Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehMichel Muhammad Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
ENTREPREUNERSHIP KOESNOTO SOEPRANIANONDO
2
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN Lulusan SMA umumnya sudah mulai mencari dan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi yang mereka minati Tidak sedikit biaya dan energi telah dikeluarkan untuk mempersiapkan diri menyambut tes masuk PT Namun……. Masalahnya kemudian seberapa jauh mereka yang nanti berhasil masuk ke bangku kuliah dapat dijamin setelah lulus bakal mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang mereka cita-citakan BAB I PENDAHULUAN
3
Problem pengangguran kita kian membukit !!! Hasl pendataan terbaru BPS melaporkan di tingkat nasional angka pengangguran mencapai 10,01 juta orang pada Agustus 2007 (angka pengangguran berkurang sebesar 8,42% dibanding Agustus 2006 yang besarnya 10,93 juta jiwa atau 10,2%). Jumlah sarjana menganggur melonjak drastis 183.629 orang pada 2006 menjadi 409.890 orang pada 2007. ditambah pemegang gelar Diploma I,II dan III yang menganggur pada 2007 lebih dari 740.000 orang. Dirjen pendidikan tinggi (05/02/2009) menyatakan saat ini di Indonesia ada 740.206 sarjana yang menganggur. Mereka tidak bekerja karena kompetensi tidak sesuai, lulusan yang tidak terserap, memilih untuk tidak bekerja atau mahasiswa lulusan dari program studi yang sudah jenuh. Pertumbuhan ekonomi tahun 2007 menurut Bank Indonesia diprediksi mencapai 6,3% Berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan bagi 1,5 juta orang dan mengurangi kemiskinan.
4
Sementara itu angkatan kerja baru mencapai 2,5 juta orang / tahun Artinya : masih lahir sejuta pengangguran baru Menurut BPS th 2006 jumlah pengangguran tercatat sebanyak 12 juta orang Tetapi ironisnya jumlah sarjana yang menganggur justru melonjak drastis, jika 2006 tercatat hanya 183.629 sarjana yang menganggur, pada 2007 jumlahnya naik menjadi 409.890 orang (Kompas,6 Februari 2008) Harap diingat ini belum termasuk 1,4 juta sarjana yang setengah pengangguran karena bekerja kurang dari 35 jam/minggu
5
Setiap tahun Perguruan Tinggi menghasilkan 300.000 sarjana Daya serap lapangan kerja jauh di bawah supply dari mesin produksi Perguruan Tinggi. Seperti 2007, over supply mencapai 740.000 lulusan yang otomatis menjadi pengangguran baru. Angka itu cenderung naik pesat dari waktu ke waktu. Dalam kurun 6 bulan, dari Agustus 2006 s/d Februari 2007, pengangguran S1 naik 66.578 orang atau 9,8%. Dalam setahun bisa menjadi 20%. Indonesia mengalami masa sulit dengan depresiasi nilai Rupiah terhadap USD. Berdasarkan data dari BI sepanjang 2008 Rupiah masih 9.000 hingga akhir Oktober 2008. menjadi Rp.11.000 – Rp.12.000 pada awal 2009. efeknya, Produk impor pasti segera naik dampak lain adalah ancaman pengangguran. ILO memperkirakan akhir 2009 akan terjadi pengangguran tenaga kerja tingkat dunia sekitar 20 juta. Krisis yang berlanjut akan meningkatkan pengangguran di atas 200 juta (sektor konstruksi, real estate, jasa keuangan, otomotif, dll.
6
740.206 penganggur lulusan Perguruan Tinggi (Feb 2007) (Sumber berita: Kompas, tanggal 6 Februari 2008 halaman 12)
7
PENGANGGURAN TERDIDIK Tahun 2005/06 terdapat 323.902 lulusan Perguruan Tinggi. Tahun 2005/06 terdapat 323.902 lulusan Perguruan Tinggi. Dalam waktu 6 bulan (8/2006 – 2/2007) penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88%). Dalam waktu 6 bulan (8/2006 – 2/2007) penganggur terdidik naik sebesar 66.578 orang (9,88%). Penganggur terdidik setengah menganggur pada Februari 2007 sejumlah 1,4 juta, naik sekitar 26% dibandingkan pada Februari 2006. Penganggur terdidik setengah menganggur pada Februari 2007 sejumlah 1,4 juta, naik sekitar 26% dibandingkan pada Februari 2006.
8
Krisis ekonomi mengakibatkan situasi yang tidak menguntungkan bagi Krisis ekonomi mengakibatkan situasi yang tidak menguntungkan bagi Entrepreneur, yaitu : sulit mencari dana, resiko bisnis lebih tinggi, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk BEP. Krisis ekonomi memberi peluang untuk memulai bisnis baru, karena: lebih mudah memperoleh karyawan baru yang andal dengan biaya relatif lebih ekonomis, memperkecil turnover karyawan, persaingan menyusut baik dari sisi intensitas maupun kuantitas. Krisis ekonomi memberi peluang untuk memulai bisnis baru, karena: lebih mudah memperoleh karyawan baru yang andal dengan biaya relatif lebih ekonomis, memperkecil turnover karyawan, persaingan menyusut baik dari sisi intensitas maupun kuantitas. Dalam situasi krisis, konsumen tetap akan melanjutkan konsumsinya, konsumen akan mengubah perilaku konsumsinya dengan mempertimbangkan 4 faktor yaitu:1.) harga, dengan membeli produk yang lebih murah,2.) kuantitas, membeli produk dalam jumlah lebih sedikit, 3.) kualitas, a. kualitas lebih rendah karena harga lebih murah dan tidak tahan lama, b. kulaitas terbaik namun lebih tahan lama dengan harga lebih tinggi dan 4.) gaya hidup, dengan mengubah gaya konsumsi misalnya do it yourself (melakukan sendiri ganti oli mesin) Dalam situasi krisis, konsumen tetap akan melanjutkan konsumsinya, konsumen akan mengubah perilaku konsumsinya dengan mempertimbangkan 4 faktor yaitu:1.) harga, dengan membeli produk yang lebih murah,2.) kuantitas, membeli produk dalam jumlah lebih sedikit, 3.) kualitas, a. kualitas lebih rendah karena harga lebih murah dan tidak tahan lama, b. kulaitas terbaik namun lebih tahan lama dengan harga lebih tinggi dan 4.) gaya hidup, dengan mengubah gaya konsumsi misalnya do it yourself (melakukan sendiri ganti oli mesin) Karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan dan memahami perilaku konsumen pada masa krisis Karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan dan memahami perilaku konsumen pada masa krisis Orang Indonesia akan hebat kalau memiliki jiwa entrepreneurship karena hanya itu yang bisa menjawab untuk kemajuan negeri ini. Orang Indonesia akan hebat kalau memiliki jiwa entrepreneurship karena hanya itu yang bisa menjawab untuk kemajuan negeri ini.
9
Jumlah pengangguran di Indonesia belum juga beringsut turun Di Jawa Timur,misalnya rata-rata per tahun diperkirakan ada 600.000 angkatan kerja baru tetapi ironisnya hanya 20-30% saja yang terserap di sektor formal sedangkan sisanya terpaksa bekerja di sektor informal atau bahkan sama sekali tidak bekerja Namun… Menko Perekonomian (Budiono) menargetkan angka pengangguran bisa ditekan hingga 5% pada tahun 2009
10
Angka kemiskinan di Surabaya Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya TahunJumlahAnggaran 2005111.233KK 377.832 Jiwa Rp 150M 2006113.129KK 379.269 Jiwa Rp 188M 2007126.724KK 431.331 Jiwa Rp229M
11
Bank Dunia melansir bahwa kemiskinan di Indonesia tahun 2007 mencapai 49% dari total penduduk dan 60% masyarakat Indonesia hidup dengan gizi buruk. Dari jumlah penduduk 230 juta pengangguran terbuka mencapai 10,6% (12,7 Juta) dan setengah pengangguran 3,25% (38,3 Juta). Setiap penambahan 1% pertumbuhan ekonomi nasional di jaman reformasi hanya mampu menyerap tenaga kerja baru sekitar 50 ribu angkatan kerja. Target pemerintah yang disusun pada tahun 2007-2009 yang akan mencetak pertumbuhan ekonomi sampai 7% tidak akan mampu menyelesaikan persoalan pengangguran dan kemiskinan penduduk Indonesia secara signifikan. Tidak ada jalan lain, kecuali upaya menggalakkan berwirausaha.
12
MAU KEMANA ??? PEGAWAI NEGERI PEGAWAI SWASTA WIRA USAHA
13
Impian … Impian … Indah …! Kayalanku......
14
Dunia kerja Dunia Kerja
15
Jawa Pos - 22 Januari 2007 500 lowongan kerja dilamar oleh 110.000
17
Kugantung…masa depanku padamu !!!
18
Proses Seleksi Calon Karyawan
19
Siap Dieliminasi.....
20
KegagalanPenyesalan KesedihanPenderitaan
21
Ir. Eddy kehilangan pekerjaan karena PHK dan terpaksa menjadi Penjual Es Krim.
22
Derita TKI di Malaysia: BERUSAHA KABUR Kelangkaan Pekerjaan di Tanah Air mendorong generasi muda menjadi TKI
23
Pintu Peluang “Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun terkadang kita terlalu lama melihat dan menyesali pintu tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.