Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAlfiandi Mario Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Handout No. 01 Ekonomi 2 / Prodi Manajemen – FENARO TATAP MUKA I & II
2
TATAP MUKA I
3
Bab I Pendahuluan Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro
Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro Peranan Pemerintah Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro Memahami Model Ekonomi Makro
4
1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro
Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro
5
a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Titik awal perkembangan Ilmu Ekonomi Modern dimulai saat Adam Smith ( ) menerbitkan bukunya berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Analisis Ilmu Ekonomi menggunakan dasar-dasar ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Dasar-dasar ilmiah tsb meliputi gejala-gejala ekonomi seperti Kenaikan Harga Barang dan Pengangguran menunjukkan adanya Gangguan Keseimbangan Sistem Ekonomi.
7
lanjutan Masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan. Alam semesta berjalan teratur, sistem ekonomi pun mampu memulihkan dirinya sendiri (Self Adjustment) karena ada kekuatan pengatur yang disebut Invisible Hands. Invisible hands dimaksud adalah Mekanisme Pasar, yaitu suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan DEMAND dan SUPPLY, yang mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika Pemerintah TIDAK IKUT campur dalam perekonomian.
8
lanjutan Ekonom Perancis, Jean Baptiste Say ( ), mematangkan pemikiran Smith dengan pendapat yang disebut Hukum Say: “ …. Supply creates it’s own demand …. “ dalam buku A Treatise on Political Economy (1803). Maksud Hukum Say adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (Exchange Economics). Pendapat ini diperkuat oleh Leon Walras ( ) dengan model ekonomi keseimbangan pasar simultan yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (General Equilibrium Model).
10
lanjutan Kesimpulan dari para ekonom Klasik tersebut adalah :
Alokasi sumber daya yang efisien akan tercapai bila individu-individu dalam perekonomian telah mencapai efisiensi. Indikator telah terjadi efisiensi, bila masing-masing individu telah berada dalam keseimbangan. Efisiensi dan keseimbangan ibarat dua muka uang logam. Efisiensi tidak akan tercapai tanpa keseimbangan. Tidak ada keseimbangan yang tidak efisien. Itu tercapai hanya melalui mekanisme pasar. Kelompok ini oleh John Maynard Keynes ( ) disebut Classical Economists, sedangkan teorinya disebut Classical Economics Theory.
11
lanjutan Keyakinan Ekonom Klasik akan mekanisme pasar didasari asumsi-asumsi (pada Ekonomi Mikro) : bahwa struktur pasar merupakan persaingan sempurna, informasi simetris dan sempurna, input dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk memperdalam pengertian Teori Ekonomi Klasik ada dua asumsi penting yang harus ditambahkan, yaitu : ASUMSI Pertama, adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam menganalisis proses pertukaran antar para pelaku ekonomi.
12
lanjutan Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu yang terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat. Dengan demikian Pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless and placeless). ASUMSI Kedua, asumsi Netralitas Uang (Money Neutrality): Fungsi uang adalah semata-mata alat transaksi (medium of exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya uang tidak dapat memengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi. Yang dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik.
13
lanjutan Pada asumsi kedua ini harga bersifat flexibel dapat berubah seketika itu juga (Price flexibility). Asumsi ini dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor riil oleh Teori Klasik. Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus bahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (Produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Teori Ekonomi Klasik identik dengan Teori Ekonomi Mikro.
14
lanjutan Berdasarkan Hukum Say, permintaan relatif tidak terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah Penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah Ilmu Ekonomi Klasik juga dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (SUPPLY SIDE ECONOMICS)
15
b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro
Diawali dengan adanya Great Depression ( ) perekonomian di berbagai negara besar menghadapi masalah besar. Angka pengangguran meningkat, output perekonomian berkurang drastis, investasi merosot tajam. Terjadi kelesuan ekonomi. Depresi yang berlangsung lama itu membuyarkan keyakinan terhadap hipotesis ekonomi klasik. Tahun 1936 terbit buku berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money” karya ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan.
17
lanjutan The General Theory menyampaikan dua hal pokok:
Pertama, kritik terhadap kelemahan Teori Klasik yang idealis (utopian) tentang asumsi pasar, dan terlalu ditekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran. Kedua, berupa usulan pemulihan perekonomian dengan memasukkan peranan Pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan. Kedua pokok pikiran Keynes membawa pembaruan radikal dalam ilmu ekonomi. Pembaharuan tersebut meliputi :
18
lanjutan SATU, Mulai diperhatikan dimensi global atau AGREGAT (MAKRO) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi Makro**). DUA, Dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisi kebijakan (Policies Analysis). TIGA, Dengan diperlukannya analisis kebijakan, maka perlu pula studi-studi empiris. Dengan demikian terjadi penyempurnaan metodologi dalam analisis ekonomi. Dari hanya mengandalkan hanya deduktif *) saja menjadi juga menggunakan metode induktif. Keynes menjadi “Bapak” Ilmu Ekonomi Makro sekaligus ekonom perintis studi induktif.
19
*)Metode dalam menalar :
Metode (berfikir) deduktif, adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Metode (berfikir) induktif, adalah adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
20
**) Asal mula perkembangan Makroekonomi
Ada beberapa hal yang tidak bisa dijawab dengan analisis mikroekonomi, seperti : Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara? Mengapakah setiap negara menghadapi masalah pengangguran, yang adakalanya semakin lama semakin buruk keadaannya. Mengapa harus terjadi kenaikan harga-harga yang sering diikuti dengan masalah pengangguran yang cukup serius? Mengapakah berbagai perekonomian tidak mengalami pertumbuhan yang sama cepatnya?
21
2. Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro
Substansi pembahasan Ekonomi Mikro dan Makro adalah bagaimana manusia selaku individu yang rasional mengatasi masalah kelangkaan (Scarcity). Dalam ilmu ekonomi mikro fokus analisisnya adalah perilaku individu seperti; perusahaan (produsen), tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas (industri). Dalam Ilmu Ekonomi Makro dibahas :
22
lanjutan Bagaimana segi demand dan supply menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian Peranan Policy dan campur tangan Pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi Fokus pembahasannya adalah bagaimana perilaku para agen ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan)
23
lanjutan Tujuan cabang ilmu ekonomi makro sama seperti ekonomi mikro, yaitu : melihat apakah sudah terjadi alokasi sumber daya ekonomi yang efisien atau belum? Kalau belum, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Kalau sudah, apakah efisiensi tersebut dapat ditingkatkan lagi atau tidak?
24
lanjutan Adapun Cakupan Fokus bahasan Ekonomi Makro adalah :
Masalah inflasi Masalah pertumbuhan ekonomi Masalah pengangguran Interaksi dengan perekonomian dunia Siklus ekonomi
25
TATAP MUKA II
26
a. Masalah inflasi Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan (Excess Demand) di tingkat makro atau seluruh industri dalam perekonomian. Inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan. Jika tidak cepat-cepat diatasi, inflasi akan menekan kemampuan perekonomian dalam berproduksi, melemahkan permintaan masyarakat berpenghasilan rendah dan tetap. Berdampak politis yang besar.
28
b. Masalah pertumbuhan ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat dan penawaran agregatnya makin baik dibanding periode sebelumnya. Mengatasi inflasi dengan memacu Supply Agregat, atau memengaruhi Demand Agregat sampai jumlah yang diinginkan. Peranan pemerintah diperlukan. Jika terjadi kemandekan produksi dan atau permintaan disebabkan oleh terlalu besarnya campur tangan pemerintah, maka peranan pemerintah harus dikurangi. Begitu juga sebaliknya.
30
c. Masalah pengangguran
Penganggur adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (spt yang diinginkan). Tingkat pengangguran dinyatakan dalam persen (%) dari angkatan kerja. Secara teoritis pengangguran yang masih dapat ditolerir adalah sekitar 4-5% per tahun. Jika lebih, akan berdampak politis, hilangnya kepercayaan kepada pemerintah, adanya krisis sosial. Secara ekonomi, tingkat pengangguran tinggi mempunyai arti bahwa alokasi sumber daya manusia masih belum adil dan atau efisien. Agar diperhatikan persentase dan angka absolut dari pengangguran.
31
d. Interaksi dengan perekonomian dunia
Sekarang tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri dalam upaya menyejahterakan rakyatnya. Kerjasama ekonomi internasional mutlak diperlukan, terutama perdagangan antarnegara. Yang perlu diperhatikan, apakah kerjasama tsb makin menguntungkan atau merugikan? Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerjasama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.
32
e. Siklus ekonomi Dalam kenyataannya, output agregat tidak tumbuh mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik turun secara teratur. Gerakan naik turun output agregat ini disebut siklus perekonomian atau siklus bisnis (business cycle). Pola naik turun yang teratur ini mempunyai berbagai tingkat tenggang waktu. Ada yang berjangka pendek (3-11 tahun), jangka panjang (30-70 tahun), bahkan jangka sangat panjang (200 tahun). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya. Untuk siklus jangka pendek, biasanya lebih disebabkan oleh perubahan musim. Jangka panjang oleh perubahan teknologi, Jangka sangat panjang oleh perubahan tatanan sospol dan kebudayaan.
33
lanjutan Siklus ekonomi mendapat perhatian penting dalam teori ekonomi makro, karena dampat-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya, resesi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumuskan perekonomian ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang berkepanjangan juga akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi, dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus (Anti-cycle Policies)
34
3. Peranan Pemerintah Peranan Pemerintah dalam ekonomi makro mempunyai porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar peranan Pemerintah dimanifestasikan dalam pembahasan KEBIJAKAN MONETER dan KEBIJAKAN FISKAL. Kebijakan moneter adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang diinginkan) dengan cara mengubah-ubah jumlah uang beredar. Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang diinginkan) dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran Pemerintah.
35
lanjutan Dalam konteks perekonomian global, kajian peranan pemerintah dimanifestasikan dalam analisis kebijakan ekonomi internasional. Di dalam analisis ini tercakup juga kebijakan moneter dan fiskal dalam perekonomian yang terbuka, yaitu perekonomian yang melakukan transaksi ekonomi dengan perekonomian lain (dunia).
36
4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes terhadap Teori Ekonomi Klasik. Sebaliknya, kritik Keynes mendapat tanggapan dari Kaum Klasik sehingga melahirkan aliran pemikiran yang dikenal sebagai Moneteris (Monetarism). Perdebatan tiada henti kaum penerus ajaran Klasik dengan Keynesian, melahirkan sintesis-sintesis (teori-teori) baru yang lebih baik dan realistis. Dengan teori-teori baru itu ekonomi modern dikelola untuk memberikan hasil maksimal buat masa depan manusia.
37
lanjutan Adapun aliran tersebut terbagi atas:
Aliran Klasik (Akumulasi pengetahuan sejak Adam Smith sampai A.C. Pigou ( ) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar Pandangan Aliran Klasik tentang Uang Aliran Keynesian Pandangan Keynesian tentang Pasar Pandangan Keynesian tentang Uang
38
a. 1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu (konsumen, produsen). Para individu mencapai keseimbangannya jika seluruh sumber dayanya habis digunakan/dikonsumsi dalam rangka mencapai target maksimal (prinsip maksimalisasi hasil), atau target yang ditetapkan tercapai dengan biaya minimal (prinsip minimalisasi biaya). Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien, selama struktur pasar adalah persaingan sempurna, informasi sempurna dan simetris, tidak ada barang publik yang memunculkan eksternalitas, input dan output yang diperdagangkan masing-masing bersifat homogen.
39
lanjutan Harga yang terbentuk merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran. Harga yang terbentuk merupakan harga keseimbangan . Bila terjadi kelebihan permintaan atau penawaran, maka kekuatan permintaan dan penawaran berinteraksi kembali, sehingga terbentuk harga keseimbangan baru (harga bergerak dengan sangat fleksibel), dengan catatan bahwa proses interaksi tersebut dapat berjalan seketika itu juga.
40
a. 2) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang
Uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of exchange). Tidak punya pengaruh terhadap variabel-variabel riil (output dan kesempatan kerja). Uang hanya berpengaruh thd variabel-variabel moneter, misalnya harga barang. Karenanya antara sektor riil dengan sektor moneter tidak ada keterkaitan, atau dengan kata lain, ada dikotomi (pemisahan) antara sektor riil dengan sektor moneter (Classical Dichotomy). Implikasinya, tidak diperlukan peran pemerintah dalam perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong terjadinya alokasi sumber daya yang efisien.
41
lanjutan Dalam aliran klasik terdapat dua pandangan.
Pertama, pandangan yang sangat menolak peran Pemerintah dari aliran Klasik Baru (Real Business Cycle). Kedua, yang masih dapat menerima peran Pemerintah, selama hanya melalui kebijakan moneter, dari aliran Monetarism.
42
b. 1) Pandangan Keynesian tentang Pasar
Pandangan thd pasar berbanding terbalik dari Klasik. Dalam kenyataannya struktur pasar cenderung monopolistik, informasi tidak sempurna dan asimetris. Input dan ouput yang dipertukarkan heterogen. Harga cenderung kaku (rigid) atau susah berubah seketika. Price rigidities menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan (non-market clearing). Akibatnya, gangguan-gangguan perekonomian cenderung untuk memunculkan resesi.
43
b. 2) Pandangan Keynesian tentang Uang
Uang bukan sekedar medium of exchange, tapi juga sebagai penyimpan nilai (store of value). Fungsi penyimpan ini memungkinkan uang digunakan sebagai alat memperoleh keuntungan melalui tindakan spekulasi. Uang tidak bersifat netral, dapat mempengaruhi variabel-variabel riil (ouput dan kesempatan kerja). Di sini dikotomi klasik tidak relevan. Pewran pemerintah diperlukan dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui fiskal maupun monetary policies.
44
5. Memahami Model Ekonomi Makro
Merupakan tindakan penyederhanaan realitas ekonomi yang sangat kompleks, melalui pemahaman thd klasifikasi-klasifikasi model sbb: Model Klasik Versus Keynesian Model Tiga Pasar Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka
45
a. Model Klasik Versus Keynesian
Dilihat dari asumsi tentang Pasar dan Uang. MODEL KLASIK : Jika pasar diasumsikan berstruktur persaingan sempurna, campur tangan Pemerintah relatif kecil, sementara uang bersifat netral. MODEL KEYNESIAN : Jika pasar diasumsikan berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak bersifat netral dan campur tangan Pemerintah diperlukan.
46
b. Model Tiga Pasar Model-model ekonomi makro, baik Klasik maupun Keynesian, dibangun berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar, yaitu : Pasar Tenaga Kerja Pasar Barang dan Jasa Pasar Uang (Finansial) Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik secara individu maupun bersamaan, telah mencapai keseimbangan.
47
3. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Model keseimbangan (Equilibrium Model) adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan. Model ketidakseimbangan (Disequilibrium Model) adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan.
48
d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis
Model Statis (Static Model) adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi waktu. Analisi ekonomi (keseimbangan dan ketidakseimbangan) dilakukan pada suatu keadaan tertentu. Model Statis Komparatif (Comparative Static Model) adalah moel ekonomi yang membandingkan kondisi keseimbangan dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Model Dinamis (Dynamic Model) adalah model ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan perubahan dari waktu ke waktu.
49
e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka
Model Ekonomi Tertutup (Closed Economy Model) adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain/ dunia (rest of the world). Model Ekonomi Terbuka (Open Economy Model) mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain/dunia.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.