Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengertian Dasar Signal
3
Sinyal Data Sinyal Analog Sinyal Digital
Sinyal data dalam bentuk gelombang yang sambung-menyambung (kontinu), tidak ada perubahan tiba-tiba dan mempunyai besaran, yaitu amplitudo dan frekuensi Sinyal Digital Sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
4
Sinyal Analog Sinyal analog
5
Amplitudo Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog
6
Frekuensi Jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu satu detik
7
Phase Besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu
8
Amplitudo modulation Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital
9
Frequency modulation Modulasi ini menggunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital
10
Phase modulation Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital
11
Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1
12
Digital Data Digital Transmission
Ada 2 macam cara pensinyalan yaitu: 1. Non Return to Zero 2. Return to Zero
13
Analog Data Digital Transmission
Data yang dihasilkan oleh transmitter berupa sinyal analog dan ditansmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke receiver.
14
Digital Data Analog Transmission
Sinyal data yang dihasilkan oleh transmitter berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog menuju receiver Amplitudo Shift Keying (ASK) pada sistem ini, aplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai informasi yang ada
15
Digital Data Analog Transmission
Sinyal data yang dihasilkan oleh transmitter berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog menuju receiver b. Frequency Shift Keying (FSK) Teknik ini mengubah frekuensi pembawa berdasarkan bit 1 dan bit 0
16
Digital Data Analog Transmission
Sinyal data yang dihasilkan oleh transmitter berbentuk sinyal digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog menuju receiver c. Phase Shift Keying (PSK) Fase dari gelombang pembawa diubah-ubah sesuai dengan bit 1 dan bit 0, sehingga proses modulasi ini akan dihasilkan perubahan phase
17
Analog Data Analog Transmission
Pada analog data analog transmission, data yang dihasilkan oleh transmitter dalam bentuk sinyal analog dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog ke receiver. Metode ini digunakan oleh pemancar radio
18
Statistical Time Division Multiplexing
Perbaikan gambar slide ke-32
19
Time Division Multiplexing
20
Switching Switching allows temporary connections to be established, maintained and terminated between sources and destnations
21
Statistical Time Division Multiplexing
Perbaikan gambar slide ke-32
22
Circuit Switching Switch: Membangun koneksi sirkit/fisik secara ekslusif antar dua pihak Transmisi bit dapat dilakukan melalui sirkit sinyal tsb The work to creat a signal path is done up front; a switch fabric creates a permanent & dedicated path between the source and the destination The switched dedicated circuit makes it appear to the user of the circuit as if a wire has been run directly between the communication devices.
23
Packet Switching Switching based on packet: Terdapat alamat tujuan dan panjang paket/delimeter Switch routing ke tujuan In a packet switched network, packets of data travel one at a time from the message source to the message destination A series of packet swithes pass packets among themselves as they travel from source to destination
24
Circuit Switching vs Packet Switching
25
Datagram Delivery
26
The error detection process
27
Error detection process
Sender: The transmitting and receiving devices agree on how the error check is to be calculated The transmitting device calculates and transmits the error check along with the transmitted data Receiver: Receiving device re-calculates the error check based on the received data and compares its newly calculated error check to the error check received with the data If the two error checks match, everything is fine. If the do not match, an error has occurred
28
Parity Checking (1) Simple parity checking
29
Parity Checking (2) Parity checks can miss multiple bit errors
30
Alternatives to Parity
LRC improves parity checking at the cost of extra data transmitted
31
Error detection techniques (1)
Parity (VRC) Longitudinal Redundancy Checks (LRC) Checksums Cyclic Redundancy Checks (CRC) Parity, also known as a (Vertival Redundancy Check or VRC) is the simplest error detection technique Parity works by adding an error check bit to each character.
32
Error detection techniques (2)
Longitudinal Redundancy Checks (LRC) LRC seek to overcome the weakness of simple, bit-oriented one directional party checking LRC adds a second dimension to parity Checksums Checksums are also block-oriented error detection characters added to a block of data characters A checksum is calculated by adding the decimal face values of all of the characters sent in a given data block and sending only the least significant byte of that sum The receiving modem generates its own checksum and compares the locally calculated checksum with the transmitted checksum
33
The receiving device detects the error and requests a re-transmission
Error Correction The receiving device detects the error and requests a re-transmission The sending device then retransmits the portion that contained the error
34
Flow Control To prevent buffer overflows the receiving device sends a signal to the sending device The flow control software constantly monitors the amount of free space available in buffer memory and tells the sending device to stop sending data when there is insufficient storage space When the buffer once again has room the sending device is told to resume transmitting
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.