Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CIVIC EDUCATION film “ Wakil Rakyat “

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CIVIC EDUCATION film “ Wakil Rakyat “"— Transcript presentasi:

1 CIVIC EDUCATION film “ Wakil Rakyat “
Hajat Purnomo Kelas D

2 Film ini sengaja di buat menjelang pemilu 2009, dalam film wakil rakyat diceritakan tentang bagaimana demokrasi Indonesia ketika seorang Bagio yang sama sekali tidak mengerti tentang politik tetapi bisa menjadi wakil rakyat yang hanya bermodal kemauan/tekad saja serta bermodal popularitas.

3 Keadaan seperti itulah yang menggambarkan demokrasi di Indonesia sekarang ini dimana semua kalangan baik dari kalangan atas seperti para elit politik dengan banyak uang sampai kalangan bawah seperti cleaning service pun/preman pasar juga bisa mencalonkan diri dalam pemilu asal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan walaupun sebenarnya calon tersebut kurang memiliki kemampuan dan tidak mengerti di bidang politik pemerintahan

4 Tanpa memperhitungkan bagaimana pengalaman,pengetahuan dan kemampuan seorang calon terhadap politik bahkan seorang artispun ikut meramaikan dunia politik di Indonesia saat ini dengan hanya bermodal popularitas saja. Hal tersebut bisa merusak pemerintahan yang ada di Indonesia karena diisi/dipegang oleh orang yang tidak memiliki kapsitas dan kapabilitas dalam berpolitik untuk menjalankan sistem pemerintahan negara.

5 Pada saat Bagio melakukan kampanye di sebuah desa terpencil dia mengalami kesulitan untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat tersebut dia berpikir ulang kembali tentang bagaimana caranya agar masyarakat bisa bersimpati kepada dirinya. Akhirnya Bagio memperoleh ide untuk mendapatkan simpati dari masyarakat tersebut dengan cara membagi-bagikan minuman berupa susu secara geratis dan berharap cara tersebut akan berhasil.

6 Keadaan seperti itulah yang mengilustrasikan/menggambarkan keadaan politik Indonesia dimana para calon-calon wakil rakyat ketika masa kampanye mencoba mendapatkan simpati/dukungan dengan membagi-bagikan sembako,bahkan berupa uang tunai (politik uang) sebagai pengikat perjanjian tehadap masyarakat untuk memilih calon tersebut pada waktu pemilu berlangsung.

7 Keadaan tersebut menggambarkan bahwa calon wakil rakyat yang menghalalkan segala cara agar bisa menempati jabatan yang tertinggi. Disini sangat jelas terlihat bahwasannya rakyat/masyarakat hanya dibutuhkan pada saat pemilu saja,setelah itu berakhir tidak ada hubungan antara rakyat dan wakilnya karena kebanyakan wakil rakyat yang sudah terpilih biasanya lupa atas janji-janji yang dikatakan pada waktu kampanye.Itu lah keadaan bagaimana buruknya perpolitikan di Indonesia.

8 Para penguasa / elit-elit politik sekarang ini cenderung mementingkan kepentingan kelompok/partainya, tidak pro-rakyat/tidak mendengar aspirasi dari masyarakat dan hanya membutuhkan masyarakat (butuh suara/dukungan) ketika pemilu saja dan ketika sudah menjadi pemimpin dia melupakan amanah dari rakyat.

9


Download ppt "CIVIC EDUCATION film “ Wakil Rakyat “"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google