Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTheresia Latifah Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, Semarang
Integrated Reporting vs Sustainability Reporting: Implikasinya bagi Pendidikan Akuntansi Andreas Lako Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, Semarang
2
Agenda Paparan 1 Isu-isu krusial Integrated Reporting dan Sustainability Reporting 2 Reformasi Akuntansi menuju Integrated Accounting 3 Strategi pengembangan Kurikulum Akuntansi Berbasis Sustainability Accounting dan Integrated Reporting 4 Kesimpulan
3
Isu-isu krusial Integrated Reporting dan sustainability Reporting
4
Meskipun secara konseptual, Integrated Reporting (IR) memadukan Sustainability Reporting (RS), namun fokus pelaporannya informasinya berbeda. Fokus IR adalah pada pelaporan strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja dan prospek suatu organisasi dalam penciptaan nilai perusahaan dan nilai pemegang saham dalam jangka pendek dan jangka panjang. Fokus SR adalah pada pelaporan informasi sosial, lingkungan, ekonomi/keuangan dan tatakelola korporasi dalam upaya menghasilkan keberlanjutan korporasi (sustainability) dalam jangka panjang. Dari fokus tersebut, tampak SR memiliki implikasi akuntansi lebih besar dan jelas dibanding IR.
5
Visi dan Aspek-aspek Integrated Reporting
6
Visi dan Aspek-aspek Sustainability Reporting
7
2. Dari isi laporan, pokok-pokok informasi yang tersaji dalam Integrated Report berbeda dengan Sustainability Report. Integrated Report Sustainability Report Group review Leadership review Group performance review Operational performance review Governance, risk, and remuneration review Financial Statement review Shareholders’ information Company profile Environment management Operational and economic performance Community empowerment Occupational Safety and health Human resources Responsiility of product impact Corporate governance Response form from Sustainability Reporting Cross-reference of GRI
8
Dari isi data transaksi atau informasi yang menjadi obyek dari proses akuntansi (pengakuan, pengukuran, pencatatan, peringkasan, pelaporan dan pengungkapan informasi), muatan SR memiliki implikasi akuntansi yang lebih luas dibanding IR. Konsekuensi: Pendidikan dan pengembangan Akuntansi pada Jurusan/Prodi Akuntansi perlu memberikan perhatian yang serius dan segera terhadap Sustainability Reporting dibanding IR Jurusan/Prodi Akuntansi perlu mengembangkan Akuntansi Berkelanjutan untuk mendukung SR dalam desain kurikulum dan pengajaran Akuntansi
9
3. Meski SR memiliki implikasi lebih luas terhadap Akuntansi dibanding IR, namun Jurusan/Prodi Akuntansi perlu juga memberi perhatian pada isu IR dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran Akuntansi. Mengapa?.. Tren tuntutan pasar global sedang mengarah pada model IR sehingga para akuntansi perlu memahaminya dalam pelaporan perusahaan Informasi laporan keuangan menjadi bagian integral dari IR
10
Reformasi akuntansi MENUJU SUSTAINABILITY ACCOUNTING
11
Teori corporate sustainability
Lako (2011) mengusulkan agar perlu segera dilakukan reformasi akuntansi konvensional menuju: AKUNTANSI BERKELANJUTAN (SUSTAINABILITY ACCOUNTING) Akuntansi Berkelanjutan lebih mudah diterima dan dipahami publik karena memiliki penalaran logis dan basis teoritis yang kuat, dan relevan dengan realitas akuntansi dan terintegrasi perspektifnya. Teori corporate sustainability teori triple bottom-line of business teori corporate stakeholder Teori sustainability profit
12
Rerangka Akuntansi Berkelanjutan
Model Rerangka Akuntansi Berkelanjutan Fokus Akuntansi Keuangan Akuntansi Sosial Akuntansi lingkungan Obyek proses Transaksi keuangan Transaksi sosial Transaksi lingkungan Output Pelaporan Keuangan Pelaporan Sosial Pelaporan Lingkungan Model pelaporan Pelaporan Akuntansi Berkelanjutan Jenis informasi Informasi kuantitatif (informasi keuangan) Informasi kualitatif (informasi sosial & lingkungan) Tujuan Sustainabilitas korporasi, sosial dan lingkungan
13
Sustainability Accounting
suatu paradigma baru dalam bidang akuntansi yang menganjurkan bahwa fokus dari proses akuntansi tidak hanya tertuju pada transaksi-transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan agar bisa diketahui laba/rugi (profit) suatu entitas korporasi. Tapi juga pada transaksi-transaksi atau peristiwa sosial (people) dan lingkungan (planet) yang timbul sebagai akibat dari tindakan manajemen atau aktivitas ekonomi-bisnis perusahaan.
14
Fokus Akuntansi Berkelanjutan
Fokus dari proses Akuntansi Berkelanjutan adalah pada transaksi-transaksi atau peristiwa keuangan, sosial dan lingkungan sehingga output pelaporannya berisi informasi keuangan, sosial dan lingkungan secara integrasi.
15
Tujuan umum Akt Berkelanjutan
Agar menghasilkan informasi akuntansi keuangan, sosial dan lingkungan secara terpadu dalam satu paket pelaporan akuntansi untuk membantu para pemangku kepentingan dalam menilai utuh informasi tentang nilai dan kinerja, serta kualitas tatakelola perusahaan dalam pengelolaan isu-isu bisnis, sosial dan lingkungan. Tujuan khusus: Untuk meminimalisir risiko dan mendorong pertumbuhan nilai bisnis, laba dan perusahaan secara berkelanjutan.
16
Fokus Akuntansi Berkelanjutan
Pengakuan (Recognition) Pengukuran (measurement) Pencatatan, peringkasan dan pelaporan Pengungkapan (disclosure)
17
Tantangan Implementasi Akuntansi Berkelanjutan
Paradigma akuntansi masih konvesional dan masih adanya resistensi dari para akuntan sendiri: (1) Akuntansi hanya memfokuskan pada kebutuhan informasi dari stakeholder dominan yang memberi kontribusi dalam penciptaan nilai perusahaan. (2) Akuntansi hanya memeroses dan melaporkan informasi yang“materiality” dan “measurability”.
18
(3) Akuntansi mengadopsi asumsi “entity” sehingga perusahaan diperlakukan sebagai entitas yang terpisah dari pemilik dan stakeholder lainnya. Jika suatu transaksi tidak secara langsung berdampak pada nilai entitas maka diabaikan dalam pelaporan akuntansi (4) Masyarakat dan lingkungan adalah sumberdaya yang tidak berada dalam “area kendali” dan tidak terikat dalam “executory contract” dengan perusahaan sehingga diproses akuntansi.
19
Reformasi Paradigma Akuntansi
Ada 3 aspek yang perlu direformasi: 1. Reformasi conceptual framework/GAAP akuntansi konvensional ke arah yang progresif yaitu menuju Akuntansi Berkelanjutan. 2. Reformasi format pelaporan akuntansi menuju format triple bottom line reporting (ekonomi, sosial, lingkungan) atau Pelaporan Akuntansi Berkelanjutan. 3. Reformasi Standar Akuntansi Keuangan menuju Standar Akuntansi Berkelanjutan
20
Strategi Menuju Akuntansi Berkelanjutan:
Hijaukan Akuntansi dan Akuntan!!
21
PELUANG BAGI PROFESI AKUNTANSI
Implementasi AKUNTANSI BERKELANJUTAN akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi: Pengembangan Akuntansi baik sebagai ilmu maupun sebagai teknologi rekayasa Profesi akuntansi atau lulusan Akuntansi dalam lapangan pekerjaan atau profesi Meningkatkan peran strategis informasi akuntansi dalam mengatasi krisis sosial dan lingkungan melalui pengambilan keputusan para pihak pemakai.
22
Strategi pengembangan Kurikulum Akuntansi Berbasis Sustainability Accounting dan Integrated Reporting
23
Visi Kurikulum Akuntansi di masa depan
1. . Dalam upaya meningkatkan kompetensi lulusan Akuntansi dan merespon tren tuntutan pelaporan korporasi global, Jurusan Akuntansi/Prodi Akuntansi di Indonesia perlu segera merespon dan menginternalisasikan Sustainability Accounting and Reporting (SAR) dan Integrataed Reporting (IR) dalam desain Kurikulum Akuntansi dan mata kuliah Akuntansi.
24
2. Visi kurikulum Akuntansi dan pengembangkan mata kuliah Akuntansi ke depan perlu difokuskan untuk mendukung “keberlanjutan Akuntansi dan korporasi” dengan mengembangkan mata kuliah-mata kuliah baru yang relevan dengan SAR dan IR.
25
3. Pengembangan Mata Kuliah Baru Berbasis SAR dan IR
Akuntansi Sosial dan Lingkungan Akuntansi Berkelanjutan Teori Akuntansi Berkelanjutan Praktikum Akuntansi Berkelanjutan 5. Pelaporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) 6. Seminar Akuntansi Berkelanjutan 7. Audit Sosial dan lingkungan 8. Pelaporan Terintegrasi (Integrated Reporting) 9. Dan lainnya
26
Pengalaman FEB Unika Soegijapranata
Sejak 2008, mengembangkan mata kuliah Akuntansi Sosial dan Lingkungan (ASL) dan menjadi mata kuliah wajib untuk semua mahasiswa Akuntansi Mulai 2012, mengembangkan mata kuliah Pelaporan Berkelanjutan (PB) sebagai mata kuliah konsentrasi keuangan. Pada 2011, Misi dan Tujuan Fakultas dan Jurusan/Prodi mendukung tatakelola ekonomi dan bisnis yang ramah lingkungan Respon mahasiswa dan masyarakat: sangat tinggi dan berimplikasi pada kenaikan jumlah mahasiswa
27
Mari selamatkan bumi lestarikan lingkungan Sejahterakan rakyat Lestarikan perusahaan, dan tumbuh kembangkan Akuntansi dan profesi Akuntansi dengan mengembangkan Akuntansi Berkelanjutan untuk menghasilkan Pelaporan Berkelanjutan. Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.