Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBima Mukhlis Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? The freedom of enquiry
2
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? Kebebasan menyelidiki
3
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan, tetapi tidak dianjurkan. Instead, questioning and investigating is encouraged, so that we can make our own informed decisions about the path we want to take for ourselves.
4
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan, tetapi tidak dianjurkan. Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan, sehingga kita dapat membuat keputusan tentang jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita sendiri.
5
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan, tetapi tidak dianjurkan. Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan, sehingga kita dapat membuat keputusan tentang jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita sendiri.
6
Satu hal apakah yang membedakan ajaran Buddha dari semua ajaran lainnya? Kepercayaan buta bukan hanya tidak dibutuhkan, tetapi tidak dianjurkan. Sebaliknya, bertanya dan meneliti dianjurkan, sehingga kita dapat membuat keputusan tentang jalan yang ingin kita lalui untuk diri kita sendiri.
7
Kalama Sutta The Buddha visited the village of Kesaputta and was greeted by the people who lived there : the Kalamas. They told Him that many holy men and ascetics pass through their village, expounding their own teachings and disparaging the teachings of others. The Kalamas asked the Buddha whose teachings they should follow.
8
Kalama Sutta Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut oleh penduduk yang tinggal di sana : Suku Kalama. They told Him that many holy men and ascetics pass through their village, expounding their own teachings and disparaging the teachings of others. The Kalamas asked the Buddha whose teachings they should follow.
9
Kalama Sutta Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut oleh penduduk yang tinggal di sana : Suku Kalama. Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang suci dan pertapa yang melewati desa mereka, membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan merendahkan ajaran yang lainnya. The Kalamas asked the Buddha whose teachings they should follow.
10
Kalama Sutta Buddha mengunjungi desa Kesaputta dan disambut oleh penduduk yang tinggal di sana : Suku Kalama. Mereka memberitahukan Beliau bahwa banyak orang suci dan pertapa yang melewati desa mereka, membabarkan ajaran mereka sendiri-sendiri dan merendahkan ajaran yang lainnya. Suku Kalama bertanya pada Buddha tentang ajaran siapa yang harus mereka ikuti.
11
Kalama Sutta Kesaputta sekarang disebut ‘Kesaria’, suatu kota kecil di negri Bihar, India. A massive stupa was discovered in 1998 which is now thought to be the largest and tallest Buddhist stupa in the world. Originally 150 ft. tall, it now stands at about 104 ft. which is still 1 foot taller than the famous Borobodur Stupa in Indonesia.
12
Kalama Sutta Kesaputta sekarang disebut ‘Kesaria’, suatu kota kecil di negri Bihar, India. Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998 yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang terbesar dan tertinggi di dunia. Originally 150 ft. tall, it now stands at about 104 ft. which is still 1 foot taller than the famous Borobodur Stupa in Indonesia.
13
Kalama Sutta Kesaputta sekarang disebut ‘Kesaria’, suatu kota kecil di negri Bihar, India. Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998 yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang terbesar dan tertinggi di dunia. Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1 kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di Indonesia.
14
Kalama Sutta Kesaputta sekarang disebut ‘Kesaria’, suatu kota kecil di negri Bihar, India. Stupa yang sangat besar ditemukan pada tahun 1998 yang sekarang dianggap sebagai stupa Buddhis yang terbesar dan tertinggi di dunia. Awalnya berkisar 150 kaki tingginya, sekarang berdiri sekitar 104 kaki, masih lebih tinggi 1 kaki dari stupa Borobudur yang terkenal di Indonesia.
17
Kalama Sutta Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui dan bertanya adalah hal yang benar. He did not say “do not believe the others, believe me”. Instead, the Buddha taught them the proper way to discover the truth. Thus, the Kalama Sutta is also known as the Buddhist “Charter of Free Enquiry”.
18
Kalama Sutta Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui dan bertanya adalah hal yang benar. Beliau tidak berkata “Jangan mempercayai yang lainnya, percayalah pada saya”. Instead, the Buddha taught them the proper way to discover the truth. Thus, the Kalama Sutta is also known as the Buddhist “Charter of Free Enquiry”.
19
Kalama Sutta Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui dan bertanya adalah hal yang benar. Beliau tidak berkata “Jangan mempercayai yang lainnya, percayalah pada saya”. Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang baik dalam menemukan kebenaran. Thus, the Kalama Sutta is also known as the Buddhist “Charter of Free Enquiry”.
20
Kalama Sutta Buddha memberitahu mereka bahwa bersikap meragui dan bertanya adalah hal yang benar. Beliau tidak berkata “Jangan mempercayai yang lainnya, percayalah pada saya”. Sebaliknya, Buddha mengajari mereka cara yang baik dalam menemukan kebenaran. Dengan demikian, Kalama Sutta juga dikenal sebagai “Piagam bebas menyelidiki” umat Buddha.
21
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Oral history or divine revelations Tradition Reports or rumours Scriptures or holy books Logical reasoning Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
22
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradition Reports or rumours Scriptures or holy books Logical reasoning Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
24
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Reports or rumours Scriptures or holy books Logical reasoning Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
28
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Scriptures or holy books Logical reasoning Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
31
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Logical reasoning Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
32
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Philosophical reasoning Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
34
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Alasan yang bersifat filosofis Outward appearances One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
36
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Alasan yang bersifat filosofis Penampilan luar One's own opinions Authorities or experts One's own teacher
39
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Alasan yang bersifat filosofis Penampilan luar Pendapat pribadi Authorities or experts One's own teacher
40
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Alasan yang bersifat filosofis Penampilan luar Pendapat pribadi Kekuasaan atau ahli One's own teacher
43
Kalama Sutta Jangan bersandar pada hal-hal berikut tanpa pengujian lebih lanjut : Ajaran lisan atau wahyu Ketuhanan Tradisi Laporan atau rumor Kitab suci atau buku-buku suci Alasan yang bersifat logis Alasan yang bersifat filosofis Penampilan luar Pendapat pribadi Kekuasaan atau ahli Guru sendiri
45
Kalama Sutta Kepercayaan Blind faith - Dogmatic, unquestioning Wisdom faith - Receptive, enquiring
46
Kalama Sutta Kepercayaan Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning Wisdom faith - Receptive, enquiring
47
Kalama Sutta Kepercayaan Kepercayaan buta - Dogmatic, unquestioning Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring
48
Kalama Sutta Kepercayaan Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat dipertanyakan Kepercayaan yang bijak - Receptive, enquiring
49
Kalama Sutta Kepercayaan Kepercayaan buta - Dogmatis, tanpa dapat dipertanyakan Kepercayaan yang bijak - Bersedia menerima, bebas menyelidiki
50
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Observe, analyze and test it out for yourself. Does it agree with reason? Will it lead to harm or good for yourself and others? Will it lead to suffering or happiness for yourself and others? Will a wise person praise or disapprove of it?
51
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda sendiri. Does it agree with reason? Will it lead to harm or good for yourself and others? Will it lead to suffering or happiness for yourself and others? Will a wise person praise or disapprove of it?
52
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda sendiri. Apakah hal itu dapat diterima akal? Will it lead to harm or good for yourself and others? Will it lead to suffering or happiness for yourself and others? Will a wise person praise or disapprove of it?
53
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda sendiri. Apakah hal itu dapat diterima akal? Akankah hal itu membawa pada kerugian atau kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang lainnya? Will it lead to suffering or happiness for yourself and others? Will a wise person praise or disapprove of it?
54
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda sendiri. Apakah hal itu dapat diterima akal? Akankah hal itu membawa pada kerugian atau kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang lainnya? Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang lainnya? Will a wise person praise or disapprove of it?
55
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Amati, selidiki dan cobalah untuk diri anda sendiri. Apakah hal itu dapat diterima akal? Akankah hal itu membawa pada kerugian atau kebaikan untuk diri anda sendiri dan yang lainnya? Akankah hal itu membawa pada penderitaan atau kebahagiaan untuk diri anda sendiri dan yang lainnya? Akankah orang bijak memuji atau mencelanya?
56
Kalama Sutta Kriteria penerimaan atau penolakan Apabila ya, terimalah dan jadikan teladan hidup.
57
Kalama Sutta Tiga hal untuk dihindari : Greed Hatred Delusion These are the causes of harm to others and ourselves, and keep us from peace and happiness.
58
Kalama Sutta Tiga hal untuk dihindari : Ketamakan Hatred Delusion These are the causes of harm to others and ourselves, and keep us from peace and happiness.
59
Kalama Sutta Tiga hal untuk dihindari : Ketamakan Kebencian Delusion These are the causes of harm to others and ourselves, and keep us from peace and happiness.
60
Kalama Sutta Tiga hal untuk dihindari : Ketamakan Kebencian Kebodohan These are the causes of harm to others and ourselves, and keep us from peace and happiness.
61
Kalama Sutta Tiga hal untuk dihindari : Ketamakan Kebencian Kebodohan Ini adalah penyebab kerugian pada orang lain dan diri kita sendiri, dan menjauhkan diri kita dari kedamaian dan kebahagiaan.
62
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Loving-Kindness / Metta Compassion / Karuna Sympathetic joy / Mudita Equanimity / Upekkha * Or the Four Brahma Viharas
63
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Cinta kasih / Metta Compassion / Karuna Sympathetic joy / Mudita Equanimity / Upekkha * Or the Four Brahma Viharas
64
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Cinta kasih / Metta Belas kasih / Karuna Sympathetic joy / Mudita Equanimity / Upekkha * Or the Four Brahma Viharas
65
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Cinta kasih / Metta Belas kasih / Karuna Bersimpati / Mudita Equanimity / Upekkha * Or the Four Brahma Viharas
66
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Cinta kasih / Metta Belas kasih / Karuna Bersimpati / Mudita Keseimbangan batin / Upekkha * Or the Four Brahma Viharas
67
Kalama Sutta Empat Sifat Kediaman Brahma * Cinta kasih / Metta Belas kasih / Karuna Bersimpati / Mudita Keseimbangan batin / Upekkha * Atau Empat Brahma Vihara
68
Kalama Sutta Cinta kasih / Metta Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk, tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar senantiasa dalam keadaan baik dan bahagia.
69
Kalama Sutta Belas kasih / Karuna Keinginan yang ditujukan pada semua makhluk, tanpa kondisi dan tanpa pengecualian, agar terbebas dari penderitaan.
70
Kalama Sutta Bersimpati / Mudita Berbahagia dan ikut bergembira atas kebaikan, kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.
71
Kalama Sutta Keseimbangan batin / Upekkha Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi duniawi : Gain and loss Honour and disgrace Praise and blame Pleasure and pain
72
Kalama Sutta Keseimbangan batin / Upekkha Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi duniawi : Perolehan dan Kerugian Honour and disgrace Praise and blame Pleasure and pain
73
Kalama Sutta Keseimbangan batin / Upekkha Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi duniawi : Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak berkedudukan Praise and blame Pleasure and pain
74
Kalama Sutta Keseimbangan batin / Upekkha Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi duniawi : Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak berkedudukan Sanjungan dan hujatan Pleasure and pain
75
Kalama Sutta Keseimbangan batin / Upekkha Menerima dan tidak terpengaruh oleh 8 kondisi duniawi : Perolehan dan Kerugian Berkedudukan dan tak berkedudukan Sanjungan dan hujatan Kebahagiaan dan penderitaan Pleasure and pain
76
Kalama Sutta Empat Jaminan 1.If there is an after-life, there will be a good rebirth. 2.If there is no after-life, the present life will be happy and free from troubles. 3.If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be safe from harm. 4.If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one is still pure and happy.
77
Kalama Sutta Empat Jaminan 1.Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada kelahiran ulang yang baik. 2.If there is no after-life, the present life will be happy and free from troubles. 3.If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be safe from harm. 4.If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one is still pure and happy.
78
Kalama Sutta Empat Jaminan 1.Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada kelahiran ulang yang baik. 2.Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang, kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas dari masalah. 3.If harm befalls an evil-doer (kamma), one will be safe from harm. 4.If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one is still pure and happy.
79
Kalama Sutta Empat Jaminan 1.Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada kelahiran ulang yang baik. 2.Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang, kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas dari masalah. 3.Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan (kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan. 4.If no harm befalls an evil-doer (no kamma), one is still pure and happy.
80
Kalama Sutta Empat Jaminan 1.Apabila ada kehidupan yang akan datang, akan ada kelahiran ulang yang baik. 2.Apabila tidak ada kehidupan yang akan datang, kehidupan sekarang penuh kebahagiaan dan bebas dari masalah. 3.Apabila kejahatan menimpa pembuat kejahatan (kamma), maka dirinya aman dari hasil kejahatan. 4.Apabila tiada kejahatan yang menimpa pembuat kejahatan (tiada kamma), dirinya bebas dari noda dan berbahagia.
81
Kalama Sutta Kesimpulan : Avoid intolerance and dogmatism Be tolerant and open-minded! Avoid blind faith Question and investigate!
82
Kalama Sutta Kesimpulan : Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis Be tolerant and open-minded! Avoid blind faith Question and investigate!
83
Kalama Sutta Kesimpulan : Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis Sikap toleransi dan terbuka ! Avoid blind faith Question and investigate!
84
Kalama Sutta Kesimpulan : Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis Sikap toleransi dan terbuka! Hindari kepercayaan buta Question and investigate!
85
Kalama Sutta Kesimpulan : Hindari sikap tidak toleransi dan dogmatis Sikap toleransi dan terbuka! Hindari kepercayaan buta Bertanya dan investigasi!
86
Dipersiapkan oleh T Y Lee www.justbegood.net
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.