Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAnggi Yehezkiel Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
TRANSFORMATOR ARUS ( CT ) TRANSFORMATOR TEGANGAN ( PT )
IBAA
2
( CURRENT TRANSFORMER )
TRANSFORMATOR ARUS ( CURRENT TRANSFORMER ) IBAA
3
FUNGSI CT MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE
YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN DAN PROTEKSI 2. SEBAGAI ISOLASI ANTARA SISI TEGANGAN YANG YANG DIUKUR / DIPROTEKSI DENGAN ALAT UKUR / PROTEKSINYA . IBAA
4
TEORI P1 P2 S1 S2 Misal Rasio CT 500 / 5A IBAA
5
PENGENAL TRAFO ARUS ( CT )
DUA PENGENAL PRIMER CONTOH – 1000 / 5A P1 P2 P1 P2 500A 1000A 5A 5A S1 S1 S2 S2 SAMBUNGAN SERI SAMBUNGAN PARALEL IBAA
6
MULTI RASIO CONTOH : 100 – 200 – 300 – 400 – 500 – 1000 – 1500 /5A P1
A – B / 5A A – C / 5A A – D / 5A A – E / 5A A – F / 5A A – G / 5A A – I / 5A A B C D E F G I IBAA
7
3. MULTI CORE ( Inti besi lebih dari satu )
- DUA INTI CONTOH 1000 / 5 – 5A TIGA INTI CONTOH ( / 5 – 5 – 5A ) P1 P1 1S1 1S1 5A 5A 1S2 1S2 1000 A 2S1 2S1 1000 A 5A 5A 2S2 3S1 P2 2S2 5A 3S2 P2 Masing masing dapat mempunyai Kelas dan burden yang sama atau berbeda. IBAA
8
lebih dari ( - ) lagging ( + ) leading KELAS KETELITIAN
Dinyatakan dengan kesalahannya 1. KESALAHAN RASIO KESALAHAN SUDUT Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau lebih dari ( - ) lagging ( + ) leading IBAA
9
3. COMPOSITE ERROR IBAA
10
KETENTUAN CT UNTUK PROTEKSI
Kelas Ketelitian Pada arus pengenal Kesalahan Kesalahan rasio rasio Kesalahan komposit pada batas ketelitian arus primer pengenal 5P 5% 10P 10% IBAA
11
NILAI BATAS KESALAHAN CT UNTUK METER
Kelas Ketelitian + / - % Kesalahan rasio arus % arus pengenal + / - pergeseran fasa % dari arus pengenal ( menit ) 0.1 0.2 0.5 1.0 IBAA
12
BATAS KESALAHAN TIPE TPX ; TPY DAN TPZ
Kelas Pada arus pengenal primer Kesalahan Kesalahan rasio sudut % menit Pada kondisi batas ketelitian Kesalahan maks. seketika % TPX 10 TPY TPZ IBAA
13
TITIK KEJENUHAN DARI LENGKUNG MAGNITISASI ( KNEE POINT VK )
TITIK DIMANA BILA ARUS EKSITASI DINAIKAN 50% MAKA TEGANGAN HANYA NAIK 10 % ( BS ) TITIK SINGGUNG GARIS DENGAN SUDUT 45 DERAJAT DENGAN KURVA TEGANGAN VERSUS ARUS EKSITASI YANG DIGAMBARKAN PADA SKALA LOG – LOG . ( ANSI ) IBAA
14
Contoh keperluan VK pada Relai relai GEC
Knee Point Voltage VK through fault stability X/R If Transformer VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) In Generator Generator-Trafo VK > 24In ( Rct + 2RL + Rt ) In Overall Gen – Trafo VK > 48In ( Rct + 2RL + Rt ) In Unit In = Arus rated sekunder CT line ( 5A or 1A ) Rct = Tahanan belitan sekunder dari CT line RL = Tahanan lead tunggal dari CT line ke Relai Rt = Tahanan efektip dari interposing CT yang digunakan X/R = nilai maksimum dari rasio reaktansi / tahanan primer sistem In = Nilai maksimum dari arus gangguan yang lewat. IBAA
15
CIRI CIRI CT UNTUK METER
# TELITI UNTUK DAERAH KERJA 5 – 120 % In # CEPAT JENUH CIRI CT UNTUK PROTEKSI # KELAS KETELITIAN RELATIP RENDAH PADA ARUS PENGENAL ( RATED ) # KEJENUHANNYA TINGGI IBAA
16
PERLU DIPERHATIKAN # SALAH SATU SISI SEKUNDER HARUS DIBUMIKAN
Tujuannya kalau terjadi tembus antara tegangan tinggi dan sisi sekunder maka tegngan sisi sekunder akan naik ( merusak peralatan sisi sekunder ) # RANGKAIAN SEKUNDER TIDAK BOLEH TERBUKA Fluks akan menjadi besar - tegangan sekuder naik - terjadi kejenuhan pada inti akan panas Oleh karena itu rangkaian sekunder tidak boleh dipasang fuse / MCB . IBAA
17
TRANSFORMATOR TEGANGAN POTENTIAL TRANSFORMER ( PT )
IBAA
18
Fungsi Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur / diproteksi dengan alat ukurnya atau proteksinya. IBAA
19
Jenis trafo Tegangan Trafo Tegangan dengan inti besi seperti transformator biasa umum nya untuk tegangan rendah sampai tegangan tingi. Trafo tegangan dengan kapasitor,disadap pada tegangan menengah, kemudian diturunkan dengan transformator ke tegangan rendah,umum nya digunakan pada tegangan tinggi dan ektra tinggi ( Capasitive Voltage Transformer = CVT ) IBAA
20
Konstruksi Trafo tegangan dengan inti besi dan CVT
IBAA
21
Penandaan. Dipasang antara fasa dan fasa dengan pengenal :
/ 100 V Dipasang antara fasa dengan tanah dengan pengenal : P1 P1 P2 Tegangan sekunder berdasarkan standar P2 S1 S1 S2 S2 IBAA
22
Trafo tegangan dengan 2 pengenal sekunder
Dua buah rangkaian sekunder yang dapat mempunyai karakteristk yang berbeda. P1 P2 Penandaan : Primer P1 dan P2 Sekunder ; pertama 1S1 – 1S2 untuk pengukuran kedua 2S1 – 2S2 untuk proteksi Masing masing sekunder dapat mempunyai kelas ataupun beban ( burden ) yang sama atau berbeda, 1S1 1S2 1S2 2S2 IBAA
23
Klas ketelitian dan Beban ( burden )
Contoh : Beban pengenal 100VA , dan klas 1,0 untuk proteksi Beban pengenal 100VA , dan klas 0,2 untuk meter CVT ini mempunyai 2 sekunder dapat dibebani 100VA, dengan klas ketelitian masing masing 1,0 dan 0,2 . Kapasitas termal 1000 VA Trafo tegangan ini dapat berfungsi seperti transformer biasa dengan kapasitas 1000 VA tanpa melihat kesalahan nya IBAA
24
KLAS KETELITIAN ( IEC 186/1987 )
Ada dua macam kesalahan yaitu : Kesalahan Perbandingan Kesalahan sudut Pergeseran sudut sisi sekunder kurang lebih 180 derajat. Standar klas ketelitian : 0,1 – 0,2 – 0,5 – 1,0 – 3,0 . IBAA
25
Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut % Kesalahan rasio
Tabel 1 % Kesalahan rasio tegangan Pergeseran sudut ( menit ) 0,1 5 0,2 10 0,5 20 1,0 40 3,0 - Klas Untuk setiap tegangan dari 80% sampai 120% tegangan pengenal dengan beban 25% sampai 100% beban pengenal pada faktor daya 0,8 tertinggal. IBAA
26
- Batas kesalahan tegangan dan pergeseran sudut untuk proteksi Klas
Tabel 2 Klas % Kesalahan rasio tegangan Pergeseran sudut ( menit ) 3P 0,1 5 6P 3,0 - Pada frekuensi pengenal dari 5% tegangan pengenal sampai tegangan pengenal kali faktor tegangan pengenal ( 1,2 – 1,5 – 1,9 ) dengan faktor daya 0,8 tertinggal. Pada 2% tegangan pengenal dengan beban antara 25% dan 100% beban pengenal pada faktor kerja 0,8 tertinggal . Batas kesalahannya 2 kali tabel diatas. IBAA
27
Beban ( Burden ) Beban trafo tegangan menunjukan kemampuan beban yang disambung pada trafo tegangan termasuk kawat kawat penghubung sehingga karakteristik nya tetap memenuhi klas nya . IBAA
28
Khusus untuk CVT C tidak murni
Untuk CVT merupakan kapasitor seri dengan demikian ditentukan besarnya kapasitor. Contoh ; CVT dari ABB type CPN 170 C = pF Faktor rugi dielektrik Kapasitor umumnya tidak murni C tetapi ada rugi rugi yang dinyatakan dengan tangen Contoh : CVT,dari ABB type CPN 170,tg delta 0,25% C tidak murni C C R R IBAA
29
Hal hal yang perlu diperhatikan
Salah satu sisi sekunder harus ditanahkan tujuannya kalau terjadi tegangan tembus antara tegangan tinggi dan sisi tegangan sekunder , tegangan peralatan tidak naik. Rangkaian sekunder harus dipasang sekring atau MCB sedekat mungkin dengan terminal sekunder. Rangkaian sekunder harus terbuka bila tidak digunakan. IBAA
30
IBAA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.