Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia
Pusat Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010

2 Putaran Perundingan GATT
Tahun Tempat Materi Negara 1947 Jenewa Tarif 23 1949 Annecy 13 1951 Torguay 38 1956 26 (Dillon Round) (Kennedy Round) Tarif, Anti Dumping 62 (Tokyo Round) Tarif, Non Tarif, Konsep Perjanjian 102 (Uruguay Round) Tarif, Non Tarif, Jasa, Hak Cipta, Penyelesaian sengketa, tekstil, Pertanian dan Pembentukan WTO 123

3 Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Asia: 30
NEGARA ANGGOTA 49 13 28 30 47 Amerika: 28 _ Afrika: 47 _ Eropa: 49 _ Timteng: 13 _ Asia: 30

4 GATT: Agreement on Agriculture
AKSES PASAR Pengurangan secara bertahap hambatan-hambatan tarif, non tarf dan pemberian minimum akses SUBSIDI DOMESTIK Pengurangan secara bertahap tingkat subsidi domestik SUBSIDI EKSPOR Pengurangan secara bertahap subsidi ekspor yang diberikan SANITARY AND PHYTOSANITARY (SPS) Pemberian hak kepada setiap negara untuk menerapkan ketentuan ketentuan sps sejauh didasarkan pada alasan-alasan ilmiah (scientifically justifiable) Akses pasar produk pertanian akan sangat ditentukan oleh ketentuan-ketentuan SPS, khususnya karantina

5 What are SPS measures ? To protect HUMAN or ANIMAL life From risk arising From additives, contaminants, toxins, or disease – causing organisms in their food. To Protect HUMAN life From plant or animal carried disease (Zoonoses) To Protect ANIMAL or PLANT life From pests,disease or disease causing organisms To Protect COUNTRY From damage caused by the Entry, Establishment or spread of pests

6 Konsepsi Pest Free Area : Peraturan SPS sesuai Pest Status :
Transparan : Notifikasi dan Enguiry Point; Komisi Penyelesaian Masalah ( Dispute Settlement Body ); Technical Aids : Bantuan Teknis Komite SPS.

7 Peranan Karantina Dalam Perdagangan Produk Perikanan Sebagai Penentu Persyaratan Teknis
HAMBATAN AKSES PASAR PASAR TARIF NON TARIF TEKNIS NON TEKNIS SPS NON SPS PREFERENSI KONSUMEN BEA MASUK PAJAK LINGKUNGAN HIDUP ISU AGAMA / MORAL KEAMANAN PANGAN TATA NIAGA LINGKUNGAN HIDUP KARANTINA GRADING BEA CUKAI KARANTINA SERTIFIKASI TINDAKAN KARANTINA IDENTIFIKASI

8 DINAMIKA INSTRUMEN PERDAGANGAN GLOBAL
1. TARIF Semakin tidak populer 2. SUBSIDI & KUOTA Cenderung tidak populer 3. HAMBATAN TEKNIS Semakin populer Technical Barner To Trade (TBT) Nasional SNI Regional CODEX, Standard EU, Asean Internasional OIE Sanitary and Phytosanitary (SPS) Penyebaran Hama & penyakit (Ikan & Manusia) Pelestarian SDI & Lingkungan Instrumen Karantina Ikan

9 OFFICE INTERNATIONAL DES EPIZOOTIES (OIE)
SPS-WTO SPS - WTO OFFICE INTERNATIONAL DES EPIZOOTIES (OIE) International Health Code Diagnostic Manual Terrestrial Animal -List A Diseases -List B Diseases Aquatic animal -Listed Diseases

10 DAFTAR PENYAKIT BERBAHAYA MENURUT OIE A. IKAN BERSIRIP
Epizootic haematopoietic necrosis (EHN) Infectious haematopoietic necrosis (IHN) Spring viraemia of carp (SVC) Viral haemorrhagic septicaemia (VHS) Infectious salmon anaemia (ISA) Epizootic ulcerative syndrome (EUS) Gyrodactylosis (Gyrodactylus salaris) Red sea bream iridoviral disease (RSBID) Koi Herpesvirus disease

11 Perkinsus olseni/atlanticus Xenohaliotis californiensis
B. KERANG-KERANGAN Bonamia ostreae Bonamia exitiosa Marteilia refringens Perkinsus marinus Perkinsus olseni/atlanticus Xenohaliotis californiensis Abalone viral mortality

12 C. UDANG-UDANGAN Taura syndrome (TSV) White spot disease (WSSV)
Yellowhead disease (YHV) Tetrahedral baculovirosis -Baculovirus penaei- (BP) Spherical baculovirosis (Penaeus monodon-type baculovirus)(MBV) Infectious hypodermal and haematopoietic necrosis (IHHNV) Crayfish plague (Aphanomyces astaci) Infectious myonecrosis White tail disease

13 Lanjutan… UDANG-UDANGAN
Necrotizing Hepatopancreatitis Hepatopancreatic parvovirus disease Mourilyan virus disease Catatan : Ketiga penyakit tersebut belum termasuk list OIE masih dalam tahap pengkajian

14 JENIS-JENIS HAMA PENYAKIT IKAN KARANTINA (Kepmen 17/MEN/2006)
No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit A. Virus: 1. Herpesvirus ictaluri I Channel catfish virus disease (CCDV) 2. Rhabdovirus Carpio Spring viraemia of Carp (SVC) 3. IPN-virus (Birnavirus) Infectious Pancreatic Necrosis (IPN) 4. IHN-virus (Rhabdovirus) Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) 5. Infection Hypodermal & Haematopoietic necrosis virus (Parvovirus) Infection Hypodermal & Haematopoietic necrosis (IHHND) Ket : cetak kuning = penyakit hanya terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 cetak hijau = penyakit terdapat pada daftar KEPMEN 17 Th 2006 & list OIE 2007

15 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit 6.
Baculovirus penaei I Baculovirus Penaei Disease (BPD) 7. Monodon baculovirus (Baculovirus) Monodon Baculovirus Disease (MBVD) 8. Yellow head virus (Baculovirus) Yellow Head Disease 9. Taura syndrome (Picomavirus) Taura Syndrome (TS) 10. White spot syndrome virus (Whispovirus) White Spot Disease

16 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit 11.
Red sea bream indovirus I Red sea bream indoviral disease (RSBIVD) 12. Viral nervous necrosis (Nodavirus) Viral nervous necrosis virus (NNV) Viral Encephalopathy and retinopathy (VER) 13. Koi herpesvirus Infection with koi herpesvirus (KHV) 14. Macrobrachium rosenbergii nodavirus Extra small virus White tail disease (WTD) 15. Infectious myonecrosis virus Infectious myonecrosis (IMN)

17 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit B. Bakteri : 1.
Aeromonas salmonicida II Furunculosis, Carp erytrodermatitis 2. Renibacterium salmoninarum I Bacterial Kidney Disease (BKD), Corynebacterial kidney disease 3. Mycobacterium marinum, M. chelonei, M. fortuitum Fish Tuberculosis (Fish Mycobacteriosis) 4. Nocardia seriolae Nocardia campachi Nocardia asteroides Nocardiosis, Gill tuberculosis 5. Edwardsiella tarda Edwardsiellosis Emphisemateous Putrefactive Disease of Catfish (EPDC), Red Pest

18 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit 6.
Edwardsiella ictaluri II Enteric Septicaemia of Catfish (ESC) 7. Streptococcus iniae Streptococcosis 8. Pasteurella piscicida Pasteurellosis 9. Yersinia ruckeri Enteric Red Mouth Disease (ERM) Salmonid bloodspot. Yersiniosis 10. Aerococcus viridans var Homari I Gaffkemia 11. Pseudomonas anguilliseptica Red Spot Disease Sekiten-Byo

19 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit C. Parasit: 1.
Myxobolus (Myxosoma) cerebralis I Whirling Disease 2. Pleistophora hyphessobrycon Pleistophorosis 3. Pleistophora anguillarum 4. Ceratomyxa shasta Ceratomyxosis 5. Henneguya exillis Henneguyan Disease 6. Thelohania duorara Cotton Shrimp Disease 7. Thelohania penaei 8. Bonamia exitiosus Bonamiasis 9. Bonamia ostreae Bonamiosis 10. Haplosporidium (Minchinia) nelsonii Haplosporidiosis 11. Haplosporidium costale

20 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit 12.
Marteilia refringens I Marteiliosis 13. Marteilia sydneyii 14. Perkinsus marinus Perkinsiosis 15. Perkinsus atlanticus 16. Perkinsus olseni 17. Ergasilus sieboldi II Ergasiliosis 18. Nosema sp Penyakit Tumor Putih 19. Lycoceatus parvulus Lytoceatosis 20. Paragonimus pulmonalis Paragonimiasis 21. Mikrocytos mackini Mikrocytosis (Denman Island disease atau microcell disease 22. Mikrocytos roughley Mikrocytosis

21 Lanjutan.. No Penyebab Penyakit Golongan Nama Penyakit D. Mikotik : 1.
Ichtyophorus hofferi I Sand paper disease, Swinging disease, Icthyoporosis 2. Branchiomyces sanguinis Branchiomycosis 3. Branchiomyces demigrans 4. Amphanomyces astaci Amphanomycosis 5. Amphanomyces invadans Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS)

22 PEMBUKTIAN ILMIAH (SCIENTIFIC BASE)
DATA BASED HPIK Dinamis Scientific Base PEMERIKSAAN KESEHATAN Keahlian Khusus Risk Analisis Sertifikasi HASIL LABORATORIUM Konfirmasi Ket: *) Sehingga tugas Karantina Ikan tidak dapat didelegasikan pada unit kerja lain, yang tidak memiliki fungsi dalam pemeriksaan kesehatan ikan

23 Penyebaran HPI/HPIK ALAMI/NATURAL DISTRIBUTION  DAS  NATURAL BARRIER AKTIVITAS MANUSIA  HUMAN ACTIVITY/MOVEMENT  PERDAGANGAN/TRADE

24 NEGARA KONTINEN AREA 1 PINTU MASUK HPIK AREA 2 AREA 3

25 HPIK Pulau 2 Pulau 6 HPIK Pulau 1 Pulau 3 Pulau 5 Pulau 4
NEGARA KEPULAUAN HPIK Pulau 2 PINTU MASUK Pulau 6 PINTU MASUK HPIK Pulau 1 Pulau 3 Pulau 5 Pulau 4

26 W.S.S.V. 1993 1997 1995 1992 1999 1995

27 T.S.V. 1994 2000 2001 1996 : 13 – 14 negara 2003 1992

28 KHV INDONESIA OCT-NOV 2004 AUG 2002 JUL 2002 FEB 2003 MAR 2002
APR-MAY 2002 AUG 2002

29 Cara penularan dan pola penyebaran

30 Penularan (ikan sakit  ikan sehat):
kontak langsung air & peralatan terkontaminasi bangkai ikan sakit/mati

31 Gejala klinis: ikan mas kolam air deras
Perdarahan, lepuh, insang rusak

32 Gejala klinis: ikan mas keramba apung
Lepuh, kulit gelap, insang rusak

33 Gejala klinis: ikan mas di Sumatera

34 Gejala klinis pada insang

35 Lokasi wabah pertama: Blitar, Jawa Timur
Bak pemeliharaan induk koi Kerugian ekonomi Rp. 5 Milyar

36 Kematian Ikan Koi di Subang Jawa Barat

37 Keramba di Cirata Keramba ganda Ikan mas Ikan nila

38 Kematian Ikan Mas di Lubuk Linggau

39 Kematian Ikan Mas di Haranggaol Danau Toba (± 3.400 Ton)

40 Ikan terserang virus oncorhynchus masou

41 Ikan terserang virus Spring viraemia

42 Ikan gurame terserang Syndrome Ulcerative Epizootic

43 Udang windu terserang virus Yellow head disease

44 Udang terserang virus White spot

45 Iridovirus Jenis ikan: Kerpau, kakap, dll Clinical signs:
ikan besar 5-50 g seperti lemah, lesu, ngantuk badan gelap (kerapu), pucat (kakap) Hati dan limpa membengkak Insang pucat  berdarah ketiak dipagang Kematian: 85-95% 2-3 minggu Pengendalian: Belum ada yang efektif Mengurang stess tansport & padat tebar

46 Akut: ekor merah Kronis: bercak hitam

47 Infectious Hypodermal and Hematopoeitic Necrosis Virus (IHHNV)
P. stylirostris: kematian masal 90% umur 35 hari P. vannamei - Runt deformity syndrome (RDS) - kuntet - deformitas: + rostrum bengkok + otot mengecil + hepatopankreas bengkak P. monodon: resisten resisten Monodon Slow Growth Syndrome Photo Lighgtner, 1996 Kuntet - blantik

48 Photo Lighgtner, 1996 kuticula abnormal Rostrum bengkok

49 Lokasi UPT Karantina Ikan

50 Dasar Hukum UU No. 16 TAHUN 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada DKP

51 … Lanjutan Dasar Hukum KEPUTUSAN/PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN Kep Men KP No. KEP. 04/MEN/2003 tentang Persyaratan Pengeluaran Nener (Benih Bandeng) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia; Kep Men KP No. KEP. 15/MEN/2003 tentang Instalasi Karantina Ikan; Kep Men KP No . KEP. 34/MEN/2003 tentang Kewenangan Penerbitan dan Format Sertifikat Kesehatan Di Bidang Karantina Ikan dan Sertifikat Kesehatan Di Bidang Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Kep Men KP No. KEP. 41/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Kawasan Karantina; Kep Men KP No. KEP. 42/MEN/2003 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup; Kep Men KP No. KEP. 32/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Ikan; Kep Men KP No. KEP. 33/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan; Per Men KP No. PER. 03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Oleh Pihak Ketiga; Per Men KP No. PER. 04/MEN/2005 tentang Bentuk dan Jenis Serta Tata Cara Penerbitan Dokumen Tindakan Karantina;

52 … Lanjutan Dasar Hukum Per Men KP No.PER. 05/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina; Per Men KP No. PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13/MEN/2006. Kep Men KP No. KEP. 16/MEN/2006 tentang Penetapan Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Hama Dan Penyakit Ikan Karantina; Kep Men KP No. KEP.17/MEN/2006 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya; Per Men KP No. PER.21/MEN/2006 tentang Tindakan Karantina Ikan Dalam Hal Transit; Per Men KP No. PER.09/MEN/2007 tentang Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia Per Men Kp No.PER.13/MEN/2007 tentang Sistem Pemantauan Hama dan Penyakit ikan Karantina Per Men KP No . PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa HPIK dari Luar Negeri, dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia; Ketentuan Internasional (sifatnya rekomendasi) - Ketentuan WTO – SPS; - OIE (Office International des Epizooties).

53 Dasar Hukum UNDANG-UNDANG / PERATURAN PEMERINTAH UU No. 16 TAHUN 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun Tentang Perikanan PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan PP No. 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada DKP

54 … Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN Kep Men KP No. KEP. 04/MEN/2003 tentang Persyaratan Pengeluaran Nener (Benih Bandeng) Dari Wilayah Negara Republik Indonesia; Kep Men KP No. KEP. 41/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Kawasan Karantina; Kep Men KP No. KEP. 33/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan; Per Men KP No. PER. 03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Oleh Pihak Ketiga; Per Men KP No.PER. 05/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina; Per Men KP No. PER.07/MEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13/MEN/2006.

55 … Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kep Men KP No. KEP. 16/MEN/2006 tentang Penetapan Tempat-tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Hama Dan Penyakit Ikan Karantina; Kep Men KP No. KEP.17/MEN/2006 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama Dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa, dan Sebarannya; Per Men KP No. PER.21/MEN/2006 tentang Tindakan Karantina Ikan Dalam Hal Transit; Per Men KP No. PER.09/MEN/2007 tentang Ketentuan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup Sebagai Barang Bawaan Ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia Per Men Kp No.PER.13/MEN/2007 tentang Sistem Pemantauan Hama dan Penyakit ikan Karantina Per Men KP No . PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk Pemasukan Media Pembawa HPIK dari Luar Negeri, dari Suatu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

56 … Lanjutan KEPUTUSAN / PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kep Men KP No. KEP. 21/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Ikan; Kep Men KP No . KEP. 26/MEN/2008 tentang Kewenangan Penerbitan dan Format Sertifikat Kesehatan Di Bidang Karantina Ikan dan Sertifikat Kesehatan Di Bidang Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Kep Men KP No. KEP. 27/MEN/2008 tentang Instalasi Karantina Dan Tempat Penimbunan Sementara Karantina Ikan Kep MEN KP No. KEP.28/MEN/2008 tentang Bentuk dan Jenis Serta Tata Cara Penerbitan Dokumen Tindakan Karantina; Kep Men KP No. KEP. 29/MEN/2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa Berupa Ikan Hidup; Kep Men KP No. KEP. 76/MEN/2008 tentang Pelaksanaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia NATIONAL SINGLE WINDOW Dl LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN Dan Perikanan Ketentuan Internasional (sifatnya rekomendasi) Ketentuan WTO – SPS; OIE (Office International des Epizooties).

57 Terima Kasih


Download ppt "Globalisasi dan Penyelenggaraan Karantina Ikan di Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google