Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KRITIK TARI Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KRITIK TARI Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum."— Transcript presentasi:

1 KRITIK TARI Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum.
Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY

2 Sumber Bacaan Kwant, R.C Manusia dan Kritik. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Bahari, Nooryan Kritik Seni: Wacana, Apresiasi, dan, Kreasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djoko Pradopo, Rachmat. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumardjo, Jakob dan Saini Km. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Mamannoor Wacana Kritik Seni Rupa di Indonesia. Sebuah Telaah Kritik Jurnalistik Kosmologis. Bandung: Nuansa.

3 Kritik Bagi sebagian orang sering berkonotasi negatif. Kecaman,
Hujatan, Pembantaian, Mencari kekurangan

4 Yunani: kritikos ----- krinein
Secara etimologis berasal dari bahasa: Latin: criticus Yunani: kritikos krinein Krinein : memisahkan, mengamati, menilai, menghakimi, memerinci. Antara nilai dan bukan nilai, Antara arti dan bukan arti. Antara baik dan buruk

5 Masalah dalam seni tari secara umum:
Karya-karya telah banyak diciptakan, tetapi gemanya kurang terdengar. Masyarakat kurang memberikan apresiasi terhadap seni tari. Masyarakat kurang membahas dan membicarakan seni tari. Karya tari kurang berkembang. Tokoh-tokoh tari kurang dikenal.

6 Dalam perkembangan Seni Tari
Masalah Khusus Ketimpangan Ketidak harmonisan Kesenjangan Dalam perkembangan Seni Tari

7 Kritik Pengertian Umum
Hakekat Kritik Sasaran Kritik: ►Kita sering melancarkan kritik terhadap kenyataan di sekitar kita, di hadapan kita. Kita melancarkan kritik terhadap musik yang dimainkan, lukisan yang ada di depan kita. Kita melancarkan kritik terhadap perbuatan yang benar-benar kita lakukan dan perbuatan yang benar-benar dilakukan orang lain.

8 Hakekat Kritik Sasaran Kritik:
►► Kita sering menanggkap atau menanggapi gejala-gejala dalam suatu masyarkat. Pandangan seseorang atau masyarakat atau filsuf mengenai suatu hakekat, pemikiran religius mengenai agama atau mengenai Tuhan, maka orang yang mengkritik perlu terlebih dahulu mempelajari pandangan seseorang atau masyarakat atau filsuf terhadap agama atau Tuhan. (Orang yang melancarkan kritik harus lebih dahulu mengetahui kenyataan yang dihadapi, kenyataan yang dikritik)

9 Hakekat Kritik Sasaran Kritik:
►►► Sasaran kritik berada dalam wilayah tanggung jawab. Segala sesuatu yang tidak berada di wilayah tanggung tanggang tidak termasuk dalam daerah kritik (yang bisa dikritik). , binatang, timbuhan Maka alam: tanaman, satwa, bencana akibat alam, bayi yang baru lahir, tidak bisa dimintai pertanggungan jawab.

10 Hakekat Kritik Sasaran Kritik:
►►►► Suatu benda dapat dimintai pertanggung jawaban selama benda tersebut berada di bawah tanggung jawab manusia. Keadaan alam dapat dimintai pertanggung jawaban sejauh alam tersebut berada dalam pengelolaan manusia. Kesimpulan: Sasaran kritik adalah manusia yang bertanggung jawab, dan dunia yang tergantung pada manusia yang harus mempertanggungjawabkan.

11 Hakekat Kritik 2. Kritik dan Norma
► Kritik adalah penilaian atas kenyataan yang dihadapinya dalam sorotan norma. Melancarkan kritik tidak cukup hanya mengetahui kenyataan yang dihadapi. Siapa yang melancarkan kritik harus benar-benar menggunakan norma.

12 Hakekat Kritik 2. Kritik dan Norma
►► Kritik harus bisa memberi gambaran bagaimana karya itu seharusnya dengan berdasarkan norma. Norma-norma yang digunakan sebagai pedoman harus tidak tergoyahkan. 2. Kritik dan Norma ►►► Norma kritik tidak perlu rumusan. Suatu kenyataan yang dianggap tidak baik dan tidak pada tempatnya, maka yang seharusnya sudah ada dalam bayangan orang yang melancarkan kritik.

13 Hakekat Kritik 2. Kritik dan Norma
►►►► Kritik berdasarkan norma pun memiliki sifat intersubjektif. Dalam pergaulan manusia, saling mengkritik adalah gejala masyarakat secara umum yang menunjukkan bahwa dalam pergaulan manusia selalu ada norma-nroma intersubjektif. Kesimpulan: Kritik adalah kenyataan yang dihadapi dan dianalisis dalam sorotan norma yang tidak tergoyahkan dan memiliki sifat intersubjektif

14 Hakekat Kritik 3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai
► Kritik adalah suatu penilaian terhadap kenyataan dalam sorotan norma. Kritik menentukan nilai sesuatu kenyataan yang dihadapinya. 3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai ►► Melancarkan kritik terhadap kenyataan yang dihadapi harus secara cermat dan dengan bantuan ilmu pengetahuan.

15 Hakekat Kritik 3. Kritik sebagai Penilaian atas nilai
►►►Dalam semua kritik ada faktor keinginan pemberi kritik yang memegang peranan, namun bukan sekedar keinginan tetapi keinginan berdasarkan norma. Simpulan: Aspek dasar kritik adalah norma, nilai,dan kebebasan yang saling terkait dan tidak terputus. Kritik adalah penilaian atas nilai yang mengandung di dalamnya suatu jarak antara yang menilai dan yang dinilai.

16 Hakekat Kritik 4. Kritik Positif dan Kritik Negatif
► Kritik negatif artinya sikap kritik yang kesimpulannya tidak menyetujui.. Jika sesuatu tidak memenuhi norma, maka cenderung menadapat perhatian, yang memunculkan ketidak setujuan. 4. Kritik Positif dan Kritik Negatif ►► Kritik positif adalah kritik yang kesimpulannya menyetujui sesuatu yang dikritiknya. Jika sesuatu memenuhi norma, cenderung tidak mendapat perhatian karena tidak menyimpang.

17 Hakekat Kritik 4. Kritik Positif dan Kritik Negatif
►►► Kritik yang bukan sekedar menyetujui atau tidak menyetujui, dan memeberi sumbangan pemikiran dinamakan kritik membangun. Kritik membangaun adalah lebih daripada sebuah kritik. Simpulan: Kritik positif adalah menyetujui dan kritik negatif itu tidakmenyetujui. Aspek dasar kritik adalah norma, nilai,dan kebebasan yang saling terkait dan tidak terputus. Kritik adalah penilaian atas nilai yang mengandung di dalamnya suatu jarak antara yang menilai dan yang dinilai. Kritik membangun adalah kritik yang bukan sekedar kritik.

18 Tingkatan Kritik ditunjukkn dengan sikap, ekspresi, atau perilku
Pra Predikatif : Kritik tanpa kata-kata, ditunjukkn dengan sikap, ekspresi, atau perilku Predikatif : Kritik dengan kata-kata, Kritik Ilmiah: Kritik yang menggunakan argumen-argumen yang terkait dengan objek yang bisa dipertanggung jawabkan.

19 C. Unsur Kritik Seni Kritik secara verbal maupun tulisan biasanya ada unsur-unsur sebagai berikut: Deskripsi Analisis Formal Interpretasi Interpretasi Evaluasi Mutu yang dihasilkan dalam karya seni yang dikritik.

20 1. Deskripsi Deskripsi dalam kritik seni adalah suatu penggambaran dengan kata-kata semua yang tersaji dalam karya seni yang ditampilkan (musik, tari, lukis, dll). Penjelasan dasarnya tentang hal-hal yang tampak secara visual yang dapat membangun bayangan atau image bagi penikmat (penonton, pendengar, pembaca, dll).

21 2. Analisis Formal Analisis formal merupakan tahapan berikutnya setelah deskripsi. Analisis formal mencoba menjelaskan objek yang dikritik dengan dukungan beberpa data yang tampak secar visual. * menganalisis secara visual kualitas unsur-unsurnya. * menganalisis bagian demi bagian.

22 3. Interpretasi Intepretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik suatu karya seni, manfsirkan makna, pesan, atau nilai yang dikandungnya. Penafsiran dapat mengungkap hal-hal yg berkaitan dengan pernyataan di balik struktur/bentuk: psikologis, latar belakang sosial budaya, gagasan,abstraksi, kepercayaan, pengalaman senimannya. (Pengkritik harus memiliki bekal pengtahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya).

23 4. Penilaian Penilaian dalam kritik seni berdasarkan atas deskripsi, analisis formal, dan intepretasi suatu karya seni denga data-data visual maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman. Dalam kritik seni, ukuran penilaian dapat dilakukan secara general atau non general.

24 Penilaian General Nongeneral
Jenis analisis yang menganggap bahwa dalam menilai sebuah karya seni harus didasarkan pada analisis unsur-unsur karya seni tsb secara terpisah. (komposisi, proposi, dinamika, desain kelompok, desain ruang, mode penyajian) Nongeneral Jenis cenderung menilai karya seni tidak secara terpisah-pisah, karena karya seni dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak mungkin dianalisis unsur demi unsur. Hal ini agar makna dan nilai karya seni tetap utuh dan bulat.

25 D. Aspek yang dikritik Sebuah karya seni dicipta bukan hanya utk ditampilkan, harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah: ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi.

26 Mengenalkan karya kepada masyarakat.
Fungsi Kritik Mengenalkan karya kepada masyarakat. Jembatan komunikasi antara pencipta dan penikmat. Untuk evaluasi diri bagi pencipta karya seni. Mengembangkan karya seni. Tujuan Kritik Menunjukkan keunggulan dan kelemahan karya seni. Menunjukkan benar dan salah suatu karya seni dari sudut tertentu. 3. Mendorong seniman untuk mencapai penciptaan setinggi mungkin. 4. Mendorong masyarakat (penikmat) untuk mengapresiasi karya seni secara lebih baik.

27 1. Kritik Impresionistik
Bentuk Kritik , Jenis Kritik, dan Cara Kerja Kritik Bentuk Kritik Jenis Kritik: Cara Kerja Kritik 1. Kritik Impresionistik 2. Kritik Penghakiman 3. Kritik Teknik 1. Kritik Intrinsik 2. Kritik Ekstrinsik Deduktif Induktif

28 1. Kritik Impresionistik
Kritik Impresionistik adalah kritik yang berupa kesan-kesan pribadi secara subjektif terhadap sebuah karya seni. (selera pribadi sangat berperan, padahal selera pribadi bisa berubah setiap saat).

29 2. Kritik Penghakiman Kritik Penghakiman adalah kritik yang bekerja secara deduksi dengan berpegang teguh pada ukuran-ukuran karya seni tertentu, untuk menentukan karya seni itu baik atau tidak.

30 2. Kritik Teknis Kritik Teknis adalah kritik yang bertujuan untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan tertentu dari sebuah karya seni agar seniman penciptanya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan di kemudian hari.

31 1. Kritik Intrinsik Kritik Intrinsik menganalisis suatu karya berdasarkan bentuk dan gayanya, atau membandingkan sebuah genre dengan genre lainnya (membandingkan bedaya dengan srimpi, membandingkan wireng dengan sendratari). Kritik intrinsik mengupas unsur-unsur karya, menilai, dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihan dalam karya seni tersebut.

32 2. Kritik Ekstrinsik Kritik Ekstrinsik menghubungkan karya seni dengan seniman pencipta, penikmat, dan masyarakat. Artinya kritik ini menghubungkan karya seni dengan hal-hal di luar karya seni tersebut. Kritik ekstrinsik ini melibatkan disiplin ilmu lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, filsafat, agama, dan sebagainya.

33 1. Kritik Deduktif Menganalisis karya seni berdasarkan deduksi ketika seorang kritikus bekerja selalu berpegang teguh pada suatu ukuran yang diyakininya dan dipergunakan secara konsekuen.Segala kesimpulan tentang kelemahan dan keungulan karya seni dinilai berdasarkan ukuran-ukuran yang dipakainya tersebut. Jadi ada hukum-hukum penilaian terlebih dahulu yang dipegangnya.

34 2. Kritik Induktif Seorang kritikus yang bekerja secara induksi melepaskan semua hukum-hukum atau ukuran yang ada. Kritikus meneliti dan menganalisis suatu karya seni dan mengambil kesimpulan berupa hukum-hukum baru yang diperoleh dari karya tersebut.

35 Elemen-elemen Kritik Seni
Dalam Media Ungkap Isi Bentuk Jiwa /Soul)

36 Teori Kritik Seni Menurut Abrams
Mimetic Criticism (Universe/ Alam Semesta) Objective Criticism (Karya Seni) Pragmatic Criticism (Audiens/Masyarakat) Ekspressive Criticism (Artis/Seniman)

37 Tari Koreografi Tema Bentuk Fungsi

38 The Principles of Aesthetic Form:
Elizabeth Hayes The Principles of Aesthetic Form: Unity, Repetition, Sequence, Contrast, Transition, Climax, Proportion, Balance, Harmony.

39 Harmoni dan Balance serta Right Emphasis
Syarat Keindahan: Harmoni dan Balance serta Right Emphasis Hasta Sawanda & Joged Mataram Gaya & Genre

40 Sejarah Perkembangan Tari
Aspek Kritik Seni Sejarah Perkembangan Tari Etnologi Tari Jenis Tari Gaya Tari dan Genre Mekap Ungkap Principle of Aesthetic Form

41 Elemen-elemen Seni Isi b. Bentuk c. Jiwa (Soul)

42 Gaya Perseorangan Tema Kreativitas Teknik mewujudkan Karya

43


Download ppt "KRITIK TARI Dra. Yuli Sectio Rini, M.Hum."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google