Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Peran Islam dalam Kebangkitan Nasional
Oleh Antok Edy Yulianto
2
REFLEKSI HISTORIS Kontinyuitas Kebijakan thd Marginalsasi peran
Islam Kontinyuitas Kebijakan thd Umat Islam Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda dan faktor- faktor yang mempengaruhinya Pola Umum Penjajahan thd Umat Islam
3
APAKAH BO MENDORONG KEBANGKITAN NASIONAL?
Kebijakan Pemerintah Kolonial Priyayi Profesional Priyayi Birokrat Kejanggalan/disharmoni Mendorong Munculnya BO BO bertujuan menciptakan bubungan yang harmoni dengan priyayi birokratis, tidak berjuang untuk seluruh rakyat yang terjajah
4
ada orang lain menolong kita,dan tolonglah diri kalian sendiri,”
“. . . Kalau kita tidak menolong diri sendiri tidak akan ada orang lain menolong kita,dan tolonglah diri kalian sendiri,” (Gunawan Magunkusumo) BO akan menjadi perintis terciptanya Persatuan Jawa Umum (Algemeene Javaansche Bond), (Edaran yang disampaikan Soewarno) “Tujuan organisasi untuk menggalang kerjasama guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis” (Pasal 2 Anggaran Dasar BO)
5
BAGAIMANA DENGAN SI? Akan berikhtiar, supaya anggota-anggotanya satu sama lain bergaul seperti saudara, dan supaya timbullah kerukunan dan tolong menolong satu sama lain antara sekalian kaum muslimin, dan lagi dengan segala daya upaya yang halal … …Kemerdekaan adalah satu sarat, satu jembatan yang harus kita lalui untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi dan mulia ialah kemerdekaan dan berlakunya Agama Islam…(SM Kartosoewirjo, dalam Fajar Asia 1929) [1] Ibid. hal. 117.
6
Perbandingan BO dengan SI
Membela Islam dan memperjuangkan kebenarannya, Bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkna oleh sejarawan Hamid Algadrie dan Dr. Radjiman) Sikap terhadap Agama 5 Bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda. Menggalang kerjasama dengan penjajah Belanda karena sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah. Belanda: 4 Anggaran dasarnya berbahasa Indonesia Anggaran Dasar berbahasa Belanda Bahasa 3 Bersifat nasional untuk seluruh bangsa Indonesia. Kesukuan sempit, terbatas hanya Jawa-Madura. Sifat 2 Islam Raya dan Indonesia Raya Menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2) Tujuan 1 SI/SDI Budi Utomo Aspek yang Dibandingkan No.
7
SI berjuang melawan arus penjajahan
BO menurutkan kemauan arus penjajahan, Melawan Arus 9 SI bersifat kerakyatan dan kebangsaan BO bersifat feodal dan keningratan Kerakyatan 8 Anggota SI berdesak-desakan masuk penjara, ditembak mati, dan banyak anggotanya yang dibuang ke Digul, Irian Barat, Anggota BO tidak ada satu pun yang masuk penjara, apalagi ditembak dan dibuang ke Digul, Korban Perjuangan 7 SI memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telah membubarkan diri tahun 1935. Perjuangan Kemerde-kaan 6
8
Siapa Pelopor Kebangkitan Nasional?
Ketika pertama kali diadakan peringatan hari kebankitan nasional, tahun 1948, yang dianggap sebagai pelopor kebangkitan nasional bukan SI, tetapi BO; Mengapa terdapat upaya penghapusan peran Umat Islam? Mengapa terdapat kecenderungan anti Islam? Mengapa muncul elit politik yang anti Islam?
9
Sejarah Kebijakan Anti Islam
Kemenangan Partai Kristen tahun 1901 di Negeri Belanda; Terdapat serangan terhadap Islam di Parlemen Belanda; Pemerintah menjalankan prinsip-prinsip Kristen; Tetapi Pemerintah Hindia Belanda mendapat reaksi keras dari umat Islam;
10
Penggagas Kebijakan Anti Islam
Snouck Hurgronje Belanda ketakutan menghadapi umat Islam Rekomendasi Kebijakan menghadapi umat Islam Indonesia 3 Resep melemahkan Kekuatan Agama Islam
11
Pemilahan Ajaran Islam (1)
Ibadah murni, seperti shalat, puasa, dan masalah-masalah ruhiah lainnya; Masalah sosial, kemasyarakatan dan kebiasaan-kebiasaan; Masalah-masalah ideologi-politik (terutama yang terkait dengan Pan- Islamisme/Persatuan Umat Islam Dunia)
12
Pemilihan ajaran Islam (2)
Mendukung masalah-masalah ruhiah; Mengembangkan adat (hukum adat) untuk masalah-masalah sosial untuk menyaingi hukum-hukum Islam; Menekan masalah politik (terutama yang mengarah pada persatuan umat Islam se- dunia). Namun kebijakan ini mengendur setelah kejatuhan kekhilafahan Turki Ustmani tahun 1924
13
Asosiasi Kebudayaan Mengembangkan pendidikan Barat bagi kaum bangsawan; Menjauhkan pendidikan Islam, khussunya pesantren dari sistem pendidikan Hindia Belanda; Mengembangkan gaya hidup Belanda, terutama dalam berfikir.
14
Ordonansi Guru & Sekolah LIar
Mengatur dan mengontrol setiap ajaran Islam yang akan diajarkan para guru agar tidak mengganggu eksistensi penjajahan Memberikan sanksi kepada guru yang melanggar; Mengawasi sekolah yang diselenggarakan oleh swasta seperti Muhammadiyyah.
15
Kontinyuitas Kebijakan terhadap Islam
Mengendalikan ajaran Islam yang terkait dengan masalah politik, khususnya pengaturan sosial-politik dan ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam; Mengembangkan hukum-hukum sekular (yang bukan berasal dari Islam); Membebaskan masalah ibadah ruhiah
16
Hasil Sebuah Kebijakan
Banyak kelompok terpelajar yang sekular, anti agama. Banyak pihak yang menguasai Islam tetapi lemah dalam kemampuan ilmu-ilmu duniawi; Kelompok sekuler yang berkuasa (dominan) pada saat kemerdekaan Indonesia; Karena itu, terjadi marginalisasi Islam
17
Kondisi Umat Islam Pemkiran-pemikiran tidak Islami mendominasi kehidupan umat Islam; Program pendidikan yang diciptakan penjajah mendominasi kehidupan umat Islam; Kecenderungan membebek terhadap pemikiran Barat; Pensakralan terhadap teori yang datang dari Barat
18
Kebangkitan Yang Hakiki
Kebangkitan pemikiran yang akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan; Perlu mengembangkan pemikiran, sikap, dan perilaku yang dibangun di atas landasan Islam
19
Sekian terima kasih Wassalamualaikum Wr. Wb.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.