Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Guna Praktis PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
Agus Purwadianto & Siswandi Sudiono
2
CARA MATI TAK DPT DITENTUKAN TIDAK WAJAR WAJAR Pembunuhan Bunuh diri
Kecelakaan Sakit Tua
3
PENANGANAN UMUM MEDIKO-LEGAL hak dan kewajiban dokter sanksi
TANATOLOGI TKP IDENTITAS
4
KHUSUS TRAUMA TOKSIK ASFIKSIA LAMA RAWAT PENYULIT RUJUKAN
5
“legal cause =PROXIMATE CAUSE”
CONTRIBUTING, TRIGGER FACTORS andil dokter/terapi/iatrogenik; andil korban/pasien CAUSA FINAL CAUSA AWAL PREDISPOSING FACTORS = alamiah “legal cause =PROXIMATE CAUSE”
6
C.O.D PASTI atau tak bisa ditentukan
PD M.O.D REKONSTRUKSI
7
kesimpulan VeR ( hsl PL + PD )
Identifikasi Ada / tidak trauma COD + MOD Hasil penunjang rekonstruksi “orientasi konsumen”, “pembahasan kasus pd presentasi kasus”/”literature heavy”
8
DIMANA LETAK NYAWA ???
9
S S P SIRKULASI RESPIRASI LETAK NYAWA : Mati : berhenti
10
MATI OTAK & MBO TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00 9.00 klinis
FATWA IDI BT OTAK MATI OTAK & MBO OTAK KLINIS
11
MATI DLM BTK ‘TITIK’ TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00 9.00
klinis BT OTAK FATWA IDI
12
Syarat melepas alat bantu hidup
MATI DLM BTK ‘TITIK’ TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00 9.00 klinis Kenapa bukan Mati Otak ? Syarat melepas alat bantu hidup
13
MATI DLM BTK ‘PROSES’ TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00 9.00
klinis
14
Single parent – donor organ
MATI DLM BTK ‘PROSES’ TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00 9.00 klinis Transplantasi organ Single parent – donor organ
15
PERISTIWA KEJAHATAN A L I B I
16
PERKIRAAN SAAT MATI (1) SAAT SEMPAT MSH HIDUP TUSUK TEMPUS DELICTI
TANATOLOGI seluler 7.00 9.00 klinis POSTMORTAL INTRA VITALITAS PERKIRAAN SAAT MATI (1)
17
TANATOLOGI Thanatos : berhubungan dengan kematian Logos : ilmu BATASAN
Bagian dari IKF yang mempelajari tentang mati dan perubahan yang terjadi setelah mati serta faktor yang mempengaruhi NYA
18
TANDA AWAL MATI DI RS SAAT MEREGANG NYAWA AKTOR INSTAN STRESSOR MHS FK
seluler 7.00 9.00 klinis TANDA AWAL MATI DI RS
19
CRASH INJURY SAAT BERSAMAAN TEMPUS DELICTI TANATOLOGI seluler 7.00
9.00 klinis POSTMORTAL CRASH INJURY
20
PERUBAHAN PADA MAYAT Terjadi sesuai dengan perjalanan waktu sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan saat mati - Perubahan dini - perubahan lanjut
21
Perubahan Dini Tonus otot hilang dan relaksasi (fase relaksasi primer)
SEMEN KELUAR, FESES KELUAR “PENDATARAN” Nafas Berhenti Sirkulasi darah berhenti Kulit pucat Segmentasi pembuluh darah retina Kornea mengering
22
PERUBAHAN LANJUT Lebam Mayat Kaku Mayat Pembusukan Lilin Mayat
Penurunan Suhu (Dingin Mayat) Lebam Mayat Kaku Mayat Pembusukan Lilin Mayat Mumifikasi
23
LEBAM MAYAT LEBAM BEBAS LEBAM AKIBAT PENEKANAN
24
Perubahan Lanjut LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS)
( Tanda Pasti Kematian) LEBAM MAYAT (LIVOR MORTIS) Terjadi akibat proses gravitasi setelah sirkulasi berhenti menit PM : mulai tampak ½ - (8-12) jam PM : hilang pada penekanan >(8-12 jam) PM : menetap
25
JAJAS JERAT/PENJERATAN
26
JAJAS JERAT/GANTUNG
27
KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)
Terjadi sesuai dengan teori ATP 2 jam PM : mulai dapat ditemukan 2 - (8-12) jam PM : mudah dilawan (8-12) - 24 jam PM : lengkap sukar dilawan >24 jam PM : mulai menghilang (fase relaksasi sekunder) Faktor yang berpengaruh - suhu keliling, kelembaban - bentuk tubuh, aktivitas fisik sebelum mati, penyakit , dll
28
Kaku mayat Lebam mayat LEBAM & KAKU MAYAT SAAT TUSUK TEMPUS DELICTI
TANATOLOGI Lebam mayat 9.20 11.00 7.00 9.00 klinis POSTMORTAL INTRA VITALITAS LEBAM & KAKU MAYAT
29
PENURUNAN SUHU TUBUH (ALGOR MORTIS)
Terjadi akibat radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksi fenomena necrofilia º C Jam Dipengaruhi oleh banyak sekali faktor Di Indonesia , belum ada standar kurva penurunan suhu mayat
30
PEMBUSUKAN (DECOMPOSITION, PUTREFACTION)
Terjadi akibat degradasi jaringan oleh proses autolisis dan kerja bakteri, terutama C. welchii 24 jam PM : mulai tampak warna kehijauan di daerah caecum jam PM : tampak gelembung pada kulit, bau busuk Pugilistic Attitude Prostat & Uterus non gravid paling bertahan Akhirnya tinggal kerangka, gigi dan rambut
31
PEMBUSUKAN VESIKEL BULLA
32
PEMBUSUKAN LARVA LALAT
33
PEMBUSUKAN (DECOMPOSITION, PUTREFACTION)
Faktor-faktor yang mempengaruhi : air Udara media (rumus Casper; udara : air : tanah = 8:4:1) suhu keliling (suhu optimum) gemuk / kurus bakteri pembusuk penyakit infeksi luka terbuka
34
Perubahan perubahan lain
Perubahan pada Mata Kekeruhan kornea yang menetap 6 jam PM : mulai terjadi jam PM : keruh * Kadar Kalium dalam Vitreous humor Peningkatan kadar sesuai dengan perja- lanan waktu * Perubahan pada LCS dan Darah Hasilnya tidak konsisten
35
Perubahan lain untuk perkiraan saat kematian
* Pengosongan Lambung Waktu pengosongan lambung sangat bervariasi * Pertumbuhan Rambut Kecepatan tumbuh rata-rata 0,4 mm/hari * Pertumbuhan Kuku Kecepatan tumbuh rata-rata 0,1 mm/hari * Pemeriksaan Larva Lalat (Entomologi Forensik) Masing-masing spesies lalat mempunyai waktu siklus telur-larva-kepompong-lalat tertentu
36
KESIMPULAN SAAT KEMATIAN NIRPASTI krn PERKIRAANnya DALAM KISARAN WAKTU (Range) KIAN CEPAT DITEMUKAN KISARAN WAKTU KIAN SEMPIT GUNA PRAKTIS TANATOLOGI : alibi, TRANSPLANTASI, SKM mati, IBADAH, AKTOR, KONSULTAN, KONSELING REMAJA.
37
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.