Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AUDITING 1 (PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AUDITING 1 (PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1)"— Transcript presentasi:

1 AUDITING 1 (PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1)
B. Sundari, SE., MM Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

2 Pertemuan - 1 Pendahuluan : Auditing & Profesi Akuntan Publik
Etika Profesional Tujuan Auditing Dokumentasi pemeriksaan : Bukti Audit Kertas Kerja Penerimaan Perikatan & Perencanaan Audit

3 1. Auditing & Profesi Akuntan Publik
Aditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan entitas, karena akuntan publik akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi, Atestasi : Pengertian umum : “Suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari penyataan seseorang” Pengertian sempit : “Komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggungjawab pihak lainnya”

4 Hubungan Antara Assurance, Attestation, dan Auditing
Saat ini, akuntan publik mulai melakukan jenis jasa lain yaitu jasa assurance. Definisi jasa assurance : “Jasa seorang profesional yang independen yang meningkatkan kualitas informasi untuk para pengambil keputusan” Hubungan Antara Assurance, Attestation, dan Auditing

5 Pengertian Auditing : Konrath (2002:5)  “suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan”

6 Asersi : Kriteria : Pernyataan yang tegas
Standar akuntansi keuangan di Indonesia

7 Auditing merupakan suatu proses sistematik yang terdiri atas :
Evaluasi internal control Test terhadap substantif transaksi- transaksi dan saldo. Langkah-2 utama dlm proses sistematis auditing

8 Jenis-2 Audit : Ditinjau dari sudut luasnya pemeriksaan :
General audit Special audit

9 General audit : Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yg dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik dan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia.

10 Special audit : Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yg independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yg diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yg diperiksa.

11 Jenis-2 Audit : Ditinjau dari sudut jenis pemeriksaan :
Management audit Compliance audit Internal audit Computer audit

12 Management audit Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yg telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan tsb sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

13 Compliance audit Pemeriksaan yg dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan2 dan kebijakan2 yg berlaku, baik yg ditetapkan oleh pihak intern (manajemen, dewan komisaris) perusahaan maupun pihak ekstern (pemerintah, bapepam, bank Indonesia, Dirjen Pajak, dll.)

14 Internal audit Pemeriksaan yg dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yg telah ditentukan.

15 Computer audit Pemeriksaan terhadap perusahaan yg memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing). Audit Around The Computer Audit Through The Computer

16 Apa itu Akuntan? A kuntan memiliki peran besar untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan demi terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Tidak ada proses akumulasi dan distribusi sumberdaya ekonomi yang tidak memerlukan campur tangan profesi Akuntan. Akuntan berperan disemua sektor: publik, privat, dan nirlaba. Profesi Akuntan menyebar di dalam dan di luar instansi pemerintah.

17 Apa itu Akuntan? Disektor publik, Akuntan dapat mendorong pengelolaan keuangan negara agar berjalan semakin tertib, jelas, transparan, dan semakin akuntabel. Di sektor swasta, Akuntan menyiapkan laporan keuangan yang terpercaya dan dapat diandalkan. Pemerintah pusat dan daerah, kementerian lembaga, perseroan terbatas, BUMN, BUMD, UKM dan koperasi, yayasan, ormas, serta partai politik, membutuhkan jasa akuntan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban sumber daya mereka.

18 Rute menjadi Akuntan Profesional

19 Data Penyelenggara PPA Per Agustus 2012
1. Universitas Surabaya 2. STIE YKPN 3. Universitas Brawijaya 4. Universitas Indonesia 5. Universitas Airlangga 6. Universitas Riau 7. Universitas Dipenogoro 8. Universitas Gadjah Mada 9. Universitas Sebelas Maret 10. Universitas Sumatera Utara

20 Pemutakhiran Kurikulum dan Silabus PPA tahun 2009
Kurikulum dan Silabus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) tahun 2009 telah dimutakhirkan sesuai dengan surat keputusan KERPA Nomor: KEP-45/SK/ KERPPA/IAI/IX/2008 tanggal 4 September 2008 tentang Penetapan dan Pemutakhiran Silabus dan Kurikulum PPA tahun Penyelenggaraan PPA meliputi paling sedikit 21 SKS dan paling banyak 40 SKS yang ditempuh selama 2 sampai 6 semester. Kurikulum PPA paling sedikit terdiri dari: No Mata Kuliah SKS 1 Etika Bisnis dan Profesi 3 2 Perpajakan Auditing dan Atestasi 4 Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial 5 Pasar Modal dan Manajemen Keuangan  6 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan  7 Akuntansi Manajemen dan Biaya  Jumlah 21

21 Prinsip Perilaku Profesional
2. Etika Profesional Setiap praktisi wajib mematuhi prinsip dasar etika profesi dibawah ini: Prinsip Integritas Prinsip Objektivitas Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional Prinsip Kerahasiaan Prinsip Perilaku Profesional

22 Standar Auditing : 3 + 3 + 4 Standar Umum Standar Pekerjaan Lapangan
Standar Pelaporan

23 Standar Umum Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

24 Standar Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

25 Standar Pelaporan Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

26 3. Tujuan Auditing Biasanya setahun sekali dalam RUPS para pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yg merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit, karena :

27 Mengapa diperlukan Audit?
Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Jika laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian berarti pengguna bisa yakin bahwa laporan keuangan tsb bebas dari salah saji yg material dan disajikan sesuai dengan Standar akuntansi keuangan di Indonesia. Sejak th 2001, entitas yg total assetnya diatas 25 M diwajibkan memasukkan laporan keuangan yg sudah diaudit ke Dept. Perdagangan & Perindustrian. Perusahaan yg sudah go public wajib melaporkan laporan keuangan yg sudah diaudit ke BAPEPAM paling lambat 90 hari setelah tahun buku. SPT yg didukung oleh laporan keuangan yg sudah diaudit lebih dipercaya oleh pihak pajak.

28 1. Bukti Audit Standar Pekerjaan Lapangan
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

29 Bukti audit adalah Segala informasi yang mendukung angka- angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya. Untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah dan relevan.

30 Menurut Konrath (2002) ada enam tipe bukti audit :
Physical evidence Evidence obtain through confirmation Documentary evidence Mathematical evidence Analytical evidence Hearsay evidence

31 Physical evidence Segala sesuatu yang bisa dihitung, dipelihara, diobservasi atau diinspeksi, dan terutama untuk mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan Contoh : bukti phisik yang diperoleh dari kas opname, observasi dari perhitungan phisik persediaan, pemeriksaan phisik surat berharga dan inventarisasi aktiva tetap

32 Evidence obtain through confirmation
Bukti yang diperolehnya mengenai eksistensi, kepemilikan atau penilaian langsung dari pihak ketiga diluar klien Contoh : jawaban konfirmasi piutang, utang, barang konsinyasi, surat berharga yang disimpan Biro Administrasi Efek, konfirmasi dari penasehat hukum klien

33 Documentary evidence Terdiri dari catatan2 akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi Bukti ini berkaitan dengan asersi manajemen mengenai completeness dan eksistensi, audit trail yang memungkinkan auditor melakukan tracer dan vouching atas transaksi dan kejadian dari dokumen ke buku besar, dan sebaliknya Contoh : faktur pembelian, copy faktur penjualan, journal voucher, general ledger dan sub ledger

34 Mathematical evidence
Perhitungan, perhitungan kembali (misalnya footing, cross footing dan extension dari rincian persediaan, perhitungan dan alokasi beban penyusutan, perhitungan beban bunga, laba/rugi penarikan aktiva tetap, PPh dan accruals) dan rekonsiliasi (pemeriksaan rekonsiliasi bank, rekonsiliasi saldo piutang usaha dan hutang menurut buku besar dan sub buku besar, rekonsiliasi inter company account)

35 Analytical evidence Bukti yang diperoleh melalui penelaahan analitis terhadap informasi keuangan klien. Penelaahan analitis harus dilakukan pada waktu membuat perencanaan audit, sebelum melakukan substantive test dan pada akhir pekerjaan lapangan (audit field work). Prosedur analitis bisa dilakukan dalam bentuk : Trend (horizontal) Analysis, yaitu: membandingkan angka laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan menyelidiki kenaikan/penurunan yang signifikan baik dalam jumlah rupiah maupun persentase Common Size (Vertical) Analysis Ratio Analysis, misalnya menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage dan rasio manajemen aset

36 Hearsay evidence Bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas pertanyaan yang diajukan auditor Contoh : pertanyaan auditor mengenai pengendalian intern, ada tidaknya contingent liabilities, persediaan yang bergerak lambat atau rusak, kejadian penting sesudah tanggal neraca

37 2. Kertas Kerja Merupakan semua berkas-2 yg dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan, yg berasal dari : Klien Analisis yg dibuat oleh auditor Pihak ketiga

38 Kertas kerja yg berasal dari klien :
Trial balance Bank Reconciliation Accounts Receivable Aging Schedule Final Inventory list Rincian Utang Rincian beban umum & administrasi Rincian Beban penjualan Surat pernyataan pelanggan

39 Kertas kerja – analisis yg dibuat oleh auditor :
Cash Count Sheet (berita acara kas opname) Pemahaman & evaluasi internal control, termasuk internal control questionare (ICQ) Analisis penarikan Aset Tetap Analisis mengenai cukup tidaknya cadangan kerugian piutang (allowance for bad debt) Working Balance sheet Working profit and loss Top schedule Supporting schedule Konsep audit report Management letter

40 Kertas kerja – yg diperoleh dari pihak ketiga :
Piutang Utang Dari Bank Dari penasehat hukum perusahaan

41 Tujuan kertas kerja pemeriksaan :
Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar profesional akuntan publik Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari : Pihak pajak Pihak bank Pihak klien Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) sehingga dapat dievaluasi mengenai kemampuan asisten s/d partner sbg pertimbangan untuk kenaikan jenjang jabatan dan gaji. Sebagai pegangan untuk audit th berikutnya.

42 Pengelompokan kertas kerja pemeriksaan :
Current file (berkas tahun berjalan) Permanent file (berkas permanen) Correspondence file (berkas surat menyurat)

43 Current file : Laporan posisi keuangan Berita acara kas opname
Rekonsiliasi Bank Rincian Piutang Rincian persediaan Rincian utang Rincian biaya

44 Permanent file : Akte Pendirian
Buku Pedoman Akuntansi (Accounting Manual) Notulen Rapat

45 Correspondence file : kertas kerja dari hasil korenpondensi dengan klien (surat, fax, konfirmasi, dll)

46 KRITERIA PEMBUATAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Mempunyai tujuan dan menjelaskan prosedur audit yang dilakukan dengan menggunakan audit tick mark Tidak menulis/mengulang kembali kertas kerja pemeriksaan Kertas kerja pemeriksaan harus diindex/cross index : Diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working papers, sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak boleh ada “open question” (pertanyaan yang belum terjawab)

47 Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan :
Sifat dari perkiraan yang diperiksa Prosedur pemeriksaan yang dilakukan Kesimpulan mengenai kewajaran perkiraan yang diperiksa Hal-hal tambahan : Rapih dan bersih Mudah dibaca (jelas) Bahasa yang digunakan harus baik Tidak memphoto copy data dari klien tanpa ada penjelasan Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan Daftar Isi dan index kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit

48 PEMILIKAN dan PENYIMPANAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Hak kepemilikan : Akuntan Publik Penyimpanan : minimal 5 tahun Dapat digunakan sebagai sumber referensi, namun bukan sebagai pengganti catatan akuntansi Harus ada persetujuan tertulis dari klien, jika pihak lain ingin meminjam dan mereview kertas kerja Mempunyai langkah yang tepat untuk keamanan kertas kerja

49 3. Penerimaan Perikatan & Perencanaan Audit
Standar pekerjaan lapangan : Pekerjaan harus direncanakan sebaik- baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

50 Perencanaan audit meliputi :
Pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yg diharapkan. Sifat, luas dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha. Auditor harus menyusun Audit plan, segera setelah Engagement Letter disetujui oleh klien.

51 Audit Plan : Hal-hal mengenai klien Hal-hal yang mempengaruhi klien
Rencana kerja auditor

52 Hal-hal mengenai klien
Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax dll Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)  Nama Pemilik, Permodalan Accounting policy (Kebijakan Akuntansi) Buku yang digunakan  Buku Penjualan, Buku Pembelian, Buku Kas/Bank, Buku Memorial Metode pembukuan  Manual (tulis tembus atau biasa), Komputer, Mesin Pembukuan Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum (membantu dalam menyusun budget dan pemilihan tenaga yang akan ditugaskan di klien tsb) Neraca komparatif dan perbandingan penjualan, Laba/Rugi tahun lalu dan sekarang Client contact  Presiden direktur, Controller, Chief Accountant, Penasihat hukum Accounting, Auditing & Tax Problem Accounting problem  Perubahan metode pencatatan dan manual ke komputer, Revaluasi fixed asset, Perubahan metode atau tarif penyusutan Auditing problem  Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan, Perubahan accounting policy Tax problem  Masalah rastitusi, kekurangan penyetoran, adanya dua pembukan dalam perusahaan

53 Hal-hal yang mempengaruhi klien
Bisa diperoleh melalui majalah-2 ekonomi/surat kabar (Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia, dll) Contoh : adanya peraturan-2 baru yg dapat mempengaruhi klien.

54 Rencana kerja auditor Staffing Waktu Pemeriksaan Nama Partner
Nama Manager Nama Supervisor Nama Senior Nama Asisten Waktu Pemeriksaan Waktu dimulai suatu pemeriksaan Berapa lama waktu pemeriksaan Dead Line (selesai kapan, dikirim kemana, sampainya kapan, kepada siapa report itu dikirim) Budget (jam kerja dan biaya audit)

55 Jenis Jasa yang Diberikan
General Audit, Special Audit, Bantuan Administrasi, Menyusun Neraca/Laba Rugi, Perpajakan Hal-hal tambahan Bantuan yang dapat diberikan klien Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang Membuat schedule Aging Schedule Rincian Harga Tetap Rincian Utang dan Piutang Rincian Biaya yang Masih Harus Dibayar Time Schedule Jadwal kerja per bulan Siapa yang mengerjakan Berapa jam waktu yang dibutuhkan Pada akhir Audit Plan, mencantumkan : Dibuat oleh : Review oleh : Approved oleh : (harus diapproved oleh Partner)

56 Sekian dan silahkan membaca lebih lanjut


Download ppt "AUDITING 1 (PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google