Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HAMA, PENYAKIT DAN GULMA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HAMA, PENYAKIT DAN GULMA"— Transcript presentasi:

1 HAMA, PENYAKIT DAN GULMA
SILVY ENDI CRISTINA ( ) SUCI SURYA DEWI ( ) TOTOK ISWANTO ( ) WILDAN AL HUSAIN ( )

2 HAMA PENGERTIAN FILUM ASCHELMINTHES FILUM MOLLUSCA FILUM CHORDATA
FILUM ARTHOPODA PENGENDALIAN HAMA

3 PENGERTIAN Hama merupakan semua binatang yang mengganggu dan merugikan manusia. Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.

4 FILUM ASCHELMINTHES Anggota yang sering berpotensi sebagai hama adalah nematoda. Ciri-ciri hama ciri - ciri anggota klas Nematoda tersebut antara lain adalah : Tubuh tidak bersegmen (tidak beruas) Bilateral simetris (setungkup) dan tidak memiliki alat gerak Tubuh terbungkus oleh kutikula dan bersifat transparan

5 FILUM MOLLUSCA Dari ini yang berperan sebagai hama adalah Achatina fulica Bowd atau bekicot, Pomacea ensularis canaliculata (keong emas). Binatang tersebut memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkok (shell) yang keras. Pada bagian anterior dijumpai dua pasang antene yang masing-masing ujungnya terdapat mata. Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut yang dilengkapi dengan gigi parut (radula). .Bekicot aktif pada malam hari serta hidup baik pada kelembaban tinggi. Pada siang hari biasanya bersembunyi pada tempat-tempat terlindung

6 FILUM CHORDATA Keluarga Bajing (fam. Sciuridae)
banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman kelapa dan beberapa tanaman buah. Keluarga tikus (fam. Muridae) Tikus rumah Tikus pohon Tikus sawah

7 FILUM ARTHOPODA Klas Arachnida
Tubuh terbagi atas dua daerah (region), yaitu cephalothorax (gabungan caput dan thorax) dan abdomen. Tidak memiliki antene dan mata facet. Kaki empat pasang dan beruas - ruas. tipe mulut penusuk dan pengisap Contoh: tungau

8 Klas Insekta (Hexapoda /serangga) Tubuh terdiri atas ruas - ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga daerah, yaitu caput, thorax dan abdomen. Kaki tiga pasang, pada thorax. Antene satu pasang. biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya sepasang ata bahkan tidak bersayap sama sekali.

9 Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang. Sayap belakang membranus. dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. mulutnya bertipe penggigit dan penguyah Metamorfose sederhan(paurometabola) Contoh: Kecoa (Periplaneta sp.) Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)

10 Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Memiliki sepasang antene, Tipe alat mulut pencucuk pengisap Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) contoh: Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.) Kepik hijau (Nezara viridula L)

11 Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Sayap depan memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. Alat mulut bertipe pencucuk pengisap. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) Contoh: Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.) Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).

12 Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan. Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) Beberapa contoh anggotanya adalah : Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L) Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr) Kumbang buas (predator) Coccinella sp.

13 Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik - sisik yang berwarna - warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) Beberapa jenisnya antara lain : Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk) Kupu gajah (Attacus atlas L) Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)

14 Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet. Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat- pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap Metamorfosenya sempurna (holometabola) Beberapa contoh anggotanya adalah : lalat buah (Dacus spp.) lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F) lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).

15 Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit- pengisap Metamorfose sempurna (Holometabola) Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah : Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu / padi).

16 Ordo Odonata (bangsa capung / kinjeng)
Sayap dua pasang dan bersifat membranus. pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar. Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.

17 PENGENDALIAN HAMA Menggunakan varietas tahan Metode kultur teknis
Metode atau cara hayati (biologis) Metode genetic Metode dengan menggunakan pestisida

18 PENYAKIT DEFINISI PENYEBAB PENYAKIT GEJALA PENYAKIT PENGENDALIAN

19 DEFINISI Penyakit adalah setiap penyimpangan dari pada suatu tumbuhan, baik organ-organ tumbuhan maupun bagian tumbuhan, termasuk terhenti dan terganggunya jalan dari fungsi-fungsi vital atau terjadi penyimpangan dari keadaan normal yang mempunyai akibat yang merugikan baginya. Penyakit pada tanaman adalah suatu penyimpangan yang cukup tegas, tetap atau permanen dari pertumbuhan dan struktur yang normal pada tanaman hingga menimbulkan gejala yang dapat dilihat, yang merugikan terhadap mutu dan menurunkan nilai ekonomis tanaman tersebut.

20 PENYEBAB PENYAKIT Jamur Bakteri Mikoplasma
Penyebab penyakit nonbiotis Penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan abiotis yang tak cocok terutama kesalahan memilih syarat tumbuh untuk tanaman yang diusahakan antara lain: Unsur iklim yang tidak cocok Faktor tanah yang tidak cocok Faktor kesalahan kultur teknik Penyebab penyakit biotis (parasit atau pathogen) Jamur Bakteri Mikoplasma Tumbuhan tingkat tinggi parasit  Nematoda

21 GEJALA PENYAKIT Jamur nekrosis lokal atau nekrosis umum
hyperplasia (pertumbuhan lebih) bagian tumbuhan atau keseluruhan tumbuhan). Contoh : penyakit hawar daun pada kentang (disebabkan jamur Phitophthora infestans), penyakit embun palsu pada tanamaan anggur (disebabkan jamur Plasmopara viticola) dan busuk lunak pada ubi jalar (disebabkan jamur Rhizopus stolonifer) 

22 Bakteri Busuk basah Bercak daun Blight (lodoh) Bengkak (puru) bakteri Contoh penyakit karena bakteri : bercak pada kubis (disebabkan bakteri Xantomonas campestris), busuk lunak pada wortel (disebabkan bakteri Erwinia carotovora)

23 Virus laju pertumbuhan dari tanaman yang menyebabkan pengkerdilan, penurunan hasil dan memperpendek umur tanaman. Mozaik. Bercak cincin Nematoda munculnya gejala pada akar dan juga pada bagian tumbuhan diatas permukaan tanah. Gejala pada akar terlihat seperti puru akar, luka akar, akar bercabang lebih lebat dan akar membusuk apabila disertai oleh bakteri dan virus.

24 PENGENDALIAN PENYAKIT
Jamur Menggunakan benih atau bahan perbanyakan yang bebas pathogen Membuang atau menhancurkan bagian yang terserang pathogen Menghancurkan tumbuhan inang utama atau inang penggilir pathogen Menggunakan alat atau wadah yang bersih Membuat draenase lahan dan aerasi tumbuhan Pergiliran tanaman Menggunakan varietas yang tahan, Bakteri Menanam biji atau tumbuhan yang sehat Melakukan sanitasi Membuang atau membakar bagian yang terinfeksi Penggunaan varietas tahan penyakit Pengaturan cara bercocok tanam

25 Penggunaan bahan tanam yang bebas virus
Nematoda Pengendalian melalui kultur teknis (rotasi tanaman. Sanitasi dan penggenangan) Pengendalian hayati melalui varietas tahan. Pengendalian secara fisik dengan panas (mencelupkan bahan tanam kedelam air panas dengan suhu sekitar 50ᵒC selama 30 menit) Pengendalian secara kimia (nematosida) Virus Menjaga agar virus tidak masuk (dengan karantina, pengawasan dan sertifikasi) Penggunaan bahan tanam yang bebas virus Apabila berada didalam tumbuhan, beberapa jenis virus dapat diinaktivasi dengan panas.

26 GULMA   DEFINISI PENGGOLONGAN GULMA MANFAAT KERUGIAN GULMA

27 DEFINISI Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Gulma adalah tumbuhan tingkat tinggi yang tidak diinginkan untuk tumbuh atau hidup pada suatu tempat, sesuatu waktu atau periode, serta pada suatu keadaan tertentu pula yang bersifat atau berdampak merugikan pada umat manusia bail langsung atau pun tidak langsung.

28 PENGGOLONGAN GULMA Berdasarkan botani dan morfologinya:
Kelompok gulma rumput- rumputan (Graminae) Kelompok gulma keluarga teki-tekian (Cyperaceae) Kelompok gulma berdaun lebar Kelompok gulma kelurga paku-pakuan (filicinea)

29 Berdasarkan umur: Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds)
Gulma dua tahun (biennial weeds) Gulma tahunan (perennial weeds)

30 Berdasarkan cara berkembangbiaknya
Simple perennial gulma yang sebenarnya hanya berkembang biak dengan biji, akan tetapi apabila bagian tubuhnya terpotong maka potongannya akan dapat tumbuh menjadi individu baru. Creeping perennial gulma yang dapat berkembang biak dengan akar yang menjalar (root creeping), batang yang menjalar di atas tanah (stolon) atau batang yang menjalar di dalam tanah (rhizoma).

31 Berdasarkan habitatnya
Gulma darat (terrestial weeds) Gulma air (aquatic weeds)

32 Berdasarkan tempat tumbuhnya
Terdapat di tanah sawah, Terdapat di tanah kering atau tegalan, Terdapat di tanah perkebunan besar,

33 Berdasarkan sistematikanya
Monocotyledoneae, gulma berakar serabut, susunan tulang daun sejajar atau melengkung, jumlah bagian-bagian bunga tiga atau kelipatannya, dan biji berkeping satu.. Dicotyledoneae, gulma berakar tunggang, susunan tulang daun menyirip atau menjari, jumlah bagian- bagian bunga 4 atau 5 atau kelipatannya, dan biji berkeping dua.. Pteridophyta, berkembang biak secara generatif dengan spora.

34 Berdasarkam asalnya gulma
Gulma obligat (obligate weeds) gulma yang tidak pernah dijumpai hidup secara liar dan hanya dapat tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Gulma fakultatif (facultative weeds) gulma yang tumbuh secara liar dan dapat pula tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia.

35 Berdasarkan parasit atau tidaknya
Gulma non parasit, Gulma parasit,

36 MANFAAT DAN KERUGIAN GULMA
MANFAAT GULMA dapat mengurangi terjadinya erosi permukaan tanah, longsornya tanah yang berpotografi miring. dapat menambah sumber bahan organic dapat dijadikan sebagai inang umpan bagi hama atau penyakit untuk membantu dan mengatur suhu, sumber air, kelembaban tanah dan wilayah yang serasi bagi perakaran tanaman tersebut. mencegah kerusakan tanah oleh cahaya matahari yang langsung dan keras, begitu juga dengan curah hujan.  KERUGIAN GULMA Menambah biaya pengendalian Menurunkan kuantitas dan kualitas hasil Mengganggu langkah-langkah budidaya, baik bertanam sampai panen. Membantu dan mendorong serta memberikan kesempatan bagi jasad pengganggu lainnya terhadap pertanian.

37 PENGENDALIAN GULMA Preventif atau pencegahan
Mekanis (mematikan secara langsung) Biologis atau hayati Kimia atau herbisida (hal yang harus di perhatikan Tepat mutu, Tepat waktu, Tepat sasaran, Tepat takaran, Tepat konsentrasi, Tepat cara aplikasinya


Download ppt "HAMA, PENYAKIT DAN GULMA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google