian, apakah diterima / ditolak. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana. Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan dan membantu penulis dalam membahas masalah yang diteliti.

15 SUMBER DATA Suatu penelitian ilmiah harus memaparkan sumber data.
Penelitian bertolak dari sumber data. Jika sumber data banyak dan beragam, maka dapat digunakan istilah populasi dan sampel. Populasi adalah kumpulan dari seluruh sumber data yang akan diteliti. Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, peneliti dapat mengambil hanya beberapa bagian saja sebagai sampel. Syarat sampel yang baik, sampel tersebut harus dapat mewakili seluruh populasi. Berdasarkan sampel yang diteliti, peneliti dapat membuat suatu generalisasi tentang populasi penelitian.

16 METODE & TEKNIK DALAM PENELITIAN
Metode deskriptif : penelitian yang mendasarkan pada sumber data dan menganalisis data itu apa adanya. Metode komparatif : peneliti membandingkan dua sumber data. 3. Metode eksperimen : penelitian menggunakan metode percobaabn di laboratorium atau pengujian di lapangan.

17 METODE & TEKNIK DALAM PENELITIAN
Metode penelitian sosial  : 1. Metode penelitian lapangan seperti metode sensus, metode survey, metode studi kasus (case study) . 2. Metode bukan penelitian lapangan, misalnya penelitian kepustakaan dan metode analisis isi (content analysis method). Dalam praktek penelitian, terutama dalam penelitian sosial kadang-kadang digunakan kombinasi berbagai metode atau digunakan dua metode atau lebih dalam suatu penelitian. Teknik penelitian yang dapat digunakan adalah teknik wawancara, daftar kuesioner (daftar pertanyaan) dan observasi.

18 PENGERTIAN KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)
KIR merupakan suatu kelompok dimana para siswa dengan kesamaan minat pada ilmu pengetahuan berkumpul. Siswa yang ingin memperdalam ilmu yang didapatnya disekolah dibina melalui KIR secara intensif dalam bimbingan guru. Pembinaan KIR dapat melibatkan praktisi /dosen yang berpengalaman yang berasal dari alumni maupun pengurus Komite Sekolah yang memiliki kompetensi keilmuan tertentu.

19 TUJUAN & BIDANG KIR Tujuan : memberikan wadah bagi para siswa yang tertarik untuk mengetahui berbagai jenis kejadian (di alam maupun dalam kehidupan sehari-hari) melalui penelitian dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah. KIR di SLTP dapat dikelompokkan atas tiga bidang : Sains /Ilmu Pengetahuan , Sosial & Budaya & Teknologi.

20 JENIS LOMBA / KOMPETISI KARYA TULIS ILMIAH
Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR). Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat SLTP dengan topik khusus .

21 LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA (LKIR)
Penyelenggara : LIPI-TVRI setiap tahun menjelang perayaan HUT Proklamasi RI. LKIR dapat diikuti oleh siswa tingkat SLTP dan SLTA dari seluruh Indonesia. LKIR dibagi berdasar 3 (tiga) bidang : 1. Ilmu Pengetahuan Sosial & Kemanusiaan (IPSK). 2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 3. Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT).

22 TUJUAN LKIR 1. Memberi kesempatan kepada remaja untuk menerapkan ilmu yang pernah dipelajari terhadap masalah yang dihadapi sehari-hari. 2. Menimbulkan minat para remaja untuk melatih diri dalam menghadapi tantangan lingkungan yang berubah-ubah dan mencari cara untuk menghadapi tantangan. 3. Membentuk watak yang menghormati kejujuran, ketekunan dan kecermatan, serta berpandangan terbuka karena watak itulah yang harus dimiliki seorang peneliti.

23 LKIR TAHUN 2006 Diikuti sejumlah 255 peserta yang berasal dari 100 SLTP/SLTA di 56 kota dan 20 provinsi di Indonesia. Terdapat satu peserta dari Sekolah Indonesia Kairo, Mesir.

24 LOMBA PENELITIAN ILMIAH REMAJA (LPIR)
Penyelenggara : Departemen Pendidikan Nasional setiap tahun secara rutin sejak tahun 1977. Sebelumnya lomba tersebut dinamakan Lomba Karya Ilmu Pengetahuan untuk Remaja.

25 TUJUAN & RUANG LINGKUP LPIR
Tujuan LPIR untuk meningkatkan daya nalar, mengasah serta menguji kreativitas pelajar SLTP /SLTA. Melalui LPIR diharapkan dapat menggugah minat remaja untuk melakukan penelitian. Ruang lingkup bidang : pertanian, biologi, matematika, fisika terapan, kimia terapan, sosiologi, antropologi, lingkungan, dan sosial-budaya.

26 JENIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TOPIK KHUSUS
Lomba Karya Tulis Perkoperasian Tingkat Nasional (Penyelenggara : Kantor Menkop &UKM) Lomba Karya Tulis Ilmiah bidang Lingkungan Hidup (Penyelenggara : Kantor Meneg LH) Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang penyalahgunaan narkoba (Penyelenggara : BNN) Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja tentang kesehatan reproduksi (Penyelenggara BKKBN). Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diselengarakan oleh Kampus Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan Departemen Agama Propinsi / Kabupaten / Kodya

27 KESIMPULAN 1. Minat para remaja, khususnya siswa SLTP/SLTA terhadap penelitian ilmiah masih sangat rendah. 2. Tradisi kepenulisan karya ilmiah di kalangan siswa SLTP/SLTA belum membudaya. 3. Masih banyak SLTP/SLTA yang belum memiliki Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), termasuk SMPIT-RJ.

28 Pimpinan sekolah & dewan guru SMPIT-RJ :
SARAN Pimpinan sekolah & dewan guru SMPIT-RJ : 1. Agar membentuk Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sesuai dengan minat siswa dalam tiga bidang (sains/IPA, sosial budaya & teknologi). 2. Perlu memberikan dorongan kepada para siswa SMPIT-RJ untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. 3. Dibantu para alumni dan Pengurus komite sekolah SMPIT-RJ untuk melakukan pembinaan secara periodik terhadap KIR yang sudah terbentuk dan mengikutsertakan dalam kompetisi / lomba KIR.


Download ppt "Cilegon Sabtu, 17 Februari 2007"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google