Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN Belum diterapkannya prinsip-prinsip dasar dari perancangan tata letak fasilitas.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN Belum diterapkannya prinsip-prinsip dasar dari perancangan tata letak fasilitas."— Transcript presentasi:

1

2

3 LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN
Belum diterapkannya prinsip-prinsip dasar dari perancangan tata letak fasilitas pada UKM tersebut sehingga penataan yang dilakukan saat ini masih kurang baik. Terlihat dari terjadinya penumpukan material sisa produksi, penataan mesin tidak disesuaikan dengan aliran proses sehingga banyak terjadi aliran bolak balik, dan peletakan fasilitas yang kurang sesuai dengan fungsi ruangan yang membuat suasana kerja menjadi kurang nyaman. Selain itu masalah bentuk fisik menyebabkan keterbatasan ruang gerak sehingga suasana kerja menjadi kurang nyaman. PERUMUSAN MASALAH Masalah terdapat pada peletakan alat dan mesin pembuatan sandal yang tidak sesuai dengan aliran proses Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah menganalisis dan memperbaiki pola tata letak yang dilihat dari aliran proses yang disesuaikan dengan ruangan produksi yang ada, jarak perpindahan bahan yang paling minimal, dan pemanfaatan ruang. PEMBATASAN MASALAH Penelitian dilakukan di UKM Amorita’s yang memproduksi sandal Perbaikan tata letak dilakukan dengan menggunakan luas wilayah dan peralatan yang tersedia Selain itu perbaikan tata letak dilakukan dengan menggunakan bentuk wilayah blok TUJUAN PENULISAN Menganalisis perbaikan tata letak fasilitas produksi yang terdapat pada UKM Amorita’s dengan menggunakan area dan peralatan yang tersedia tersedia dan usulan bentuk area baru berupa blok dengan menggunakan peralatan yang tersedia.

4 Ada empat macam atau tipe tata letak yang secara klasik dan umum
* tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi * tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap * tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk * tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses. Enam tujuan dasar atau prinsip dalam tata letak pabrik, yaitu 1.integrasi secara menyeluruh dari semua faktor yang mempengaruhi proses produksi 2. perpindahan jarak yang seminimal mungkin 3.aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik 4.semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien 5.kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya 6.pengaturan tata letak harus cukup fleksibel. Berdasarkan Apple (1990), ada 5 pola aliran bahan yang umum digunakan: Pola aliran bahan garis lurus Pola aliran bahan alur zig-zag Pola aliran bahan bentuk lintasan U Pola aliran melingkar Pola aliran bahan bersudut ganjil Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi 1 6 5 2 3 4 Pola Airan Bahan Bentuk Lintasan U Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses

5 PENGOLAHAN DATA TEKNIK KONVENSIONAL TEKNIK KUALITATIF
> Prosedur penelitian diawali dengan mengidentifikasikan permasalahan yang terdapat pada tata letak fasilitas produksi yang ada pada saat ini > Menentukan tujuan penelitian yaitu menganalisis perbaikan tata letak fasilitas produksi yang terdapat pada UKM Amorita’s > Proses pengumpulan data TEKNIK KONVENSIONAL Teknik Konvensional dapat membantu menganalisis dan merancang pola aliran bahan. Untuk pengolahan data teknik konvensional batasan yang terdapat pada teknik ini, hanya digunakan untuk mengetahui urutan proses operasi dan kebutuhan mesin yang disesuaikan dengan data kapasitas produksi perhari TEKNIK KUALITATIF Teknik ini bertujuan untuk menganalisis secara ringkas beberapa kedekatan kualitatif yang dapat diterapkan untuk analisis dan perbaikan tata letak fasilitas Pemetaan yang pertama yaitu usulan dengan menggunakan bentuk area dan peralatan yang sebenarnya. Dalam proses pembuatan tata letak ini menggunakan tahapan berdasarkan tahapan menurut Tompkins (1996) Usulan tata letak pabrik yang kedua yaitu perbaikan dengan area berbentuk blok dan menggunakan peralatan yang tersedia. Pada pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak blocplan 90

6 4 5 1 2 3 7 6 TATA LETAK SEBELUM PERBAIKAN No Dari Ke Jarak (cm) 161
Rak bahan baku roll Meja pemolaan 161 2 Rak peralatan sampel 613 3 Meja Pemolaan Mesin Jahit 743.5 4 Rak bahan setengah jadi Kompor 93 5 Rak peralatan kayu open 194 6 Rak bahan baku sol 789 7 Meja Pengemasan Mesin Tekan 456 TATA LETAK SEBELUM PERBAIKAN 3 7 6

7 TEKNIK KONVENSIONAL DATA YANG DIBUTUHKAN:
Pada teknik konvensonal hanya membahas Peta Proses Operasi, lembar urutan kerja dan Peta Proses Darab. Dimana bertujuan untuk mengetahui secara lebih terperinci alur produksi dan jumlah mesin yang efesien sesui dengan kapasitas produksi perhari sebesar 277 pasang sandal/hari atau 554 sandal/hari DATA YANG DIBUTUHKAN: Kapasitas Produksi/hari = 554 sandal/hari Data Peralatan dan mesin No Nama Mesin Jumlah Ukuran (cm) p l t/d 1 Mesin Jahit 4 87 43 - 2 Mesin Tekan 56 60 3 Mesin Kompresor 73 33 Gunting 8 22 11 5 Palu 28 6 Kompor Minyak 50/30 7 Meja Pemolaan 213 92 65 Meja Pengemasan 161 Jam kerja/hari = 8 jam/hari Waktu operasi setiap kegiatan No Aktifitas Waktu Operasi (detik) Rata-Rata 1 2 3 4 5 Pembuatan pola bahan atas muka (BAM) 10 13 12 11 11.6

8 Kapasitas produksi 554 sepatu/hari
TEKNIK KONVENSIONAL (Peta Proses Darab) Informasi yang dapat didapat: jumlah mesin yang sesuai yang dibutukan untuk memenuhi Kapasitas produksi 554 sepatu/hari

9 1 2 3 TEKNIK KUALITATIF (Area yang Tersedia) Peta Hubungan Aktivitas:
Merupakan peta yang menggambarkan hubungan antara kegiatan 3

10 TEKNIK KUALITATIF (Area yang Tersedia)
REL. M. Jahit M. Tekan M. Kom presor Meja Pem olaan Meja Penge masan Rak Bahan Baku (roll) Rak Bahan Baku (sol) Rak Lem Rak Bahan 1/2 Jadi Rak Per alatan Sampel Rak Kayu Open 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 A 9, 11 4, 10 1, 6 3, 8 E 4, 6 5, 9 1, 10 I O 7, 8 3, 9 1, 3 7, 11 U 3, 7, 9, 11 3, 7, 8, 11 1, 2, 4, 5, 6, 10 3, 7, 8, 9, 11 1, 2, 4, 5, 6, 8, 10 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10 1, 4, 5, 6, 8, 10 X 2, 5 1, 4, 6, 10 Contoh: Hubungan antara mesin jahit (1) dan meja pemolaan (4) adalah E (hubungan sangat penting)

11 TEKNIK KUALITATIF (Area yang Tersedia)
TATA LETAK BAGIAN PERTAMA

12 TEKNIK KUALITATIF (Area yang Tersedia)
TATA LETAK BAGIAN KEDUA DIAGRAM PENGALOKASIAN WILAYAH

13 TEKNIK KUALITATIF (Area yang Tersedia)
No. Dari Ke Jarak (cm) 1 Rak bahan baku roll Meja pemolaan 161 2 Rak peralatan sampel 330 3 Meja Pemolaan Mesin Jahit 523 4 Rak bahan setengah jadi Kompor 104 5 Rak peralatan kayu open 95 6 Rak bahan baku sol 384 7 Meja Pengemasan Mesin Tekan 633 Peletakannya disesuaikan dengan area yang telah tersedia. Peletakan ini dilakukan sesuai dengan prinsip dasar dalam perencanaan tata letak yaitu pemanfaatan ruang dan fleksibelitas.

14 1 2 TEKNIK KUALITATIF (Area Berbentuk Blok)
Blocplan dapat menangani maksimal 18 departemen dengan memiliki 3 cara yaitu: secara kualitatif dalam bentuk diagram hubungan secara kualitatif dalam bentuk matriks aliran menentukan tipe dan jumlah komponen yang akan diproduksi Sebagai salah satu masukan dalam blocplan yaitu data mesin dan bagian produksi, luas area dan peta hubungan aktivitas. Data Ukuran Luas Area 1 2

15 3 4 TEKNIK KUALITATIF (Area Berbentuk Blok)
Pilih ”Random Layout” Bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan pengalokasian area yang telah disesuaikan dengan hubungan antara departemen yang terdapat pada peta hubungan aktivitas. 3 Pada perancangan tata letak blok untuk UKM Amorita’s dipilih area nomor 5, dimana ukuran yang dapat disesuaikan dengan luas area yang dibutuhkan yaitu 7,3235 meter x 7,3235 meter. 4

16 5 6 TEKNIK KUALITATIF (Area Berbentuk Blok)
Keluaran berupa diagram pengalokasian wilayah dan besarnya ukuran setiap departemen 6

17 Diketahui jumlah jarak pada tata letak setelah perbaikan lebih pendek dibanding dengan jarak pada tata letak sebelum perbaikan, terdapat selisih sebesar 819,5 cm sehingga dalam melakukan proses produksi semakin besar pula efesinsi kerja karena operator menghemat jarak tempuh pada perpindahan material.

18 Terdapat dua usulan perbaikan tata letak:
1. Pada perbaikan tata letak fasilitas yang pertama, yaitu Tata letak dengan menggunakan area dan peralatan yang sebenarnya hasil tata letaknya disesuaikan dengan prinsip dasar perencanaan tata letak yaitu pemanfaatan ruang dan fleksibelitas. 2. Perbaikan tata letak fasilitas yang kedua, yaitu Tata letak berbentuk blok, dilakukan perubahan pada bentuk lantai produksi tetapi tetap menggunakan mesin dan peralatan yang tersedia. Kedua usulan tersebut memiliki tipe aliran berbentuk U dengan menggunakan tipe tata letak fasilitas berdasarkan macam proses dan aliran produksi.

19 Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc. Pemilik UKM. Sandal Amorita’s: Drs. Didin Musidin


Download ppt "LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH PEMBATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN Belum diterapkannya prinsip-prinsip dasar dari perancangan tata letak fasilitas."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google