Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRizka Lesmana Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
2
STRATEGIS DAN PERLU SAKALI DIKUASAI OLEH SIAPA SAJA YANG MENGAKU
MATA SAJIAN YANG STRATEGIS DAN PERLU SAKALI DIKUASAI OLEH SIAPA SAJA YANG MENGAKU GURU, DOSEN, DAN PENDIDIK, MATA SAJIAN YANG MENJADI MODAL DASAR PERILAKU PENGELOLA KEPENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSINYA SEBAGAI GURU DAN PENDIDIK Apakah itu? PAU-PPAI-UT
3
? DAYA CIPTA KEDODORAN PENDIDIKAN DIANGGAP PELENGKAP
MASALAH SDM PAYAH MORAL RENDAH DIATUR SUSAH EKONOMI MISKIN PADA ILMU TAK YAKIN ANUTAN ALA PRIMITIF DAYA JUANG HILANG GAYA HIDUP KONSUMTIF DAYA CIPTA KEDODORAN ? KENDALI BANGSA PANCASILA HANYA NAMA PENDIDIKAN DIANGGAP PELENGKAP PADAHAL IA ADALAH JIWA PENANGKAL MALAPETAKA
4
LANDASAN PERILAKU KEPENDIDIKAN
SEHARUSNYA KEPENDIDIKAN MENERAPKAN PARADIGMA DIDIK FILSAFAT DIDIK STRATEGI DIDIK MUTAKHIR ILMU DIDIK METODE DIDIK Menuju nilai didik TEKNIK DIDIK LANDASAN PERILAKU KEPENDIDIKAN Itulah UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI KECERDASAN KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF
5
BAGAIMANA KITA MEMANDANG SESUATU BAGAIMANA PENERAPANNYA ?
LANDASAN FILOSOFIS BAGAIMANA KITA MEMANDANG SESUATU MEMANDANG MANUSIA INNATISME BEHAVIORISME dsb KONSTRUKTIVISME BAGAIMANA PENERAPANNYA ?
6
HASIL PEMIKIRAN RADIKAL MANUSIA YANG MENDALAM DAN MENYELURUH
FILSAFAT: HASIL PEMIKIRAN RADIKAL MANUSIA SECARA REFLEKTIF YANG MENDALAM DAN MENYELURUH KREATIF SPEKULATIF
7
ORIENTASI PELAYANAN YANG OPTIMAL DARI PENGELOLA PENDIDIKAN
KONSTRUKTIVISTIK BEHAVIORISTIK ORIENTASI PELAYANAN YANG OPTIMAL DARI PENGELOLA PENDIDIKAN ORIENTASI KEMANDIRIAN YANG BERTANGGUNG JAWAB MAHASISWA PESERTA DIDIK MUDA DEWASA
8
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM PELATIHAN INI PESERTA MEMILIKI SIKAP POSITIF TERHADAP FILSAFAT KONSTRUKTIVISME SEBAGAI LANDASAN INOVASI PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN
9
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Menjelaskan hakikat filsafat konstruktivisme Menjelaskan posisi konstruktivisme dalam aliran filsafat dan teori belajar Menjelaskan peran pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran dan pendidikan Menjelaskan model-model pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan konstruktivistik Akan berusaha menerapkan pendekatan konstruktivistik ini dalam pembelajaran dan pendidikan
10
(Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989;
BATASAN KONSTRUKTIVISME ALIRAN FILSAFAT PENGETAHUAN YANG PERCAYA BAHWA PENGETAHUAN KITA MERUPAKAN HASIL KONSTRUKSI(BENTUKAN) KITA SENDIRI (Von Glaserfeld dalam Battencourt, 1989; & Matthews, 1994) IMPLIKASINYA LINGKUNGAN HANYALAH PELUANG BAGI SESEORANG UNTUK MERAIH PRESTASI
11
Proses pembentukan pengetahuan: berpikir figuratif dan operatif
Modal untuk memiliki kemampuan konstruktivistik: Mengingat Membandingkan Menyukai Glaserfeld (1989) Proses pembentukan pengetahuan: berpikir figuratif dan operatif Transformasi: tahap ke tahap Sesaat, statis:Persepsi, imajinasi Piaget (1970)
12
KONSTRUKSI PENGETAHUAN BARU
PEMBENTUKAN PENGETAHUAN BARU INDRA: MELIHAT MENDENGAR MERASAKAN MENJAMAH MENCIUM OBYEK LINGKUNGAN KONSTRUKSI PENGETAHUAN BARU PENGALAMAN KOGNITIF MENTAL FISIK
13
Mind as inner individual representation of outer
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, melainkan selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan peserta didik Mind as inner individual representation of outer reality Berlanjut FISIK/MENTAL
14
dan struktur yang berbeda (Reflection / abstraction as primary)
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Siswa mengkonstruksi skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur dalam membangun pengetahuan, sehingga setiap siswa memiliki skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang berbeda Dalam hal ini, proses abstraksi dan refleksi menjadi sangat berpengaruh dalam konstruksi pengetahuan (Reflection / abstraction as primary)
15
(Meaning as internally constructed)
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Dalam proses pembentukan pengetahuan, kebermaknaan merupakan interpretasi individual siswa terhadap pengalaman yang diserapnya (Meaning as internally constructed) Perampatan makna merupakan proses negosiasi antara mahasiswa dengan pengalamannya melalui interaksi dalam proses belajar (yang disebut menjadi tahu) (Learning and teaching as negotiated construction of meaning)
16
Knowledge as residing in the mind
GAGASAN KONSTRUKTIVISME TENTANG PENGETAHUAN (lanjutan) Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep individual siswa masing-masing. Struktur konsep dapat membentuk pengetahuan bila konsep baru yang diterima dapat dikaitkan / dihubungkan dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Dengan demikian pengetahuan adalah apa yang ada dalam pikiran setiap siswa. Knowledge as residing in the mind
17
Perumpamaan perkembangan pengetahuan
Atau
18
Perumpamaan perkembangan pengetahuan
Atau B
19
CIRI UTAMA PANDANGAN KONSTRUKTIVISTIK TENTANG PEMBELAJARAN
Lebih pada @ BELAJAR VS MENGAJAR @ MAHASISWA VS DOSEN @ VARIATION OF ALTERNATIVE VS BEST/CORRECT ANSWER @ CONSTRUCTED/DISCOVERED VS GIVEN/PRESENTED @ INDIVIDUALITY & SITUATIONAL VS GENERALITY Bukan dikotomis Melainkan rentang
20
DOMAIN PENGALAMAN (DOMAIN OF EXPERIENCE)
MENGAPA PENGETAHUAN SETIAP ORANG BERAGAM? FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERKONSTRUKSINYA PENGETAHUAN DOMAIN PENGALAMAN (DOMAIN OF EXPERIENCE) JARINGAN STRUKTUR KOGNITIF (EXISTING COGNITIVE STRUCTURE) HASIL KONSTRUKSI YANG TELAH DIMILIKI (CONSTRUCTED KNOWLEDGE) UNTUK APA MENGETAHUI ITU SEMUA?
21
ALIRAN DAN TEORI RASIONALISM ~ rasio, logika, deduktif
EMPIRISM ~ pengalaman, induktif, objektif RELATIVISM ~ abstraksi, semua ide yang diturunkan melalui abstraksi harus dianggap sah NATIVISM ~ sumber pengetahuan adalah dari dalam PRAGMATISM ~ pengetahuan “hanya apa yang jalan” IDEALISM ~ pikiran dan konstruksinya adalah satu-satunya realita OBJECTIVISM ~ realita itu ada Hakikat KONSTRUKTIVISME Interaksi antara subyek dengan objek, realita, dan faktor eksternal. Tak mengklaim suatu kebenaran
22
KONSTRUKTIVISME DAN FILSAFAT LAIN
Sejalan dengan Kurang sejalan dengan PRAGMATISME IDEALISME OBJEKTIVISME dsb RASIONALISME EMPIRISME RELATIVISME NATIVISME dsb
23
MENURUT KONSTRUKTIVISME
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME Belajar berarti membentuk makna konstruksi arti merupakan proses yang terus-menerus. Belajar bukan kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. (?) CUKUPKAH?
24
MENURUT KONSTRUKTIVISME
HAKIKAT BELAJAR MENURUT KONSTRUKTIVISME (LANJUTAN) Proses belajar terjadi ketika skema seseorang dalam kesenjangan (disequilibrium) yang merangsang pemikiran lebih lanjut Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dengan dunia fisik dan lingkungannya
25
Mahasiswa “harus” aktif bahkan proaktif
KEWAJIBAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME 1 Mahasiswa “harus” aktif bahkan proaktif 2 Kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif mahasiswa untuk menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya 3 Mahasiswa bertanggungjawab terhadap hasil belajarnya sendiri.
26
PERAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MENURUT KONSTRUKTIVISME
Belajar bagi mahasiswa merupakan proses berkembangnya pemikiran hingga kerangka pengertian baru berbeda dengan yang lama Belajar dilakukan lewat refleksi, perbaikan, pemecahan konflik, pengulangan, dan dialog
27
PANDANGAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan mahasiswa membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran membantu mahasiswa berpikir secara benar dan tepat dengan membiarkannya berpikir terlebih dahulu
28
PERAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KONSTRUKTIVISME
Menyiapkan pengalaman belajar yang tepat Memberikan kegiatan yang memotivasi keingintahuan mahasiswa. Menyediakan sarana yang merangsang mahasiswa untuk berpikir secara produktif Memonitor dan mengevaluasi proses dan melihat hasil belajar mahasiswa Memberi umpan balik atas bukti kegiatan BOOOM
29
PROSES PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Orientasi (apersepsi) Elisitasi, pengungkapan ide siswa Restrukturisasi ide: FMenjelaskan ide dan berargumentasi FMembangun ide yang baru FMengevaluasi ide baru Penggunaan ide dalam banyak situasi Review Desain instruksionalnya bagaimana? LALU, APAKAH YANG PERLU DILAKUKAN DOSEN ?
30
PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME Alternative assessment: l portofolio l dinamika kelompok l observasi proses l studi kasus l simulasi & permainan l performance appraisal BAGAIMANA ?
31
STRATEGI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISTIK Model pembelajaran kognitif: l problem based learning, l discovery learning, l cognitive strategies, l project based learning Belajar mandiri, Belajar kooperatif dan kolaboratif, Belajar aktif, Self-regulated learning, Generative learning,
32
BELAJAR AKTIF 5. Effective habits of mind
TUJUAN: KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI TUGAS PERTAMA FASILITATOR: MEMOTIVASI PENGELOLAAN: KLASIKAL, KELOMPOK, INDIVIDUAL,BERPASSANGAN, ATAU PENUGASAN TEKNIK-TEKNIK: REFLEKSI, DISKUSI, MERANGKUM, PEMETAAN KOGNITIF 5. Effective habits of mind 4. Cooperation - collaboration 3. Effective communication 2. Information processing 1. Complex thinking
33
BELAJAR MANDIRI BELAJAR OTONOM, BERDASARKAN RANCANGAN KULIAH YANG DISUSUN SECARA KOLABORATIF, BELAJAR YANG TIDAK BERGANTUNG PADA FAKTOR: DOSEN, KELAS, TEMAN. DOSEN BERPERAN SEBAGAI KONSULTAN DAN FASILITATOR
34
KEKUATAN DAN TATANGAN BELAJAR MANDIRI TANGGUNG JAWAB MAHA SISWA BESAR. MAHASISWA MENDAPAT KEPUASAN. PENGALAMAN LEBIH KAYA. MENJADI GURU BAGI DIRINYA SENDIRI RANCANGAN PERLU CERMAT, DIBE RIKAN SEBELUM PROSES, TUGAS SESUAI DENGAN TINGKAT KESU LITANNYA. PERLU KETERAMPILAN DASAR MAHASISWA. DOSEN PERLU TERUS MENGEMBANGKAN DIRI
35
APAKAH STRATEGI KOGNITIF ITU
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BELAJAR MANDIRI DAPAT DILAKUKAN DENGAN: KONTRAK PERKULIAHAN STRATEGI KOGNITIF APAKAH STRATEGI KOGNITIF ITU PERLU DIRANCANG BERSAMA FORMAT=FORMAT EVALUASI DIRI PROSES DAN HASIL BELAJAR
36
KOLABORATIF KOOPERATIF
BELAJAR KOLABORATIF KOOPERATIF BEKERJA SAMA BERSEDIA MEMBANTU DIANJURKAN BELAJAR KELOMPOK AGAR TERJADI PERTUKARAN IDE, TERJADI ARGUMENTASI, DAN REFLEKSI.
37
KARAKTERISTIK BELAJAR KOOPERATIF - KOLABORATIF
BELAJAR DALAM KELOMPOK INTERDEPENDEN INTERAKSI INTENSIF TATAP MUKA SETIAP MAHASISWA BERTANGGUNG JAWAB MAHASISWA MEMILIKI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
38
MODEL PROSES BELAJAR KOOPERATIF-KOLABORATIF: STAD, TGT, JIGSAW
STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) SAJIAN DOSEN DISKUSI KELOMPOK MAHASISWA KUIS ATAU SILANG TANYA ANTAR KELOMPOK PENGUATAN DARI DOSEN
39
MODEL PEMBELAJARAN TGT
IDENTIFIKASI MASALAH PEMBAHASAN MASALAH DALAM KELOMPOK PRESENTASI HASIL BAHASAN KELOMPOK PENGUATAN DOSEN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW II MAHASISWA MEMPELAJARI BAHAN AJAR DISKUSI KELOMPOK AHLI DISKUSI KELOMPOK HETEROGEN DILAKUKAN KUIS PENGUATAN DOSEN
40
SANGAT BERFOKUS PADA PROSES BELAJAR
DISCOVERY LEARNING TUJUAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENELITI, MENUMBUHKAN APRESIASI TERHADAP ILMU SANGAT BERFOKUS PADA PROSES BELAJAR BERFOKUS PADA KEMAMPUAN BELAJAR UNTUK BELAJAR, TERMASUK KEMAMPUAN BERTANYA, DAN EVALUASI STRATEGI DISCOVERY LEARNING DENGAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF MEMPEROLEH NILAI TAMBAH
41
GENERATIVE LEARNING MAHASISWA TO GENERATE “MENGHASILKAN” SENDIRI MAKNA DARI INFORMASI YANG DIPEROLEHNYA. ALTHOUGH A STUDENT MAY NOT UNDERSTAND SENTENCES SPOKEN TO HIM BY HIS TEACHER, IT IS HIGHLY LIKELY THAT A STUDENT UNDERSTANDS SENTENCES THAT HE GENERATE HIMSELF (WTHTTROCK, DALAM GRABOWSKI, 1996)
42
MOTIVASI: KOMPONEN MODEL GENERATIVE LEARNING PROSES MOTIVASI
PROSES BELAJAR PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN PROSES GENERATIF MOTIVASI: PERBAIKAN KONSEP DIRI MENCIPTAKAN KEPUASAN KENDALI, TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS SISTEM PENGHARGAAN
43
Untuk apa ini ? PROSES BELAJAR KEGIATAN AGAR TUMBUH PERHATIAN
DIPENGARUHI RANGSANGAN (ARAUSAL), NIAT (INTENTION), DAN PERHATIAN. PERHATIAN DIRANGSANG STIMULUS EKSTERNAL, MAHASISWA MENYELEKSI RANGSANGAN DAN BERINTERAKSI DENGAN KOGNISI INTERNAL, KEMUDIAN MEMBENTUK MAKNA. KEGIATAN AGAR TUMBUH PERHATIAN MELAKUKAN PELATIHAN UNTUK MAHIR MEMPERHATIKAN, MELALUI KONTROL DIRI MELAKUKAN PEMBUKAAN KULIAH YANG EFEKTIF.
44
PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN
KOMPONEN: INGATAN (MEMORY), PENGETAHUAN AWAL (PRECONCEPTIONS), SISTEM NILAI (BELIEF), KONSEP, KETERAMPILAN STRATEGI KOGNITIF (METACOGNITION), DAN PENGALAMAN (EXPERIENCES) KEGIATAN YANG: MENGAITKAN INFORMASI YANG ADA DAN YANG BARU MENGHASILKAN BUKTI KARYA
45
GENERATIVE LEARNING PROCES
PADA SAAT PROSES KONSTRUKSI PENGETAHUAN TERJADI GENERALISASI HUBUNGAN ANTAR INFORMASI BERUPA ELABORASI, REORGANISASI DAN REKONSEPTUALISASI INFORMASI MENJADI PENGETAHUAN BARU KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG DAPAT MENGAKOMODASI PROSES GENERATIF ADALAH:
46
AKTIVITAS TAHAP PROSES KOGNITIF CODING ORGANIZATION CONCEPTUALIZATION
MEMBUAT JUDUL DAN SUBJUDUL WACANA ORGANIZATION MEMBUAT GARIS BESAR WACANA MEMBUAT RANGKUMAM MEMBUAT DIAGRAM CONCEPTUALIZATION MEMPARAFRASE WACANA MEMBERIKAN ALTERNATIF PENJELASAN/CONTOH MEMBUAT PETA KOGNITIF MENGIDENTIFIKASI INFORMASI PENTING INTEGRATION MEMBERI CONTOH MENGAITKANKAN DENGAN PENGETAHUAN AWAL MEMBUAT ANALOGI DAN METAFOR MEMBUAT SINTESIS TRANSLATION MEMBUAT PERTANYAAN, EVALUASI / MENILAI MENGANALISIS UNSUR MEMBUAT PREDIKSI MEMBUAT SIMPULAN
47
MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF
RAGAMNYA: @ PROBLEM BASED LEARNING @ COGNITIVE STRATEGIS @ DISCOVERY LEARNING @ PROJECT BASED LEARNING
48
PROBLEM BASED LEARNING
BERFOKUS DAN BERDASARKAN PADA PENYAJIAN PERMASALAHAN MAHASISWA MELAKUKAN PENELITIAN BERDASARKAN TEORI, KONSEP, PRINSIP DARI BERBAGAI ILMU, DENGAN PROSES MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN, MENGUMPULKAN DATA, DAN MELAKUKAN ANALISIS, LALU MENARIK SIMPULAN PERMASALAHAN SEBAGAI PEMANDU KESATUAN DAN ALAT EVALUASI SEBAGAI CONTOH SARANA YANG MEMFASILITASI PROSES STIMULUS DALAM AKTIVITAS BELAJAR
49
PEMBELAJARAN TRADISIONAL
PROBLEM BASED LEARNING DOSEN MENENTUKAN PERMASALAHAN DOSEN MENYAJIKAN INFOR MASI DAN MENYIAPKAN BAHAN MAHASISWA MENENTUKAN PERMASALAHAN MAHASISWA MENCARI INFORMASI DAN BAHAN TARAF STRUKTUR PBL: SEMAKIN PBL TIDAK TERSTRUKTUR SEMAKIN BERORI-ENTASI PADA MAHASISWA, DAN SEBALIKNYA
50
TARAF STRUKTUR PBL MAHASISWA MENENTUKAN TOPIK
PROBLEM TIDAK TERSTRUKTUR PROJECT PAPER PERMASALAHAN MAHASISWAM MENCARI INFO-BAHAN DOSEN MENYEDIAKAN INF0-BAHAN PROBLEM TERSTRUKTUR STUDI KASUS SIMULASI MASALAH DOSEN MENENTUKAN TOPIK
51
DERAJAT KEBEBASAN MAHASISWA DALAM PBL
BENTUK PERMASALAHAN METODE SUMBER / BAHAN REAL-WORLD BEBAS /TERBATAS / DITENTUKAN BEBAS DICARI MAHASISWA TIDAK TERSTRUKTUR SEMI TERSTRUKTUR TERBATAS TERSTRUKTUR STUDI KASUS PROJECT PAPER
52
THE PROBLEM SOLVING WHEEL
ACTION IDENTIFIKASI MASLAH UJI COBA MENGUMPULKAN DATA MERANCANG PEMECAHAN MASALAH ANALISIS DATA MEMILIH CARA PEMECAHAN MASALAH MENGHASILKAN PEMECAHAN MASALAH
53
YANG MEMPENGARUHI PERANCANGAN PBL
ANALISIS TUGAS PENYUSUNAN PERMASALAHAN URUTAN PEMBELAJARAN PERAN FASILITATOR PENILAIAN
54
ANALISIS SWOT PBL KEKUATAN FOKUS PADA KEBERMAKNAAN, BUKAN FAKTA
KEMAMPUAN INISIATIF MAHASISWA MENINGKAT PENGEMBANGAN KETERAMPILAN PENERAPAN ILMU PENGEMBANGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL DAN DINAMIKA KELOMPOK PENGEMBANGAN SIKAP “SELF MOTIVATED” TUMBUH HUBUNGAN MAHASISWA FASILITATOR PENINGKATAN PENCAPAIAN PEMBELAJARAN
55
KELEMAHAN (UNTUK MELAKUKAN PBL)
KEMAMPUAN DASAR AKADEMIK MAHASISWA DIRAGUKAN WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK IMPLEMENTASI LEBIH BANYAK PERUBAHAN PERAN MAHASISWA DAN DOSEN DALAM PROSES MEMBUTUHKAN UPAYA TRANSISI. PADA UMUMNYA PERUMUSAN MASALAH TIDAK MUDAH MEMBUTUHKAN KEMAMPUAN DOSEN MENYUSUN INSTRUMEN ASESMEN ALTERNATIF YANG SAHIH
56
MODEL PEMBELAJARAN KOGNITIF:
STRATEGI KOGNITIF SK. KEMAMPUAN INTERNAL YANG TERORGANISASI YANG DAPAT MEMANDU MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR, PROSES BERPIKIR, MEMECAHKAN MASALAH DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN. KEMAMPUAN SK MENYEBABKAN PROSES BERPIKIR SESEORANG UNIK KEUNIKAN ITU DISEBUT SEBAGAI EXECUTIVE CONTROL, KONTROL TINGKAT TINGGI (KESADARAN)
57
LATAR BELAKANG STRATEGI KOGNITIF
SK BERDASARKAN PARADIGMA KONSTRUKTIVISME, TEORI META COGNITION DAN REFLECTION IN ACTION KEPERCAYAAN, NILAI, DAN NORMA, MOTIVASI, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN SESEORANG, SANGAT BERPENGARUH TERHADAP STRATEGI DAN KEMAMPUAN MENGHADAPI ATAU MEMECAHKAN PERMASALAHANNYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SETIAP ORANG TIDAK TERLEPAS DARI KONTEKSNYA STRATEGI DAN KEMAMPUAN SESEORANG DALAM MENGHADAPI MASALAH ITU ADALAH UNIK POLA DASAR STRATEGI ITU DAPAT DIPELAJARI
58
METACOGNITION MELIPUTI 4 JENIS KETERAMPILAN (Preisseisen)
METACOGNITION MERUPAKAN KETERAMPILAN DALAM MENGATUR DAN MENGONTROL PROSES BERPIKIR KETERAMPILAN MENGATASI MASALAH KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF REFLECTION IN ACTION: REFLEKSI PENGALAMAN PRAKTIS PROFESIONAL DALAM MENGATASI MASALAH UNTUK MENGATASI MASALAH BARU. (TRANSFER OF LEARNING)
59
WINDOW OF THE WORLD REFLEKSI IMPLEMENTASI PENERAPAN KONSEPTUALISASI
60
DIKEMBANGKAN MELALUI PROSES REFLEKSI
KETERAMPILAN INTELEKTUAL KEMAMPUAN STRATEGI KOGNITIF MAMPU MENGERJAKAN SESUATU DENGAN FAKTA YANG DIMILIKINYA KEMAMPUAN MENGONTROL INTERAKSINYA DENGAN LINGKUNGAN STRATEGI KOGNITIF MERUPAKAN CARA MAHASISWA UNTUK MENGORGANISASIKAN DAN MENGONTROL PROSES BELAJARNYA DALAM PROSES BERPIKIR, MENGATASI MASALAH DAN MENGAMBIL SIMPULAN. DIKEMBANGKAN MELALUI PROSES REFLEKSI
61
RAGAM STRATEGI KOGNITIF
MULTI PURPOSE SPATIAL CHUNKING BRIDGING Frames Space & Time Advance Organizer Rehearsal Mnemonics Concept Mapping Classifi-cation Metaphor Imagery TUGAS
62
CONCEPT MAPPING MENUNJUKKAN KETERKAITAN ANTARA SATU INFORMASI DAN INFORMASI LAIN, SEBAGAI ALAT YANG SKEMATIS UNTUK MENUNJUKKAN ARTI SUATU KONSEP BERDASARKAN PROPOSISI, DAN MERUPAKAN REFLEKSI DARI KONSEP-KONSEP DAN PROPOSISINYA YANG SUDAH DIKUASAI SESEORANG PELATIHAN MENGKONSTRUKSI PETA KOGNITIF SUATU MATA KULIAH SELAMA 10 MENIT
63
MENYUSUN ALUR KONSEP MENJADI PETA SAJIAN.
MANFAAT PEMETAAN KOGNITIF MENYUSUN ALUR KONSEP MENJADI PETA SAJIAN. MENGINVENTARISASI IDE-IDE YANG BERHUBUNGAN DALAM ANALISIS MERANGKUM SUATU PELAPORAN ATAU BACAAN MENGORGANISASIKAN BERBAGAI KEGIATAN MENGORGANISASIKAN MATERI KULIAH DAN UJIAN MENEMUKAN KEMBALI INFORMASI DALAM PIKIRAN MERUPAKAN SALAH SATRU CARA UNTUK MENUNJUKKAN JARINGAN KERJA MENGEVALUASI SERAPAN MAHASISWA TERHADAP MATERI PERKULIAHAN SEBELUM DAN SESUDAH KULIAH ALAT DIAGNOSTIK KESUKARAN BELAJAR MAHASISWA
64
PROSEDUR PEMETAAN KOGNITIF
MENENTUKAN SATU KONSEP UTAMA. KONSEP UTAMA MEWAKILI TOPIK UTAMA MENENTUKAN ISU UTAMA. ISU TERDIRI DARI KONSEP LAIN DAN PROPOSISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSEP UTAMA. IDENTIFIKASI SUB ISU YANG BERHUBUNGAN DENGAN ISU UTAMA, DAN IDENTIFIKASI PULA SUB-SUB ISU YANG BERHUBUBNGAN DENGAN SUB ISU. REVIEW, PERHATIKAN PETA YANG SUDAH JADI APAKAH MASIH ADA SUB ISU ATAU SUB-SUB ISU SERTA PROPOSISINYA YANG BELUM TERCANTUM
65
STRATEGI PORTOFOLIO SUATU MODEL PEMBELAJARAN ATAU PERKULIAHAN BERDASARKAN PARADIGMA KONSTRUKTIVISME,DAN PRINSIP BELAJAR ANDRAGOGI YANG BERORIENTASI PRODUKTIF DENGAN PROSES PROAKTIF MAHASISWA DALAM MENGEMBANGKAN DIRINYA MELALUI BAHAN AJAR TERTENTU. BUKTI PROSES DAN HASIL BELAJAR YANG DIKERJAKAN SECARA TERATUR ITU DIDOKUMENTASIKAN DAN DITIN-DAKLANJUTI MENJADI PORTOFOLIO YANG BERKEMBANG.
66
PROSES PERKULIAHAN STRATEGI PORTOFOLIO
RANCANGAN KULIAH DIBERIKAN, DIDISKUSIKAN, DAN SELALU DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN BELAJAR SETIAP AKHIR KULIAH MAHASISWA MENULIS REFLEKSI SETIAP AWAL KULIAH MAHASISWA MELAPORKAN HASIL PERBAIKAN REFLEKSI DAN CATATAN, SERTA BUKTI KEGIATAN BELAJAR MANDIRI SEMUA BUKTI KEGIATAN BELAJAR, TUGAS, EVALUASI DIRI, HAND OUT, LAMPIRAN, DAN BUKTI KEGIATAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN RANCANGAN KULIAH DIBUNDEL MENJADI MAP PORTOFOLIO PORTOFOLIO DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER JAWABAN UJIAN MID DAN AKHIR SEMESTER.
67
STRUKTUR PORTOFOLIO PERKULIAHAN
JUDUL LEMBAR PENILAIAN PORTOFOLIO PENGANTAR CATATAN PEMASUKAN BUKTI KARYA RANCANGAN KULIAH CONTOH-CONTOH FORMAT EVALUASI DIRI BUKTI REFLEKSI BUKTI PERBAIKAN REFLEKSI DAN CATATAN BUKTI KEGIATAN MANDIRI LAMPIRAN UMPAN BALIK EKSTERNAL EVALUASI DIRI BERBAGAI KEGIATAN
68
BERBAGAI FORMAT EVALUASI DIRI
EVALUASI DIRI MENGUKUR: AKTIVITAS MENGIKUTI KULIAH REFLEKSI KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN PERBAIKAN REFLEKSI DAN CATATAN KEGIATAN BELAJAR KELOMPOK KEGIATAN BELAJAR MANDIRI LAMPIRAN PENULISAN MAKALAH PORTOFOLIO MENYELURUH
69
PORT FOLIO ASSESMENT DESKRIPTOR INDIKATOR BELUM CUKUP BAIK SEKALI
PENAMPILAN: DILIHAT DARI WUJUD YANG MENARIK ORANG INGIN MENGETAHUI KUANTITAS: DILIHAT DARI BANYAKNYA KARYA TULIS REFLEKSI, PERBAIKAN, DAN MANDIRI KETERATURAN: DILIHAT DARI PENATAAN KARYA SESUAI DENGAN URUTAN BUKTI HASIL KEGIATAN KELENGKAPAN: DOLIHAT DARI ADANYA UNSUR-UNSUR WAJIB DALAM PORTOFOLIO KREATIVITAS: DILIHAT DARI KERAJINAN DAN ME- NUNJUKKAN KEINGINAN UNTUK LEBIH MENARIK.
70
ARTINYA ANDA MELAKUKAN PTK
BAGAIMANA JIKA STRATEGI PORTOFOLIO INI ANDA TERAPKAN DALAM PERKULIAHAN ANDA ? ARTINYA ANDA MELAKUKAN PTK BAGAIMANA KEUNTUNGAN, KENDALA, PELUANG, DAN TANTANGANNYA ? SESUAIKAH HASIL ANALISIS ANDA DENGAN HASIL ANALISIS BERIKUT
71
APA IYA? KEUNTUNGAN MAHASISWA LEBIH AKTIF DAN KREATIF
DOSEN MENJADI BUKAN SATU-SATUNYA SUMBER MAHASISWA LEBIH AKTIF DAN KREATIF TUGAS-TUGAS MENJADI LEBIH BERMAKNA, TERDOKUMENTASI KEBEBASAN BELAJAR TERJAMIN, TERSEDIA BERBAGAI SUMBER PERSAINGAN BELAJAR SEHAT DAN SPORTIF, ADA KERJASAMA PERBEDAAN INDIVIDUAL TERUKUR DAN DIHARGAI BUKTI KEGIATAN BELAJAR DIMILIKI MAHASISWA MEMBINA SIKAP PRODUKTIF DAN PERCAYA DIRI PROSES EVALUASI DAPAT DILAKUKAN SECARA TRANSPARAN TANGGUNG JAWAB PROFESI DOSEN MENJADI JELAS SISTEM SKS DAPAT DIWUJUDKAN DENGAN BENAR
72
KENDALA KEMAUAN DAN KEMAMPUAN MENULIS LEMAH
KETEKUNAN DAN KEULETAN BELUM TERLATIH SUMBER BELAJAR PERPUSTAKAAN MASIH KURANG KEBIASAAN BURUK MEMANFAATKAN WAKTU SENGGANG PENGELOLA LEBIH MEMPERHATIKAN KURIKULUM DARIPADA PEMBELAJARAN LEBIH MEMBUTUHKAN MODEL “TEAM TEACHING”
73
PELUANG MOMENTUM INOVASI PENDIDIKAN DALAM DALAM MEWUJUDKAN ERA REFORMASI SUMBER BELAJAR TERSEDIA LUAS DI PASARAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN MAKIN BERKEMBANG DAN TERSEDIA LUAS KECENDERUNGAN PERSAINGAN INDIVIDUAL YANG BEBAS DAN SPORTIF DIBUTUHKAN PEMBINAAN SIKAP PRODUKTIF DAN NILAI DIDIK LAINNYA.
74
DAN ADA KESEMPATAN BAGI SAYA UNTUK BERAMAL
TANTANGAN DIBUTUHKAN UPAYA MEMPERBAHARUI POLA PIKIR DAN SIKAP ILMIAH DIBUTUHKAN SIKAP KOOPERATIF DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT UNTUK PROSES UMPAN BALIK DIBUTUHKAN SOSIALISASI EFEKTIF AGAR TIDAK KELIRU DALAM PENERAPANNYA DAN ADA KESEMPATAN BAGI SAYA UNTUK BERAMAL
75
CEKAP SEMANTEN KE MAWON
MATUR NUWUN BANGET PERMIOS
76
SIMPULAN STRATEGI PORTOFOLIO MERUPAKAN
PEMBELAJARAN YANG MEMENUHI SYARAT MEMBANGUN SUMBER DAYA MENUSIA INSANI YANG MEMILIKI KOMPETENSI CERDAS KOMPREHENSIF DAN KONPETITIF PORTOFOLIO DIKEMBANGKAN, DIPERBAIKI, DAN DIGUNAKAN PADA WAKTU UJIAN LALU DIDOKUMENTASIKAN SEBAGAI BUKTI BELAJAR YANG MONUMENTAL PAU-PPAI-UT
77
SILAKAN MENULIS REFLEKSI
INFORMASI MANA SAJAKAH YANG DIANGGAP BARU, MENARIK, DAN PENTING BAGI ANDA MANFAAT APA YANG DAPAT DISERAP DARI INFORMASI TERSEBUT BAGI ANDA UNTUK KEGIATAN KESEHARIAN DAN TUGAS PROFESI BAGAIMANA KOMENTAR ANDA BAIK TENTANG BAHAN AJAR INI MAUPUN PENYAJIANNYA APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN SETERUSNYA SETELAH ANDA MENGENAL INFORMASI INI TULIS DALAM EMPAT PARAGRAF, SATU HALAMAN KUARTO
78
Refleksi Pokok bahasan: Nama/jur : Hari/tanggal : Informasi penting: 1……………… ………………. . . ……….… 3……….……..…4……..…… . . .……5…………..….. 6……………… 7……….… …8…… .……..…...…9………….………dst Manfaatnya: 1…………… …2…… …... 3……………….…4……..…..… .…5…….… ……6…… . .…… 7……………….…8……………..…9……..…..………dst.. Komentar: ………….…….……………. …………………………………… Tindak lanjut: …………………………
79
Mengapa perlu belajar konstruktivisme
Pertanyaan Mengapa perlu belajar konstruktivisme Mengapa Indonesia penuh dengan masalah Apa yang dimaksud dengan paradigma didik Mengapa perlu menganut konstruktivisme daripada behaviorisme Bagaimana proses pembentukan pengetahuan Jelaskan bahwa pengetahuan bukan sekadar gambaran dunia nyata Mengapa siswa memiliki struktur pengetahuan yang berbeda Jelaskan pandangan konstruktivisme tentang pembelajaran Mengapa pengetahuan setiap siswa beragam Jelaskan konsep disequilibrium dan implikasinya dalam pembelajaran Apa kewajiban mahasiswa dalam belajar berdasarkan konstruktivisme Apa peran dosen dalam pembelajaran berdasarkan konstruktivisme PAU-PPAI-UT
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.