Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRinto Febrian Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Alam pemikiran manusia dan perkembangannnya
HAKEKAT MANUSIA DAN RASA KEINGINTAHUANNYA Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Seluruh alam semesta yang dihuni seolah-olah manusialah yang paling berkuasa dan berhak memanfaatkannya. Apakah itu benar? Sifat unik manusia semua ciptaan tuhan dari yang paling lemah sampai yang paling kuat diberikan kekurangan. contoh dari hewan :semut meskipun kecil tetapi jika menggit manusia maka akan kesakitan, ulat dengan bulunya tersiksa karena gatal yang ditimbulkan. Manusai dengan akalnya dapat menakklukkan hewan tersebut misal singa yang garang dalam sirkus dapat ditundukkan, ular yang berbisa tidak berkutik oleh pawang. contoh dari tumbuhan: udara kita hanya mengandung 21% Oksigen, gas Nitrogen 78%, padahal manusia membutuhkan manusia untuk bernafas. tumbuhan melakukan fotosintesis dengan bantuan sinar matahari dan menghasilkan oksigen untuk kebuthan manusia. Gas nitrogen diperlukan tumbuhan untuk kebutuhannya.
2
Hikmah yang dapat diambil manusia dengan kelebihan akalnya tetap membutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan kehidupannya. Rasa ingin tahu Kelebihan manusia selain akal pikiran adalah rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Manusia mempunyai sifat ketidak puasan yang tinggi. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan pengetahuan yang dimlikinya. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul didalam pikirannya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Kegagalan dalam proses pencarian tersebut dapat menimbulkan putus asa tetapi dapat pula membangkitkan semangat yang lebih besar untuk memecahkannya.
3
Kegiatan pemecahan tersebut dapat berupa:
Penelitian langsung Penggalian hasil-hasil enelitian orang lain Kerjasama dengan peneliti lain yang sedang memecahkan masalah yang sama Rasa ingin tahu seseorang dapat diperkuat atau diperlemah oleh lingkungan, artinya rasa ingin tahu manusia dapat berubah-ubah menurut keadaan. Semakin tinggi rasa ingin tahu manusia semakin banyak pengetahuan yang diperoleh dan sebaliknya.
4
B. PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT, DAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
Semakin majunya alam pikiran manusia akan berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya termasuk tentang gizi dan pemenuhan kebutuha hidupnya. Hal ini akan berdampak pada perkembangan fisik manusia yang semakin cepat. Dengan semakin moderen perkembangan ilmu pengetahuan maka kebutuhan manusia dapat terpenuhi secara mudah praktis dan cepat, sehingga hal ini berpengaruh pada sifat manusia yang semakin individualistik. Perkembangan alam pikiran manusia dapat ditinjau dari dua aspek a. Aspek zaman (zaman purba-sekarang) Rasa ingin tahu yang sangat kuat mendorong manusia purba menyelidiki tentang fenomena alam yang terjadi pada zamannya. Pengetahuan yang terkumpul akan diwariskan dari generasi ke generasi dan slalu bertambah dengan berjalannya waktu.
5
b. Aspek kehidupan manusia ( bayi –akhir hayat)
Proses dari manusia lahir samapai dewasa, merupakan proses pembelajaran yang dapat diambil pemaknaannya secara mendalam dan luas sebagai bagian dari rasa keingintahuan manusia, sehingga muncullah berbagai ilmu pengetahuan di dalamnya. Perkembangan alam pikiran manusia dapat disebabkan dari rangsanang dari luar . Sebagai contoh :orang yang tinggal didekat sungai dan mengalami kebanjiran akan berfikir bagaimana cara mengatasi banjir tersebut, meskipun semula dia tidak memilki rasa ingin tahu tentang pengetahuan banjir. Sebab eksteren semacam ini dapat menimbulkan perkembangan alam pikiran manusia tetapi hasilnya tidak mendalam dan tidak tahan lama, tidak seperti perkembangan yang disebabkan oleh rasa ingin tahu.
6
C. SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
Menurut A. Comte Tahap teologi/ metafisika/mitos Pada tahap ini, manusia menyusun mitos atau dongeng untuk mengenal kenyatan, sifatnya subyektif. Mitos ini diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia Dalam alam pikiran mitos, rasio belum terbentuk yang berkerja hanya daya khayal, intuisi, atau imajinasi. Contoh : Gempa bumi diangagap sebagai peristiwa yang diseababkan raksasa yang memikul bumi pada bahunya yang bernama attlas. Adanya gerhana bulan dianggap bualn dimakan raksasa. Adanya bunyi guntur dianggap karena ditimbulkan oleh roda kereta yang dikendarai dewa melintasi langit
7
2. TAHAP FILSAFAT Rasio sudah terbentuk tetapi belum temukan metode berfikir secara obyektif. Pada tahap filsafat manusia sudah memisahkan dirinya dari peristiwa yang sedang terjadi dengan memandang kejadian alam (obyek) di luar dirinya, terlepas dari kekuatan alam tersebut. Pada tahap ini manusia sering melakukan trial and error dalam hal pemenuhan rasa ingn tahunya. Contoh : daun jambu biji sebagai obat diare, kunyit sebagai obat magh, jeruk nipis sebagai oabat batuk, dan air kelapa muda sebagai penawar racun. 3. TAHAP POSITIF /ILMU a. Penalaran deduktif / rasionalisme Dalam menyusun pengetahuan kaum rasionalis menggunakan penalaran deduktif. Penalaran deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus, penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berfikir yang disebut silogisme, yang terdir atas dua peryataan ( premis mayor dan premis min or) dan 1 kesimpulan.
8
Contoh penalaran deduktif yang benar
Premis mayor : semua mkhluk hidup bernafas Premis minor : gajah adalah makhluk hidup Kesimpulan : jadi, gajah juga bernafas Contoh penalaran deduktif yang salah Premis mayor : semua orang yang menangis pasti sedang sedih Premis minor: santi mengais Kesimpulan jadi snti pasti sedang sedih. Kelemahan penalaran deduktif: Penalaran bersifat abstrak, lepas dari pengalaman, karena tidak diamati dengan panca indera Kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak, dan kesuliat menerapkan konsep rasional. Dengan kata lain, konsep yang rasional kadang-kadang kontradiktif dengan kenyataan hidup sehari-hari.
9
Jadi dalam penalaran deduktif harus diawali dengan pernyataan yang sudah pasti kebenarannya.
b. Penalaran induktif ( empirisme) Penalaran induktif yaitu cara berfikir dengan menarik kesimpulan umum berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejala yang bersifat khusus. Sebagai contoh :pada pengamatan logam, besi, tembaga, timah, timbal, alumuniu, jika dipanasi akan menghantarkan panas. Berdasarkan pengamatan khusus semua logam maka dapat disimpulkan jka dipanaskan akan menghantarkan panas. Kelemahan penelaran induktif: Pada kesimpulan fakta/gejala/kasus yang diamati belum tentu menunjukkan konsistensi, bahkan mungkin sebliknya bersifat kontradiktif. penlaran yang melibatkan pengamatan dengan menggunkan panca indera, maka kesalahan pengamatan sangat dimungkinkan, mengingat panca indera manuasia memiliki keterbatasan dan tidak dapat diandalakan
10
Contoh penalaran induktif yang salah:
Pengamatan : aji suka berenag, ia tinggi Akbar suka berenang, ia tinggi Amin suka berenang, ia tinggi Kesimpulan : jadi, semua anak yang suka berenang pasti tinggi. Jadi dapat disimpulakan bahwa pengetahuan yang diperoleh, baik melalui penalaran deduktif atau induktif tidak dapat diandalkan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.