BAB II. KAJIAN PUSTAKA MENCARI KATA KUNCI/VARIABEL PADA JUDUL

Presentasi berjudul: "BAB II. KAJIAN PUSTAKA MENCARI KATA KUNCI/VARIABEL PADA JUDUL"— Transcript presentasi:

1 BAB II. KAJIAN PUSTAKA MENCARI KATA KUNCI/VARIABEL PADA JUDUL
MENGEKSPLORASI KATA KUNCI/VARIABEL DENGAN VARIABEL LAIN YANG TERKAIT MENGURAI VARIABEL SECARA ANALITIS MEMBUAT SINTESIS ANTARVARIABEL. MEMBUAT KERANGKA PIKIR DAN DIAKHIRI DENGAN PERTANYAAN PENELITIAN (SAMA DENGAN PERTANYAAN PADA RUMUSAN MASALAH.

2 CARA MENGURAI VARIABEL
Membaca referensi terkini Membaca jurnal Membaca hasil-hasil penelitian Membaca majalah ilmiah Mengambil dari media massa (cetak dan elektronik) E-learning Kegiatan ilmiah (seminar, lokakarya, sarasehan, lomba ilmiah). Membuat kutipan secara langsung maupun tidak langsung.

3 CARA MEMBUAT KARTU BELI KERTAS PADALARANG
KERTAS DILIPAT SEHINGGA MENJADI KERTAS PERSEGI PANJANG DENGAN UKURANG ± 20 X 10 CM. TULIS DI ATAS SEPERTI DAFTAR PUSTAKA: nama pengarang. Tahun terbit. Nama buku. Kota terbit: penerbit.

4 Suwarna. 2009. Bahasa Pewara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suwarna Bahasa Pewara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 4) Tulis kutipan langsung atau tidak langsung. Akhir kutipan dalam kurung halaman buku yang dikutip. Contoh: Pewara adalah orang yang mengatur jalannya acara sehingga acara berlangsung dengan lancar dan baik (13).

5 Contoh kutipan: Menurut Suwarna (2009: 13) pewara adalah orang yang bertugas mengatur jalannya acara sehingga acara berlangsung dengan lancar dan baik. Atau Pewara adalah adalah orang yang bertugas mengatur jalannya acara sehingga acara berlangsung dengan lancar dan baik (Suwarna, 2009: 13).

6 KEUNTUNGAN SISTEM KARTU
Efisiensi pikiran (kartu berisi substansi tidak perlu membawa banyak buku) Efisiensi tempat (ketika mengetik cukup dengan kartu-kartu, tidak perlu semua buku diletakkan di meja). Efisiensi biaya (tidak perlu membeli semua buku. Cukup materi yang substansial saja yang diperlukan dituliskan di dalam kartu referensi)

7 d. Praktis (dapat dibawa ke mana-mana)
e. Mudah disusun sesuai dengan kebutuhan f. Dapat digunakan berkali-kali sesuai dengan kebutuhan atau topik lain yang terkait.

8 ISI NALARING PIKIR Damel sesambetan variabel
Menapa sebabipun variabel X saged ndayani dhateng varibel Y Ngandharaken perangan, aspek, faktor ingkang saged ndayani kasebat. Ngandharaken argumentasi variabel X ndayani dhateng variabel Y

9 HIPOTESIS PANALITEN Wangsulan awal ingkang dados pandugi tumrap panaliten. Dipundamel adhedhasar nalaring pikir Nedahakaken wangsulan ingkang gumathok manut gegaran teori nalaring pikir Rehning awal saged kemawon wangsulan wonten ing hipotesis menika leres (kabukten) utawi lepat (boten kabukten).