Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehElsa Fany Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Kegiatan Hatchery Penampungan telur - seleksi telur
- Fumigasi : menghindari terbawanya kuman - Bahan fumigasi : Formalin 40 % dan kalium permanganat ( per 100 cubic feed : 35 cc formalin, dan 17,5 gr KMnO4)
2
2. Holding Room - Ruang pendingin/menyimpan sementara - skt 3 hari
- suhu 18 C kelembaban 80% - Bila lebih lama, suhu 15 C, menekan proses metabolisme pada telur - Daya tetas turun 1% /hari (3-10 hari) stl hari ke 10, turun 3%/hari - Dilakukan pemutaran (turning), sebesar 45 derajad setiap jam
3
3. Pre heat Ruang adaptasi : Tujuan agar embrio tidak mengalami shock Selama 6 jam dengan suhu ruang
4
4. Setter (pengeraman): - Paling lama : 18 hari - Suhu 97 – 99 F
- Diletakkan berjejer, kemiringan 45 derajad - kelembaban : skt 86 % - low humidity (82-85%) : bulu keriting - high humidity(87-88%) : kesulitan menetas, krn adanya lendir yang lengket. - Pemutaran : otomatis, setiap 1 jam, agar pertumbuhan embrio sempurna - Ditempatkan kipas angin dengan kecepatan : rpm : untuk meratakan panas
5
5. Transfer Perpindahan dari tahap settering ke tahap hatchering Dilakukan peneropongan telur (candling), dengan lampu TL 40 Watt Telur infertil (clear chick) diafkir Selam telur ditransfer, ruang hatcher difumigasi, dengan formalin dan kalium permanganat tripel dosis
6
6. Hatchering (Penetasan)
Skt 3 hari (19-21 hari) Setiap sore difumigasi dengan double dosis Kelembaban spt ruang settering, suhu dinaikkan 0,2 F Pewarnaan (Blower) : dengan formalin 200cc ditambah air 400 cc timbul warna kecoklatan pada anak ayam yang menetas, dan tahan 5-7 hari
7
7. Pool Chick DOC (Day Old Chick) di : - sexing - Debeaking
- Vaksin Marek (jenis petelur) subcutan didaerah cervic - Seleksi : diafkir berparuh bengkok, buta, sayap halus kecil-kecil, bulu keriting, botak, kaki bengkok, kaki kering, ompalitis, berbulu basah) - Ayam yang baik dan sehat dimasukkan kardus, siap di pasarkan.
8
Faktor penting penetasan
Suhu : tinggi kematian embrio Kelembaban : - Rendah : dehidrasi kekeringan kematian embrio/ menetas dengan DOC kecil - Tinggi : mencegah keluarnya air, mengurangi daya tetas Ventilasi: - Embrio perlu O2 dan menghasilkan CO2 - Embrio peka terhadap CO2 yang berlebihan
9
Lebar Rongga Udara /Air cell pada candling hari ke 7, 14, dan 18
10
Contoh Hasil peneropongan telur
11
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
Dimulai sejak fertilisasi sel mengalami pembelahan terus berlangsung bila suhu >82 F Blastoderm menyebar pada permukaan yolk Sel I menyusun lap ektoderm Mengalami invagination dengan arah ke bawah membentuk lap entoderm Antara ekso derm dan entoderm terdapat mesoderm
12
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
Ektoderm kulit, paruh, bulu, kuku, sistem syaraf, garis mulut, vent. Mesoderm Otot, tulang, darah, organ ekskretori & Reproduksi Entoderm Sal ernafasan, organ sekretori & alat pencernaan
13
Hari 1 Stl 3 jam primitive streak perkembangan cepat terbentuknya organ baru Jam ke : deferensiasi bagian kepala membentuk foregut Terbentuk beberapa somit dan pulau darah Terbentuk neurol fold (pada bag kepala)neorol grove caecum
14
Hari ke 2 Bag anterior bagian otak
Jam ke 44 : jantung terbentuk dan berdenyut Sistem peredaran darah t.d.: 1. Untuk tubuh embrio 2. Untuk vitellina, keluar dari jantung ke telur, ke - sel sekreta embrionic - Saccus yolk : membungkus yolk, sumber mkn - Amnion (hari 2&3) berisi cairan amnion, mengelilingi embrio terlindung - Allantois - Serosa : terbentuk pada waktu yg sama gn amnionskt ekstra embrionic membran & menempel membran sel akhirnya berfusi dengan allantois.
15
Hari ke 4 Semua organ embrio terbentuk & siap berkembang
Bentuk embrio sudah bisa dibedakan dengan mamalia Alantois berkembang mengelilingi isi telur dan membentuk chorion Kapiler allantois berhub. Dengan membran sel & pd saat ini allantois berfungsi sbg alat pernafasan dan ekskretori embrio Sirkulasi allantois : medium bahan makanan dari albumen & Ca dari kulit embrio embrio Kaki dan sayap mulai berkembang pada sisi tubuh, ekor tampak, otak tertutup, nervus spinalis & akarnya berkembang, lensa mata & lubang telinga tampak Jantung diluar tubuh.
16
Hari ke 6-18 Hari ke 6 : Sayap & kaki kelihatan
Hari ke 8 &9 : Calon bulu tampak & membentuk wujud sesungguhnya Hari ke 13 : Warna embrio tampak Hari ke 16: Paruh, kuku, sisik terbentuk, supply makanan dari albumen habis dari yolk
17
Hari ke 19 Hari ke 19 : - Yolk masuk kedalam tubuh
- Paruh menempel pada air cell - Paru-paru berfungsi - Posisi embrio : kepala dibawah sayap kanan mengarah ke air cell, kaki menekuk kearah kepala & kepala diantara 2 kaki - Ujung mandibula mengalami penandukan alat mematuk kerabang - Otot leher belakang berkembang cepat & kuat supply tenaga - Allantois tidak berfungsi sel. Kering ada pembuluh darah, menempel di kerabang
18
Hari ke 20 - menetas Hari ke 20 : Kerabang dipatuk
19
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
20
Perkembangan embrio anak ayam selama penetasan
21
Pembentukan Telur Saluran reproduksi ayam
22
Sistem Reproduksi ayam
1. Ovarium : - t.d. beratus-ratus ova - besar ova berbeda-beda 2. Oviduct : a. Mulut oviduct b. Funnel = Infundibulum c. Magnum d. Isthmus e. Uterus f. Vagina g. Cloaca/vent 3. Yang berkembang sebelah kiri
23
Pembentukan Kuning Telur
Ovarium ayam yang akan bertelur menghasilkan sel telur Sel telur berkembang (krn ada penimbunan zat makanan) Hari ke 10-8 sebelum ovulasi(dibebaskan dari ovarium)penimbunan yolk terjadi perlahan Hari ke 7-4 : sangat cepat, besar yolk hari ke 7-6 :1/10 besar yolk masak, hari ke 4 = besar yolk masak Hari ke 3 : lambat Hari ke 1 : Berhenti siap diovulasikan, besar yolk kurang lebih 40 mm
24
Ovulasi : Proses pelepasan ovum Yolk masak folicel sobek di bag stigma yolk lepas dari folikel jatuh ke mulut oviduct Infundibulum: - panjang 7-10cm - tempat terjadinya fertilisasi /pembuahan - Ayam dikawinkan, spermatozoa bergerak menuju infundibulum, disini bertemu yolk. Sel jantan bertemu sel betina membentuk Zygot fertilisasi Zygot berkembang dgn cara pembentukan sel terbentuk blastoderm / fase perkembangan embrio saat ditelurkan. Telur hasil perkawinan disebut telur fertil Betina yang tidak dikawinkan, sel telur tetap dalam discus germinalis telur infertil.
25
Magnum: Panjang skt 40 cm Yolk bergerak dari infundibulum ke magnum ( 15 menit) peristaltik Yolk disini 2 jam 45 menit – 3jam Dibentuk putih telur padat kualitas tgt banyaknya sekresi ovomucin
26
Isthmus: Panjang skt 10 cm
Telur dari magnum didorong masuk ke isthmus oleh gerakan sel silia & peristaltik Disini skt 1-1,5 jam Disekresi materi pembentuk membrane shell. Pembentukan : 2 tahap Inner & Outer membrane shell( melekat kecuali diujung tumpul)
27
Pembentukan Chalaza: Fungsi chalaza : - Zat mucin yang digunakan utk
mempertahankan kedudukan yolk - Menjaga kestabilan suhu Dari magnum s/d uterus Posisi yolk bertahan dgn discus germinalis dipermukaan. Albumen & membran shell mengalami perputaran serat mucin dari albumen mengalami pengurangan kadar air & melilit terbentk chalaza Perputaran mempunyai pusat yg sama pada poros telur yolk dapat dipertahankan ditengah albumen.
28
Uterus: Panjang skt 10 cm, berdinding tebal Telur disini selama 21 jam
Menyediakan perlengkapan terakhir dari telur : - Putih telur & zat mineral yang masuk melalui membrane shell dgn jalan tekanan osmotik - Kerabang telur - Pigmen kerabang - Kutikula
29
Peneluran : Stl telur terbentuk sempurna Vagina (disimpan bbrp saat) Cloaca Di Cloaca : terjadi perputaran 360 derajad bag runcing pada bag proctoderm dari cloaca telur dapat mudah keluar. Dari ovulasi s/d peneluran : 24 – 25 jam.
30
Abnormalitas telur : Double egg yolk / Kuning telur ganda
Telur tanpa kuning telur Telur didalam telur Blood spot/ noda darah Meat spot/ noda daging Telur dgn kerabang lunak Kerabang Tipis Kerabang keras Yolk tidak berwarna
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.