Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Research process Yuniaristanto, ST, MT
Presentation slide for courses, classes, lectures et al. Research process Yuniaristanto, ST, MT
2
Terima/tolak hipotesa
Proses Penelitian Observasi Topik Riset Perumusan Masalah Kerangka Teoritis Definisi variabel Hub antar variabel Hipotesis Pengumpulan Data Awal Survei Literatur Wawancara Desain Riset Metode Riset Sistematika Riset Laporan Penulisan Presentasi Logika Deduktif Terima/tolak hipotesa Tujuan riset terjawab? Data Pengumpulan Analisis Interpretasi YA
3
4. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis:
Menguraikan hubungan antar variabel, menjelaskan teori yang mendasari hubungan tsb dan membuat tipe hubungan. Variabel: Sesuatu yang dapat membedakan nilai (nilai ujian, presensi, motivasi) Diskret (pria, wanita) atau kontinu (umur).
4
Tipe-tipe variabel: 1. Dependent variable (variabel kriteria):
Variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Tujuan: memahami & menjelaskan dependent variable shg dapat diukur 2. Independent variable (variabel prediktor): Variabel yang mempengaruhi dependent variable dengan cara positif ataupun negatif.
5
4. Intervening variable:
3. Moderating variable: Variabel yg punya efek ketergantungan kuat pada hubungan independent variable-dependent variable. Moderating variable mengubah hubungan awal independent variable-dependent variable. 4. Intervening variable: Variabel yang berada diantara saat independent variable mulai mempengaruhi dependent variable. Sbg fungsi independent variable dan menjelaskan pengaruh independent variable terhadap dependent variable.
7
5. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis: hubu dugaan antar 2 variabel/lebih yang diekspresikan dlm bentuk pernyataan yang dapat diuji. Format pernyataan hipotesis: Pernyataan “if-then”: menguji apakah terdpt hubungan atau perbedaan diantara variabel. Contoh: jika pekerja sehat maka mereka jarang sakit. 2. Directional hypothesis: hubungan antara 2 variabel dgn memakai tanda +, -, <, > Contoh: wanita lebih termotivasi dari pria. Nondirectional hypothesis: pernyataan ttg hubungan/ perbedaan, tanpa indikasi arah hubungan/perbedaan. Contoh: Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja
8
Hipotesis nol: proposisi yg menyatakan hubungan definitif antara dua variabel H0: 1 = 2 ; H0: 1 - 2 = 0. Hipotesis pengganti: pernyataan yang mengekspresikan hubungan antara 2 variabel/perbedaan antar variabel. H1: 1<2 ; H1: 1>2 (directional hypothesis) H1: 1 2 (nondirectional hypothesis)
9
Langkah-langkah pengujian hipotesis:
Nyatakan H0 dan H1. Pilih uji statistik (parametrik/nonparametrik) Tentukan level signifikan yang diinginkan (mis. =0.05) Tentukan nilai kritis membatasi daerah penolakan dan daerah penerimaan hipotesis nol (dengan t, F, 2). Jika nilai hasil uji masuk dalam daerah penerimaan maka terima Ho dan sebaliknya.
10
6. Desain Riset Ilmiah
11
A. Tujuan Studi 1. Studi Eksplorasi observasi & wawancara
Studi ini dilakukan: Untuk area baru dlm riset Saat tidak ada informasi untuk problem yang sama Saat riset tidak dapat diselesaikan pada masa lalu Meningkatkan pemahanan melalui pembentukan teori Contoh: Perusahaan ingin mempelajari apa yang membangkitkan daya tarik emosi konsumen thd pembelian kosmetik. Mereka membentuk grup fokus u/ mengeksplorasi informasi awal yang diperlukan untuk studi lanjutan.
12
2. Studi Deskriptif Studi ini menyajikan data yang membantu:
Memahami karaktersitik variabel pada situasi tertentu. Berpikir sistematik tentang aspek2 yang ada. Menawarkan ide untuk penyelidikan dan riset lanjutan. Membuat keputusan ringkas. Contoh: CEO ingin tahu deskripsi organisasi perusahaan berisi: umur, lokasi, tingkat produksi, aset, penjualan, tingkat persediaan & profit perusahaan. Informasi ini membantu perbandingan tingkat kinerja dengan perusahaan lainnya.
13
3. Pengujian Hipotesis: 4. Studi Kasus:
Menjelaskan ada tidaknya hubungan antar faktor2. Contoh: Manajer ingin mengetahui apakah penjualan produk akan meningkat jika biaya iklan digandakan? H0: Jika iklan meningkat maka sales juga meningkat. 4. Studi Kasus: Analisis konstektual pada situasi sama pada organisasi lain, dimana keadaan problem dan definisi problem sama. Studi kasus yang berkaitan dengan problem yang sama dalam setting organisasi berbeda jarang ditemui.
14
B. Tipe Investigasi Studi kausal: memperlihatkan hub. sebab akibat yang definitif Contoh: Apakah merokok menyebabkan kanker paru-paru? Studi korelasional: peneliti ingin melakukan identifikasi faktor-faktor penting yg berkaitan dengan problem. Contoh: Apakah merokok dan kanker paru-paru berkaitan?
15
C. Tingkat Intervensi Peneliti
Studi korelasional: dilakukan dalam lingkungan normal (aktual) organisasi dengan intervensi minimal. Contoh: peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yg mempengaruhi efektivitas pelatihan melalui wawancara dan kuesioner. Studi kausal: mengetahui hubungan sebab akibat. Peneliti memanipulasi variabel u/ mempelajari akibatnya terhadap dependent variable. (actual/artificial settting) Contoh: mempelajari pengaruh pencahayaan terhadap kinerja dengan memanipulasi intensitas cahaya. Tingkat intervensi: minimal, moderate dan excessive.
16
D. Study Setting Noncontrived setting: di lingkungan kerja aktual.
Contrived setting: dilakukan di lingkungan tiruan Studi korelasional field study (noncontrived setting & intervensi peneliti minimal). Studi kausal yang dilakukan di lingkungan normal (aktual) disebut field experiment (noncontrived setting dgn intervensi peneliti yang sedang) Studi kausal yang dilakukan di lingkungan tiruan disebut lab experiment (contrived setting & intervensi peneliti yang tinggi)
17
E. Unit Analisis Individual: data dikumpulkan dari tiap individu
Dyads: interaksi antar dua orang dalam beberapa kelompok. Contoh: analisis interaksi suami-istri dalam beberapa keluarga. Groups: data dari beberapa grup (departemen) yang berbeda dalam organisasi sama. Organization: data dari beberapa perusahaan sejenis dalam regional sama. Nation: data penjualan perusahaan multinasional dari beberapa negara tujuan.
18
F. Horison Waktu Studi cross-sectional: data dikumpulkan hanya sekali yaitu dalam perioda minggu atau bulan untuk menjawab problem. 2. Studi longitudinal: peneliti ingin mempelajari fenomena problem pada lebih dari satu titik waktu untuk menjawab problem.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.