Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta"— Transcript presentasi:

1 Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta
The Motivation to Work @ Taufiq Rochman Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

2 What is Work Motivation
Motivasi berkaitan dengan arousal, direction and persistence of behavior (Berry L.M,1998). Suatu proses dimana kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang mengarah mencapai tujuan tertentu (Munandar, A.S.,2001). The process by which behavior is energized and directed (Wexley & yukl,1977). Motif merupakan suatu dorongan (driving force) yang menggerakan manusia untuk beraktivitas dan mempunyai tujuan. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

3 Motivasi kerja Situasi masalah Situasi pilihan tujuan Rintangan Macam
alternatif Usaha mengatasi Manusia Kemampuan memilih Aspek positif/negatif? 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

4 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3
Motivasi kerja Kebutuhan (needs) dipandang sebagai pembangkit, penguat dan penggerak perilaku. Proses dan besarnya upaya sesorang untuk mengatasi rintangan agar dapat mencapai tujuan menggambarkan besarnya motivasi. Proses motivasi diarahkan untuk mencapai tujuan (goal directed). Memilih alternatif keputusan atau tindakan merupakan awal dari motivasi. “keputusan atau tindakan manakah yang paling bermanfaat bagi saya ?” Motivasi atau dorongan mempunyai ciri majemuk, dapat berubah, berbeda untuk tiap individu, dan kadang-kadang tidak disadari. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

5 Klasifikasi motif Primary motives General motives Secondary motives
Tidak dipelajari (unlearned), Physiological based. Physiological, biological, unlearned, primary. Contoh :haus, lapar, mengantuk General motives Tidak dipelajari (unlearned) tetapi tidak mendasarkan pada keb. Fisiologis. Contoh : keingintahuan, manipulasi, activity dan kasih sayang/cinta. Secondary motives Muncul karena dipelajari Berdasar pada konsep belajar (learning) Contoh : nuclear war, greenhouse effect.

6 Motivation Related to Performance
Performance adalah hasil dari interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities) dan peluang (opportunities). Performance = f(motivasi kerja x kamampuan x peluang). Komponen performansi berdasarkan Heider’s analysis of action. Penggabungan ungkapan “I can “ and “I will try” untuk mendapatkan performansi. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

7 The component of performance (Heider’s analysis of action)
Personal power Or ability Environmental freedom Motivation or intention to act Display of exertion can try performance Performance outcome 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

8 The effects of performance outcomes on ability and motivation
Feedback Information (effectiveness of performances Response to outcomes (satisfaction/dissatisfaction) Change in ability (new learning) Change in motivation (repeat or discontinue Performance) 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

9 Need Theories of Motivation
Maslow’s need-Hierarchy Theory Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi memenuhi kebutuhan secara berkesinambungan. Jika satu kebutuhan terpenuhi langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Maslow mengajukan 5 kebutuhan individu secara terstruktur seperti piramid, meliputi : physiological needs, safety needs, loves needs, esteem needs and self-actualization needs. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

10 Maslow’s Need Hierarchy Theory
Kebutuhan fisiologis Kebutuhan rasa aman Kebutuhan sosial Kebutuhan harga diri Aktualisasi diri 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

11 Herzberg’s two-factor Theory
Dikenal dengan teori hygiene-motivasi Terdapat faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja (motivator) dan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja (hygiene). Faktor yang menimbulkan kepuasan kerja (faktor intrinsik dari pekerjaan) meliputi : Tanggung jawab (reponsibility) Kemajuan (advancement) Tantangan pekerjaan Pencapaian (achievement) Pengakuan (recognition) 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

12 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3
Lanjutan. Faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja (faktor ekstrinsik dari pekerjaan ) meliputi : Administrasi dan kebijakan perusahaan Pengawasan (Supervision) Gaji (pay) Hubungan antar pribadi (relationship with others) Physical working conditions 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

13 Teori ERG (Aldefer) Tiga kelompok kebutuhan berdasar teori ERG terdiri atas : Eksistensi mempedulikan pemberian persyaratan eksistansi materi dasar (faali dan keamanan) Keterhubungan Hasrat untuk memelihara hubungan antar pribadi yang penting (sosial dan komponen ekstrinsik dari penghargaan) Pertumbuhan Hasrat intrinsik untuk perkembangan pribadi (komponen intrinsik dari penghargaan dan aktualisasi-diri)

14 Achievement motivation (McClelland)
Achievement theory need for achievement need for power need for affiliation 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

15 Cognitive Theories of Motivation
Teori Harapan (Expectancy Theory) Teori Keadilan (Equity theory) Teori Penetapan Tujuan (Goal-setting theory) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

16 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3
Teori harapan Terori ini mempunyai empat asumsi (porter-Lawler,1968): Orang mempunyai pilihan dari hasil keluaran yang mempunyai harkat (Valence = V) Upaya seseorang (Effort = E) akan mengarah ke performansi (performance = P) yang diungkapkan sebagai harapan E-P. Hasil keluaran (outcomes = O) akan diperoleh setelah mencapai performansi (P) yang diungkapkan sebagai harapan P-O. Tindakan dan upaya seseorang ditentukan oleh harapan (E-P & P-O) dan pilihan pada saat itu. Besar kecilnya motivasi seseorang dapat dihitung dengan rumus : Indeks motivasi = Jml {(E-P) x Jml[(P-O)(V)]} 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

17 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3
lanjutan Faktor yag menentukan E-P ialah harga diri, pengalaman lampau yang serupa, situasi sekarang, informasi dan persepsi dari orang lain. Besar kecilnya harapan P-O dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang lalu dalam situasi serupa, ketertarikan dari hasil keluaran, kepercayaan dalam kendali internal, harapan E-P, situasi aktual dan persepsi orang. Valence (harkat), mencerminkan perasaan terhadap hasil keluaran. Hasil keluaran positif, hasil keluaran lebih diinginkan Hasil keluaran negatif, tidak ingin mencapainya Netral, jika tidak mempedulikan terhadap hasil keluaran. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3

18 Equity theory Inequity occurs when a person perceives that the ratio of his or her outcomes to inputs and the ratio of a relevant other’s outcomes to inputs are unequel. Person’s outcomes/person’s inputs < other’s outcomes/other’s inputs. Person’s outcomes/person’s inputs > other’s outcomes/other’s inputs Equity occurs when Person’s outcomes/person’s input = other’s outcomes/other’s inputs

19 Materi Kuliah Perilaku Organisasi W-3
Goal Setting Theory Teori penetapan tujuan (goal setting theory) Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh seseorang, tujuan merupakan obyek dari suatu tindakan. Contoh : Berusaha memproduksi 4 unit pada lini produksi. Mengurangi biaya langsung sebesar $3000 Mengurangi kemangkiran dalam departemen finishing sebesar 15%. 4/6/2017 Materi Kuliah Perilaku Organisasi W-3

20 Goal setting

21 Goal setting

22 Penetapan tujuan yang diterapkan dalam organisasi
Diagnosis kesiapan penetapan tujuan Persiapan penetapan tujuan Langkah-langkah orang Riwayat perubahan Tugas dan teknologi Misi, rencana, Strategi perusahaan Pertisipasi lewat Interaksi yang meningkat komunikasi Pelatihan formal & pengembangan Penetapan Rencana kegiatan Penetapan kriteria Bagi penilaian efektivitas Terperinci Kesukaran Intensitas comitmen Frekuensi Pertukaran Gagasan modifikasi Pembahasan Analisis Pengembangan pengambilan Motivasi yang ditingkatkan 4/6/2017 Materi Kuliah Perilaku Organisasi W-3

23 Langkah-langkah dalam penerapan teori goal setting
Diagnosa kesiapan Menentukan apakah orang, organisasi dan teknologi sudah cocok dengan penetapan tujuan Persiapan bagi penetapan tujuan Mempersiapkan karyawan lewat bertambahnya interaksi interpersonal, komunikasi, pelatihan dan rencana kegiatan goal setting Penetapan tujuan Menekankan sifat-sifat dalam tujuan yang harus dimengerti oleh manajer dan bawahan Pemeriksaan lanjutan Melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengadakan penyesuaian terhadap tujuan yang ditetapkan Pemeriksaan akhir Melaksanakan pemeriksaan terakhir untuk mengecek tujuan yang telah ditetapkan, dimodifikasi dan dicapai. 4/6/2017 Materi Kuliah Perilaku Organisasi W-3

24 Kelemahan penetapan tujuan
Rumit dan sukar untuk dilaksanakan Bermanfaat pada pekerjaan sederhana (administrasi, pengetikan,teknik) Mendorong orang bermain sandiwara Menjadi obsesi yang mengganggu pikiran orang Merupakan alat pengendali untuk memonitor hasil karya. 4/6/2017 Materi Kuliah Perilaku Organisasi W-3

25 Lanjutan

26 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3
Referensi Berry, Lilly M., (1998), Psychology at Work, An Introduction to Industrial and Organizational Psychology, Mc Graw-Hill, USA. Fred Luthan, 1998, Organization behavior, Eighth Edition, McGraw-Hill, USA Munandar, Ashar Sunyoto, (2001), Psikologi Industri dan Organisasi, penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. 4/6/2017 Mata Kuliah Psikologi Industri - W3


Download ppt "Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google