Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAnas Setiawan Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
PEDOMAN TATA LAKSANA FIBRILASI ATRIUM PERKI 2014
Yoga Yuniadi Indonesian Heart Rhythm Society Divisi Aritmia, Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI, dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
2
FA dengan Respon Ventrikel Cepat
Pedoman Tatalaksana FA Perki 2014
3
Epidemiologi Fibrilasi atrium (FA) → aritmia paling sering (1-2%)
Framingham Heart Study (1948) dalam periode 20 tahun → 2,1% (♂) dan 1,7% (♀) MONICA (multinational MONItoring of trend and determinant in CArdiovascular disease) di Jakarta → 0,2%, rasio ♂:♀ = 3:2 RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita → 7,1% (2010); 9,0% (2011); 9,3% (2012) dan 9,8% (2013) Pedoman Tatalaksana FA Perki 2014
4
Patofisiologi FA Wijffels MC, et al. Circulation 1995;92:
5
Konsekuensi Klinis FA Konduksi atrioventrikular Perubahan hemodinamik:
hilangnya kontraksi atrium yang terkoordinasi tingginya laju ventrikel ketidakteraturan respon ventrikel ↓ aliran darah miokard perubahan jangka panjang (kardiomiopati atrium dan ventrikel) Tromboemboli: abnormalitas aliran darah abnormalitas endokard unsur darah
6
Thrombus Appendix Atrium Kiri
7
Klasifikasi FA
8
Kategori FA tambahan FA sorangan (lone): tanpa penyakit struktur kardiovaskular dan usia di bawah 60 tahun FA non-valvular: tidak terkait dengan penyakit rematik mitral, katup jantung protese atau operasi perbaikan katup mitral FA sekunder: akibat kondisi primer lain yang menjadi pemicu FA, seperti infark miokard akut, bedah jantung, perikarditis, miokarditis, hipertiroidisme, emboli paru, pneumonia atau penyakit paru akut lainnya. Sedangkan FA sekunder yang berkaitan dengan penyakit katup disebut FA valvular
9
Kategori FA tambahan FA dengan respon ventrikel cepat
Laju ventrikel >100x/menit FA dengan respon ventrikel normal Laju ventrikel x/menit FA dengan respon ventrikel lambat Laju ventrikel <60x/menit
10
FA dengan respon ventrikel normal
11
FA dengan respon ventrikel lambat
12
Evaluasi Klinis Skor simtom → skor EHRA (European Heart Rhythm Association) Camm AJ, et al. Guidelines for the management of atrial fibrillation. ESC 2010;12:
13
Penegakan Diagnosis (1)
14
Penegakan Diagnosis (2)
15
Tatalaksana FA Pencegahan Stroke Kendali Laju Kendali Irama
Prevalensi stroke pada pasien FA Penaksiran risiko stroke dan risiko perdarahan Terapi anti-trombotik Kendali Laju Kendali Irama
16
Stroke and AF – the size of the challenge
AF = atrial fibrillation. Personal communication by Dr Matt F Visit
17
Types of stroke in patients with AF
Haemorrhagic (8%) Ischaemic stroke (n=5810) Haemorrhagic stroke (n=484) Ischaemic (92%) Talking Points A rupture of blood vessels is the cause in hemorrhagic strokes (intracerebral hemorrhage [ICH] and subarachnoid hemorrhage [SAH]); they make up 26% of all strokes. They are associated with a very high rate of mortality and morbidity. Ischemic strokes appear when brain blood vessels are occluded by a buildup of arterial atherosclerotic plaques or by an embolus from another blood vessel. These stroke subtypes account for the majority (71%) of all cases of stroke. The distinction between hemorrhagic and ischemic stroke is critical in stroke diagnosis, because acute treatments and preventive strategies are often associated with a risk of hemorrhage, which would be detrimental in the setting of hemorrhagic stroke. Background The prevalence of stroke subtypes differs between populations. For example, African-American and Asian populations have a higher incidence of hemorrhagic stroke, and according to evidence from the Northern Manhattan Stroke Study, Hispanic populations may also have a slightly higher incidence of hemorrhagic strokes.(7) Based on data collected in the Danish National Indicator Project for patients hospitalized for stroke (including 6294 patients with AF) Andersen KK et al. Stroke 2009;40:2068–72
18
Penaksiran Risiko Stroke
Skor CHA2DS2-VASc Congestive heart failure Hypertension Age≥75 years (skor 2) Diabetes mellitus Stroke history (skor 2) peripheral Vascular disease Age between 65 to 74 years Sex Category (female)
19
Penaksiran Risiko Perdarahan
Skor HAS-BLED (Hypertension, Abnormal renal or liver function, history of Stroke, history of Bleeding, Labile INR value, Elderly, and antithrombotic Drugs and alcohol) HAS-BLED ≥3 → perlu perhatian khusus, pengawasan berkala dan upaya untuk mengoreksi faktor-faktor risiko yang dapat diubah
20
Pemilihan Antikoagulan
AKB : Anti Koagulan Baru AVK : Antagonis Vitamin K Garis padat: pilihan terbaik Garis putus-putus: pilihan alternatif Camm AJ, et al focused update of the ESC Guidelines for the management of atrial fibrillation. Eur Heart J. 2012;33:
21
Terapi Antitrombotik
22
Kendali Laju pada FA dengan respon ventrikel cepat
23
FA dengan gangguan hemodinamik
Irama ventrikel terlalu cepat Gangguan hemodinamik Kardioversi elektrik Masih simtomatik Kardioversi farmakologis (amiodaron)/kardioversi elektrik
24
Tata Laksana Jangka Panjang
25
Kendali Laju Jangka Panjang
26
Kendali Irama Jangka Panjang
27
Kendali Irama Jangka Panjang
28
Ringkasan FA merupakan aritmia yang paling sering ditemukan pada praktek klinik sehari-hari Kejadian FA meningkat sejalan dengan peningkatan usia Konsekuensi klinis FA terutama stroke dan gagal jantung Tatalaksana FA meliputi terapi antikoagulan untuk pencegahan stroke, kendali laju dan kendali irama
29
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.