Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNico Sidik Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Tatik Oktaviani S. X IPA 6 SMAN 8 Pekanbaru
K3 Penjual Sandwich Tatik Oktaviani S. X IPA 6 SMAN 8 Pekanbaru
2
Latar Belakang Sandwich atau roti lapis adalah makanan berupa dua potong roti yang menjepit daging, sayuran, keju atau berbagai teman makan roti dan biasanya diberi bumbu atau saus sehingga rasanya menjadi lebih enak. Berbagai jenis roti bisa digunakan untuk sandwich dan bergantung pada isi, permukaan roti biasanya dioles sedikit mayones, mentega, margarin atau minyak zaitun yang berfungsi sebagai perekat dan penambah aroma. Di negara dengan penduduk yang bukan pemakan nasi, sandwich biasanya dibawa ke sekolah atau ke kantor di dalam kotak yang disebut lunchbox atau di dalam kantong kertas berwarna coklat yang disebut brown bag (sandwich bag) untuk dinikmati sebagai makan siang. Sandwich juga dibawa sebagai makanan praktis sewaktu piknik, mendaki gunung atau sekadar jalan-jalan. Di rumah, sandwich dinikmati sebagai cemilan atau pelengkap makanan utama. Jika dimakan di rumah sebagai makanan utama, sandwich biasanya ditemani makanan pendamping seperti sup (soup-and-sandwich), selada (salad-and-sandwich), keripik kentang, kentang goreng, asinan ketimun), atau selada kol.
3
Tujuan Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada penjual sandwich
4
Manfaat Penelitian Bagi Penulis Bagi Penjual
Menjadi referensi tentang potensi bahaya kecelakaan kerja Mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja Bagi Penulis Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko Sebagai referensi aplikasi Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Penjual Sandwich
5
Tepat pengocokan telor yang digunakan untuk mengocok telor di gunkan secara berulang tanpa di cuci setelah di gunakan
6
Bubu masakan di biarkan terbuka belama-lama hal tersebut membuat bumbu masakan itu terkena paparan polusi udara
7
Roti langsung diletakkan tampa ada alas seperti tissue atau piring, tanpa kita sadari roti telah tertempel ratusan kuman yang tidak kita lihat dengan kasat mata
8
Sampah kulit sayuran tidak langsung di buang malahan diletak kan dekat roti
9
Sayuran tidak langsung di simpan malahan sayuran tersebut diletakkan dekat kain lap yag sudah kotor
10
Kaleng yang masih berisi susu ini dibiarkan terbuka dalam jangka waktu yang lama sehingga di hinggapi lalat
11
Itu adalah tepat ceres yang di biarkan terbuka berlama-lama
12
Penjual tidak menggunakan alas tangan untuk memasak
13
Tempat memasak yang panas di biarkan terbuka
14
Peletakan tabung LPG kurang tepat
15
ANALISA RISIKO 1) Daftar kemungkinan terjadinya jenis bahaya, risiko, dan
No Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi 1 Bahaya potensial fisik : 1) Panas matahai kulit Panas, pembesaran pori-pori 2 Bahaya potensial biologi: 2) Bakteri infeksi Sakit perut 3 Bahaya potensial ergonomic: 3) Berdiri terlalu lama waktu berjualan Musculoskeletal Lumbago pain, kaki pegal 4 Bahaya potensial psikososial 4) Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Stamina badan Mialgia, loss concentration.
16
ANALISA RISIKO 2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) Tidak ada pengaruh (2) Pengaruh sangat ringan Pengaruh ringan Panas matahai (6) (4) Pengaruh serius Berdiri terlalu lama waktu berjualan (14) Bakteri (16)
17
EVALUASI RISIKO Prioritas Risiko dan tafsirannya
No. HAZARD SKOR TAFSIRAN 1 bakteri 18 Sangat mungkin terjadi Pengaruh serius 2 Suhu panas dari tempat memasak 10 Mungkin terjadi Pengaruh Ringan 3 Berdiri terlalu lama waktu berjualan
18
Penutup Pengelolaan K3 di tempat jualan penting artinya untuk meningkatkan lingkungan kerja agar aman, sehat dan nyaman baik bagi penjual dan pembeli Upaya K3 di tempat penjual sandwich menyangkut alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.