Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Sumberdaya Dapat Pulih
2
Sumberdaya Ikan
3
Ikan Ikan Adalah Segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan Berdasarkan data archeologi ikan ada sejak tahun yang lalu Manusia kuno cenderung hidup di sekitar sungai. Ikan telah dimanfaatkan sejak kerajaan Mesir Kuno. Perdagangan ikan di mulai sejak periode Viking atau lebih dari tahun yang lalu lebih dari 27,000 Species di seluruh dunia di perairan air tawar dan air laut/payau
4
Wilayah Perairan Indonesia:
Luas perairan daratan di Indonesia mencapai 54 juta ha. perairan umum daratan dengan luas sekitar 13,85 juta ha (terdiri dari sungai dan paparan banjir seluas 12 juta ha,danau seluas 1,80 juta ha, dan waduk seluas 0,05 juta ha); rawa payau dan hutan bakau seluas 39,5 juta ha; dan perairan budi daya seluas 0,65 juta ha (mencakup kolam, sawah, dan tambak). Luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta Km2, yang terdiri : Perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2. Memiliki panjang pantai km (PBB, 2008) Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah Amerika pada urutan pertama, Canada kedua dan Rusia ketiga dengan garis pantai terpanjang. Luas wilayah perairan 2/3 dari wilayah daratan. Ikan di Indonesia terdiri dari lebih 7000 spesies. Potensi lestari ikan laut sebesar 6,2 juta ton/tahun
5
Ikan merupakan sumberdaya terbaharukan (renewable).
Jenis-jenis ikan : Pelagis, Demersal, Ikan Karang, ikan yang bermigrasi jarak jauh, ikan katadromous, ikan anadromous Di perairan bebas ikan tidak ada yang memiliki sehingga umumnya penangkapan ikan bersifat open access. Ikan yang dipelihara di kolam maupun tambak dan karamba bukan merupakan bagian sumberdaya alam tetapi masuk dalam bagian aquacultur
6
Sumbangan Perikanan pada PDB
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Marine and Fisheries in Figures Jakarta. Indonesia
7
Nilai Eksport Produk Perikanan Indonesia Tahun 2009 (US$ 1000)
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Marine and Fisheries in Figures Jakarta. Indonesia
8
Volume Ekspor Indonesia Berdasarkan Negara tujuan tahun 2009 (Ton)
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Marine and Fisheries in Figures Jakarta. Indonesia
9
Perkembangan Volume Ekspor Ikan Indonesia Tahun 2005-2009 (Ton)
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Marine and Fisheries in Figures Jakarta. Indonesia
10
Increasing Average (%)
Konsumsi Ikan Item Year Increasing Average (%) 2005 2006 2007 2008 2009 *) Per Capita (Kg/Kap/Th) 23.95 25.03 26.00 28.00 30.17 5.96 7.75 Per Capita from Aquaculture Only (Kg/Kap/Th) 2.5 3.3 4.8 7.7 34.47 60.42 Ministry of Marine Affairs and Fisheries Marine and Fisheries in Figures Jakarta. Indonesia
11
Model dikembangkan pertama kali oleh Verhulst tahun 1883
Perubahan stok ikan pada periode tertentu ditentukan oleh populasi pada awal periode atau di sebut sebagai density dependent growth f(x) maximum) f(x) x
12
f(x) < h(t) Penangkapan melebihi growthXh(t)
Akibat dari penangkapan berlebih tersebut akan mengakibatkan punahnya stock
13
f(x) = h(t) Penangkapan sama dengan growth
Akibat dari kegiatan penangkapan yang sama dengan growth mengakibatkan : Mengakibatkan punahnya stock bila bergeser kekiri. Tidak terjadi kepunahan stock bila bergeser kekanan Yang perlu ditekankan bahwa sumberdaya perikanan bersifat open access sehingga akan berakibat masuk dan keluarnya unit usaha penangkapan, sehingga hal ini akan berakibat bila punahnya stock bila bertambahnya unit usaha. Dan tidak akan terjadi kepunahan bila unit usaha penangkapan berkurang. Sehingga kondisi kedua tidak bisa diterapkan demi keberlangsungan sumberdaya.
14
f(x) > h(t) Growth lebih besar dari pada jumlah penangkapan
Bila penangkapan berada disebelah kiri maka akan mengakibatkan kepunahan, sedangkan bila penangkapan berada di sebelah kanan tidak mengakibatkan punahnya stock. Yang harus dilakukan dalam kategori ini adalah menghitung stock secara benar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.