Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehUlly Iman Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Dédé Oetomo, PhD doetomo@gmail.com
2
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Surabaya, 11 Februari, 14 & 15 April 2011
3
Desain penelitian kualitatif bersifat naturalistis (wajar) karena peneliti tidak berusaha memanipulasi atau bahkan mensimulasi suasana penelitian. Hal yang dikaji adalah situasi dunia nyata sebagaimana terjadi secara wajar. Peneliti sedapat-dapatnya tidak mengusik ataupun mengontrol. Ia bersikap terbuka terhadap apa saja yang muncul. Tidak ada kendala-kendala yang telah ditentukan dari awal terhadap hasil yang diharapkan.
4
Peneliti benar-benar membenamkan dirinya di dalam rincian dan hal-hal spesifik dari data dengan tujuan menemukan kategori-kategori, dimens-dimensi, dan antarhubungan yang penting. Ia mulai dengan menjajagi persoalan- persoalan yang benar-benar terbuka, dan bukannya menguji hipotesis yang diturunkan dari teori (deduktif).
5
Gejala yang dikaji secara utuh dan menyeluruh dipahami sebagai suatu sistem kompleks yang lebih dari hanya jumlah bagian-bagiannya. Peneliti berfokus pada saling ketergantungan yang kompleks, yang direduksi secara berarti menjadi beberapa variabel terpilah serta hubungan sebab-akibat dan linear.
6
Pemerian data amat rinci dan kental. Penyelidikan dan pengajuan pertanyaan dilakukan secara mendalam. Banyak digunakan kutipan langsung untuk menjaring perspektif dan pengalaman pribadi orang.
7
Peneliti langsung berkontak dan akrab dengan orang-orang, situasi, dan gejala yang dikaji. Pengalaman dan penghayatan pribadi peneliti merupakan bagian penting dari penyelidikan, dan bersifat kritis terhadap pemahaman gejala.
8
Penelitian kualitatif amat memperhatikan proses. Peneliti berasumsi bahwa perubahan terus-menerus terjadi apakah fokusnya pada individu atau budaya secara keseluruhan.
9
Penelitian kualitatif berasumsi bahwa setiap kasus bersifat istimewa dan unik. Peringkat pertama penyelidikan mensyaratkan suatu pendekatan yang tulus dan penuh hormat, serta menjaring rinci-rinci masing-masing kasus yang tengah dikaji. Analisis lintas-kasus mengikuti dan bergantung pada kualitas masing-masing studi kasus.
10
Peneliti kualitatif meletakkan temuan- temuannya dalam konteks sosial, historis, dan temporal. Ia ragu akan kemungkinan atau kebermaknaan generalisasi melewati waktu dan ruang.
11
Penelitian kualitatif berasumsi bahwa obyektivtas penuh adalah mustahil. Namun disadari juga bahwa subyektivitas murni mengurangi kredibilitas. Si peneliti memiliki roh yang memahami dunia bersama semua kompleksitasnya, tidak berusaha membuktikan sesuatu, tidak membela sesuatu, tidak mengedepankan rencana-rencana pribadi, melainkan hanya memahami. Ia memasukkan pengalaman pribadi dan penghayatan empatis sebagai bagian dari data yang relevan, sambil mengambil posisi yang netral dan tidak menghakimi atau menilai terhadap apa-apa yang mungkin muncul.
12
Peneliti kualitatif terbuka pada kemungkinan penyesuaian penyelidikan sementara, terjadinya pendalaman pemahaman dan/atau perubahan situasi. Ia menghindarkan diri dari terperangkap ke dalam desain-desain kaku yang mengeliminasi keresponsifan. Ia menempuh jalur-jalur penemuan baru sembari mereka muncul.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.