Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Methodology & Methods Methodological differences = Paradigmatic differences By “Method” we simply mean the research technique or the tool used to gather.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Methodology & Methods Methodological differences = Paradigmatic differences By “Method” we simply mean the research technique or the tool used to gather."— Transcript presentasi:

1 Methodology & Methods Methodological differences = Paradigmatic differences By “Method” we simply mean the research technique or the tool used to gather data

2 By “Methodology” we mean the philosophy of the research process
By “Methodology” we mean the philosophy of the research process. This include the assumptions and values that serves as a rationale for interpreting data and reaching conclusions (Bailey, 1987) Keseluruhan landasan nilai-nilai (khususnya yang menyangkut filsafat keilmuan), asumsi-asumsi, etika dan norma yang menjadi aturan standar yang dipergunakan untuk menafsirkan serta menyimpulkan data penelitian, di dalamnya termasuk juga kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian.

3 Paradigma (Guba dalam Denzin & Lincoln)
A set of belief (or methaphysics) that deals with ultimate or first principles A world view that defines, for its holder, the nature of world

4 Paradigma Ilmu Sosial Positivisme Social Sciene
Intepretive Social Sciene Critical Social Sciene Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam, yakni sebagai suatu metode yang terorganisir untuk mengkombinasikan deductive logic dengan pengamatan empiris guna secara probabilistik menemukan—atau memperoleh informasi tentang hukum sebab akibat yang bisa digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningfull action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap para pelaku sosial dalam setting sehari-hari yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola dunia sosial mereka Mendefinisikan ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkap “the real structure” dibalik ilusi, false needs yang dinampakkan dunia materi, dengan tujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial agar memperbaiki dan merubah kondisi kehidupan mereka Contoh teori/penelitian Liberal political-economy (mainstream) Agenda setting, teori fungsi media Cultivation theory, dll Cultural political-economy Phenomenology,ethnometodology Symbolic interactionism (Chicago school) Structuralis political-economy Instrumentalis political-economy (Chomsky, Gramsci. Adorno)

5 Asumsi/Dimensi Dasar Paradigma
Dimensi/ Paradigma Postpositivism (Guba) Positivism(Lawrence) Klasik Constructivism (Guba) Interpretive (Neuman) Critical Theories ONTOLOGY Asumsi tentang realitas sosial/obyek yang diteliti adanya pattern dan orders yang dapat ditemukan (Lawrence) Critical realism: adanya ‘real reality’ tapi hanya bisa dipahami secara tak sempurna dan probabilistik (Guba) Relativism: realitas hanya dapat dipahami secara relatif dan merupakan konstruksi local yang spesifik (Guba) Realitas merupakan definisi situasi yang bersifat dinamis, hasil interaksi sosial (Lawrence) Historical realism: realitas empiric merupakan virtual reality yang terbentuk oleh berbagai kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang telah mengkristal dalam proses sejarah (Guba) Realitas penuh berisi konflik dan diatur oleh hidden underlying structure (Lawrence) EPISTEMOLOGY Asumsi mengenai hubungan antara peneliti dengan yang diteliti dalam proses memperoleh pengetahuan mengenai obyek yang diteliti Modified dualist/objectivist: kebenaran temuan penelitian merupakan probabilitas (Guba) Transactional/subjectivist: temuan penelitian merupakan produk interaksi peneliti dengan yang diteliti (Guba) Transactional/subjectivist: hubungan antara peneliti dengan apa yang ditemukan dijembatani oleh nilai-nilai yang dimiliki peneliti (Guba)

6 METHODOLOGY Asumsi mengenai bagaimana cara memperoleh pengetahun suatu obyek pengetahuan Interventionist Pengujian hipotesis dalam struktur hypothetico deductive method, melalui lab. Eksperimen atau survey ekplanatif, dengan analisis kuantitaif Kriteria Kualitas penelitian: objectivity, reliability & validity (internal & external) Reflective/Dialectical: Menekankan empati dan interaksi dialektis antara peneliti-responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti, melalui metode-metode kualitatif seperti participant observation Kriteria Kualitas penelitian: authenticity & reflectivity. Sejauh mana temuan merupakan refleksi yang otentik dari realitas yang dihayati oleh para pelaku sosial Participative: Mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan multi level analysis yang bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivis/partisipan dalam proses transformasi sosial Kriteria Kualitas penelitian: historical situatedness: sejauh mana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi dan politik AXIOLOGY Asumsi berkaitan dengan posisi value judgements, etika dan pilihan moral peneliti dalam suatu penelitian Observer Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian Peneliti berperan sebagai disinterested scientist Tujuan penelitian: ekplanasi, prediksi dan kontrol realitas sosial Facilitator: Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian Peneliti sebagai passionate participant, fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial Tujuan penelitian: rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yang diteliti Activist Peneliti menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advokat dan aktivis Tujuan penelitian: kritik sosial, transformasi, emansipasi dan social empowerment

7 POSISI PARADIGMA PADA ISU-ISU PRAKTIS
POSITIVISM INTERPRETIVE CRITICAL Inquiry aim Explanasi: prediksi dan kontrol Untuk menemukan hukum-hukum alam untuk dapat memprediksi dan mengontrol peristiwa (Lawrence) Pemahaman; rekonstruksi Untuk memahami dan menggambarkan tindakan sosial yang bermakna(Lawrence) Kritik dan tranformasi, penggantian (kerugian) dan emansipasi Untuk men-smes mitos dan memberdayakan masyarakat untuk perubahan sosial (Lawrence) Theory Logis; definisi, aksioma dan hukum dihubungkan dalam sistem deduktif, (Lawrence) Sebuah deskripsi tentang bagaimana sistem pemaknaan kelompok dibentuk dan dipelihara(Lawrence) Sebuah kritik yang mengungkapkan kondisi sebenarnya dan membantu masyarakat melihat jalan ke arah dunia yang lebih baik(Lawrence) Role of common sense Sangat jelas untuk membedakan validitas suatu ilmu (Lawrence) Untuk memahami dan menggambarkan tindakan sosial yang bermakna (Lawrence) Keyakinan palsu yang menutupi kekuatan dan kondisi obyektif

8 Value Excluded pengaruh dihindari Pengetahuan adalah bebas nilai dan nilai tidak mempunyai tempat kecuali karena memang menjadi topik yang dipilih (Lawrence) Included—formative Nilai adalah bagian integral dari kehidupan sosial, tidak ada nilai kelompok yang salah, hanya berbeda (Lawrence) Included-formative Semua ilmu harus dimulai dengan penentuan (menempatkan) nilai, pada posisi salah dan benar (Lawrence) The explana-tion Mempunyai keterkaitan secara logis pada hukum & fakta (Lawrence) Meresonansikan atau merasakan benar apa/ siapa yang sedang diteliti (Lawrence) Menyediakan masyarakat dengan alat/cara yang dibutuhkan untuk mengubah dunia (Lawrence) Good evidence Berdasarkan pada pengamatan yang tepat sehingga orang lain dapat mengulanginya (Lawrence) Melekat dalam konteks interaksi sosial yang cair (Lawrence) Diberitahukan oleh teori yang tidak diselubungi ilusi (Lawrence) Goodness criteria Objectivity, validity (internal & external), reliability (Guba) Trushworthiness & authenticity (Guba) Historical situatedness, erosiom of ignorance Scope of explanation Nomothetic the truth Idiographic a truth Mixed idiographic & nomothetic

9 Contoh: 1 skripsi” EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA ONLINE ALAM KAMPANYE POLITIK BARRACK OBAMA (Studi Pustaka Terhadap Situs Resmi Barrack Obama Periode Juni 2008-Maret 2009) Dewi Adyanti Satriyani (01745/Komunikasi). Abstraksi Setujukah Anda bila dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan paradigma klasik? Jelaskanlah argumentasi Anda!

10 Contoh 2 skripsi :”IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN TINGKAT RESPON KHALAYAK (Studi Eksperimental tentang Korelasi Tingkat Manfaat Naskah serta Kesesuaian Ilustrasi Penyajian Pesan Iklan Layanan Masyarakat “Konversi Energi Minyak Tanah ke Gas” dari PT. Pertamina dengan Tingkat Respon Ibu-Ibu Rumah Tangga di Kotamadya Yogyakarta) Godfried Radite Novandy Sadoso ( /KOM Setujukah Anda bila dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan paradigma klasik? Jelaskanlah argumentasi Anda!

11 Contoh 3 KOMODIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN TELEVISI (Analisis Semiotika Greimasian terhadap TVC AXE Versi “Turun Harga” dalam Perspektif Feminis Marxisme) PRIMEIRO WAHYUBINATARA FERNANDEZ / kom Setujukah Anda bila dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan paradigma konstruktivis? Jelaskanlah argumentasi Anda!

12 Contoh 4 Skripsi: Akulturasi Kebudayaan Jawa dalam Agama Katolik di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Periode 1924 hingga 2006 Fransisca Yuli Astuti ( ) Setujukah Anda bila dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan paradigma kritis? Jelaskanlah argumentasi Anda


Download ppt "Methodology & Methods Methodological differences = Paradigmatic differences By “Method” we simply mean the research technique or the tool used to gather."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google