Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

II. WAWASAN KEBANGSAAN II. WAWASAN KEBANGSAAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "II. WAWASAN KEBANGSAAN II. WAWASAN KEBANGSAAN"— Transcript presentasi:

1 II. WAWASAN KEBANGSAAN II. WAWASAN KEBANGSAAN
(SUMBER : PERKALAN, NO. 11 TAHUN 2013 TTG. PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGAT II) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN I – 2014 (DIKLAT KEPEMIMPINAN POLA BARU) BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR FASILITATOR : DRS. SURJADI, M.Si (Widyaiswara Utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur)

2 STRUKTUR PENYAJIAN MD. INTEGRITAS & WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertian dan Makna Integritas Dalam Birokrasi Pemerintah Pemimpin Perubahan Berintegritas WAWASAN KEBANGSAAN Pengertian dan Makna Wasbang Nilai – Nilai Wawasan Kebangsaan Perlunya Waswasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional II III PENUTUP : Aktualisasi Integritas dan Semangat Nasionalisme Dalam Mengelola Strategi mencapai Tujuan & Sasaran Instansi (Organisasi Berkinerja Tinggi).

3 PETA INDONESIA DAN DUNIA

4 PETA WILAYAH N.K.R.I STATUS 17 FEBRUARI 1969 –SEKARANG DASAR HUKUM : TAP MPR NO. V/1999 , Tgl. 19 OKTOBER 1999

5 WAWASAN WAWASAN KEBANGSAAN WAWASAN NASIONAL WAWASAN NUSANTARA

6 FAHAM KEBANGSAAN  NASIONALISME BELA BANGSA SECARA CERDAS
WAWASAN KEBANGSAAN RASA KEBANGSAAN FAHAM KEBANGSAAN  NASIONALISME SEMANGAT KEBANGSAAN BELA BANGSA SECARA CERDAS NASIONALISME Rngs.D Skls Pjng

7 NASIONALISME PERSEPSI IDENTITAS SESEORANG TERHADAP SUATU KOLEKTIFITAS POLITIK YANG TERORGANISASI SECARA TERITORIAL. POLA PIKIR, POLA SIKAP, POLA TINDAK MENAMPILKAN CITRA KESETIAAN TERTINGGI SESEORANG DIBERIKAN KEPADA NEGARA DAN BANGSANYA. MAKNA PATRIOTISME : RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA ( Nation state/NS)

8 Nasionalisme dapat dianalisis secara subyektif dan obyektif.
Lambang Nasionalisme adalah makna kedaerahan yang dimanifestasikan melalui cinta seseorang terhadap tanah air, dan juga kekhawatiran pada “ancaman musuh” (real atau imajiner, immediate atau future ) thd keamanan negara bangsa tsb. Nasionalisme dapat dianalisis secara subyektif dan obyektif. Nasionalisme terkait erat dgn Teritori dan Bangsanya.

9 PERLUNYA WAWASAN NUSANTARA
SEJARAH BANGSA SUMPAH PEMUDA PROKLAMASI 17 –8 –1945 PERSATUAN & KESATUAN BUDAYA BERAGAM WAWASAN NUSANTARA BANGSA INDONESIA TUJUAN & CITA - CITA NASIONAL PERSATU-AN & KE -SATUAN KONDISI & POSISI GEOGRAFI LINGKUNGAN STRATEGIK

10 KONSEPSI WAWASAN NUSANTARA
(TERDIRIDARI3 UNSUR : WADAH, ISI, DAN TATALAKU) WADAH : bangsaIndonesia & seluruh tumpah darah Indonesia dalam NKRI; I S I : Aspirasi bangsa yg berkembangdi Masy, Sertacita- cita & Tujuan nasional yg terdapat dalam Pembukaan UUD ’45; TATA LAKU : Bathiniah (jiwa, semangat, mentalitas); lahiriah (tindakan /perilaku yg mencerminkan jatidiri berdasarkan kekeluargaan & kebersamaan yg memiliki rasabangga & cinta terhadap bangsa & tanah air  nasionalisme yg tinggi;

11 Konsepsi ….. HAKEKAT : KeutuhanNasional  cara pandang yg utuh menyeluruh untuk kepentingan nasional; AZAS : kepentingandan tujuanygsama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan. ARAH PANDANG : Kedalam dan Keluar. (Arah Pandang Kedalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan & kesatuan segenap aspek kehidupan nasional).

12 Konsepsi ….. (Arah Pandang Keluar bertujuan menjamin kepentingan nasional dalam dunia yg serba berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abad i& keadilan sosial, serta mengembangkan suatu kerjasama dan saling menghormati).

13 WASANTARA DALAM PARADIGMA NASIONAL
PANCASILA –LandasanIdiil UUD 1945 –LandasanKonstitusional WASANTARA –LandasanVisional KETAHANAN NASIONAL – LandasanKonsepsional KEBIJAKAN DASAR NASIONAL –Landasan Operasional.

14 WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI LANDASAN VISIONAL
Memberikan arah dan gambaran yang jelas/ konkrit tentang: • Cita-Cita & Tujuan Nasional • Konsepsi Tentang Bangsa – Negara – Wilayah Sebagai Cita-Cita Nasional : “Indonesia ygmerdeka, bersatu, berdaulat, adildan makmur, serta berkehidupan kebangsaa nyang bebas”  Maknanya :

15 Maknanya : MERDEKA : BEBAS DARI SEGALA BENTUK PENJAJAHAN : “ANTAR MANUSIADAN ANTAR BANGSA (SBG OBY / SUBY) BERSATU : * KESATUAN WILAYAH YG UTUH (RUANG HIDUP). * INTERKONEKSITAS HARMONIS ANTAR KOMPONEN. * SOLIDARITAS YANG TINGGI. BERDAULAT : ……

16 Maknanya : BERDAULAT : PEMERINTAH YANG MELINDUNGI SEGENAP BANGSADAN SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA. BERKEADILAN : MENJAMIN HAK SETIAP WARGA NEGARA DAN MENCEGAH KESENJANGAN; ADIL DAN MAKMUR : MENYEDIAKAN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR; BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YANG BEBAS : LINGKUNGAN YANG KONDUSIF.

17 TUJUAN NASIONAL MISI NEGARA :
“Melindungi segenap bangsa… …………... dst“ : 1. MISI KEAMANAN * Tidak sekedar membangun kekuatan; * Melindungi hak-hak setiap warga negara, komunitas dan Wilayah dari eksploitasi pihak lain / pemerintah sendiri; * Regulator of Human Rights Guardian of Human Rights.

18 TUJUAN ….. 2. MISI KESEJAHTERAAN : Kesejahteraan & martabat rakyat :
* Identitas daerah/ lokal terpelihara, dan * Menghindari penyeragaman. 3. MISI PEMBENTUK LINGKUNGAN Lingkungan kondusif (eksternal & internal) untuk mengembangkan potensi bangsa dan menyalurkan aspirasi rakyat.

19 AKTUALISASI WASANTARA
AKTUALISASI DALAM KEHIDUPAN NASIONAL Kehidupan politik : menciptakan iklim penyelenggaraan yang sehat dan dinamis. Kehidupan ekonomi : menciptakan tatanan ekonomiyang menjamin pemenuhan & peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Kehidupan sosial budaya: menciptakan sikap bathiniah & lahiriah yg mengakui dan menghormati kebhinekaan sbg karunia dari sang pencipta.

20 AKTUALISASI …… Kehidupan pertahanan keamanan: Menumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air & bangsa, ygakan membentuk sikap bela negara pada setiap individu.

21 SOSIALISASI WASANTRA Proses membangun kerangka sikap batin dan cara berpikir; Dilaksanakan dalam bentuk : Pendidikan, Kursus, Penataran, dsb; Implementasi Pola-pikir, Pola-sikap dan Pola-tindak.

22 SIKAP YANG SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME
MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. SETIA MEMAKAI PRODUKSI DALAM NEGERI. RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA. BANGGA SEBAGAI BANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA.

23 SIKAP YANG SESUAI ……… MENDAHULUKAN KEPENTINGAN NEGARA DAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI atau GOLONGAN MENJAGA NAMA BAIK BANGSA DAN NEGARA. BERPRESTASI DALAM BERBAGAI BIDANG UNTUK MENGHARUMKAN NAMA BANGSA DAN NEGARA. SETIA KEPADA BANGSA DAN NEGARA TERUTAMA DALAM MENGHADAPI MASUKNYA DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI KE INDONESIA .

24 SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME :
EGOISME : Sikap mementingkan diri sendiri. EKSTRIMISME : Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan pribadi. TERORISME : Tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan suasana tidak aman dalam masyarakat.

25 SIKAP YANG TIDAK SESUAI ………..
SEKTARIANISME - PAROCHALIANISME Sikap Mementingkan Daerah, Suku, Agama, Ras, Antar Golongan Sendiri; SEPARATISME : Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI; PROVINCIONALISME : Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan propinsi lain.

26 TUGAS AKHIR AGENDA SELF MASTERY
DI AKHIR PEMBELAJARAN SUB MATERI POKOK “WAWASAN KEBANGSAAN” TIAP-TIAP KELOMPOK MENDISKUSIKAN REFLEKSI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN DALAM MENGELOLA STRATEGI MEWUJUDKAN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI; HASIL DISKUSI KELOMPOK SEBAGAI “INPUT” UNTUK TUGAS INDIVIDU DALAM KONTEKS YANG SAMA.

27 SEKIAN & SEMOGA MANFAAT

28 REFERENSI: UUD 1945 dan Perubahannya.
Tiga Undang-Undang Dasar (UUD 1945, UUD RIS 1950, UUDS RI 1950). Kewiraan Tinjauan Strategis dalam Berbangsa dan Bernegara, Dedi Karsono, PT Grasindo, Jakarta, 1999. Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Prof. Dr. Moh. Mafud MD, Rineka Cipta, Jakarta, 2001. Pendidikan Kewarganegaraan, S. Sumarsono, dkk., Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Tim Dosen UGM, Paradigma, Yogyakarta, 2002. Soemiarno, Slamet, Penataran Suscadoswar 2005, Lemhanas, Jakarta. Bunga Rampai : Nasionalisme Indonesia di Era Globalisasi, Dr. H. Soekarwo, Biro Humas dan Protokol Setda.Prov.Jatim, 2012.


Download ppt "II. WAWASAN KEBANGSAAN II. WAWASAN KEBANGSAAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google